Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zairin Noor
Abstrak :
Buddisme lebih dipandang sebagai filsafat, suatu usaha manusia dengan akalnya untuk mencari kedamaian dengan rumusan-rumusan yang sistematis mengenai sebab dan akibat kejadian-kejadian yang dihadapi manusia di dalam hidupnya. Ajaran-ajaran Buddhisme bersumber kepada peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang wajar dan dapat diketahui, dimengerti oleh akal budi manusia. Pada sisi yang lain Buddhisme mengajarkan kepada penganutnya suatu pandangan tentang sifat alam semesta serta hukum-hukum dan kekuatan yang menguasainya. Memberi semangat dan memungkinkan suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan tertinggi dari setiap makhluk hidup yaitu kebahagiaan, pembebasan. Dari sisi ini Buddhisme adalah sebagai suatu ajaran yang memberikan bimbingan kepada manusia dan memberikan pandangan hidup maka disebutlah ajaran-ajaran ini sebagai suatu agama. Tujuan Buddhisme pada akhirnya bukan kembali kepada yang asal, dan memang Buddhisme tidak berbicara tentang asal dari sesuatu. Tujuan hidup adalah mencapai nirwunu (nirvana dalam bhs. Sansekerta; nibhana dalam bhs. Pali). Secara harfiah nirawana berarti pemadaman. Dari terjemahan nirwana yang sangat sederhana ini muncul anggapan bahwa pemadaman yang diajarkan Buddhisme bersifat keseluruhan, suatu pemadaman yang total, pemusnahan segala kehendak. Masuk dalam nirvana adalah perceraian dari dunia ini dengan segala pengertiannya, sehingga apapun usaha untuk menggambarkan nirwana mengalami ketidakpuasan. Berbekal dari ketidakpuasan akan pengertian nirwana maka perlu menghampiri term-term yang menjadi pokok-pokok dari pemikiran ataupun ajaran dari Buddhisme. Buddhisme dikenal dengan pokok ajarannya Empat Kebenarun Afulia, yaitu : dukkha, (penderitaan), samudya (penyebab duka), nirodha (terhentinya dukkha), dan mugga (jalan menuju terhentinya dukkha). Empat Kebenaran Mulia ini menjadi sari keseluruhan Buddhisme, baik sebagai ajaran agama maupun sebagai suatu sistem filsafat. Sebagai ajaran agama, dari Empat Kebenaran Mulia ini diperjelas dengan term-term Buddha. Kefilsafatan Buddhisme tersebut dalam Tiga Ciri Keberadaun mengenai kenyataan, yang dalam term-term Buddhisme disebut : unnicu (tidak kekal), dukkhu (tidak memuaskan, penderitaan), dan annata (tidak berinti, tidak ada jiwa).Suatu perbuatan menimbulkan akibat, dan akibat ini merupakan sebab lain yang menghasilkan akibat yang lain, dan begitu seterusnya, dan inilah yang dinamai kamma atau karma, biasa disebut pula hukum sebab akibat. Keadaan sekarang merupakan sebab dari keadaan masa lalu. Manusia sekarang memiliki efek untuk keberadaan manusia akan datang, sehingga kebahagiaannya maupun kesengsaraanya ditentukan oleh dirinya sendiri. Tidak ada di alam dunia ini yang tidak tercakup di dalatn hukum sebab akibat, sehingga adanya suatu saling ketergantungan satu sama lain dalam suatu kondisi. Dalam Buddhisme dengan berpangkal dari saling ketergantungan ini, maka adalah dunia yang dengan ciri keberadaannya dengan sifa fana (anicca), penderitaan (dukkha) dan tanpa jiwa (anatta).Puncak dari segala keberadaan itu adalah dengan mencapai tujuan penghabisan, itulah dinamakan nirwana. Nirwana bukanlah asal dari segala sesuatu, melainkan keadaan yang tanpa bentuk yang menjadi tujuan. Tuhan dalam konteks Buddhisme tidak lain adalah Nirwana, tujuan terakhir yang harus dicapai, hapusnya sesuatu yang selalu menjadi.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudji Widyanto
Abstrak :
Motif utama orang berimigrasi adalah ekonomi, dengan arus migrasi ke perkotaan, ke daerah yang tidak miskin ataupun ke tempat yang banyak menyediakan kesempatan kerja (Ravenstein, 1885). Kabupaten Tangerang merupakan daerah tujan migran. Salah satu indikasinya adalah pertambahan penduduk akibat migrasi di Kabupaten Tangerang hampir 6 kali lebih besar dibandingkan pertambahan alami (BPS: 1990). Pertambahan penduduk baik yang alami maupun migrasi pada akhirnya mempengaruhi komposisi sex ratio di suatu daerah. Dari 82 kabupaten yang ada di Jawa, sex ratio Kabupaten Tangerang adalah yang tertinggi. Selain itu, juga inerupakan salah satu dari 2 kabupaten yang sex rationya di atas 1000 (didominasi oleh laki-laki). Sehubungan