Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Ferdinand Tumidi
"persaingan dalam bidang usaha asuransi, manajemen membutuhkan data perhitungan biaya per jasa yang ditawarkan yang akurat, untuk dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat. Dengan menggunakan metode penghitungan biaya yang terdistorsi akan dapat menyebabkan kesalahan yang berakibat fatal bagi perusahaan. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai sistem penghitungan biaya dengan ABC dan melihat kemungkinan penerapannya dalam perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian lapangan dilakukan dengan tanya jawab, wawancara, dan pengumpulan data-data tertulis. ABC merupakan sistem penghitungan biaya yang didasarkan kepada suatu pandangan bahwa suatu produk yang dihasilkan mengkonsumsi aktivitas-aktivitas, dan aktivitas-aktivitas ini mengkonsumsi sumber daya. Karena itu, pengalokasian atau pembebanan suatu biaya tidak langsung ke produk, harus didasarkan pada aktivitas yang dikonsumsi oleh produk tersebut. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa PT X yang selama ini belum melakukan penghitungan terhadap biaya per unit dari produk-produknya, perlu melakukan penghitungan tersebut di atas. Dan atas dasar penelitian ini, penulis menyarankan untuk mencoba menerapkan ABC dalam melakukan penghitungan unit cost dari produknya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Indra Furqon
"PT Prudential Life Assurance adalah perusahaan asuransi jiwa pertama yang memasarkan produk unit Ink di Indonesia. Sejak peluncuran produk PRUlink di tahun 1999 hingga akhir tahun 2002, PT Prudential Life Assurance terus menjadi market leader dalam pemasaran produk unit link dengan jumlah perolehan premi bruto yang jauh diatas perolehan premi bruto para pesaingnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi produk PRUlink di dalam tahapan daur hidup produk dan strategi apa yang diterapkan oleh PT Prudential Life Assurance dalam tahapan daur hidup produknya. Hasil penelitian menunjukan bahwa produk PRUlink berada dalam tahap pertumbuhan (growth) dalam daur hidup produknya. Untuk itu PT Prudential Life Assurance telah menerapkan serangkaian strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya sebagai market leader dalam pemasaran produk unit link di Indonesia, diantara strategi yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas produk dan menambah fasilitas dan layanan produk sehingga produk menjadi lebih fleksibel dan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Dengan motto "Selalu Mendengarkan dan Memahami" PT Prudential Life Assurance menerapkan strategi yang berorientasikan kepada keinginan dan kebutuhan nasabah dengan membuka layanan Customer Sevice and Sales Chanel (CSSC) yang siap setiap saat dalam melayani nasabah dan juga layanan nomor telpon bebas pulsa yang dapat dihubungi nasabah yang membutuhkan informasi maupun layanan mengenai produk dan komplain. Selain itu inovasi produk baru untuk menjangkau segmen market yang lebih luas dengan dengan dukungan system yang canggih dan distribusi yang luas juga merupakan strategi yang dijalankan oleh PT Prudential Life Assurance untuk meningkatkan perolehan premi brutonya dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Dengan demikian strategi terbaik yang dapat diterapkan oleh PT Prudential dalam menghadapi persaingan dan mempertahankan posisi market leader adalah dengan menggunakan kekuatan yang ada secara optimal untuk memanfaatkan peluang yang tersedia dalam rangka membangun kekuatan bersaing di pasar. Saran penulis dalam hal ini, perusahaan harus lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi terbaru untuk mendukung inovasi produk beserta fasilitas dan layanan yang menyertai produk. Inovasi produk ini perlu dilakukan dalam rangka menjangkau segmen market yang lebih luas yaitu kalangan menengah kebawah yang potensial dan jumlahnya lebih banyak di Indonesia. Dalam hal pelayanan, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membuka Iayanan 24 jam bagi nasabah, hal ini didasari oleh pertimbangan kemajuan zaman yang tidak lagi mengenal batas tempat dan waktu, sehingg setiap saat nasabah memerlukan bantuan, perusahaan dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Sementara dari segi distribusi, perusahaan perlu untuk menambah kantor-kantor perwakilan dan keagenan di daerah-daerah lain yang potensial di luar Pulau Jawa dan Sumatera untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan memperluas segmen marketnya. Saran terakhir dari penulis adalah agar perusahaan mulai memaksimalkan kinerja agent yang ada sehingga semua agent yang jumlahnya lebih dari 7.000 orang yang dimiliki oleh perusahaan, dapat aktif berproduksi setiap hari sehingga penjualan akan semakin meningkat, pendapatan premi semakin bertambah dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2003
S4295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Lamria Rouli
"Rumah sakit harus mempunyai keunggulan untuk dapat memenangkan persaingan industri jasa pelayanan kesehatan. Sumber daya alat dan prasarana yang lain memungkinkan untuk ditiru dan juga dimiliki oleh rumah sakit lain, tetapi tidak demikian halnya dengan SDM. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem pelayanan pada Unit Diklat RS MMC Jakarta tahun 2009. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui gambaran input pelayanan pada Unit Diklat, mengetahui gambaran proses pelayanan pada Unit Diklat dan mengetahui gambaran output pelayanan pada Unit Diklat RS MMC Jakarta tahun 2009.
Pada penelitian ini digunakan pendekatan sistem. Variabel input terdiri dari : SDM, sarana, dana, dan metode. Variabel proses terdiri dari : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian/evaluasi. Variabel output pada penelitian ini adalah pelayanan diklat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan memperoleh data dengan cara melakukan observasi, review data sekunder serta wawancara mendalam.
Hasil dari penelitian diketahui bahwa sistem pelayanan pada Unit Diklat RS MMC telah dilakukan sesuai SOP dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. Dari hasil penelitian juga ditemukan masih ada beberapa masalah di input yaitu pada variabel SDM karena tidak ada konsultan sebagai pelatih sehingga kegiatan pelatihan menjadi berkurang, masalah pada sarana yaitu ruangan tempat pelaksanaan diklat dekat dengan bangunan baru yang sedang dibangun dan mengganggu kegiatan diklat serta letak perpustakaan berada di ruangan direksi sehingga kurang leluasa untuk dikunjungi.
Masalah pada proses yaitu pada variabel perencanaan dimana jumlah sasaran peserta diklat tahun 2009 menurun disebabkan karena masalah pada variabel SDM, dan kehadiran peserta in house pelatihan tidak maksimal karena terbentur jadwal kerja shift karyawan. Masalah pada output yaitu tidak semua pengajuan diklat dapat direalisasikan. Saran yang dapat diberikan adalah mempertimbangkan untuk menyediakan konsultan sesuai dengan harapan RS MMC, ruangan diklat sementara dipindah ke ruang rapat dengan pengaturan jadwal, letak perpustakaan dialokasikan ke Unit Diklat atau mempertimbangkan suatu ruangan khusus, peserta pelatihan diberikan jadwal khusus/pembagian jadwal sehingga tidak terbentur kerja shift, meningkatkan koordinasi antara petugas Unit Diklat dengan kepala unit untuk mengingatkan karyawan/peserta di unit kerjanya agar mengikutipelatihan yang telah direncanakan serta koordinasi terhadap setiap pengajuanpengajuan diklat yang ditawarkan oleh karyawan maupun pihak di luar RS MMC.

Hospitals should have the benefits of competition to win the health servicess industry. Resources, tools and infrastructure that allows others could be imitated and also owned by another hospital but it will not happened in human resources. Therefore, human resources should be managed so it give an optimal contibution. The broad objective of this research is to know the description of services system at education and training unit in MMC Hospital Jakarta in 2009. The specific purpose of this research is to know a description of the input education and training unit, to know the process of its and the output of its in MMC Hospital Jakarta in 2009.
This research used the system approach. Input variables consist of: human resources, facilities, funds, and methods. The process consists of: planning, organizing, implementing, monitoring and assessment/evaluation. The output of this research are services its. The research used a qualitative approach to obtain data, do observations, review of secondary data and in depth interviews. From the research result known that the services system at education and training unit MMC Hospital already suitable with SOP and requirements. Found there are still some problems in the input variables in human resources because there are no consultants as trainers so the education and training activities become reduce. Problem not only human resources but also facilities manner, the training room near the new buildings that it is still in conctruction and the library placed in directors room that`s why less people visit it.
The problem in the process of planning where the variable number of target participants education and training in 2009 happend because the variables in human resources has no consultant, and the presence of participants are not maximum because shift work schedule. Problems in the output is not all submissions can be realized in education and training. Suggestions can be given is considere to provide a consultants in accordance with the expectations MMC Hospital, training room should be remove temporarily to meeting room with the schedule, location of the library allocated to the education and training unit or consider a special room, participants of the training should be given special schedule so they can attend the training without collide with their shift work, improving coordination between the employees of education and training unit with the head of unit to remind participants in each unit to attend the training that has been planned and to coordinated every education and training offered by employees and outside parties in MMC Hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyadi D.T. Basa
"Identifikasi unit makromolekul dalam batubara telah dilakukan dengan metoda degradasi kimia dengan oksidator RuO4 dan NaIQ4 sebagai katalisator. Sampel uji yang digunakan adalah batubara yang diambil dari sumur SF-1 dari Formasi Talang akar Cekungan Arjuna Jawa Barat. Karakter geokimia sampel SF-I menunjukkan bahwa Sampel batubara telah diendapkan pada kondisi relatif oksidatif dari suatu lingkungan delta.
Hasil degradasi makromolekul dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yang masing-masing berasal dari fraksi ester hash degradasi kerogen (residu), fraksi ester dalam ekstraksi asam (bitumen) dan fraksi ester dari fraksi polar pelarut kloroforomlmetanol. Identifikasi dilakukan dengan cara membandingkan waktu retensi kromatogram senyawa ester relatif terhadap kromatogram fraksi saturat dengan kromatogram fraksi ester dari fraksi saturat terpublikasikan. Kromatogram senyawa ester yang di identifikasi memperlihatkan tinggi puncak yang bervariasi, hal ini menunjukkan bahwa bervariasinya panjang rantai aikil yang membangun unit makromolekul dalam batubara SF-1."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muaz Munziri
"Menurut Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1984, pola pembinaan dan pengembangan koperasi secara implisit menganut dua pola yaitu pola KUD dan Non KUD; di satu pihak pembinaan KUD diarahkan untuk menjadi suatu lembaga ekonomi yang otonom, efektif dan efisien, dimiliki dan diatur oleh warga desa sendiri serta dijadikan sebagai alat Pemerintah dalam melaksanakan program-program Pembangunan Nasional. Ini menunjukkan bahwa adanya keinginan Pemerintah agar sektor koperasi diharapkan dapat secara seimbang dengan sektor-sektor lain memberikan peranan dalam Perekonomian Nasional sebagai konsekuensi dari salah satu pelaku ekonomi di Indonesia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk tujuan itu tentunya, efisiensi usaha koperasi merupakan titik sentral yang perlu dijadikan ukuran agar koperasi dapat tumbuh dan berkembang serta dapat bersaing secara sehat dengan sektor-sektor lain. Pada prinsipnya efisiensi usaha koperasi merupakan suatu kemampuan koperasi dengan seluruh kekayaan yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan Sisa Hasil Usaha.
Sisa Hasil Usaha yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa koperasi itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan Sisa Hasil Usaha yang diperoleh itu dengan kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan Sisa Hasil Usaha tersebut atau menghitung rentabilitas ekonomisnya.
Berdasarkan hasil perhitungan trend dan penggunaan rata-rata hitung terhadap 24 KUD sebagai sample yang terdiri dari 12 KUD Mandiri dan 12 KUD Non Mandiri yang penulis teliti, pada periode tahun 1987 - 1991, baik secara keseluruhan maupun per kelompok masing-masing 12 KUD Non Mandiri dan 12 KUD Non Mandiri ternyata pertumbuhan Rentabilitas Ekonomisnya tidak efisien.
Berbagai informasi yang berkaitan dengan masalah rentabilitas ekonomi baik yang berasal dari aspek finansial maupun non finansial digali dalam studi ini untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu faktor-faktor manakah yang menyebabkan menurunnya tingkat rentabilitas ekonomis di tiga kelompok penelitian KUD di Lampung Selatan ini; faktor apakah yang menyebabkan KUD Mandiri lebih efisien dibandingkan KUD Non Mandiri.
Untuk menjawab persoalan di atas telah dilakukan survey dengan menggunakan daftar pertanyaan penelitian kepada 24 KUD yang terpilih menjadi sampel yang tersebar di daerah tingkat II Lampung Selatan dan lembaga-lembaga pemerintah yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasil studi ini dapat diringkas sebagai berikut: Rendahnya rentabilitas ekonomis KUD-KUD Lampung Selatan baik secara keseluruhan maupun per kelompok yaitu KUD Mandiri dan KUD Non Mandiri ternyata disebabkan tingkat pertumbuhan SHU lebih kecil dibandingkan pertumbuhan Total Aktiva, dan karena lebih tingginya tingkat perputaran aktiva KUD Mandiri dibandingkan KUD Non Mandiri yang menyebabkan KUD Mandiri lebih efisien."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T4336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sampeliling, Edwin M.
"Unit Rawat Jalan sebagai tulang punggung dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit karena merupakan pintu pertama pada sistem pelayanan memerlukan penywuaian terhadap perubahan-perubahan eksternal yang terjadi untuk meningkatkan profitabilitasnya. Perencanaan strategi memberikan pemikiran yang komprehensif tentang keadaan sekarang dan masa depan sehingga memberikan konsep dan panduan bagi rumah sakit tetap fokus dalam pencapaian visi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan proses penelitian dimulai dari analisa situasi, penetapan positioning, penetapan alternatif strategi dan penyusunan rencana tindak lanjut. Pengambilan keputusan dalam setiap proses kegiatan dilakukan dalam CDMG. Kemampuan pihak manajemen RS Azra dalam mengidentifikasi faktor-faktor sukses kunci eksternal dan internal menjadi sangat panting dalam menentukan strategi rumah sakit dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat. Analisa 5 kekuatan, menunjukkan bahwa kekuatan kedua terbesar selain persaingan antar rumah sakit yang telah ada, adalah kekuatan tawar menawar pembeli.
Instrumen analisa SWOT dan IE matriks digunakan untuk menentukan alternatif strategi dan penetapan strategi terpilih dilakukan dengan metode QSPM. Hasil penelitian merekomendasikan RS Azra untuk melakukan pengembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan prioritas QSPM, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan unit rawat jalan khusus ibu dan anak, pembangunan unit rawat jalan bam (satelit) di Kabupaten Bogor. Selain pelaksanaan strategi ini, diperlukan beberapa kegiatan internal untuk rneminimalkan kelemahan rumah sakit diantaranya penerapan manajemen mutu dalam proses layanan.

Out-patient unit is essentially described as the ?backbone? of a hospital because health-services system in hospital commenced from out-patient. For this fundamental reason, it is very important to recognise and to react to the enviroment turbulances that affect the out-patient?s profitability. Strategic planning deploys understandings about present and future circumstances. It provides development concepts and guidances for out-patient unit to focus and to actualize the specific vision statement.
Basically, this operational rwearch is delined as qualitative research that starts from environmental analysis, positioning, formulating alternative strategies and generating plan of action. The process of decision making for each research-stage is characterized by intuitive judgement of the CDMG. It is necessary to be capable of identifying the external dan internal critical success factor with the purpose of formulate strategies responsing the high-competitive market. Five Forces analysis shows that instead of rivalry among existing hospital in Kota Bogor, competitive industry is secondary controlled by the bargaining power of buyers.
CDMG deploys TOWS matrix and IE matrix in order to recommend alternative strategies of market penetration, market development and product development. Based on QSPM, CDMG subsequently describes the priority strategies as out-patient services specialised for mother and children, construction of new out-patient unit in Kabupaten Bogor, and presenting general clinic in out-patient. Despite the strategy planned, it is crucially considerable to implement quality management to minimise hospital weaknesses."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T24037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya permintaan akan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri yang selalu meningkat dan meningkatkan efisiensi pengadaan serta penyaluran BBM bagi konsumer di Pulau Jawa sebesar 34 % dan juga untuk mengurangi ketergantungan suplai BBM maka Kilang Pertamina Cilacap sudah mengantisipasi dengan menambah kapasitas produksi kilang melalui proyek debottlenecking.
Salah satu yang ditingkatkan kapasitas produksinya adalah kerosine sebab selama ini kerosine lebih banyak diimport untuk kebutuhan dalam negeri maka dalam skripsi ini coba untuk menganalisa perubahan kondisi operasi akibat kenaikkan produk kerosine sebesar 10 % yang diimbangi dengan penurunan LDO sebesar 13%.
Analisa yang dilakukan lebih menfokuskan kepada sistim unit crude distillate di Kilang FOC II A , tcrutama pada desain proses di kolom dislilasi (unit 011) dan terhadap jaringan penukar kalor.
Metode yang digunakan disini adalah dengan menggunakan tabel sensitivitas. Metode ini dapat digunakan secara cepat sebagai rujukan awal dalam mengarnbil keputusan dengan mempertimbangkan faktor energi, Fleksibilitas dan invcslasi (modal). Dengan metode tersebut didapatkan 4 buah solusi alternatif. Dari berbagai alternatif tersebut dipilih yang terbaik yaitu dari segi biaya total paling rendah dibandingan dengan alternatif-alternatif yang lain.
Disini dipilih alternatif pertama dengan biaya total untuk proses operasi selama perubahan kondisi operasi juslru dapat dihemat sebesar 66 juta/tahun."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Setiadi
"ABSTRAK
PT PATCO adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen elektronik. Salah satu sub divisi yang ada adalah sub divisi PCB dan Plastic Assembly. Komponen yang dihasilkan oleh sub divisi lastic Assembly salah satunya adalah Tractor Unit untuk Printer Epson. Dalam penelitian ini tractor yang dijadikan sample adalah Tractor Assembly tipe Gention-Nero dengan nomor pait 1040231-00 yang digunakan untu Printer Epson tipe FX-880. Ini dikarenakan tipe FX-880 sangat diminati dipasaran.
Untuk memenuhi permintaan, salah satu caranya adalah memberikan upah perangsang pada operator, dengan tujuan agar operator dapat bekerja lebih produktid, sehingga output dihasilkan bertambah besar.
Sistem upah perangsang yang digunakan adalah menurut metode diferensial Taylor untuk operator yang melampaui standar produksi yang ditetapkan, dan bagi pekerja yang mencapai atau kurang dari standar produksi menggunakan sistem upah perangsang metode bonus Gannt.
Sistem upah perangsang ini menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak, yaitu keuntungan untuk operator berupa peningkatan pendapatan sebesar 33,5 % dan keuntungan untuk perusahaan berupa peningkatan produksi sebesar 29,5%.

"
2001
S50418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S8373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Olaan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S8448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>