Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Made Candiasa
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem tutor untuk membantu slswa dalam nempelajarl kemampuan memecahkan masalah yang didasarkan pada strategl Polya telab dikembangkan, dan dlterapkan untuk mengajarkan pemecahan masalah dalam arithmetIka berbentuk cerita di Sekolah Dasar.

Sistem tutor inl dikembangkan sebagai sebuah model perangkat lunak pendidlkan, dimana implementasi dara aapek-aspek pengajaran yang berbeda dlpisahkan menjadi bagian-bagian yang terlepas. Sebuah sistem basis-data informasi sederhana telah dikembangkan untuk mendukung model tersebut. Kemudahan dalam hal mengubah-ubah basis-data informal membuat sistem lebih luwes, mudah dladaptasikan dengan kegiatan pengajaran yang lebih luas dan dengan kondisi slswa yang lebih bervarlasi. Kemungkinan pengakssaan basis-data informasi cecara terpadu dimanfaatkan untuk lebib membuka dialog antara sistem dengan siswa, sehingga informan pengajaran dapat disajlkan dengan lebih utuh dan umpan-balik bisa lebih diperkaya.

Karakteristik dari sistem dalam operasinya adalah menerapkan konsep belajar hirarki. Teknik pilihan bertahap secara khusua dlkembangkan untuk mendukung konsep tersebut. Pada aaat yang sama sistem juga menerapkan konsep belajar siswa aktif. Siswa selalu ditantang untuk bertanya dan beruaaba menjawab soal. Sistem secara cermat menganalisa kesalahan siswa, kemudian memberikan umpan-balik yang tepat dan mengarah.

Interaksi antara sistem dengan siswa sepenuhnya dipandu dengan "pull-down menu", sehlngga antar-muka pemakai tampak konsisten dan pengoperasian sistem menjadi lebih mudah.
Abstract
A tutoring system to help student to learn problem-solving skill, which is based on Polya strategy has been developed and used In elementary school mathematics course to teach arithmetics story problem.

It is implemented as an educational software, where different instructional aspects of implementation are separated into conceptually independent parts. A simple information database has been developed to support this model. The ease of varying the information database make the model more flexible. It can be easily adapted for a wide range of instructional activities and student populations. Moreover The possibility of integrated access of several database is used to open more dialog between system and student. Hence instructIonal information can be presented In more complete form, and on the other side feedback can be given in rich variation.

Important characteristics of this system include application of hierarchical learning concept. Terraced pull-down menu is specially developed to support that concept. At the same time the system apply student oriented learning concept. lt ways stimulate student to ask missed information and do exercise. It gently recognizing student misconceptions and giving appropriate feedback.