dengan itu, maka yang menjadi masalah adalah: - Daerah mana saja yang menjadi tujuan iniran di Kabupaten Tangerang? - Bagaimana pengaruh pertambahan penduduk terhadap komposisi sex ratio pada daerah tujuan migran di Kabupaten Tangerang? HIPOTESIS: Daerah yang banyak menjadi tujuan migran di Kabupaten Tangerang adalah daerah perkotaan yang tidak miskin dan kesempatan kerja banyak, dimana makin banyak meñjadi tujuan migran maka sex rationya makin tinggi. BATASAN: Sex ratio adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki per 1000 perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Migran adalah penduduk yang masuk selama tahun 1990 dan dicatat sebagai warga Tangerang. Daerah tujuan migran ditentukan dari proporsi antara banyaknya migrasi masuk dengan migrasi keluar ANALISIS: dilakukan dengan superimposed peta dan diperkuat dengan uji statistik. Sebagai satuan analisisnya adalah kecamatan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianda Retno Widyani
Abstrak :
Menemukan tujuan hidup merupakan salah satu tugas perkembangan emerging adult usia 18-29 tahun. Salah satu cara untuk menemukannya adalah dengan mengikuti kegiatan relawan. Akan tetapi, manfaat yang dirasakan dari kegiatan relawan bergantung pada motivasi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi kerelawanan dan tujuan hidup pada relawan Indonesia usia 18-29 tahun emerging adulthood. Sebanyak 2007 relawan mengisi alat ukur Volunteer Function Inventory VFI untuk mengukur motivasi relawan dan Brief Purpose Measure BPM untuk mengukur tujuan hidup. Keduanya telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil analisis menggunakan partial correlation menunjukkan bahwa hanya empat dari enam dimensi motivasi yang berhubungan signifikan dengan penetapan tujuan hidup. Motivasi nilai, motivasi pemahaman dan motivasi sosial berhubungan signifikan secara positif dengan tujuan hidup. ......Finding a life purpose is a task of emerging adult. One of the ways to find it is through volunteering. However, a person 39s reasons for volunteering vary. This research aims to determine the relationship between volunteering motivations with life purpose in Indonesian volunteers aged 18 29 emerging adulthood . As many as 2007 volunteers filled out the Volunteer Function Inventory VFI to measure volunteer motivations and Brief Purpose Measure BPM to measure life purpose. Both instruments had ben adapted into Indonesian. The analysis results, conducted using partial correlation, shows that only four out of five motivation dimensions correlate significantly with life purpose. Value motivation, understanding motivation, and social motivation all have significant positive correlations with life purpose.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weihrich, Heinz
New York: McGraw-Hill , 1985
658.4012 WEI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Center for Middle East Studies, 2003
355.070 973 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Sri Haerani
Abstrak :
Pada jalur kereta api Bogar Jakarta Kota di pagi hari pada jam-jam sibuk arus penumpang naik terlihat jauh lebih tinggi menuju Jakarta dibandingkan menuju Bogar. Hal ini menggambarkan adanya pola asal dan tujuan perjalanan. Menurut White (1983 103) adanya arus perjalanan tidak terlepas dari daerah yang merupakan asal dan tujuan perjalanan. Dengan demikian dapat diidentifikasi stasiun-stasiun yang merupakan stasiun asal dan stasiun tujuan di sepanjang jalur tersebut. Pada kenyataannya jumlah penumpang naik di stasiun asal tidak selalu memperlihatkan kecenderungan yang semakin rendah mendekati tujuan perjalanan dan jumlah penumpang turunpun tidak selalu memperlihatkan kecenderungan yang semakin tinggi mendekati akhir perjalanan. Hal ini tentunya berkaitan dengan karakteristik daerah asal dan daerah tujuannya. Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang di teliti adalah : Bagaimana karakteristik daerah asal dan daerah tujuan sehubungan dengan distribusi penumpang naik dan turun di stasiun-stasiun kereta api jalur Bogar - Jakarta Kota.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maxwell, John C.
Abstrak :
Buku ini membahas tentang kualitas yang haus dimiliki oleh sebuah team dan diuraikan menjadi 17 bgian.
