Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paramitha Tedja Trisnaning
"Bagian timur–selatan kaki Gunung Ungaran, Jawa Tengah dikenal sebagai daerah prospek panasbumi dengan manifestasi panasbumi matair hangat – panas. Masyarakat maupun pemerintah setempat, memanfaatkan manifestasi tersebut sebagai area wisata ataupun pemandian/kolam air panas yang dapat dijumpai di area wisata Candi Gedongsongo, Diwak, Derekan, Kaliulo, dan Banaran. Manifestasi matair panas muncul di permukaan dengan suhu dan karakteristik yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan tipe fluida hidrotermal, sehingga menarik dilakukan penentuan tipe fluida hidrotermal berdasarkan kandungan anionnya—Cl-, SO42-, dan HCO3-. Fluida hidrotermal muncul di permukaan sebagai air alkali klorida, air asam sulfat, air asam sulfat–klorida, dan air bikarbonat. Hasil analisis konsentrasi anion pada ke-lima lokasi, menunjukkan konsentrasi Cl- tertinggi ± 4.475 ppm dijumpai pada matair panas Diwak dengan konsentrasi HCO3- 127 – 500 ppm dan SO42- relatif rendah. Tipe fluida hidrotermal mataair panas Gedongsongo, Derekan, Kaliulo, dan mataair Banaran berupa Air Bikarbonat, serta mataair panas Diwak berupa Air Klorida."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Garin Dwiyanto Pharmasetiawan
"Penempatan suatu bangunan sering kali ditentukan oleh suatu konsep yang berkembang pada suatu masa tertentu.Patirthān di Gunung Ungaran tersebar pada bagian lereng, lembah, dataran Rawa Pening, dan dataran pantai utara Semarang. Berdasarkan orientasinya dari puncak gunung, patirthān dapat ditemui pada sisi utara hingga tenggara gunung. Oleh sebab itu, kajian ini bertujuan mencari faktor yang melatarbelakangi persebaran dari patirthān di Gunung Ungaran. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi. Untuk mencapai tujuan penelitian, analisis dilakukan dengan metode komparasi dan klasifikasi untuk mencari perbedaan tinggalan yang memiliki konteks dengan patirthān berdasarkan posisi penempatan di gunung, kronologi relatif, dan bentuk dari patirthān-patirthān tersebut. Berdasarkan hasil analisis, patirthān di Gunung Ungaran dapat dibagi menjadi tiga tingkatan sakralitas, yaitu berdasarkan bentuk, fungsi, dan aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan persebaran dari aspek yang ditentukan, penempatan patirthān di Gunung Ungaran memiliki pola yang acak. Konsep tirthā telah menyebabkan persebaran dari patirthān di Gunung Ungaran memiliki fungsi dogmatis. Fungsi tersebut berimplikasi pada peranan patirthān sebagai komponen penanda wilayah suci sekaligus penguat dari konsep meru bagi Gunung Ungaran. Patirthān dalam hal ini juga turut menjadi media pemujaan terhadap Dewa Siwa yang diyakini bersemayam di gunung.
......The placement of sacred buildings such as patirthān was determined by certain concepts at the time. Patirthāns on Mount Ungaran are spread from the northern side to the southeast side of Mount Ungaran i.e. slopes, valleys, plains of Rawa Pening, and north coastal plains of Semarang. This study aims to find the factors behind the distribution pattern of the patirthāns. The stages of the research consisted of data collection, analysis, and interpretation. To achieve the research objectives, the analysis was carried out using comparative and classification methods to look for differences in sacred objects that have context with the patirthān based on placement on the mountain, the relative chronology, and the shape of the patirthāns. The results show that patirthāns on Mount Ungaran can be divided into three levels of sacredness based on the form, function, and activities carried out. The distribution on the specified aspect shows the placement of the patirthāns on Mount Ungaran has a random pattern. The concept of tirthā has caused the spread of patirthān on Mount Ungaran to have a dogmatic function. This function affected the role of patirthāns as a component of the sacred area marker as well as the reinforcement of the meru concept for Mount Ungaran. Patirthān also becomes a medium of worship of Lord Shiva, who is believed to reside in the mountain. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Messy Widiastuti
"RSUD Ungaran merupakan rumah sakit yang mempunyai lokasi strategis karena berada di jalur Semarang - Salatiga dimana di jalur tersebut berdiri banyak pabrik-pabrik besar. Melihat kondisi ini pelayanan unit rawat jalan RSUD Ungaran mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat di tempat ini. Unit rawat jalan RSUD Ungaran mempunyai delapan poliklinik berdasar macam dokter spesialis yang aria. Dokter merupakan tenaga rumah sakit yang sangat penting, sehingga penelitian ini bertu-juan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pelayanan tenaga medis terhadap kunjungan rawat jalan di RSUD Ungaran.
Penelitian ini mencari hubungan antara profil pasien (umur, alamat, pendidikan , pekerjaan, jenis kelamin, kepesertaan Askes) dan pelayanan tenaga medis (sikap dokter , lama tunggu pelayanan dokter, lama periksa dokter) terhadap tingkat kunjungan rawat jalan. Dengan rancangan penelitian cross sectional yang dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi lama tunggu dan lama periksa pasien dari 386 responden yang diambil secara random. Perhitungan dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square.
Pada penelitian ini didapatkan pengunjung terbanyak pada kelompok umur 21 - 40 tahun yang berasal dari disekitar rumah sakit, berpendidikan SD dan bukan peserta Askes. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat kunjungan rendah (1- 2 kali) 19,45 %, tingkat kunjungan sedang (3 - 4 kali) 45,84 % dan tingkat kunjungan tinggi (5 kali atau lebih) 34,71 %, selama 6 (enam) bulan dari bulan Januari sampai Juni 1997. Semua hipotesis terbukti berhubungan secara bermakna, Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan rawat jalan terutama pada kelompok umur 0 - 20 tahun dengan usaha membuka pelayanan pada sore hari, disamping meningkatkan kerjasama dengan pabrik yang ada disekitar rumah sakit.

Ungaran district hospital locates in a very strategic site, between two big cities: Semarang and Salatiga. Many big industries lie in this area. Due to this strategic location, outpatient care of the Ungaran hospital plays an important role. It involves 8 kinds of services, provided by specialists and general physicians.
This study tries to determine the relationship between patients' profile (consists of subvariables sex, age of patient, residence, occupation, educational level, participation in health insurance) , care of medical staff( consists of subvariables : medical staff attitude, waiting time, examination time) with the frequency 1 level of outpatient visits. The study design was cross sectional. The data was collected through a structured questionairre and observation ( observing the length of waiting and examination time) toward 386 random sampled respondents. Univariate and bivariate analysis using chi-square statistical method was applied to prove the hypotheses.
The study found that majority of the outpatient clients of the Ungaran horpital are women, between 21-40 years of age, originated from the residential area 2-3 km away from the hospital, finished elementary school, not working as government employee, and not covered by health insurance. The level/ frecquency of outpatients visits are: 19,45% at 1-2 times visits, 45,85% at 3-4 time visits and 34,71% of 5 and more visits within 6 months period ( January to July 1997 ). All hypotheses which mentioned relationship between level of education with the frequency / level of outpatient's visits, between age and frequency/ level of the outpatient visit, between educational level of patients and frequency / level of the outpatient visit etc, was proved significant, The study suggested to put efforts in increasing the outpatient care to catch more clients in the group of 20 years and less, encourage to open afternoon outpatient care and develop collaboration with the surrounding industries."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library