Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sopacua, Harry Julian
"ABSTRAK
Universal Personal Telecommunication (UPT) merupakan salah satu jasa yang dapat disediakan oleh Intelligent Network (IN). Dengan UPT hubungan telepon konvensional yang ada selama ini diubah dengan memberikan mobilitas personal pada pengguna melalui proses registrasi nomor UPT pada suatu terminal.
Tulisan ini menyajikan suatu studi pendahuluan tentang pengaruh permintaan service UPT terhadap unjuk kerja elemen jaringan yang terlibat. Studi dilakukan dengan menggunakan model antrian dengan bantuan tool simulasi EZSIM versi 1.0. Acuan yang digunakan dalam menetapkan proporsi distribusi aksi untuk setiap elemen jaringan adalah aliran informasi yang terdapat pada ITU-T Rec.Q.1541 v.2 dengan asumsi bahwa setiap aliran informasi dari suatu FE ke FE yang lain akan mengakibatkan beban kerja bagi elemen jaringan. Simulasi dilakukan dengan merubah-rubah pola trafik yang merupakan beban bagi setiap elemen jaringan.
Proses validasi model simulasi dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi terhadap hasil perhitungan analitis dengan menggunakan teori sistem antrian. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa prosedur-prosedur UPT membawa beban kerja bagi elemen jaringan. Elemen yang paling besar beban kerjanya adalah SSP dan SCP sedangkan prosedur UPT yang paling signifikan mempengaruhi elemen jaringan adalah prosedur registrasi untuk incoming call.

ABSTRACT
Universal Personal Telecommunication (UPT) is one of the telecommunication services which could be provided by means of intelligent Network (IN) platform. UPT provides people with personal and telecommunication service mobility. Personal mobility is provided by assigning each UPT user a personal telephone number (PTN) that callers dial to reach that user, wherever the user may be.
This paper describes a preliminary study about the impact of the UPT service request on network performance. The study is done by means of simulation tool EZSIM version 1.0 that can represents the system as a queueing model. The information flows (IF) in ITU-T Rec.1541 v.2 is used to determine the distribution of actions that occur on each network element with assumption that every information flow from FE to FE will cause workload on network element. The simulation is done by changing the traffic pattern of UPT request.
To show the validity of the simulation model, the output of the simulation model is compared with the output of analytical method. The conclusion of the study is that the UPT service features will cause some workloads on network elements. SSP and SCP are elements which have the largest workload, whereas registration for incoming call is the service feature which influence network element significantly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Shafa Amatullah
"ABSTRAK
Laporan ini membahas tentang penerapan COSO ERM Framework di unit Investor Relations PT Telkom Indonesia. PT Telkom bergerak dibidang telekomunikasi dan penyedia layanan jaringan di Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan beberapa temuan, dan disimpulkan bahwa pengendalian internal yang telah diterapkan oleh Investor Relations unit PT Telkom sesuai dengan COSO ERM Framework.

ABSTRACT
This report discusses the implementation of COSO ERM Framework in Investor Relations unit of PT Telkom Indonesia. PT Telkom runs business in telecommunications and network service providers in Indonesia. Based on the analysis, there are some findings, and author concluded that the implemented internal control of Investor Relations unit of PT Telkom comply with the COSO ERM Framework. "
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yeremia Nikanor Nugroho
"ABSTRAK
Deteksi anomali merupakan solusi bagi operator seluler untuk mengatasi sulitnya kontrol kualitas terhadap penggunaan telepon seluler yang marak. Sistem pemantauan jaringan telekomunikasi dengan deteksi anomali memungkinkan penemuan masalah segera sebelum menjadi kompleks. Sistem pemantauan meliputi proses manajemen dan pengolahan data, visualisasi, serta analisis deteksi anomali dilakukan dengan berbagai modul ELK. Penelitian mengimplementasikan integrasi jaringan telekomunikasi dengan
deteksi anomali untuk membentuk sistem pemantauan cerdas.
Sistem diujicobakan menggunakan lingkungan kerja yang nyata. Lingkungan kerja tersebut bersifat portabel karena hanya menggunakan sebuah komputer dengan menerapkan emulator. OpenAirInterface (OAI) merupakan alternatif membentuk jaringan telekomunikasi seluler secara portabel dengan bantuan perangkat USRP B210 yang dapat mengimplementasikan sinyal radio secara fleksibel. Jaringan telekomunikasi dalam penelitian ini mengimplementasikan berbagai elemen dalam teknologi LTE seperti HSS, MME, SGW, PGW, eNB, dan UE untuk menghasilkan data real-time yang diteruskan ke ELK.
Penelitian yang dikembangkan mampu mengimplementasikan sistem pemantauan dengan deteksi anomali yang memiliki keakuratan rata-rata sebesar 91,5%. Analisis tersebut didukung rata-rata nilai proporsi dari keadaan normal yang diprediksi dengan benar sebesar 99,31%. Di sisi lain, sistem tetap dapat mempertahankan fungsionalitas dari
jaringan telekomunikasi seluler dengan predikat sangat baik pada kualitas layanan.

