Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nandy Setiadi Djaya Putra
Jakarta: UI-Press, 2010
PGB 0332
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tasia Larosa
Abstrak :
Elektroforesis merupakan peristiwa pergerakan molekul-molekul kecil yang dibawa oleh muatan listrik akibat adanya pengaruh medan listrik. Peristiwa ini diaplikasikan dalam bidang kedokteran untuk mengidentifikasi DNA, dengan alat yang disebut Agarose Gel Electrophoresis. Ketika alat ini diberi arus listrik DNA yang bermuatan negatif akan bermigrasi ke kutub positif, dimana fragmen DNA yang lebih kecil akan bermigrasi lebih jauh dibanding fragmen yang lebih besar. Jauh migrasi DNA ini dapat diukur dan dianalisa sehingga didapatkan massa moelekul dan jenis DNA. Akan tetapi arus listrik yang digunakan untuk membuat fragmen DNA bermigrasi dapat menimbulkan panas. Panas yang berlebih harus dihindari karena dapat menyebabkan Agarose Gel electrophoresis tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya, oleh karena itu pada alat ini digunakan sistem pendingin. Pengujian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan heat pipe terhadap sistem pendingin termoelektrik yang digunakan Agarose Gel Electrophoresis. Pengaruh dilihat dari hasil visualisasi migrasi DNA yang dihasilkan oleh alat ini. ......Electrophoresis is a phenomenon which related to the movement of small particles which is carried by the electrons due to the electric field. This phenomenon is used in medical science as one of the DNA identification methods, with the instrument named Agarose Gel Electrophoresis. When the electric current is passed through the medium containing the DNA, the DNA that carry a negative charge will migrate towards the positive pole. The smaller DNA fragments is migrating further than the bigger ones. Then, distance of the migration can be measured and analyzed to get the DNA's molecul mass and its specification. When electric current is flowing, there comes heat. Overheating should be avoided to make sure the Agarose Gel Electrophoresis operates well. That's why this instrument is equipped with a cooling system. This research was conducted to find the effect of heat pipe using as a thermoelectric cooling system on Agarose Gel Electrophoresis. The effect can be analyzed by seeing the visualisation of DNA migration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Try Satrio Putra
Abstrak :
Water dispenser merupakan salah satu perlengkapan rumah tangga dan perkantoran yang berfungsi menampung air minum, baik air panas maupun air dingin. Air panas yang dihasilkan oleh water dispenser biasanya menggunakan heater. Pemakaian alat pemanas dan pendingin sekarang masih banayak terdapat berbagai kelemahannya. Teknologi termoelektrik dapat menjawab kebutuhan dari alat pemanas dan pendingin tersebut. Termoelektrik memiliki dua sisi yang berbeda temperatur, sisi satu merupakan sisi panas sedangkan sisi lainnya merupakan sisi dingin. Perbedaan temperatur tersebut terjadi akibat pergerakan elektron dari tembaga semi konduktor tipe p ke semi konduktor tipe n. Dalam penelitian ini dibuat alat uji berbentuk persegi empat dari bahan plastik piber, dengan menggunakan colsink pada sisi dingin dan heatsink pada sisi panas. Sedangkan media yang akan dipanaskan dan didinginkan menggunakan media air. Penelitian ini difokuskan pada perhitungan beban pemanas dan pendinginan, pada termoelektrik. Kotak penampung air/box mempunyai ukuran 10 cm x 10 cm x 15 cm. Beban pemanas air dari sebesar 66860,8 J dan untuk beban pendingin air sebesar 29313,2 J. Untuk perpindahan kalor yang terjadi pada Heatsink dalam proses pemanasan air sebesar 1,1878 watt, dan perpindahan kalor yang terjadi pada coolsink dalam proses pendinginan air dalam box sebesar : 0,5339 Watt. Tegangan yang digunakan pada sistem termoelektrik ini adalah sebesar 12 V DC 10 Amper. Jenis termoelektrik yang digunakan adalah termoelektrik jenis TEC1-12706 dengan ukuran dimensi 40 mm x 40 mm x 3,9 mm.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2016
600 JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Usman
Abstrak :
ABSTRACT
Pemanfaatan limbah panas adalah salah satu cara untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, salah satunya adalah dengan menggunakan generator termoelektrik untuk mengubah limbah panas menjadi energi listrik. Thermoelectric Generator TEGs adalah modul yang dapat mengubah panas menjadi daya listrik secara langsung, menggunakan efek Seebeck dan efek Peltier sebagai prinsip kerjanya, sehingga dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi dengan memanfaatkan panas limbah dari instrumen yang menghasilkan limbah panas. Fokus dari penelitian ini adalah untuk menemukan tegangan output modul TEG dengan memanfaatkan perbedaan suhu pada sisi dingin dan sisi panas TEG. Sisi panas dari modul akan diberi panas dari pemanas sebagai simulasi panas dari air panas, dan digunakan heat pipe untuk menghilangkan panas pada sisi dingin TEG. Tegangan output yang dihasilkan dengan menggunakan 4 modul TEG yang disusun secara Seri Termal - Seri Listrik dan menggunakan 2 heat pipe adalah 2,1 Volt.
