Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Delli Reza
"Pada skripsi ini dijelaskan mengenai dasar teori Iayanan web yang berperan penting dalam komputasi Grid dan dasar teori komputasi Grid Layanan web adalah suatu sistem perangkat lunak yang didisain untuk mendukung interaksi antara mesin ke mesin pada suatu jaringan. Komputasi Grid adalah infrastrulctur perangkat keras dan lunak yang menyediakan kehandalan, konsistensi, pervasive, dan akses pada kemampuan komputasi yang tinggi.
Pada skripsi ini telah dilakukan proses instalasi Globus roollcil sebagai perangkat untuk mengimplementasikan sistem komputasi Grid pengujian Globus roolkit dan evaluasi kinerja Globus toolkit.
Komputasi Grid yang diimplementasikan dengan Globus Ioolkit memungkinkan sumber daya tiap mesin pada suatu jaringan Grid teralokasi menjadi sumber daya berskala besar yang dapat Cliakses dengan bebas oleh pengguna yang mempunyai otoritas. Pada skripsi ini dibahas pemanfaatan Globus toolkil dalam mevsmjudkan suatu jaringan dengan kemampuan sharing sumber daya berskala besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldstein, Beth
New York: McGraw-Hill, 2007
658.8 GOL u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Foresman, Galen A.
Chichester: Wiley Blackwell, 2017
160 FOR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Riviana
"Imunisasi adalah salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif untuk mencegah anak-anak tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Di Indonesia cakupan imunisasi lengkap telah mencapai target. Namun, masih ada ketimpangan dalam cakupan imunisasi berdasarkan jenis kelamin, pendidikan ibu, status sosial ekonomi keluarga, daerah perumahan dan provinsi daerah. Untuk melihat ketidaksetaraan, WHO mengeluarkan aplikasi yang disebut Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) dan Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) plus. Dengan aplikasi ini peneliti dapat mengidentifikasi perbedaan dalam indikator kesehatan antara subkelompok populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data SDKI. Pengukuran ketimpangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah selisih, rasio, Slope index of Ketimpangan (SII), Perbedaan Rata-rata dari Subkelompok Berkinerja Terbaik (MDB), indeks relatif ketimpangan (RII), Rata-rata Perbedaan dari Rata-rata (MDM). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada kesamaan dalam jenis kelamin anak dan daerah tempat tinggal, tetapi di sisi lain masih ada ketidaksetaraan yang terjadi dalam pendidikan ibu, status ekonomi keluarga dan daerah provinsi dari 1994 - 2012. Berdasarkan pendidikan ibu perbedaannya adalah 48 dan 3,1, berdasarkan perbedaan status ekonomi keluarga 32,8 dan rasio 1,7 dan berdasarkan perbedaan wilayah provinsi 56,5 dan rasio 2,8.

Immunization is one of the most effective public health interventions to prevent children from contracting vaccine-preventable diseases. In Indonesia, complete immunization coverage has reached the target. However, there are still imbalances in immunization coverage by sex, mother's education, family's socioeconomic status, housing area and regional provinces. To see inequality, WHO issued an application called the Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) and Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) plus. With this application researchers can identify differences in health indicators between population subgroups. In this study researchers used the IDHS data. Inequality measurements used in this study are the difference, ratio, Slope index of Inequality (SII), Average Difference of the Best Performing Subgroups (MDB), relative inequality index (RII), Average Difference from Average (MDM) . The results of the analysis show that there are similarities in the sex of the child and the area of ​​residence, but on the other hand there are still inequalities that occur in maternal education, economic status of the family and the provincial region from 1994 to 2012. Based on maternal education the difference is 48 and 3.1, based on differences in family economic status 32.8 and ratio 1.7 and based on differences in provinces 56.5 and ratio 2.8."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajran Iman Rusadi
"Penggunaan aplikasi paralel berbasis MPI adalah salah satu cara dalam rangka memenuhi kebutuhan komputasi yang terus meningkat. Lebih dari satu sumber daya dapat dimanfaatkan secara simultan dalam rangka melakukan komputasi. Pada sisi yang lain, Grid Computing hadir dengan menawarkan sumber daya komputasi besar. Lebih dari satu sumber daya yang tersedia, walaupun heterogen dan berada dalam lokasi yang tersebar, dapat dimanfaatkan bersama-sama dalam rangka menyediakan sumber daya komputasi yang besar. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari tahu bagaimana cara melakukan eksekusi aplikasi paralel berbasis MPI di atas lingkungan komputasi Grid. MPI digunakan dalam membangun aplikasi paralel yang akan melakukan komputasi dan Grid berperan sebagai penyedia sumber daya komputasi tersebut. Beberapa model lingkungan komputasi bagi aplikasi MPI ini telah dibuat, mulai dari bentuk yang sederhana sampai membentuk lingkungan komputasi Grid yang menggunakan sistem penjadwalan job sehingga proses akan diletakkan pada tempat yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriady
"ABSTRACT
Automation is seen as the stage of technical progress of technical devices which
appear likely to assist the man, not only in his muscular efforts, but also in his
intellectual work of monitoring and control. Supervision is an industrial
technique for monitoring and computer control of automated manufacturing
processes. Supervision for the acquisition of data (measurements, alarms,
returning from working) and process control parameters generally outsourced to
PLCs.