In order to maintain the consistency of user interface and to make rashness of system usage, system-student-interactions in a whole are directed by pull-down menu.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Qhiffari Pradana
Abstrak :
Trend bimbel merupakan fenomena yang terjadi di kalangan peserta didik di Kota Yogyakarta. Tidak mengikuti kegiatan bimbel adalah hal yang tidak benar menurut peserta didik di Kota Yogyakarta. Kegiatan bimbel yang dianggap perlu diikuti adalah persiapan ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN) seperti ujian mandiri dan UTBK. Jumlah demand yang tinggi menyebabkan pelaku ekonomi di bidang pendidikan mendirikan bimbel di berbagai wilayah termasuk Kota Yogyakarta. Variasi lokasi bimbel di Kota Yogyakarta dapat dilihat dari faktor geografis dan non-geografis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh karakteristik lokasi terhadap kesuksesan bimbel di Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah keruangan dan uji korelasi. Metode keruangan digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik lokasi bimbel. Karakteristik lokasi bimbel diidentifikasi dengan site and situation. Sementara itu, uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Variabel yang diuji korelasinya adalah karakteristik lokasi dan kesuksesan peserta bimbel. Kesuksesan peserta bimbel diukur dengan persentase kelulusan setiap lokasi bimbel dan rasio peserta bimbel yang masuk PTN unggulan. Data primer penelitian ini berupa aspek site and situation, faktor yang memengaruhi kesuksesan bimbel (geografis dan nongeografis), dan persebaran lokasi bimbel di Kota Yogyakarta. Sementara itu, data sekunder yang digunakan adalah peta administrasi, jaringan jalan, persebaran SMA/SMK, dan persentase kelulusan bimbel. Hasil dari penelitian ini adalah 6 karakteristik lokasi bimbel di Kota Yogyakarta memiliki nilai korelasi spearman sebesar 0,331 terhadap kesuksesan bimbel. Artinya terdapat korelasi yang cukup antara karakteristik lokasi dan kesuksesan bimbel di Kota Yogyakarta. ......The tutoring trend is a phenomenon that occurs among students in the city of Yogyakarta. Not participating in tutoring activities is not true according to students in the City of Yogyakarta. The tutoring activity that is considered necessary to be followed is preparation for the state university entrance exam such as UTBK and mandiri exam. The high number of demands has caused economic actors in the field of eduacion to establish tutoring in various areas, including the city of Yogyakarta. Variations in the location of tutoring in the city of Yogyakarta can be seen from geographical and non-geographical factors. This study aims to see the effect of location characteristics on the success of tutoring in the city of Yogyakarta. The method used is spatial and correlation test. The spatial method is used to identify the characteristics of the location of the tutoring. The characteristics of the tutoring location are identified by site and situation aspect. Meanwhile, the correlation test used is the spearman correlation test. The variables tested for correlation are the characteristics of the location and the success of the tutoring participants. The success of tutoring participants is measured by the percentage of graduation from each tutoring location and the ratio of tutoring participants entering top state universities. The primary data of this research are site and situation aspects, factors that influence the success of tutoring (geograhical and non-geographical), and the distribution of tutoring location in the city of Yogyakarta. Meanwhile, secondary data used are administrative maps, road network, distribution of high school, and percentage of tutoring graduations. The result of this research is the 6 characteristics of tutoring locations in the city of Yogyakarta have a spearman correlation value of 0,331 to the success of tutoring. This means that there is a sufficient correlation between the characteristics of the location and the success of tutoring in the city of Yogyakarta.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murtiningsih
Abstrak :
Masalah kesehatan jiwa masyarakat banyak menyangkut sektor diluar kesehatan yang memerlukan penanggulangan bersama misalnya penyalahgunaan obat narkotik, alkohol, kenakalan remaja dan gangguan psikososial lainnya yang menyangkut perceraian, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. Kebijakan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tentang pembentukan Badan Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat (BPKJM) Tingkat I Jawa Barat merupakan kebijakan yang tepat , karena BPKJM bertujuan membina kerja sama yang berdaya guna dan berhasil guna serta untuk mengatasi masalah-masalah intersektoral yang dihadapi dalam pembinaan kesehatan jiwa masyarakat dan rehabilitasi mental. Meskipun sudah ada kebijakan Gubernur tersebut diatas namun sampai saat ini keberadaan BPKJM Tingkat I Jawa Barat belum berfungsi secara efektif dan efisien masalahnya karena belum adanya pereneanaan strategik yang jelas. Dengan penelitian ini diharapkan BPKJM Tingkat I Jawa Barat mempunyai perencanaan strategik, yang merupakan arah jangka panjang yang dituju dan membantu BPKJM untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi sehingga BPKJM Tingkat I Jawa Barat dapat mengambil keputusan yang lebih baik dimasa datang dalam pengembangan pernbinaan kesehatan jiwa masyarakat di Jawa Barat. Penelitian ini dibatasi pada perumusan visi, misi dan tujuan BPKJM, analisis lingkungan eksternal dan internal, penetapan tujuan jangka panjang, analisis alternatif strategik dan analisis pilihan starategik. Penelitian ini bersifat analisa deskriptif dan analisa strategik dengan menggunakan pendekatan kualitatif., jumlah responder 18 orang . Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan fokus grup. Proses penelitian melalui tahapan-tahapan yang meliputi : I. tahap masukan (input) dengan menggunakan analisa Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE Matrix) den Matriks Evaluasi Faktor Internal ( IFE Matrix). 