Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Hasniah
"Puskesmas Bandaraya telah menerapkan pendidikan kesehatan kepada keluarga dengan anggota keluarga toddler, namun masih ditemukan adanya cara yang belum optimal dalam stimulasi perkembangan toddler oleh orang tua dan keluarga. Keluarga memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan guna merangsang potensi yang dimiliki anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga, pendidikan kesehatan dengan kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan toddler di Kecamatan Bandaraya Kota Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah cross sectional, sampel pada penelitian ini adalah keluarga dengan anak toddler sebanyak 106 orang. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pemahaman pendidikan kesehatan dengan kemampuan kognitif keluarga secara bemakna dan perkembangan toddler. Karakteristik keluarga menunjukkan hubungan yang kuat dengan kemampuan kognitif keluarga (OR =2,188). Kemampuan keluarga perlu ditingkatkan agar stimulasi perkembangan toddler dapat optimal.
Bandaraya clinic have done health education to families with family toddler, but still found a way that is not optimal in the stimulation of the development of toddler by parents and families. Families have an important role in creating an environment to stimulate their child's potential. The purpose of this study was to determine the relationship between family characteristics, health education to the family's ability to provide developmental stimulation in the district Bandaraya Kota Banda Aceh. The study design was cross-sectional, the sample in this study is a family with toddler son as many as 106 people. Data were analyzed using chisquare test and multiple logistic regression. The results showed association with cognitive health education family p value <0.05, there is a connection with the development of health education toddler, p value <0.05. Family characteristics showed a strong relationship with the cognitive ability of the family (OR = 2.188). Family ability must be upgrade for to lead optimalize toddler development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36011
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Emilia Annuri Mumtaazah
"Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk kemampuan bahasa dan bicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara pada balita stunting di Jakarta Utara, wilayah dengan angka stunting tertinggi di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Data diperoleh melalui kuesioner demografi dan alat ukur Ages and Stages Questionnaires (ASQ-3) domain komunikasi versi Bahasa Indonesia dari 107 balita stunting di Kecamatan Cilincing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 balita (15%) tergolong dalam kategori terlambat, 16 balita (15%) berada dalam kategori waspada, dan 75 balita (70%) berada dalam kategori sesuai. Data ini mengindikasikan bahwa mayoritas balita stunting di Jakarta Utara memiliki perkembangan bahasa dan bicara yang sesuai dengan usianya. Temuan ini mengungkapkan bahwa keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara pada balita tidak hanya dipengaruhi oleh faktor gizi, tetapi juga oleh stimulasi verbal dari lingkungan sekitar yang berperan signifikan.
Stunting is a chronic nutritional issue that hinders the growth and development of children, including their language and speech abilities. This study aims to describe the delays in language and speech development among stunted toddlers in North Jakarta, the region with the highest stunting rates in DKI Jakarta. The research employs a descriptive quantitative method with a cross-sectional approach. Data were collected using demographic questionnaires and the Ages and Stages Questionnaires (ASQ-3) communication domain in the Indonesian version, involving 107 stunted toddlers in the Cilincing District. The results show that 16 toddlers (15%) fell into the delayed category, 16 toddlers (15%) were in the at-risk category, and 75 toddlers (70%) were in the appropriate category. These findings indicate that the majority of stunted toddlers in North Jakarta exhibit language and speech development appropriate for their age. The study also reveals that delays in language and speech development among toddlers are influenced not only by nutritional factors but also significantly by verbal stimulation from surroundings."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Carla Atsiilah Mayandina
"Seribu Hari Pertama Kehidupan mencakup 270 hari kehamilan dan 730 hari pertama setelah kelahiran anak. Perkembangan psikososial anak merujuk pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam aspek psikologis dan sosial. Perkembangan emosi, kognitif, sosial, dan perilaku anak dengan berjalannya seiring waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang 1000 hari pertama kehidupan terhadap perkembangan psikososial anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, sampel penelitian berjumlah 211. Metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner perkembangan psikososial anak usia 0 - 24 bulan yaitu Bayley Scales Infant and Toddler Development (BSID) edisi III skala sosial emosional 24 item. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden Ibu berusia 30 tahun, tingkat pendidikan terakhir lulusan SMA (62,1%), pekerjaan Ibu rumah tangga (75,4%), berpendapatan kurang dari Rp.5.000.000 per bulan sebanyak (81%), kelahiran anak normal (69,2%), dan status gizi anak normal (98,1%). Hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa pengetahuan ibu tentang 1000 HPK dalam kategori baik dengan prevalensi (41,2%) dan perkembangan psikososial anak berdasarkan usia 0 – 24 bulan memiliki perkembangan psikososial yang normal sebanyak 175 anak (82,94%).
The First Thousand Days of Life covers the 270 days of pregnancy and the first 730 days after the birth of a child. Child psychosocial development refers to the process of child growth and development in psychological and social aspects. Children's emotional, cognitive, social and behavioral development over time. This study aims to identify a picture of mothers' knowledge about the first 1000 days of life on children's psychosocial development. This research is quantitative research with a descriptive approach, the research sample is 211. Purposive sampling method. This study used a questionnaire on the psychosocial development of children aged 0 - 24 months, namely the Bayley Scales Infant and Toddler Development (BSID) III edition, social emotional scale, 24 items. The results showed that the majority of respondents were mothers aged 30 years, the highest level of education was a high school graduate (62.1%), occupation was housewife (75.4%), income was less than IDR 5,000,000 per month (81%), birth normal children (69.2%), and normal children's nutritional status (98.1%). The results of this study identified that mothers' knowledge about 1000 HPK was in the good category with prevalence (41.2%) and the psychosocial development of children based on age 0 - 24 months had normal psychosocial development as many as 175 children (82.94%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library