The project's goal is to make supervision PcVue using ?WebVue? and also
realize a supervision Web using Google Web Toolkit (GWT) from java or .Net
(For OPC), pages supervision accessible from a web navigator (Internet Explorer,
Firefox, ?) for controlling the layout and supervision of the automation system.
The model will be driven by Allen Bradley SLC500.
For supervision web using PcVue-WebVue, we managed to achieve the
objective laid. We have carried out the supervision of overhead cranes with
success. For supervision web using Google Web Toolkit (GWT), we have taken
on new technologies. Unfortunately, we could not achieve the objective laid. This
is because we lack our knowledge of programming languages. Indeed, the
problem started with new tools is along initiation (information retrieval,
handling possibilities ...)"
2012
T31923
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Josef
"Di tahun-tahun ke depan, komunitas akademik, bisnis dan industri akan dihadapkan pada kemunculan kebutuhan komputasi yang beraneka ragam dengan jumlah besar. Kebutuhan ini memicu penyediaan sumber daya komputasi dalam jumlah besar pula. Penyediaan sumber daya semacam ini harus memiliki nilai efisien dan efektif baik dari segi ruang, biaya dan waktu sehingga bukan sekedar penumpukan mesin-mesin komputer saja. Salah satu solusinya adalah melalui penyediaan sistem high-throughput computing. Penelitian ini mencoba membangun sistem tersebut dengan berbasis grid menggunakan Condor dan Globus Toolkit. Alasan penggunaan Condor didasarkan pada kemampuan dan spesialisasi Condor sebagai job scheduler yang mampu menyediakan lingkungan high-throughput computing. Selain itu, Condor merupakan salah satu job manager yang didukung penggunaannya di dalam Globus Toolkit. Percobaan pembangunan ini meliputi perancangan sistem, perencanaan simpul-simpul komputasi, instalasi dan konfigurasi sistem, dan pengujian sistem. Produk akhir dari penelitian ini menghasilkan sebuah sistem grid yang siap digunakan dan dapat dikembangkan lebih lanjut serta dapat dipertanggungjawabkan kebenaran perancangannya."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Arince Guntamor P.
"Bisnis telekomunikasi, khususnya seluler di lndonesia terus mengalami pertumbuhan pesat. Konsekuensinya meningkat pula pembangunan infrastruktur pendukung, yaitu menara telekomunikasi. Untuk mengaturnya, maka Pemerintah dimulai dengan Permenkominfo, kemudian diikuti dengan Peraturan Bersama 4 (empat) Kementerian/Lembaga (Kemenkominfo, Kemendagri, KemenPU dan BKPM), mengeluarkan "Pedoman Pembangunan, dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi". Lahirnya sebuah industri baru yaitu "Industri (Pasar) penyediaan menara bersama telekomunikasi" adalah salah satu harapan yang akan timbul pasca pengaturan menara bersama.
Pertanyaannya, apakah Pasar baru yang diharapkan itu dapat terwujud secara definitif? dan apakah pengaturan tersebut berimplikasi positif kepada iklim (persaingan) usaha di pasar? Dengan menggunakan metode uji regulasi Competition Assessment Toolkit yang terstandar oleh OECD, Serta upaya identifikasi komponen penyusun pasar.
Didapatkan kesimpulan, sebuah Pasar baru berhasil di identifikasi secara definitif. Sedangkan implikasi regulasi, oleh pasar ditanggapi positif; karena di anggap tidak mengganggu iklim persaingan usaha yang sehat.

Telecommunications business especially mobile in Indonesia continues to experience rapid growth. Consequently it increase the need for supporting infrastructure which is telecommunications tower. To manage it, the Government starts with Permenkominfo and followed by the Joint Rule of 4 (four) of the Ministry / Agency (Kemenkominfo, Kemendagri, KemenPU and BKPM) issued "Guidelines for the Erection and the Use of the Joint Telecommunication Tower". The birth of a new industry called "The joint telecommunications tower providers (Market) Industry" is one of hope that will arise after the arrangement of the joint tower concept.
The question is whether the expected new markets can be found definitively? Next, whether these arrangements has a positive impact to the business (competition) climate in the market? Using the regulations test method named Competition Assessment Toolkit that standardized by the OECD, as well as the efforts to identify components of the market.
