Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christian Saortua
Abstrak :
Manajer investasi memiliki perbedaan dalam mengelola portofolio reksadana mereka, perbedaan inilah yang kemudian mempengaruhi kinerja reksadana saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Petajisto (2013), manajer investasi yang memiliki tingkat keaktifan yang tinggi memiliki potensi memberikan tingkat pengembalian reksadana saham yang lebih tinggi dibandingkan tingkat pengembalian indeks acuannya. Sedangkan manajer investasi dengan tingkat keaktifan rata - rata cenderung memberikan kinerja reksadana lebih buruk dibandingkan kinerja indeks acuan. Tesis ini mengukur tingkat keaktifan manajer investasi dalam mengelola portofolio reksadana saham yang beredar di Indonesia dan dampaknya terhadap kinerja reksadana. Metode pengukuran menggunakan metode active share dan tracking error yang diusulkan oleh Cremers & Petajisto (2009). Dimana dengan metode ini, tingkat keaktifan manajer investasi diukur berdasarkan stock selection dan market timing. Kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan kinerja reksadana saham. Dengan demikian, dapat dianalisis dampak tingkat keaktifan manajer investasi terhadap kinerja reksadana yang dikelolanya.
Investment manager have different style in manage their mutual fund portfolio. This difference then give impact on the mutual fund performance. Based on Petajisto (2013) research finding, investment manager with high mutual fund active management tend to deliver high return, while average mutual fund active management tend to deliver low return even below it`s benchmark index. This thesis try to measure investment manager activity in managing their mutual fund portflio in Indonesia, using active share and tracking error propose by Cremers & Petajisto (2009). Where with this metode, active management measure based on stock selection and market timing. The result then compare with Indonesian mutual fund performance to analyse the impact of investment manager activity in managing the mutual fund portfolio.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Firdaus
Abstrak :
Replicating dan Benchmarking merupakan langkah penting dalarn menerapkan strategi indexing, Sementara metode yang digunakan untuk mengukur kinerja replikasi indeks terhadap benchmark-nya adalah tracking error. Tracking error didefinisikan sebagai volatilitas perbedaan return antara replikasi indeks terhadap benchmarknya. Penelitian ini mengkaji penerapan metode tracking error pada return JR dan return IHSG. Data yang digunakan bersumber pada data penutupan harian, mingguan awal, mingguan akhir, bulanan awal dan bulanan akhir pada Bursa Efek Jakarta dari Januari 2001 hingga Desember 2003. Terjadi penyimpangan nilai tracking error yang disebabkan oleh adanya distribusi data yang tidak normal pada data harian dan mingguan, heteroskedastis pada data harian serta nonstasioner pada data bulanan. Koreksi yang dilakukan adalah dengan membuang outliers tertinggi sebanyak 5% dan outliers terendah sebanyak 5% baik pada return JII maupun pads return IHSG. Nilai tracking error return JII terhadap return IHSG berdasarkan data harian adalah sebesar 0.56%, data mingguan awal 0.58%, data mingguan akhir 0.57%, data bulanan awal 0.57% dan data bulanan akhir 0.54%. Diketahui bahwa return JII secara statistik tidak berbeda terhadap return IHSG namun JII lebih agresip dibandingkan pasar dengan ß sebesar 1.14 kali, Dengan kedua kondisi tersebut, berinvestasi indexing pada JII jelas lebih menguntungkan bila dilihat dari sisi transaction cost. Diperoleh pula informasi adanya reversed monthly effect di Bursa Efek Jakarta dimana return pads akhir bulan lebih tinggi dibandingkan return pada awal bulan.
Replicating and Benchmarking are important step in applying indexing strategy, whereas method used to measure performance of replicating index to its benchmark is tracking error. Error Tracking defined as volatility of difference of return between replicating index to its benchmark. This research study applying of method of tracking error at JII return and IJ-ISG return. Used Data coming from daily closing data, weekly early, final weekly, monthly early and final monthly at Jakarta Stock Exchange of January 2001 till December 2003. The Value of tracking error are deviate which because of existence of data distribution which not normally distributed at weekly and daily data, non homogeneity of variance at daily data and also non stationer at monthly data. Corrective action taken is by throwing away highest outliers counted 5% and lowest outliers counted 5% goodness at JII return and IHSG return. Tracking error based on daily data is 0.56%, weekly data early is 0.58%, final weekly data 0.57%, monthly data early 0.57% and final monthly data 0.54%. Known that HI return statistically do not different to IHSG return but JII more aggressive than market with equal to 1.14 times (ß0= 1.14). On the both condition, investment on indexing at JII more beneficial if seen from side of transaction cost. Obtained also information about existence of reversed monthly effect at Jakarta Stock Exchange whereas return by the end of month is higher than the beginning of month.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library