Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Arif Nuriman
"Laporan Pelaksanaan Program JPKMM Puskesmas Warung Jambu Tahun 2007 tentang kunjungan peserta Jamkesmas ke pelayanan kesehatan mencatat hanya sebanyak 7,7 %. Sedangkan pada tingkat Puskesmas, diharapkan peserta yang dapat dilayani sebanyak 15 % - 20 % dari total penduduk miskin di suatu wilayah kerja. Tidak tercapainya target utilisasi pelayanan kesehatan dapat berdampak pada rendahnya status kesehatan penduduk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan Puskesmas Warung Jambu di Kecamatan Bogor Utara Tahun 2008. Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional, yang dilakukan pada Bulan November 2008 pada 118 responden yang memiliki kartu Jamkesmas dan dalam tiga bulan terakhir pernah ke Puskesmas. Variabel dependen adalah utilisasi pelayanan kesehatan, variabel independen adalah faktor predisposisi (pendidikan, pengetabuan, sikap dan persepsi), faktor enabling (ketersediaan pelayanan, jarak, waktu, sarana dan biaya transportasi serta waktu tunggu layanan) dan faktor reinforcing (dukungan petugas dan dukungan keluarga).
Hasil penelitian diperoleh sebanyak 56,8 % responden menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam 3 bulan terakhir. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara waktu tunggu layanan dengan utilisasi pelayanan kesehatan Puskesmas setelah dikontrol pengetahuan dan dukungan petugas, dimana responden yang menilai waktu tunggu layanan singkat berpeluang 2,3 kali untuk menggunakan pelayanan kesehatan Puskesmas dibandingkan dengan responden yang menilai waktu tunggu layanan lama. Berdasarkan hasil tersebut maka untuk meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan Puskesmas perlunya mempersingkat waktu tunggu layanan dengan cara mempercepat proses pendaftaran, menerapkan pelaksanaan SOP pada pemeriksaan pasien tanpa mengorbankan waktu tunggu pasien lain dan membuat sebuah sistem pelayanan yang terpadu pada alur pelayanan.

JPKMM program at Warung Jambu health center reported that in 2007 there were only 7,7% of Jamkesmas participants who used public health center. Meanwhile, at the level of health centers, it is expected that participants can be as much as 15% - 20% of the total population in a poor area. The non optimum utilization of health services can impact on the low health status of the popUlation.
This study objective is to know the ractors that affect the utilization of health services at Warung Jambu health centers in the sub-district of North Bogor in 2008. This research is using cross sectional design, conducted in November 2008 following by 118 respondents who have Jamkesmas card and in the last three months have been to health center. The dependent variable is the utilization of health services, the independent variables are predisposing factors (education, knowledge, attitudes and perceptions), enabling factors (the availability of services, distance, time, cost and facilities of transporiation and waitting time services) and reinforcing factors (health worker and family support).
Research revealed 56.8% of respondents use health services at health centers. Statistic test showed thst there is significant relationship of the waitting time of service to utilization of health services at the health center controlled by the knowledge and health worker support, where respondents who rate the waitting time services are good likely to use health services at health centers 2,3 times higher compared by respondents who rate the waitting time service less. Based On these results. in order to improve health services utilization at public health center by improving the performance of waitting time service. By speed up the registration desk, use strandard operational procedure on patient checking whitout neglecting other patient waitting time service and make the better system in service low.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21184
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hastuti
"RSIA Budi Kemuliaan merupakan salah satu rumah sakit tertua dan tetap eksis di kota Jakarta.Tinggi rendahnya kunjungan/utilisasi poliklinik merupakan interaksi antara pemberi pelayanan dan pengguna pelayanan (pasien). Peningkatan jumlah kunjungan yang berbeda di setiap poliklinik dan belum tercapainya target peningkatan jumlah kunjungan 10% setiap tahunnya menjadi latar belakang penelitiaan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden RSIABK dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi poliklinik di RSIABK.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 270 responden yang mewakili poliklinik lantai II, lantai III pagi dan lantai III sore.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan menengah ke atas (SLTA - ≥ tamat S1) sebesar 83,7%, sebagian besar responden adalah bekerja (69,3%) dengan penghasilan keluarga kurang dari Rp.3 juta (51,5%), memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik (67,4%), sebanyak 76,3% biaya pengobatan ditanggung sendiri (out of pocket), memiliki rata-rata waktu tempuh dari tempat tinggal ke rumah sakit 37,01 menit. Terdapat perbedaan karakteristik responden yang memilih poliklinik lantai II,lantai III pagi dan lantai III sore. Faktor yang langsung mempengaruhi utilisasi poliklinik lantai II vs poliklinik lantai III sore adalah kualitas alur pelayanan, pengetahuan, jarak tempuh, tarif dan asal biaya pengobatan. Sedangkan faktor yang langsung mempengaruhi utilisasi poliklinik lantai II vs poliklinik lantai III pagi adalah kualitas fisik RS, keterampilan bidan/perawat,asal biaya pengobatan dan pendapatan. Citra poliklinik RSIABK umumnya cukup baik dengan skor rata-rata 7,7.

Budi Kemuliaan Maternal and Child Hospital is one of the oldest hospitals and still exists in Jakarta. The frequency of polyclinic utilization represents the interaction between service providers and service users (patients). The difference of visit amount development for each polyclinic and the 10% target of visit amount development that has not been achieved become the background of this research. The purpose of this study is to understand the picture of respondents characteristic and to understand of the factors associated with utilization polyclinic of Budi Kemuliaan Maternal and Child Hospital.
The type of this research is quantitative research. The writer applies analytical descriptive study by using cross-sectional approach. There are 270 respondents as the sample of the research representing polyclinic 2nd floor, 3rd floor in the morning and afternoon the 3rd floor.
The results showed that the majority of respondents upper middle level of education (≥ high school graduation-S1) of 83.7%, the majority of respondents were working (69.3%) with family income of less than Rp.3 million (51.5%), has a poor level of knowledge (67.4%), as much as 76.3% of medical costs are afforded privately (outof- pocket), and has an average travel time from residence to hospital 37.01 minutes. There are several differences in respondent characteristics between polyclinics 2nd floor, 3rd floor in the morning and the 3rd floor in the afternoon. Factors that directly affect of polyclinic's utilization 2nd floor vs polyclinic 3rd floor in the afternoon are the quality of service, knowledge, mileage, rates and home treatment costs. While the factors that directly affect of the polyclinic's utilization 2nd floor vs polyclinic 3rd floor in the morning are the physical quality of hospital, midwives or nurses' skills, and sources of medical expenses and revenues. Polyclinic RSIABK image is generally quite good with an average score of 7.7.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30048
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikke Lutviana
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana utilisasi rawat inap Peserta
JKN di wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2016 yang mana utilisasi tersebut
dilaksanakan di Rumah Sakit atau FKRTL. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bersifat cross sectional dengan mengolah data sekunder yang di dapat
dari Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2015-2016. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah total sampling, yakni seluruh data rawat inap mulai tanggal 01
Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 di wilayah Provinsi Jawa Barat
digunakan sebagai sampel dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
utilisasi rawat inap banyak diakses oleh peserta usia lansia (7,88%), jenis kelamin
perempuan (7,23%), status perkawinan cerai (8,02%), riwayat penyakit keduanya (PM
& PTM) (23,98%), jenis fasilitas kesehatan Puskesmas (4,66%), segmentasi kepesertaan
PBPU (11,02%), hak kelas rawat Kelas 1 (10,21%), wilayah tempat tinggal di Wilayah
II Purwakarta (7,30%) dan tempat tinggal kota (9,15%). Variabel yang paling dominan
berhubungan dengan kejadian utilisasi rawat inap adalah riwayat penyakit

This study aims to find out how to use JKN Participants inpatients in West Java
Province in 2016 which are used in hospitals or FKRTL. This research is a quantitative
cross sectional study by processing secondary data that can be obtained from the
Sample Data of BPJS Kesehatan for 2015-2016. The sampling technique in this study
was total sampling, that is all inpatient data from January 1, 2016 to December 31, 2016
in the area of West Java Province were used as samples in the study. The results showed
that the use of hospitalization was mostly accessed by elderly age participants (7.88%),
female sex (7.23%), divorced marital status (8.02%), history of the disease (PM &
PTM) (23,98%), type of health facility Puskesmas (4.66%), PBPU membership
segmentation (11.02%), nursing class Class 1 (10.21%), residential areas in Region II
Purwakarta (7.30%) and city residence (9.15%). The most dominant variable related to
the incidence of hospitalization is the history of the disease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Dunan Achiruddin
"ABSTRAK
PT. Kapurindo Sentana Baja (KSB) memiliki beberapa customer yang telah
melakukan pembelian secara rutin, diantaranya perusahaan air minum, waste water treatment,
pabrik-pabrik peleburan baja, pabrik-pabrik gula rafinasi, concrete dan lain-lain. Konsumen
utama dari KSB ini adalah pabrik peleburan baja PT. Krakatau Steel (KS) yang melakukan
pembelian berupa Quick Lime. Pada bulan Juli tahun 2006, KS menghentikan pembeliannya
dari KSB karena KS sudah memiliki Bisnis Unit (pabrik) yang dapat menghasilkan sendiri
produk Quick Lime. Walaupun demikian KS tetap membeli Quick Lime dari pemasok-
pemasok kecil lain yaitu industri tradisional yang menggunakan metode pembakaran
konvensional. Padahal sebagian besar penjualan KSB ditujukan kepada KS. Akibatnya KSB
saat ini mengalami permasalahan yaitu kehilangan pasar utamanya dan kapasitas mesin idle
sebesar 68,5% dari seluruh kapasitas produksinya.
KSB berdiri pada tahun 1990 yang merupakan anak perusahaan dari KS. Pada saat
terjadi krisis ekonomi tahun 1998, KSB dinyatakan pailit dan vakum selama kurang lebih
setahun. Pada tahun 1999 pihak manajemen KSB menjual saham-sahamnya kepada group
Wasa Mitra Engineering sebanyak 80% dan kepada Narakita Mitra Sarana sebanyak 20%.
Kemudian perusahaan kembali berproduksi pada bulan Mei tahun 2000 sampai dengan
sekarang. Di bawah Pengelolaan manajemen baru KSB berkomitmen untuk berupaya
menghasilkan produk-produk kapur yang berkualitas tinggi (High Grade Lime Product) dan
memberikan service yang Iengkap untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan.
Kehilangan utilisasi kapasitas produksi ini mendorong perusahaan untuk melakukan
tindakan antisipasi yang dapat mengembalikan perusahaan kepada kondisi awal dan
menciptakan profit. Manajemen KSB dihadapkan oleh dua inisiatif yang mungkin dapat
dijalankan bersamaan yaitu menawarkan produk Slaked Lime secara Iebih agresif dan tetap
bersaing dengan perusahaan kapur tradisional dengan tetap menjual Quick Lime."
2007
T21235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satfitri Rahayu
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian analitik secara kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel terdiri dari 112 ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara adalah pengetahuan (OR=7.821) dan kepuasan (OR= 3.122), sedangkan sikap, aksesibilitas, dan jenis pembiayaan tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara.