It was concluded, a new market had been identified definitively. While the implications of regulation by the market responded positively, because it is considered not injure healthy competition climate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Septiani
"Praktik pemberian makanan prelakteal masih menjadi masalah yang harus diatasi Indonesia karena dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan bayi. Meskipun persentase praktik pemberian makanan prelakteal sudah cenderung menurun, ketidakmerataan masih terjadi berdasarkan beberapa dimensi ketidakmerataan, seperti jenis kelamin anak, usia ibu, pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, provinsi, kunjungan ANC, IMD, dan penolong persalinan. Sebagai upaya mengatasi ketidakmerataan yang terjadi pada berbagai indikator kesehatan, WHO mengeluarkan sebuah aplikasi bernama Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) dan Health Equity Assessment Toolkit Plus (HEAT Plus). Aplikasi tersebut mampu mengidentifikasi ketidakmerataan melalui berbagai ukuran ketidakmerataan. Penelitian ini menggunakan sumber data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002, 2007, 2012, dan 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketidakmerataan praktik pemberian makanan prelakteal terjadi pada pendidikan ibu, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, provinsi, IMD, dan penolong persalinan, namun dengan tingkat ketidakmerataan yang berbeda-beda. Tren ketidakmerataan cenderung mengalami penurunan dari tahun 2002 hingga tahun 2017 pada seluruh variabel, kecuali provinsi yang justru menunjukkan ketidakmerataan tertinggi terjadi pada tahun 2017. Praktik pemberian makanan prelakteal menurut provinsi juga menunjukkan ketidakmerataan tertinggi dibandingkan dimensi ketidakmerataan lainnya.

Prelacteal feeding practices still be a problem in Indonesia and need to be addressed because it may cause a negative impact on the health of the baby. Even though the percentage of prelacteal feeding practices has decrease time to time, inequality still occurs based on several dimensions of inequality, such as child sex, mother's age, mother's education, mother’s working status, economic status, area of residence, province, visits to ANC, early initiation of breastfeeding, and birth attendants. To overcome the inequalities that occur in various health indicators, WHO issued an application called the Health Equity Assessment Toolkit (HEAT) and Health Equity Assessment Toolkit Plus (HEAT Plus). The application can be used to identify inequality through various inequality measures. This study used the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in the year of 2002, 2007, 2012, and 2017 as the data sources. The results this study found that there were an inequality of prelacteal feeding practices by the mother's age, mother's education, economic status, area of residence, province, visit ANC, early initiation of breastfeeding, and birth attendants with various degrees of inequality. The trend of inequality tended to decrease from 2002 to 2017 in all variables, except for the province which actually showed the highest inequality in 2017. Prelacteal feeding practices by province also showed the highest inequality compared to other dimensions of inequality that used in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Zein Nuridzin
"Masih terdapat ketidakmerataan kematian pada anak di Indonesia, baik angka kematian neonatal AKN, bayi AKB, dan balita AKBA yang terjadi pada semua dimensi ketidakmerataan meliputi jenis kelamin anak, umur anak, pendidikan ibu, status ekonomi keluarga, tempat tinggal, dan antarprovinsi. Untuk itu diperlukan kuantifikasi ketidakmerataan guna perencanaan fokus program. Studi ini adalah analisis data sekunder SDKI dari tahun 1994 sampai 2012. Analisis data menggunakan aplikasi Health Equity Assessment Toolkit HEAT . Hasil menunjukkan kejadian kematian pada anak di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 1994 sampai tahun 2012 dengan selisih terbesar pada AKBA kemudian AKB dan paling kecil pada AKN. Kematian pada anak tertinggi terjadi di umur neonatal, tersering pada jenis kelamin anak laki-laki, banyak pada kelompok anak dengan ibu tidak sekolah, berasal dari keluarga kuintil miskin, terjadi di pedesaan, dan perlu perhatian di wilayah timur Indonesia. Ukuran difference berkisar antara 4 pada AKN berdasarkan jenis kelamin anak tahun 1997 dan 2002 sampai 123 pada AKBA berdasarkan provinsi tahun 1994 kematian per1000 kelahiran hidup. Sementara ukuran rasio berkisar antara 1,1 pada AKB berdasarkan jenis kelamin anak tahun 2002 sampai 6,6 pada AKBA berdasarkan provinsi tahun 1994 . Ketidakmerataan angka kematian balita di Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan negara lain dengan benchmark yang sama.

There remains an inequality of deaths among children in Indonesia both neonatal mortality rate NMR , infant IMR , and under five U5MR . Inequality occurs in all dimensions including child rsquo s sex, child 39 s age, maternal education, family economic status, residence, and interprovincial. It calls for description of inequality quantification for focus program setting. This study is a secondary data analysis using Health Equity Assessment Toolkit HEAT application with IDHS source from 1994 to 2012. The results show that the child mortality rates in Indonesia depict a decrease from 1994 to 2012 with the largest mortality difference in U5MR and then IMR and at least NMR. The highest child mortality occurred at neonatal period, most common in boys, many in group of children with non school mothers, coming from poor quintile, rural, and attention in eastern Indonesia. The indicator of difference ranges from 4 at NMR by child rsquo s sex in 1997 and 2002 to 123 at U5MR by interprovincial in 1994 deaths per 1000 live births, while the ratio sorts between 1.1 at IMR by child rsquo s sex in 2002 until 6.6 at IMR by interprovincial in 1994 . The inequality of under five mortality rate in Indonesia is the highest compared to other countries with the same benchmark."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>