2.Tahap analisa uji silang (Matching SWOT) sehingga dapat ditentukan alternatif strategik . dan untuk menentukan posisi strategi BPKJM dan pilihan strategik yang tepat melalui analisa Strategic Position and Action Evaluation Matrix ( SPACE Matrix ) 3.Tahap pengambilan keputusan (tahap decision) yang menggunakan analisa Quantitative Planning Strategic Matrix (QPSM) sehingga diperoleh prioritas pilihan strategik. Dari hasil penelitian terdapat faktor-faktor eksternal dan internal yang potensial berupa peluang yang potensial adalah adanya media informasi dan komunikasi serta adanya lembaga-tembaga , organisasi masyarakat, organisasi profesi. Ancaman paling potensial adalah berupa dampak negatif globalisasi antara lain krisis ekonomi clan stigma masyarakat terhadap gangguan kesehatan jiwa. . Kekuatan yang paling potensial adalah adanya Surat Keputusan Gubemur dan buku pedoman BPKJM Tingkat 1 Jawa Barat. Kelemahan paling potensial adalah data khusus BPKJM tidak ada dan saat ini kesehatan jiwa bukan program prioritas. Tips strategik yang paling tepat untuk diterapkan bagi BPKJM Tingkat I Jawa Barat adalah strategi agresif dengan alternatif strategik market penetration dan produck development , yaitu strategi agresif peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara rnannjerial maupun operasional bagi anggota BPKJM , Pelatihan kesehatan jiwa bagi anggota BPKJM, dokter dan para medis di puskesmas dan Rumah Sakit Umum.,dan peningkatan sisem informasi manajemen BPKJM Tingkat I Jawa Barat. Dari hasil penelitian disarankan antara lain khususnya bagi Tim BPKJM Tingkat I Jawa Barat agar prioritas strategik yang dihasilkan , ditindak lanjuti dengan adanya pertemuan anggota tim secara rutin untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi diantara anggota BPKJM Tingkat I Jawa Barat dan untuk penyusunan POA agar palaksanaan pembinaan kesehatan jiwa masyarakat secara operasional dapat beijalan secara efekt f dan efisen , serta evaluasi untuk tindakan korektif bila ada masalah dal am pembinaan.
Strategic Planning in the Development of training (tutoring/guidance/education) in Public Mental Health Giudance , in West Java Province .Public mental health matters much involve sectors beyond health that needs concented afforts, e.g. drug abuse, alkoholics, juvenile delingaency, and other psycho-social disturbances relating to divorce, education, jobs, and other aspects of life. The policy of the Governor of West Java on the establishment of the public mental health guidance Bureau (BPKJM) of West Java is the right policy, as BPKJM aims to anchance , productive and useful cooperation, and to overcome intersectorial problems encountered in public mental health guidance/education and mental rehabilitation. Even with the above mentioned Govemor's policyof mentioned Governor's policy, still the presence of BPKJM West Java has not been funtioning effectively and efficiently , due to the lack of a dear strategic planning. It is hoped that with this study BPKJM West Java will have a strategic planning, as a long term directive goal, in assesting BPKJM to adapt to the changes in the envi ronment (that take place), so that BPKJM of West Java can make better decisions in the future in developing public mental health guidance in West Java. This study is limited to the formulation of defining vision, mission and aim of BPKJM, analysis of external and internal environment, determmiting a long term goal, analysis of alternative strategies and analysis of prioritided strategies . This study is a descriptive analysis and strategic analysis, using a qualitative approach, with 18 people as respondents. data were collected by observation, interviews, and group focus discutions. The process of study was done in stages consisting of : 1. Input stage using external factors evaluation matrix (EFE Matrix), and internal factors evaluation matrix (IFE Matrix), 2. Cross test analysis stage (Matching SWOT) , so that a strategic alternative could be established , the position of BPKJM strategy determined, and the right strategic choice priority obtained. The result of this study revealed potential internal and eksternal factors in the form of potential opprtunity i.e. in the presence of media information and communication, mass organization (ORMAS) institutions , and profesional organisations . The most potential threat is the negative influence of globalisation. The most potential strength is in the Governor's decree and BPKJM guide of West Java.The most potensial weakness is that there is no particular BPKJM funds available and that at present mental health is not a priority program. The most proper strategy for BPKJM of West Java to be applied is aggressive strategy with market penetration strategy as alternative, and product development , i.e. aggressive strategy improving the quality of human resources, upgrading managerial as well as operational knowledge and skill for BPKM members, mental health management training for BPKJM members, doctors and paramedics at health centers and general hospital , and improving the information system of BPKJM West Java management, Based on the result of this study it is suggested particularly for the BPKM West Java team that the obtained priority strategy to be followed up with routine members and team meeting to enhance coordination and communication among BPKJM West Java members, for the establisment of POA (planning of action ), in order that the implementation of public mental health education can be operational, effectively and effisiently, and for the purpose of evaluation to take corrective measures if and when problems in the guidance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T4426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruseno Arjanggi
