Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riana Khairunnisa
"Citra tubuh merupakan cara pandang seseorang terhadap tubuh dan penampilannya. Berdasarkan studi sebelumnya, masalah citra tubuh masih banyak dialami oleh mahasiswa. Citra tubuh negatif menyebabkan timbulnya harga diri rendah dimana seseorang sulit untuk menerima dan percaya pada dirinya sendiri, sehingga individu lebih rentan mengalami tingkat stress yang lebih berat. Tujuan utama dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara citra tubuh dan tingkat stress. Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling, dengan sampel sebanyak 198 responden mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri atas tiga bagian, yaitu karakteristik responden, kuesioner citra tubuh (MBSRQ), dan kuesioner tingkat stress (PSS). Hasil pada penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada mean 7 sub skala MBSRQ di tingkat stress rendah, sedang, dan tinggi. Selain itu, hubungan antara citra tubuh dan tingkat stress cenderung bersifat negatif atau berbanding terbalik, kecuali pada sub skala Appearance Orientation. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya terkait citra tubuh dan tingkat stress.

Body image is an individual’s point of view towards his/her own body and physical appearance. According to the prior research, issues related to body image are still experienced by many college students. Negative body image can lead to low self-esteem, where people find it difficult to accept and believe in themselves, so that they are more susceptible to experience higher levels of stress. The main objective of this study is to determine the relationship between body image and stress levels. This research was done by the cross-sectional study design. The sampling process was done using quota sampling technique, with a sample of 198 college students. Data were collected using a questionnaire consisting of three parts, which are respondent characteristics, body image questionnaire (MBSRQ), and stress levels questionnaire (PSS). The results of this study indicate that there is a significant difference in the 7 mean of MBSRQ subscale at low, medium, and high stress levels. In addition, the relationship between body image and stress levels tends to be negative or inverse, except for the Appearance Orientation subscale. This research is expected to be a reference for further research related to body image and stress levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Larasati Hapsari
"Skripsi ini membahas tentang konsumsi fast food dan minuman berpemanis karena tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia serta dengan variabel. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2020 dengan total sampel sebanyak 256 sampel. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dan pengeluaran per bulan dengan konsumsi fast food, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan konsumsi minuman berpemanis. Maka dari itu, peneliti menyarankan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk memberikan intervensi mengenai cara-cara menurunkan tingkat stres pada mahasiswa, baik merupakan poster, spanduk, atau intervensi lainnya. Serta diadakannya program atau kegiatan untuk mahasiswa seperti senam bersama yang dilakukan setiap minggu, guna menurunkan tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa.

This thesis discuss about consumption of fast food and sugar-sweetened bevereges with stress level on students in the Faculty of Public Health University of Indonesia. This research is a quantitative study with a cross-sectional design study that was conducted on November-December 2020 with a total of 256 samples. The result finds that there is a significant relationship between stress level and expenses per month with fast food consumption, but there is no significant relationship between stress level with consumption of sugar sweetened beverages. Therefore, the researcher suggests that the Faculty of Public Health University of Indonesia to provide the students with intervention about how to decrease their stress level, either through posters, banners, or other interventions. As well as holding programs or activities for students such as weekly exercise together, in order to reduce the level of stress experienced by students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Haekal
"ABSTRAK
Dengan berkembangnya industri video game pada perangkat mobile memberikan keuntungan bagi para pemain dikarenakan perangkat mobile memiliki aksesibilitas yang tinggi untuk mudah dibawa. Salah satu fungsi bermain game ialah sebagai sarana hiburan dimana salah satu contohnya bermain game dapat mengurangi stress akibat kelelahan secara kognitif setelah bekerja akan tetapi terdapat juga beberapa jenis/genre game yang dapat meningkatkan stress pada pemainnya salah satu contohnya pada game yang bersifat violent. Salah satu jenis mobile games yang terkenal saat ini ialah game dengan genre battle royale dan jenis game ini juga bersifat violent sehingga cocok digunakan pada penelitian ini untuk melihat kejadian apa saja yang menyebabkan stres pada pemain. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi tingkat stres saat bermain video game dengan menggunakan pendekatan ergonomik untuk mengetahui kejadian dalam game yang menyebabkan peningkatan stress. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah frequency analysis dari rata rata power gelombang, asymmetry, dan rasio alpha/beta juga rasio theta/beta, menggunakan data yang diperoleh dari pengukuran electroencephalogram responden saat bermain game Playerunknown Battlegrounds Mobile (PUBG Mobile). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa kondisi yang memiliki pengaruh dan tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat stres baik pada pemain yang memiliki pengalaman bermain maupun pemula yang tidak memiliki pengalaman bermain PUBG Mobile.