Surabaya: Menuju Insan Cemerlang (MIC), 2013
658.403 6 MAX t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sriwi B. Nawaksari
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan merger, meliputi bidang usaha peserta merger, kondisi perusahaan serta maksud dan tujuan dari perusahaan hasil merger termasuk dalam pelaksanaan Merger PT “LK” Tbk. Permasalahan pokok yang diteliti adalah mencari jawaban apakah suatu perseroan boleh mempunyai maksud dan tujuan yang bermacam-macam serta pelaksanaan merger delapan perusahaan di dalam PT “LK” Tbk. Metode penelitian adalah metode - kepustakaan dengan meneliti data sekunder melalui bahan hukum primer yaitu berupa UU Nomor 40 Tahun 2007, PP 27 1998 beserta peraturan pelaksAnaannya dan UU No. 1 1995 sebagai pembanding ditambah dengan bahan pustaka sebagai data sekunder serta Studi dokumen dan wawancara. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sekalipun penggabungan berbagai bidang usaha dalam satu perseroan akan terkendala oleh ketentuan yang memisahkan antara bidang usaha umum dan khusus akan tetapi pada prinsipnya, suatu perseroan terbatas hasil merger tidak dilarang untuk menetapkan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang beraneka ragam sepanjang maksud, tujuan dan kegiaatan usaha tetapi bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang melarang atau membatasinya serta memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku termasuk ketentuan dalam UU No. 5 Tahun 1999, UU No.5 Tahun 1999, UU No.9 Tahun 1995, UU No. 5 Tahun 1960 yang mencegah terjadinya monopoli swasta atas tanah, PP No. 76 Tahun 2007 yang mengatur bidang usaha terbuka dan yang tertutup bagi investor serta Peraturan Bapepam No. IX.E.2. Pelaksanaan penyatuan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha hasil Merger PT “LK” Tbk dimulai dengan penyatuan pada tingkat direksi dengan menempatkan mantan direksi kelompok perusahaan PT. ”LK” Tbk ditambah dengan anggota Komisaris yang berasal dari peserta merger serta anggota direksi dari kalangan profesional yang disepakati oleh seluruh peserta merger.’Tra i/e mark” yang sudah terkenal tetap dipertahankan dan bergabung dalam PT. ”LK” Tbk hasil Merger.
ABSTRACT
Many factors affect merger, i.e. business activity of participants in the merger, companies’ conditions, purposes and objectives of the company resulting from the merger including the merger of PT “LK” Tbk. The main issue researched is to find answer whether a company can have various purposes and objectives and implementation of merger of eight companies in PT “LK” Tbk. This research uses bibliographical method by studying secondary data through primary legal materials namely Law Number 40 Year 2007, PP 27 1998 and its implementing regulation and Law No. 1/1995 as control plus bibliographic materials as secondary data and documentary and interview studies. From the results of research, it can be concluded that merger of various business activities in one company will be hampered by provisions which separate general and specific activities, however in principle, a limited liability company resulting from merger is not prohibited to stipulate various purposes and objectives and business activities as long as not contradicting with the law and regulation which prohibit or restrict them and comply with the applicable requirements and procedures including the provisions set forth in Law No. 5 Year 1999, Law No.5 Year 1999, Law No.9 Year 1995, Law No. 5 Year 1960 which prevent any private monopoly of land, Government Regulation No. 76 Year 2007 which governs business activities which are open and closed to investors and Capital Market Supervisory Agency (Bapepam)’s Regulation No. IX.E.2. Integration of purposes and objectives and business activities of the company resulting from merger, PT "LK" Tbk starts with the integration at the level of Board of Directors by placing ex directors of the corporate group PT. ”LK” Tbk plus members of the Board of Commissioners originating from participants of merger and members of the Board of Directors from professionals approved by all participants of merger. The "trade mark'' already known so far is maintained and included in PT. ”LK” Tbk resulting from Merger.
2008
T36958
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali
Abstrak :
ABSTRAK
Kolaborasi merupakan hubungan rekanan sejati, semua pihak menghargai kekuasaan pihak lain, mengenal, menerima lingkup kegiatan, melindungi, tujuan diketahui bersama. Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kolaborasi perawat dengan dokter di Rumah Sakit Pusat Kepolisian RS. Sukanto Jakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, jumlah sample 104. Sampel penelitian adalah random sampling perawat yang bekerja di ruang rawat inap, instrumennya kuesioner. Hasil penelitian terdapat hubungan kontrol kekuasaan dengan kolaborasi p value 0,001, tujuan bersama p value 0,006, proses p value 0,000. Hasil Multivariat : faktor paling berpengaruh terhadap kolaborasi perawat dengan dokter adalah proses. Saran : manajemen melibatkan perawat dalam proses, tujuan bersama, berbagi kontrol kekuasaan disetiap kebijakan organisasi.
Abstract
Collaboration respresents a real partnership, all respect the authority of each party, recognize, accept the scope of activities, preserve, and the goal is known together. The purpose of this research was to find out factors that influence nurse-doctor collaboration at Sukanto Police Central Hospital Jakarta. This research design was descriptive correlation with cross sectional approach, involving 104 samples. Research samples were the total population of nurses working at impatient unit. This study used questionnaire as the instrument. Result of this study showed a correlation between power control and collaboration (p value 0,001), conmon goal (p value 0,006), and process (p value 0,000). Conclusion the most influential factor to nurse-doctor collaboration is the process. Suggestion management engage nurses in process, common goal, sharing power control in every organizational policy.
2010
T29412
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>