This thesis aims to determine the factors that influence the intention of returning oral health services at UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara in 2013. This research is quantitative analytic cross sectional design. The sample consisted of 112 housewives who live in the area UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara. The results showed that the factors that affect the intention of returning oral health care UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara is knowledge (OR = 7,821) and satisfaction (OR = 3.122), whereas the attitude, accessibility, and type of financing did not show a significant relationship to the intention of returning of oral health services at UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tovik Indrianto
"Studi kasus ini dilakukan untuk melakukan evaluasi penerapan konsep optimalisasi aset dalam konteks manajemen aset PT. ABC. Evaluasi optimalisasi aset bertujuan untuk menghasilkan manfaat ekonomi melalui penggunaan kapasitas yang optimal. Penggunaan aset yang belum optimal mengindikasikan aset yang tersedia tidak digunakan secara optimal. Hal tersebut dapat berdampak pada penurunan profitabilitas, harga produk yang tidak kompetitif, serta biaya investasi aset. Penelitian ini untuk bertujuan untuk menganalisis optimalisasi dalam konteks manajemen asets di PT. ABC serta kendala yang dihadapi dalam penerapan optimalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara untuk mendapatkan data primer sebagai bahan analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa evaluasi penerapan konsep optimalisasi dalam manajemen aset di PT ABC masih belum sempurna karena beberapa hambatan, yaitu :(i) standar teknis yang ditentukan oleh PT XYZ sebagai holding membatasi optimalisasi utilisasi aset; (ii) peraturan pemerintah daerah / instansi dalam pengunaan tiang dan tower; (iii) sistem manajemen aset belum dapat memberikan informasi rinci kondisi fisik aset. Oleh karena itu, rekomendasi agar konsep optimalisasi dalam manajemen aset dapat diterapkan dengan sempurna, adalah : i) melakukan revisi standar teknis untuk pemanfaatan aset sesuai dengan kebutuhan pasar dan pelanggan; ii) melakukan pendekatan pada para pemangku kepentingan, khususnya pemda, instansi pemerintah dan PT XYZ, untuk berkolaborasi dalam mencari solusi yang saling menguntungkan; iii) meningkatkan kapabilitas sistem manajemen aset agar dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang fisik aset

This case study was conducted to evaluate the application of the asset optimization concept in the context of PT asset management. A B C. Asset optimization evaluation aims to generate economic benefits through optimal capacity use. Suboptimal use of assets indicates that the available assets are not used optimally. This can have an impact on decreasing profitability, uncompetitive product prices, and asset investment costs. This research aims to analyze optimization in the context of asset management at PT. ABC and the obstacles faced in implementing optimization. This research uses a qualitative approach with an interview method to obtain primary data as material for analysis. The results of the analysis show that the evaluation of the application of the optimization concept in asset management at PT ABC is still not perfect due to several obstacles, namely:(i) technical standards determined by PT XYZ as a holding limit the optimization of asset utilization; (ii) regional government/agency regulations regarding the use of poles and towers; (iii) the asset management system cannot provide detailed information on the physical condition of assets. Therefore, recommendations so that the concept of optimization in asset management can be implemented perfectly are:i) revise technical standards for asset utilization in accordance with market and customer needs; ii) approach stakeholders, especially regional governments, government agencies and PT XYZ, to collaborate in finding mutually beneficial solutions; iii) improve the capabilities of the asset management system so that it can provide more accurate information about physical assets."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Setio Wahono
"Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 pasal 22 seluruh pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk jaminan kesehatan. Tujuan penelitian ini mendapatkan hubungan determinan individu dengan utilisasi Jamkesda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan studi potong lintang. Populasi penelitian adalah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken. Responden terpilih 110 orang diambil secara acak. Faktor diamati adalah determinan individu model Andersen. Hasil penelitian menunjukan 55,5% responden memanfaatkan Jamkesda. Agar utilisasi Jamkesda lebih baik perlu peningkatan promosi kesehatan sehingga masyarakat memperoleh informasi yang benar tentang Jamkesda, mempermudah aksesibilitas dan mengembangkan program berdasarkan kebutuhan masyarakat.

According RI Law No 32 year 2004 article 22 the entire of health services is responsibility of local government including health insurance. The purpose of this study is to get relationship between individual determinants against Jamkesda utilization. This study is a quantitative using cross-sectional design. The population were community in Tumbang Talaken community health center, Manuhing Sub District. 110 respondents were selected throught random sampling. The factors studied are individual determinants based on Andersen model. The results showed 55,5% respondents use Jamkesda. For better Jamkesda utilization needs increase health promotion efforts to get accurate information about Jamkesda, easier accessibility and develop programs based community needs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S1048
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Agung Nur`Alim
"Penelitian ini menganalisis utilisasi fasilitas kesehatan tingkat pertama pelayanan kesehatan mental di Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan data sampel BPJS tahun 2015-2022 yang berisi data kunjungan tahun 2022. Penelitian ini menggunakan Chi-square. Dalam penelitian ini dapat diobservasi bahwa utilisasi pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh peserta JKN pada tahun 2015-2022 sebesar 331.008.686 kunjungan dengan total kunjungan ke pelayanan kesehatan mental di FKTP sebesar 1.158.843 kunjungan. Proporsi utilisasi pelayanan kesehatan mental di FKTP di Indonesia lebih besar pada jenjang umur dewasa dengan besar 994.553 kunjungan, jenis kelamin laki-laki sebesar 639.442 kunjungan, status belum kawin sebesar 632.421, tinggal di Provinsi Jawa Tengah sebesar 234.583 kunjungan, berkunjung ke puskesmas sebesar 935.204 kunjungan, dan segmen peserta PBI APBN sebesar 470.619 kunjungan. Oleh karena itu, memastikan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan mental di FKTP beserta tenaga ahli kesehatan mental yang terlatih dan sesuai standar harus ditingkatkan, terlebih daerah dengan kunjungan tertinggi.