ABSTRACT
With the development of the video game industry on mobile devices, it provides benefits for players because mobile devices have high accessibility for portability. One of the functions of playing games is entertainment where one example of playing a game can reduce stress due to cognitive fatigue after work, but there are also several types / genres of games that can increase stress on the players one example is in a violent game. One type of mobile games that are popular today are games with the battle royale genre and this type of game is also violent, so it is suitable to be used in this study to see what events are causing stress on players. This study aims to evaluate the level of stress when playing video games using an ergonomic approach to find out the events in the game that cause increased stress. The method used in this study is frequency analysis of the average wave power, asymmetry, and alpha / beta ratio as well as the theta / beta ratio, using data obtained from respondents' electroencephalogram measurements while playing the Playerunknown Battlegrounds Mobile (PUBG Mobile) game. Based on research that has been done there are several conditions that have an influence and do not have an influence on stress levels both in players who have playing experience and beginners who do not have experience playing PUBG Mobile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayatun Fil Ilmi
"ABSTRAK
Nama : Ayatun Fil IlmiProgram studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Faktor Dominan Gejala Premenstrual Syndrome padaMahasiswi Universitas IndonesiaPremenstrual syndrome merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi,yang dialami wanita pada 7-14 hari sebelum mentruasi akibat perubahanhormonal yang berhubungan dengan siklus ovulasi. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan gejala premenstrualsyndrome. Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan tekniksampling consecutive sampling. Sampel penelitian berjumlah 130 mahasiswi yangberasal dari S1 reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Departemen ArsitekFakultas Teknik angkatan 2015/2016. Variabel yang diteliti terdiri dari gejalapremenstrual syndrome, tingkat stres, aktivitas fisik, asupan gizi mikro piridoksin, vitamin D, kalsium dan magnesium , pola tidur, dan status gizi. Hasilpenelitian menunjukan sebanyak 36,9 mahasiswi mengalami premenstrualsyndrome gejala sedang hingga berat. Terdapat hubungan yang signifikan antaratingkat stres p=0,001 , asupan piridoksin p=0,003 , asupan magnesium p=0,044 , pola tidur p=0,006 dengan gejala premenstrual syndrome. Faktoryang paling dominan terhadap premenstrual syndrome adalah pola tidur OR=3,580 , diikuti tingkat stres dan asupan piridoksin. Mahasiswi dengan polatidur yang buruk berisiko mengalami premenstrual syndrome 3,580 kali lebihtinggi dibandingkan dengan mahasiswi yang memiliki pola tidur yang baik.Disarankan pihak kampus dapat memberikan promosi kesehatan yangberhubungan dengan gejala premenstrual syndrome, pentingnya pola tidur yangbaik dan cukup, pengendalian stress, dan pentingnya asupan gizi mikro.Kata kunci : premenstrual syndrome, tingkat stress, aktivitas fisik, asupan gizimikro, pola tidur, status gizi

ABSTRACT
Name Ayatun Fil IlmiStudy Program Public HealthTitle The Dominant Factor of Premenstrual Syndrome Symptomin Female Student of Universitas IndonesiaPremenstrual syndrome is a complex of symptoms, including physic, phsycology,and emotion that is experienced by some women, 7 14 days before women rsquo speriod, it is cause by hormonal changes related to ovulation. The purpose of thisstudy was to determine the risk factors related to PMS. The research used crosssectional study design with sampling technique used consecutive sampling. Asample of this study was 130 student at FKM and Architecture Departement ofUniversitas Indonesia. Data collected include PMS occurrence, stress level,phsycal activities, intake of micronutrient pyridoxine, vitamin D, Ca, Mg , sleeppattern and nutritional status. The result showed 36,9 of subject had moderat tosevere PMS level. There was relationship between stress level p 0,001 ,pyridoxine intake p 0,003 , Mg intake p 0,044 , sleep patern p 0,006 withPMS. Sleep pattern OR 3,580 was the most dominant influence of premenstrualsyndrome followed by stress level and pyridoxine intake. Student with poor sleeppattern had experience PMS 3,580 higher than student with good sleep pattern.Researcher recommend to The University able to give health promotion related toPMS, the importance of good sleeping pattern, stress management, the importanceof micronutrient intake.Keyword premenstrual syndrome, stress level, phsycal activity, micronutrientintake, sleep pattern, nutritional status
"
2017
T48646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Olivia Yuriza
"ABSTRAK
Pola asuh orang tua dan tingkat stres dapat mempengaruhi perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya perilaku negatif, yaitu perilaku mengakses pornografi di Internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara jenis pola asuh dan tingkat stres dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno pada remaja awal. Jenis pola asuh orang tua diidentifikasi menggunakan The Parental Care Questionnaire, tingkat stres diukur dengan Perceived Stress Scale, dan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno diukur dengan Pornography Craving Questionnaire. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 107 siswa SMP kelas VII dan VIII di kota Depok yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian yang dianalis dengan Independent T-test memperlihatkan tidak ada hubungan pola asuh Authoritative dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno p=0,908 dan p=0,05 dan ada hubungan pola asuh Authoritarian p=0,044 dan p=0,05 dan pola asuh Permissive p=0,000 dan p=0,05 dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno. Hasil penelitian yang dianalisis dengan Chi-square memperlihatkan tidak ada hubungan tingkat stres dengan perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno p=0,845 dan p=0,05 . Hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan pelayanan keperawatan dengan adanya kerjasama orang tua dan perawat untuk membentuk pola asuh orang tua dan mengontrol tingkat stres terhadap perilaku yang dipersepsikan mengakses situs porno pada remaja awal.