ABSTRACT
Waste heat recovery is one way to reduce the use of fossil fuels, one of them is by using thermoelectric generator to convert waste heat into Thermoelectric Generator TEGs is a module that can convert heat into electrical power directly, using Seebeck effect and Peltier effect as its working principle, so it can increase efficiency of energy consumption by utilizing waste heat from an instrument that generate waste heat. The focus of this research is to find the output voltage of TEG by utilizing the temperature difference on the cold side and the heat side of the TEGs. The heat side of the module will be given heat from the heater as a simulation of the heat from hot water, and on the cold side heat pipes will be used to remove the heat on the cold side of TEGs. The result, output voltage that generated by using 4 module TEGs that arranged to thermal series electrical series and using 2 heat pipes is 2,1 Volt.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syariifi Muflih
Abstrak :
Energi matahari dapat dikonversi menjadi energi listrik menggunakan sel surya photovoltaic (solar PV). Rentang spektrum matahari dalam jumlah yang signifikan tidak digunakan dalam konversi photovoltaic dan terdisipasi sebagai panas selama pengoperasian sel surya. Teknologi inovatif untuk meningkatkan kinerja sistem photovoltaic adalah menggabungkan panel PV dengan modul termoelektrik untuk lebih meningkatkan efisiensi konversi daya. Modul termoelektrik mampu mengubah energi panas dalam bentuk perbedaan temperatur menjadi energi listrik melalui efek Seebeck. Sel photovoltaic dan generator termoelektrik (thermoelectric generator/TEG) memiliki tujuan yang sama untuk menghasilkan tenaga listrik. Konfigurasi hibrida photovoltaic-thermoelectric (PV-TE) gabungan bisa menjadi sistem potensial yang menghasilkan lebih banyak listrik daripada desain PV saja. Teknologi yang menggabungkan sel PV dan TEG untuk memperbanyak pembangkitan daya listrik dari radiasi matahari dapat dilakukan dengan menambahkan TEG ke sisi belakang panel surya. Energi panas yang terdisipasi oleh sel PV dapat digunakan oleh TEG untuk pembangkit tenaga listrik tambahan. TEG memanfaatkan energi panas yang terdisipasi oleh sel PV untuk bagian hot side, dan menggunakan heat sink untuk bagian cold side. Terjadinya perbedaan temperatur membuat TEG menghasilkan energi listrik tambahan...... Solar energy can be converted into electrical energy using photovoltaic solar cells (solar PV). A significant amount of the solar spectrum is not used in photovoltaic conversion and is dissipated as heat during the operation of the solar cell. An innovative technology to improve the performance of photovoltaic systems is to combine PV cells with thermoelectric modules to further improve power conversion efficiency. The thermoelectric module is able to convert heat energy into electrical energy through the Seebeck effect. Photovoltaic cells and thermoelectric generators have the same purpose of generating electric power. A combined photovoltaic-thermoelectric (PV-TE) hybrid configuration could be a potential system that generates more electricity than a PV design alone. The technology that combines PV cells and thermoelectric generator/TEG to increase the generation of electrical power from solar radiation can be done by adding TEG to the back side of the solar panel. The heat energy dissipated by the PV cells can be used by the TEG for additional electric power generation. TEG utilizes heat energy dissipated by PV cells for the hot side, and uses a heat exchanger for the cold side. The occurrence of a temperature difference makes the TEG generate additional electrical energy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Zaadit Taqwa
Abstrak :
Termoelektrik adalah fenomena yang berhubungan dengan perubahan temperatur dan beda potensial. Banyaknya aplikasi dari termoelektrik mendorong penelitian tentang material termoelektrik di Departemen Fisika Universitas Indonesia. Performa material termoelektrik dapat dihitung menggunakan nilai figure of merit. Untuk menghitungnya dibutuhkan nilai koefisien seebeck, konduktivitas listrik, dan konduktivitas panas. Seluruh nilai tersebut bisa didapatkan melalui sistem karakterisasi material termoelektrik yang memiliki sistem pengendalian temperatur dan arus listrik di dalamnya. Sumber arus dibuat memanfaatkan DAC dan rangkaian op-amp. Sumber arus yang digunakan memiliki tiga rentang arus yang dapat digunakan yaitu, 0-50 mA, 0-10 mA, dan 0-5 mA. Untuk menjaga temperatur probe dingin di suhu ruang, dilakukan pengendalian menggunakan metode Direct Synthesis dengan nilai Kc = 1,24 dan 𝜏𝐼 = 310. Sementara pada pengendalian temperatur pemanas, digunakan metode IMC dengan nilai Kc = 1,238, 𝜏𝐼 = 1122s dan , 𝜏𝐷 = 38,574s.