ABSTRACT
Anomaly detection is a solution for cellular operators to overcome the difficulty of quality control over the proliferation of cellular phone usage. The telecommunications network monitoring system with anomaly detection enables immediate discovery of problems before they become a complex one. The monitoring system includes the process of data management and processing, visualization, and anomaly detection analysis performed with various ELK modules. Our research implements the integration of telecommunications networks with anomaly detection to form an intelligent monitoring system.
The system was tested using a real work environment. The work environment is portable because it only uses a computer by implementing an emulator. OpenAirInterface (OAI) is an alternative to forming cellular telecommunications networks in a portable manner with the help of USRP B210 devices that can implement radio signals flexibly. The telecommunications network in this study implements various elements in LTE technology such as HSS, MME, SGW, PGW, eNB, and UE to produce real-time data that is forwarded to ELK.
We implemented a monitoring system with an anomaly detection mechanism which has an average accuracy of 91.5%. This analysis is supported by an average value of the proportion of normal conditions that is correctly predicted at 99.31%. On the other hand, the system can still maintain the functionality of the cellular telecommunications network with an excellent predicate on service quality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Rheza Nasa’i
"International Civil Aviation Organization (ICAO) menetapkan Aeronautical Telecommunication Network (ATN) sebagai standar protokol komunikasi baru untuk menjamin efektivitas dan efisiensi manajemen lalu lintas udara. Tingginya biaya implementasi ATN mendorong Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memulai pengembangan modul ATN untuk Kernel Linux sebagai Free/Open Source Software. Modul ATN masih perlu diperbaiki agar memenuhi standar ISO/IEC. Dalam skripsi ini, penulis berhasil menambah kemampuan routing pada modul ATN berdasarkan ISO/IEC 8473-1:1994 dengan menamba-hakan struktur data FIB dan fitur packet data forwarding. Modul tersebut berhasil dipasang pada System On Chip Raspberry Pi dan berhasil melakukan forward paket data ATN dengan beragam ukuran paket.
......International Civil Aviation Organization (ICAO) sets Aeronautical Telecommu-nication Network (ATN) as the new standard communication protocol to ensure effectiveness and efficiency of air traffic management. The high implementation cost of ATN encourage the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) to start the development of ATN module for Linux Kernel as Free/Open Source Software. ATN modules still need to be improved to meet the standards of ISO/IEC. In this thesis, the author managed to add routing capabilities to the ATN module based on ISO/IEC 8473-1:1994 by adding the FIB data structures and packet data forwarding feature on CLNP. The module is successfully installed on a System On Chip Raspberry Pi and managed to forward ATN packets which differed in packets size."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Taufik Ardiansyah
"Indonesia dihadapi pada tantangan globalisasi, di mana Indonesia belum memiliki kemampuan persaingan yang baik dengan bangsa lain. Selain itu, bangsa ini juga memiliki tugas untuk menyelesaikan persoalan missing link dan digital devide yang sampai scat ini belum tertuntaskan.
Program Universal Service Obligation adalah salah satu program kewajiban layanan komunikasi yang menjadi tanggung jawab semua pihak untuk diakomodir oleh pemerintah. Dengan program ini, layanan komunikasi diberikan dengan membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi, sehingga dapat memberikan aksesibilitas layanan komunikasi yang memadai kepada masyarakat.
Pembangunan USO dirasakan lambat, bila Indonesia ingin menjawab tantangan globalisasi dalam beberapa tahun mendatang, maka implementasi USO dapat menggunakan salah satu alternatif dengan pemanfaatan frekuensi 2.4 GHz.
Pemilihan teknologi nirkabel dengan memanfaatan frekuensi 2.4 GHz dapat menggunakan teknologi berbasis wireless internal protocol sebagai alternatif infrastruktur jaringan dengan wi-fi sebagai akses komunikasi data dengan salah satu karena frekuensi ini terbebas dari Biaya Hak Penggunaan Frekuensi, sehingga dalam pengaplikasiannya dapat mereduksi biaya operasional yang dikeluarkan. Akan tetapi, diperlukannya revisi regulasi untuk implementasi USO dengan pemanfaatan frekuensi 2.4 GHz agar menjadi lebih jelas penggunaan frekuensi ini yang akan didayagunakan untuk kepentingan USO dengan tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai frekuensi bebas.
Regulasi dalam implementasi USO sendiri perlu adanya revisi dengan ditambahkan pemanfaatan frekuensi ini sebagai salah satu alternatif solusi implementasi USO. Implementasi USO dengan pemanfaatan frekuensi ini dapat menghasilkan regulasi yang sinergi karena nnengatur kembali KM.34 Tahun 2004 dan KM.2 Tahun 2005. Diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan usulan ini karena akan memberikan implikasi yang positif kepada masyarakat secara lokal dan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek positif secara nasional dengan suksesnya penggelaran program USO ini.

Indonesia is faced with globalization challenge, where Indonesia doesn?t have good challenge capability with other nations. Beside that, this nation also has a duty to finished missing link problem and digital devide which so far was undone.
Universal Service Obligation program is one of the communication service obligation programs that become responsibility for every related company accommodated by government. With this program, communication service is given in construction of telecommunication network infrastructure, so that can give adequate communication service accessibility for society.
USO development felt slow, if Indonesia want to answer globalization challenge in the next couple years, so USO implementation can apply one alternative of the benefit of 2.4 GHz frequency.
The selection of wireless technology utilizing 2.4 GHz frequency can use technology based on wireless internet protocol as alternative of network infrastructure with wi-fi as data communication access because this frequency is free from right cost of frequency utilization, so in it application can reduce operational cost. However, the regulation revision is needed for USO implementation utilizing 2.4 GHz frequency, to make clear the utilization of this frequency which will exploit for USO interest and still can be used by society as free frequency.
Regulation in USO implementation itself required some revision with addition frequency utilization as one of alternative solution in USO implementation. USO implementations uses this frequency can produce synergy regulation because rearrange KM.34 year 2004 and KM.2 year 2005. It is expected that government can consider this proposal because it will gave a positive implication into society locally and in long term it can gave positive effect by nationally with the succession of this USO program exhibition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library