ABSTRACT
ABSTRACTParenting style and stress level influence behavior of adolescent in daily life. One of negative behavior is assessing pornography in internet. This research aims to identify correlation between parenting style and stress level with perception of assessing internet pornography behavior in early adolescents. The parenting style identified by using The Parental Care Questionnaire, Perceived Stress Scale for stress level, and Pornography Craving Questionnaire for perception of assessing internet pornography behavior. This study design used a cross sectional with 107 respondents of 7th and 8th grade student on junior high school at the city of Depok and selected with a cluster sampling technique. Independent T test shows there is no correlation between the Authoritative style with perception of assessing internet pornography behavior p 0,044 and 0,05 and there is correlation in Authoritarian style p 0,044 and 0,05 and Permissive style 0,000 and 0,05 with perception of assessing internet pornography behavior. Chi Square test shows there is no correlation between stress level with perception of assessing internet pornography behavior p 0,845 and 0,05. This result could help nursing service development with cooperation between parent and nurse to create parenting style and stress level control on perception of assessing internet pornography behavior in early adolescents. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Restu Marsiwi
"ABSTRAK
Onset laktasi terlambat dapat menjadi salah satu faktor risiko kegagalan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang mengalami onset laktasi terlambat juga berisiko melakukan pemberhentian pemberian ASI lebih cepat. Ibu multipara dapat mengalami keterlambatan onset laktasi dan gagal memberikan ASI eksklusif, sehingga onset laktasi pada ibu multipara perlu untuk diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara frekuensi menyusui dengan onset laktasi pada ibu multipara. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kohort prospektif pada 148 ibu multipara postpartum di Jakarta Timur. Sampel dipilih dengan tehnik consecutive sampling. Analisis dilakukan dengan uji korelasi Spearman dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi menyusui dan tingkat stress berhubungan signifikan dengan onset laktasi ibu multipara p=0,001 . Semakin jarang frekuensi ibu menyusui bayinya maka onset laktasi ibu bertambah bepeluang lebih lama sebesar 0,237 hari. Semakin tinggi tingkat stress ibu maka onset laktasi berpeluang bertambah lebih lama sebesar 0,135 hari. Penelitian ini merekomendasikan petugas kesehatan untuk mendorong ibu sering menyusui bayinya dengan mengenali tanda-tanda stress pada ibu postpartum di awal masa menyusui. Tindakan intervensi untuk menurunkan stress perlu dilakukan untuk membantu mendorong terjadinya onset laktasi.
ABSTRACT
Correlation between Breastfeeding Frequency and Onset of Lactation among Multipara Mother in East Jakarta. Delayed onset of lactation is one of risk factor of unsuccessful effective breastfeeding. Mother who get delayed onset of lactation are in a risk of early breastfeeding cessation. Delayed onset of lactation and unsuccessfull effective breastfeeding can be happen to multipara mother, so that some attention about onset of lactation need to paid to them. The aim of this study was to identify correlation between breastfeeding frequency and onset of lactation among multipara mother. The research design of this study was analityc descriptive with cohort prospective approach. The subjects of this study were 148 pospartum multipara mother in East Jakarta, selected by consecutive sampling technique. The Spearman correlation test and linier regression are used in the analysis of this study. The result showed significant correlations between breastfeeding frequency, stress level and onset of lactation p 0,001 . One less frequent mother breastfeed her baby, the longer timing of the onset of lactation at about 0,237 day. The higher mother rsquo s level of stress, timing of the onset lactation would be longer 0,135 day. Finding of this study give recommendation for the health care worker to encourage mother to breastfeed her baby frequently and recognise the symptom of stress at postpartum mother in their early phase of breastfeeding. Some interventions to reduce mother rsquo s level of stress need to be established to help the onset of lactation comes."
2018
T50808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library