Thermoelectric is a phenomenon related to temperature changes and potential differences. Many applications of thermoelectrics encourage research on thermoelectric materials in the Department of Physics Universitas Indonesia. Thermoelectric material performance can be calculated using a reasonable number value. To calculate the required values for the seebeck coefficient, electrical conductivity, and heat conductivity. All of these values can be obtained through the thermoelectric material characterization system which has a temperature and electric current control system in it. Electric current source is made using DAC and op-amp circuit. This electric current source has three ranges of current that can be used, namely, 0-50 mA, 0-10 mA, and 0-5 mA. To keep the temperature of the cold probe at room temperature, control was carried out using the Direct Synthesis method with a value of Kc = 1,24 and 𝜏𝐼 = 310. While at heating temperature, the IMC method was used with a value of Kc = 1,238, 𝜏𝐼 = 1122s dan , 𝜏𝐷 = 38,574s.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Sukyono
Abstrak :
Cryosurgery adalah pengobatan yang efektif untuk memusnahkan sel kanker ataupun jaringan dengan proses pendinginan yang cepat dan teratur pada temperatur rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti studi kelayakan dalam penggunaan pendingin termoelektrik untuk mendinginkan cryoprobe sampai temperatur sekitar -50ºC untuk diapliaksikan pada proses bedah beku. Temperatur sisi dingin (Tc) dan ΔT diantara sisi dingin dan sisi panas (ΔT=Th-Tc) dipakai sebagai parameter dalam eksperimen ini. Untuk mendapatkan perbedaan temperatur yang besar di antara kedua sisi termoelektrik, maka digunakan alat penukar kalor berpendingin air yang memiliki heat pipe di dalamnya. Penelitian ini menggunakan satu modul termoelektrik bertingkat enam dan satu modul termoelektrik bertingkat lima untuk menguji karakteristik dari modul termoelektrik. Untuk meneliti performa dari modul termolektrik maka digunakan 4 variasi tegangan (6V, 8V, 10V, 12V) dan menggunakan 6 variasi temperatur Circulating Thermostatic Bath (0,4ºC, 10ºC, 20ºC, 30ºC, 40ºC, 50ºC). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dengan tegangan 12 V, arus 2,5 A dan temperatur CTB 0,4ºC, sisi dingin dari termoelektrik enam tingkat dapat mencapai temperatur -96,06ºC dan ΔT sebesar 99,87ºC. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa modul termoelektrik dapat menjadi media pendingin yang baik untuk bedah beku serta dapat dikembangkan prototipe alat bedah beku yang cocok untuk pengobatan medis.
Cryosurgery is highly effective treatment for destroying cancer cell or tissue by consecutive rapid freeze at low temperature. The focus of this project was to investigate the feasibility of using Peltier thermoelectric cooler (TEC) to cool down a cryoprobe to a temperature of approximately -50ºC for cryosurgery. The cold side temperature (Tc) and temperature difference between TEC cold and hot sides (ΔT=Th-Tc) were used as the parameters of these experiments. To achieve a bigger temperature difference among the two sides of thermoelectric, so a heat pipe water block is used. This research is applied to cryosurgery device using one thermoelectric 6 stages module and one 5 stages module to analyze the characteristics of it. To observe the performance of thermoelectric, TEC run with 4 variations voltages (6V, 8V, 10V, and 12V) and using 6 variations temperature of Circulating Thermostastic Bath (CTB) (0,4ºC, 10ºC, 20ºC, 30ºC, 40ºC, 50ºC). At voltage of 12 V, current of 2,5 A and temperature CTB of 0,4ºC, the cold side temperature can reach -96,06ºC and ΔT is 99,87ºC. The conclusion is TEC module can be great cooling source for cryosurgery and this could be accomplished a prototype cryosurgical instrument, suitable for clinical trials.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50989
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jessey Rolando Burhansyah S.
Abstrak :
Virus, bakteri, jamur, dan partikel-pertikel yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia telah menjadi bagian dari dunia ini. Kemajuan teknologi menjadi pemicu semakin banyaknya virus, bakteri, jamur, dan partikel-partikel yang dapat menjadi sumber penyakit yang tergolong berbahaya yang beberapa diantaranya bahkan dapat menyebabkan kematian. Sekarang ini sudah banyak sekali dilakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan virus yang bertujuan untuk membuat vaksin penyembuhnya. Salah satu penelitian yang dimaksud adalah penelitian virus H1N1 yang merupakan kerja sama antara pihak Sharp Jepang dengan pihak Universitas Indonesia. Kelemahan pada penelitian tersebut adalah virus yang ditempatkan pada nebulizer untuk di uji cobakan pada penelitian ini sering ditemukan sudah terlebih dahulu mati karena suhu kulturnya (4-8ºC) tidak tercapai. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk merancang nebulizer cooling chamber yang mempunyai kecepatan dan kinerja pendinginan yang sangat tinggi, dengan variasi tegangan, variasi beban, serta varisi pendinginan peltier sisi panas menggunakan heatsink dan heatpipe. Sehingga diharapkan sistem pendinginan ini dapat digunakan untuk media pendinginan lainnya yang membutuhkan suhu yang sangat rendah. Dari hasil pengujian, nebulizer cooling chamber mampu menurunkan suhu cabin dibawah 0ºC dalam waktu kurang dari 60 menit dengan berbagai volume beban. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk memudahkan para peneliti yang ingin melakukan pengujian penelitian dengan menggunakan nebulizer.
Virus, bacteria, fungus and other particles that cannot be seen by human eyes is become part of this world. Technologies is become the potential trigger that makes virus, bacteria, fungus and other particles become more dangerous for health. Now days there's a lot of researches that use virus to make the anti-virus for cure. One of it is the research about H1N1 virus, the cooperation between Sharp Japan and University of Indonesia. The weakness of this research is that the virus in the nebulizer recently found dead because the virus can't life outside its common temperature (4-8ºC). The objective of this research is to designing nebulizer cooling chamber and also to know the cooling system with variation of voltage, load and the using of heatsink-heatpipe. The result of the research is the nebulizer cooling chamber that has been designed can make the cabin temperatur below 0ºC for less than 60 minute with variety load. May the result of this research could facilitate researchers that would do research using nebulizer as a virus chamber.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50981
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mangsur
Abstrak :
Cool box adalah alat yang digunakan untuk menyimpan makanan ataupun minuman agar tetap dalam keadaan dingin. Box motor merupakan salah satu alat pelengkap sepeda motor yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang. Sebagai fungsi tambahan box motor dapat dimanfaatkan untuk menyimpan barang yang membutuhkan sistem pendingin. Termoelektrik merupakan media pendingin yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan refrigran sebagai fluida pendinginnya. Dari kedua hal tersebut maka dilakukan rancang bangun cool box menggunakan termoelektrik berupa 4 elemen peltier ganda untuk sistem pendinginnya. Hal ini bertujuan meningkatkan fungsi sistem pendingin pada box motor agar mencapai suhu kabin sebesar 4±20C serta diperoleh kapasitas beban maksimal 5 liter dan ramah terhadap lingkungan ketika digunakan.. Hasil yang dicapai pada saat pengujian jalan raya untuk kapasitas beban 8 kaleng air @330 ml dicapai temperature kabin sebesar 20,21°C. Data ini berdasarkan suhu lingkungan yang berkisar 29°C. ......Cool Box is a device that usually for saving goods that required in cold condition such as food or drink. Carrier box is accessory motor cycle that used as a storage property. As adding functional value of carrier box, it is can to make a cooling system. Thermoelectric cooling system that very friendly environment because without refrigerant as cooling fluid. This Research cool box using thermoelectric for cooling system. This desain using thermoelectric system on that used fourth double peltier series. The objective of this research is to increased the function system of motor cycle cooling box temperature to the 4±20C and to achieve 5 litre maximum loading friendly environment when it used.The result of this deasin with 8 canes water @ 330ml loading the temperature can be reach at 22.10°C. This data depend on ambient temperature that averages 29°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1047
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>