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode tutor teman sebaya terhadap belajar berdasarkan regulasi-diri. Proses regulasi-diri seperti perencanaan, monitor diri dan kendali terhadap gangguan, model interaksi antara lingkungan individu dan perilaku merupakan interaksi timbal balik yang saling menentukan. Melalui tutor teman sebaya diharapkan akan terbangun perilaku potensial melalui pengorganisasian materi perkuliahan secara mandiri dalam bentuk mencari pertolongan dan memberi pertolongan selama pr oses belajar berlangsung secara lebih intensif karena adanya jarak psikologis yang minimal antara tutor dan tutee. Partisipan penelitian ini adalah 63 mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula Semarang yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari 9 kelompok tutorial yang masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan skala belajar berdasar regulasi-dir i. Model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah Anava satu jalur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh positif metode pembelajaran tutor sebaya terhadap belajar berdasar regulasi-diri. Metode pembelajaran tutor teman sebaya mempunyai kontribusi sebesar 17,4 persen dalam me ningkatkan hasil belajar berdasar regulasi-diri pada mahasiswa. Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran aktif bisa dilakukan tanpa harus melibatkan banyak tenaga pengajar. Selain itu, proses pembelajaran bisa dimaksimalkan dengan potensi yang ada, diantaranya melalui tutor teman sebaya.
Abstract
The purpose of this study is to empirically examine the effectiveness of peer tutoring method on self-regulated learning. In self-regulated processes such as planning, self monitoring, and control of disturbances, the model of interaction between personal environment and behavior is a reciprocal interaction. Peer tutoring is expected to raise the potential behavior through an independent learning materials organization. Those behaviours include assistance-seeking behavior and assistance-giving during a more in tensive learning process resulted from nearer psychological distance between the tutor and tutee. The subject of this research was 63 stude nts of the Faculty of Psychology Unissula Semarang, which was divided into two groups: 31 students in the control group and 32 students in the treatment group. The treatment group consisted of nine tutorial groups in which each group consisted of 3-4 students. This research used a motivated strategy for learning questionnaire. Analysis of variance is used to test the hypothesis. The result indicates that there is a positive effect of peer tutoring learning methods on self-regulated learning. Peer tutoring learning method has accounted for 17.4 per cent improvement learning based on student self regulati on. This research proved that active learning can be done without involving a lot of teachers. Besides, the learning process can be maximized with the existing potentials by, among others, through peer tutoring.
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia], 2010
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruseno Arjanggi
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode tutor teman sebaya terhadap belajar berdasarkan regulasidiri. Proses regulasi-diri seperti perencanaan, monitor diri dan kendali terhadap gangguan, model interaksi antara lingkungan individu dan perilaku merupakan interaksi timbal balik yang saling menentukan. Melalui tutor teman sebaya diharapkan akan terbangun perilaku potensial melalui pengorganisasian materi perkuliahan secara mandiri dalam bentuk mencari pertolongan dan memberi pertolongan selama proses belajar berlangsung secara lebih intensif karena adanya jarak psikologis yang minimal antara tutor dan tutee. Partisipan penelitian ini adalah 63 mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula Semarang yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari 9 kelompok tutorial yang masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan skala belajar berdasar regulasi-diri. Model statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah Anava satu jalur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh positif metode pembelajaran tutor sebaya terhadap belajar berdasar regulasi-diri. Metode pembelajaran tutor teman sebaya mempunyai kontribusi sebesar 17,4 persen dalam meningkatkan hasil belajar berdasar regulasi-diri pada mahasiswa. Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran aktif bisa dilakukan tanpa harus melibatkan banyak tenaga pengajar. Selain itu, proses pembelajaran bisa dimaksimalkan dengan potensi yang ada, diantaranya melalui tutor teman sebaya.

The purpose of this study is to empirically examine the effectiveness of peer tutoring method on self-regulated learning. In self-regulated processes such as planning, self monitoring, and control of disturbances, the model of interaction between personal environment and behavior is a reciprocal interaction. Peer tutoring is expected to raise the potential behavior through an independent learning materials organization. Those behaviours include assistance-seeking behavior and assistance-giving during a more intensive learning process resulted from nearer psychological distance between the tutor and tutee. The subject of this research was 63 students of the Faculty of Psychology Unissula Semarang, which was divided into two groups: 31 students in the control group and 32 students in the treatment group. The treatment group consisted of nine tutorial groups in which each group consisted of 3-4 students. This research used a motivated strategy for learning questionnaire. Analysis of variance is used to test the hypothesis. The result indicates that there is a positive effect of peer tutoring learning methods on self-regulated learning. Peer tutoring learning method has accounted for 17.4 per cent improvement learning based on student self regulation. This research proved that active learning can be done without involving a lot of teachers. Besides, the learning process can be maximized with the existing potentials by, among others, through peer tutoring.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover