Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Lestari
"Meningkatnya angka prevalensi kontrascpsi telah memberikan kontribusi yang bosar bagi penurunan fertilitas yang mantap di Indonesia dan telah berhasil menekan Iaju pertumbuhan penduduk. Narnun tidak semua wanita marnpu mempertahankan ukuran keluarga yang mereka inginkan dengan konsisten. Hal ini mengakibatkan tingginya angka fertilitas tidak di Indonesia. Jika kelahiran anak yang tidak diinginkan dapat dicegah maka seharusnya angka fertilitas di Indonesia akan dapat ditunmkan hingga mencapai 2,2 anak per wanita pada tahun 2007 .
Dengan menggunakan data Survei Dcmograii dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 (SDKI2007), penelitian ini menemukan bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi keputusan wanita untuk mengalami fenilitas tidak diinginkan. Semalcin tinggi pendidikan wanita semakin kecil peluangnya untuk mengalami fertilitas tidak. Pengaruh pendidikan wanita bekerja melalui penunman preferensi fertilitas, dimana mereka yang menginginkan anak lebih sedildt (0-2 anak) mempunyai peluang yang Iebih kccil untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan Sementara status bekerja wanita dan tingkat kekayaan rumah tangga tidak dapat menjelaskan pengaruh pendidikan terhadap keputusan wanita untuk mengalami fertilitas tidak Dimana wanita yang bekelja cenderung tmtuk mengalami fertilitas tidak diinginkan dan semakin tinggi tingkat kekayaan rumah tangga maka semakin cenderung untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan.
Kemampuan wanita untuk mencegah fertilitas tidak diinginkan yang dilihat dari keoepatan wanita untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan tidak sepenuhnya dapat dijelaskan olch pendidikan wanita karena mereka yang bcrpendidikan SMP keatas berisiko lebih cepat untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan. Namun kecepatan wanita untuk mcngalami fertilitas tidak diinginkan lebih dapat dijelaskan oieh penurunan preferensi fertilitas dan status bekezja mereka dimana mereka yang menginginkan anak lebih sedikit berisiko lebih laznbat untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan demikian pula mereka yang bekerja bedsiko lebih Iambat untuk mengalami fertilitas tidak diinginkan. Selain itu semakin tinggi tingkat kekayaan rumah tangga semakin bcrisiko lebih lambat untuk mengalami ferlilitas yang tidak diinginkan.

The increasing of contraceptive prevalence rate had a high contribution for sustain fertility decline in Indonesia Unfortimately, women’s control over reproduction is far from perfect, and, as a consequence, the number of unwanted reproductive events is substantial in Indonesia. If unwanted birth could be eliminated than total fertility rate in Indonesia would be 2,2 children per women rather than 2,6 children per women in 2007.
Using the Indonesian Demographic and Health Survei 2007 (IDHS 2007), this research find that women’s education is an important factor in iniluence women’s decision to have unwanted fertility. Women with lower levels of education are more likely to have unwanted fertility than women with higher education. The elfect of women’s education works through the decline of fertility preferences, which women who want large number of children are more likely to have unwanted fertility. While women’s working status and levels of household's wealth can't explain how women’s education work to women’s decision of having unwanted fertility. Which women with working status and women with higher levels of household’s wealth are more likely to have unwanted fertility.
Women's ability to avoid unwanted fertility, which in this research is from the women's speed to have unwanted fertility is clearly can’t explain by women education Women with secondary level of education are more risk to have unwanted fertility quickly than women with lower education. Women's ability are more clear to explain with the decline of fertility preferences and women's working status. Women who want large number of children are more risk to have unwanted fertility quickly and women with "not working status" are more risk to have unwanted fertility quicldy. While women with lower levels of household's wealth are more risk to have unwanted fertility quickly than women with higher levels of household's wealth.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34299
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Harper
"ABSTRAK
The article provides a brief overview of the scale and characteristics of Iraqs refugee population as well as their protection and assistance needs in asylum countries. It also reviews their relative impact on neighbouring states and the sustainability of recent returns."
Cambridge University Press , 2008
340 IRRC 90:869 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth Maya
"Kehamilan tidak diinginkan memiliki pengaruh negatif pada kesehatan ibu maupun kesehatan anak (Gipson, Koenig dan Hindin, 2008). Literatur sebelumnya menyebutkan anak yang kehamilannya tidak diinginkan cenderung tidak menerima imunisasi lengkap. sama halnya dengan anak yang tidak diinginkan juga lebih terlambat untuk disusui atau diberikan IMD (Chinebuah and Escamilla, 2002; Marston and Cleland, 2003). Penelitian ini menggunakan Data SDKI 2012 dengan unit analisis WUS 15-49 tahun yang memiliki anak terakhir usia 12-59 bulan.
Hasil regresi logistik multinomial menemukan bahwa anak yang kehamilannya tidak diinginkan memiliki kecenderungan lebih rendah untuk menerima imunisasi dasar lengkap dan diberikan IMD ≤ 1 jam dibandingkan anak diinginkan. Tidak terdapat perbedaan perilaku ibu pada anak yang kehamilannya tidak tepat waktu terhadap anak yang kehamilannya diinginkan. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku kelengkapan pemberian imunisasi adalah penolong persalinan dan kunjungan ke fasilitas kesehatan. Sementara untuk perilaku pemberian IMD variabel lain yang mempengaruhi adalah umur hamil dan urutan kelahiran.

Unwanted pregnancies had the negative impact for mother?s and children healthy (Gipson, Koenig and Hindin, 2008) The existing literature found that unwanted children are less likely to receive full immunization with Jensen and Alhburg (1999). In addition, women with unwanted pregnancies are less likely to give early initiation of breastfeeding (Chinebuah and Escamilla, 2002; Marston and Cleland, 2003). This study analyzed secondary data IDHS 2012 using inferential analysis in the two of multivariate logistic regression. The sample for this study is analysis are women aged 15-49 years old who had marriage status and cohabitation and having children 12-59 months who were born in the last five year.
The result of multinomial regression show that children?s are come from unwanted pregnancies less likely to receive full basic immunization compared to wanted children. The unwanted pregnancies also had negative effect for mother to giving early initiation of breastfeeding. There?s no different mother?s behavior for immunization behavior and early initiation of breastfeeding between mistimed children compared to wanted children. Other factors that influence completeness of vaccination is the birth attendance and health facilities visited. Maternal age and birth order also as a factor influenced early initiation of breastfeeding.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T45411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaely Presty Diasanti
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama aborsi tidak aman dan berdampak buruk pada wanita yang mengalaminya serta janin yang dikandungnya. Risiko kehamilan tidak diinginkan semakin meningkat pada wanita usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menganalisis lanjut data SDKI tahun 2012.
Hasil penelitian menunjukkan 18% wanita hamil pada usia berisiko yang memiliki kehamilan tidak diinginkan. Wanita yang mengalami kegagalan kontrasepsi berkecenderungan 8,5 kali untuk memiliki kehamilan tidak diinginkansetelah dikontrol oleh variabel umur, jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan KB, dan akses ke pelayanan kesehatan.

Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion and adverse impact on women who experience it as well as the fetus. The risk of unwanted pregnancy increased in women aged less than 20 years and more than 35 years old. This study used a cross-sectional study design to analyze further the IDHS 2012 data.
Results showed 18% of pregnant women at risk of age had unwanted pregnancies, and women who experience contraceptive failure 8.5 times tended to have an unwanted pregnancies after controlled by age, number of children, economic status, knowledge of family planning, and access to health care variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Leonanta Mahardika
"ABSTRAK
Latar Belakang: Satu pertiga kehamilan di negara berkembang merupakan kehamilan yang tidak diinginkan. Akibat upaya terminasi kehamilan baik dilakukan oleh tenaga medis maupun tenaga non medis dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu. Metode efektif untuk menanggulanginya ialah Kontrasepsi Darurat Kondar . Namun belum ada penelitian yang mengevaluasi pengetahuan tenaga kesehatan, khususnya bidan sebagai lini terdepan terhadap kondar. Oleh karena itu, perlu diketahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku bidan terhadap kondar di IndonesiaTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku bidan terhadap kondar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Dengan Consecutive sampling. peneliti mengambil semua subjek yaitu bidan yang bekerja di wilayah Kecamatan Cipondoh Kabupaten Tangerang sampai jumlah subjek minimal terpenuhi sebesar 97 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertulis yang dibuat oleh peneliti berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dengan tema serupa. Data yang diperoleh akan dilaporkan secara deskriptif untuk variabel kategorik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk jumlah n dan persentase proporsi . Penyajian data deskriptif dibuat dalam bentuk tabel maupun grafik. Hasil: Dari 100 responden, 83 bidan mempunyai pengetahuan yang baik terhadap kondar. Sikap bidan yang baik terhadap kondar di puskesmas dan di praktek swasta adalah 84,62 dan 85,06 , berturut-turut. Sejalan dengan itu, perilaku yang baik ditunjukkan oleh bidan di puskesmas dan di praktek swasta adalah sebesar 100 dan 94,25 . Namun dari pertanyaan secara kualitatif tingkat pengetahuan , sikap dan prilaku bidan masih tergolong kurang. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku bidan terhadap kontrasepsi darurat dikatakan masih kurang. Masih dibutuhkan pelatihan tentang kondar pada bidan agar penggunaannya efektif di masyarakat. Kata Kunci: Kontrasepsi darurat, bidan, kehamilan tidak diinginkan, Alat kontrasepsi dalam rahim ABSTRACT
Background One third of pregnancies in developing countries is an unwanted pregnancy. Due to pregnancy termination efforts performed by both medical personnel and non medical personnel can cause maternal morbidity and mortality. The effective method for dealing with them is Emergency Contraception EC . However, there is no research that evaluates the knowledge of health workers, especially midwives as the leading line of condar. Therefore, it is necessary to know the level of knowledge, attitudes, and behavior of midwives to EC in IndonesiaAim This study aims to determine the level of knowledge, attitudes, and behavior of midwives to EC. Methods This study used cross sectional design. With Consecutive sampling. Researchers took all the subjects of the midwife who worked in the District Cipondoh Tangerang, Banten , Indonesia until the number of subjects is met at least 97 people. The data were collected by using written questionnaires made by researchers based on previous studies with similar themes. The data obtained will be reported descriptively for categorical variables. The analysis results are presented in the form of sum n and percentage proportion . The presentation of descriptive data is made in the form of tables and graphs. Result Of the 100 respondents who answered the questionnaire, 83 of the midwives had a good knowledge of the condition. Good midwife attitudes toward condar in puskesmas and in private practice were 84.62 and 85.06 , respectively. Accordingly, the good behavior shown by midwives in puskesmas and in private practice is 100 and 94.25 . But from the question qualitatively the level of knowledge, attitude and behavior of midwives is still classified as less. Conclusion The level of knowledge, attitudes and behavior of midwives towards emergency contraception is said to be lacking. Training on EC on midwives is still needed for effective use in the community. Keywords Emergency contraception, midwife, unwanted pregnancy, uterine contraception. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jeanyfer Claudia Fetris
"Kehamilan tidak diinginkan yang dialami oleh perempuan dapat berakhir pada upaya penghentian kehamilan berupa aborsi. Aborsi dianggap sebagai perilaku negatif yang bertentangan dengan norma masyarakat di Indonesia. Penelitian deskriptif ini melibatkan 427 perempuan dewasa berusia 20-49 tahun di Jakarta Pusat dengan menggunakan metode convenience. Data dikumpulkan menggunakan Stigmatizing Attitudes, Beliefs, and Action Scale (SABAS) yang telah diterjemahkan dan didistribusikan secara online. Penelitian menunjukan tingginya stigma perempuan terhadap aborsi yaitu 52 ± 12 (rentang 19-86; 95% CI 45,6-47,89) serta terdapat perbedaan yang signifikan pada karakteristik suku, agama, status perkawinan, jumlah anak, dan pendidikan terakhir (p value 0,007; 0,001; 0,000; 0,000; 0,006 dengan p<0,05). Peru adanya edukasi dan sosialisasi yang lebih mendalam mengenai hak reproduksi perempuan dan peraturan yang berkaitan dengan hak reproduksi perempuan kepada perempuan dan masyarakat.

Unwanted pregnancy experienced by women can lead to terminate the pregnancy, including abortion. Abortion is considered a negative behavior, which contradicts to the society norm in Indonesia. This descriptive study involved in 427 adult women aged 20-49 years in Central Jakarta using a convenience method. The data was collected with the translated Stigmatizing Attitudes, Beliefs, and Action Scale (SABAS), which was distributed online. The findings show the high stigma of women towards abortion 52 ± 12 (range 19–86; 95% CI 45.6–47.89) and there are significant differences in the characteristics of ethnicity, religion, marital status, number of children, and latest education (p value 0.007; 0.001; 0.000; 0.000; 0.006 with p <0.05). There needs to be more in-depth education and outreach regarding women's reproductive rights and regulations related to women's reproductive rights to women and the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartopandri
"Kehamilan tidak diinginkan masih merupakan masalah di Indonesia. Kehamilan tidak diinginkan ini dapat mengakibatkan tindakan aborsi, dan kelahiran yang tidak diinginkan. Dari berbagai penelitian terdahulu, terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan, salah satunya adalah rendahnya pengetahuan ibu tentang masa subur wanita.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang masa subur wanita dengan kehamilan tidak diinginkan, serta faktor yang berkontribusi terhadap hubungan tersebut. Untuk mencapai tujuan ini desain yang digunakan adalah cross-sectional, dengan menggunakan data sekunder Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1997. Sampel adalah semua ibu yang beusia 15 - 49 tahun, berstatus kawin, sedang hamil, dan tidak sedang menggunakan alat/cara kontrasepsi.
Hasil penelitian ini adalah 12,1 % kehamilan tidak diinginkan, 77,5 % tidak tahu kapan datangnya siklus masa subur wanita, 66,2 % tinggal didaerah pedesaan, 42 % bekerja, 58,7 % berpendidikan SD kebawah, 21,1 % mempunyai anak lebih dari 3 orang, 73,2 % menikah pertama kali pada usia kurang 20 tahun, 70,8 % tidak pernah terpapar dengan petugas KB, dan 61,2 % tidak pernah terpapar dengan bidan. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang sikus masa subur wanita dengan kehamilan yang tidak diinginkan (p=4,050). Hubungan pengetahuan ibu tentang siklus masa subur wanita dengan kehamilan tidak diinginkan tetap bermakna setelah dikontrol dengan variabel lain (p= 0,007; OR = 0,505; 95%CI= 0,308 - 0,828).

Correlation between Mother's Knowledge about Time of Ovulation Cycle with Unwanted Pregnancy (Data Analysis of SDKI, 1997)Unwanted pregnancy, which have problem in Indonesia. This is could be actions abortion, and unwanted birth, that have negative impact to women's health. Before the research's, could be some risk factor's with correlation unwanted pregnancy, one related factor to this issue is mother's knowledge about women's time of ovulation cycle.
The objective research is to find out the relationship between mothers knowledge about women's time of ovulation cycle with unwanted pregnancy, and another factors with contribution to this correlation. This research using design cross-sectional study, with using secondary data of Demography and Health Indonesia Survey at 1997. The sample are women 15-49 years old, married, pregnant, and not using contraceptive.
The results this research showed there is 12, 1 % unwanted pregnancy, 77,5 % don't know where the period of women's time of ovulation cycle came, 66,2 % living in rural area, 42 % working, 58,7 % educated below primary school, 21,1 % have more than 3 children, 73,2 % get age of first time married below 20 year old, 70,8 % not exposed to Family Planning officer, and 61,2 % not exposed to midwife. Bivariate analysis showed there is a significant relationship between mother's knowledge about women fertility cycle with unwanted pregnancy (p= 0,05). Multivariate analysis this relationship is so significant (p= 0,038; OR= 0,62; 95%CI 0,39 -0,97), after controlled by another variable, this relationship is still significant (p = 0,007; OR = 0,505; 95%CI = 0,308 - 0,828).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Sulistyarini
"ABSTRAK
Aborsi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan. Di tahun 2002
di Indonesia telah terestimasi adanya 2.000.000 insiden aborsi yang tidak aman.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran epidemiologi wanita menikah
yang mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan melakukan upaya aborsi
di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun (2005-2010). Penelitian ini menggunakan
desain studi deskriptif case series dengan melihat data sekunder Riskesdas 2010.
Penelitian dilakukan pada wanita menikah yang mengalami KTD dan melakukan
upaya aborsi untuk mengakhiri kehamilannya yang berjumlah 29 orang. Dari
penelitian diketahui bahwa wanita yang melakukan upaya aborsi berusia di atas 30
tahun (79,3%), tingkat pendidikan menengah (48,3%), bekerja (55%), memiliki
lebih dari 2 anak (51,7%), status ekonomi tertinggi (37,9%) menggunakan metode
kontrasepsi (69%), dan tinggal perkotaan (69%). Metode yang banyak digunakan
adalah minum jamu dan aborsi dilakukan sendiri (41,4%). Paling banyak alasan
responden melakukan upaya aborsi adalah jarak kelahiran yang terlalu dekat
(20,7%). Dari penelitian ini diharapkan pemberian informasi kesehatan mengenai
aborsi lebih ditekankan mengenai aborsi yang tidak aman.

Abortion is still health problem in Indonesia. In 2002, Indonesia has
estimated there are 2.000.000 incidents of unsafe abortion. The aim of this
research is to describe epidemiology of married woman who have an unwanted
pregnancy and perform abortion in Indonesia within 5 years period (2005-2010).
This study used a descriptive case series design by looking at secondary data of
Riskesdas 2010. This study was conducted in married woman who have an
unwanted pregnancy and perform abortion to terminate that pregnancy, with
number of sample is 29 respondents. This study found that woman who perform
abortion are over 30 year old (79,3%), secondary education level (48,3%), work
(55%), having more than 2 children (51.7%), on highest economic status (37.9%),
use contraceptive methods (69%), and urban residence (69%). The most method
used to terminate pregnancy is drink traditional medicine and performed abortion
alone/ by herself (41.4%). Most reason for terminate the pregnancy because is too
close from previous pregnancy (20,7%). From this study, the health provider
should give more information about abortion especially unsafe abortion to woman."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah Anshor
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi bahwa perempuan yang mengalami Kehamilan Tak Dikehendaki (KTD) yang berakhir dengan aborsi selalu berada dalam posisi yang dipersalahkan secara hukum, agama maupun norma masyarakat. Kondisi tersebut mencerminkan adanya diskriminasi terhadap perempuan bahkan mengisolir persoalan aborsi hanya kepada perempuan. Kehamilan tak dapat dilepaskan dari partisipasi laki-laki, seharusnya ketika terjadi KTD menjadi tanggung jawab bersama antara perempuan dan pasangannya.
Penelitian diawali dengan penelitian kepustakaan guna mengumpulkan pandangan ulama fikih mengenai aborsi dari madzhab Hanafi, Syafi'i, Hambali dan Maliki. Pandangan aborsi clan empat madzhab tersebut dianalisis menggunakan metode hermeneutika, membandingkan konteks sosio-historis ketika fikih tersebut ditulis dengan konteks sosial masa kini. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan aborsi balk di level individu, keluarga / masyarakat maupun kebijakan aborsi di Indonesia, dianalisis menggunakan teori feminis.
Hasil analisis kritis terhadap fikih aborsi clan empat madzhab tersebut dikaji bersama tmuan empiric dari penelitian lapangan. Inti kajian adalah menjembatani antara realitas sosial tingginya angka kematian ibu akibat aborsi tak aman dengan fikih aborsi yang ada, disesuaikan dengan tujuan pembentukan hukum Islam (magaashid al-syari 'ah). Temuan penelitian ini mendukung kritik terhadap teks fikih yang ada untuk dirumuskan fikih aborsi alternatif yang konteksual dalam upaya penguatan hak reproduksi perempuan di Indonesia.

The background of this research is abortion taken by the woman which is caused by unwanted pregnancy. Woman is always blamed in this connection, both under the basis of Islamic law and religion as well as norm followed by the community. This showed the discrimination against woman, even abortion case is blamed to woman only. The pregnancy actually is could not be separated by man participation. When the unwanted pregnancy is exist, the responsibility of it should be male and female both.
The research is started with the library research to collect theologist's opinions against abortion, particularly from the ulema of Maliki school (mazhab), Hanafi, Hanbali and Syafi'i_ The opinions of abortion from the four mazhabs are analysed through the hermeneutic method, comparation with socio-historical colk.ext when the islamic law is written with social context today. Meanwhile, the factors that enfluence decision to take abortion both in the individual level, community level and abortion policy in Indonesia are analysed through feminist theory.
The result of critical analyses toward fikih abortion of the four mazhabs is studied alongwith empirical from the field research. The research focus is to bridge between high social reality of mortality caused by unsafe abortion with fikih which available now, suitable with the objective of the Islamic law (magaashid al-.syari ah). The result of the research supports critics aganist texts of fikih which is available, than summarized to be the alternative contextual fikih abortion in an effort to strengthen woman reproductive rights in Indonesia.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mien Rukmini
Jakarta: Departemen Kehakiman, 2004
342.084 MIE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>