This study analyses the utilisation of first-level health facilities for mental health services in Indonesia. The study used a cross-sectional design using BPJS sample data for 2015-2022 which contained visit data for 2022. This study used Chi-square. It was observed that the utilisation of primary healthcare services by JKN participants in 2015-2022 was 331,008,686 visits with a total of 1,158,843 visits to mental health services at primary healthcare facilities. The proportion of mental health service utilisation at primary healthcare facilities in Indonesia is greater in the adult age group with 994,553 visits, male gender with 639,442 visits, unmarried status with 632,421 visits, living in Central Java Province with 234,583 visits, visiting puskesmas with 935,204 visits, and the PBI APBN participant segment with 470,619 visits. Therefore, ensuring the availability of mental health service facilities at FKTP along with trained and standardised mental health experts must be improved, especially in areas with the highest visits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusmin
"Globalization era gives changing on 5c which is country, costs, customer. competitor and company Changing it charge hospital to increase service quality to patient and its family. Changing that also give impact on emulation that progressively tight deep grab potential market compartment The other impact is felt is increasing total bed so utilisasi is hospital that menurun can and can also increase. This condition of gets to be seen on case study at two swasta's hospitals that is at Makassafs city which is hospital Stella Maris and (`mestelina?s hospital hits utilisasi service nurses to lodge VIP'S class on year 2009. On year 2007 2008 RSG?S houses note GIMLET number services to nurse VIP?S class lodge just 53 % and 54 %, meanwhile RSSM is even greater which is 76 % and 74 %.
This research constitute research with quantitative approaching and kualitatitl Its aim wants to know determinant that is engaged utilisasi and quality picture services swasta's hospital. Observational data as data of primary which is acquired quantitative data with method surveys to utilize kuesioner where sample in observational it as much 200 respondents, one that its amount established by sampling tech slratzfied random is sampling with allocation method proportional. For kualitatifs data by methodics visceral interview on to amount to informan. There is data even its secondary is gotten by undertaking studies document.
Result observationaling to point out that no relationship among predisposing'S factor, enabling's factor and need's factor with utilisasi services to nurse VIP'S class lodge on RSG and RSSM 2009. Quality picture services hospital on RSSM better compared with by RSG. Picture services doctor on the two hospital with better. Appreciative picture services and RSSM'S rate less expensive and better than RSG. Therefore Stella Maris's hospital party and Grestelina's hospital needs to shortly notice utilisasi's determinant and increases hospital service quality, quality services doctor, point services hospital and mengkaji is rate that at establishes.

Era globalisasi memberikan perubahan pada 5C yaitu country, costs. customer, competitor dan company. Perubahan ini menuntut rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan keluarganya. Perubahan tersebut juga memberikan dampak pada persaingan yang semakin ketat dalam merebut pangsa pasar potensial. Dampak yang lain dirasakan adalah peningkatan jumlah tempat tidur sehingga utilisasi rumah sakit dapat menurun dan juga dapat rneningkat. Kondisi ini dapat dilihat pada studi kasus di dua rumah sakit swasta yang ada di kota Makassar yaitu rumah sakit Stella Maris dan rumah sakit Grestelina mengenai utilisasi layanan rawat inap kelas VIP pada tahun 2009. Pada tahun 2007-2008 rumah RSG mencatat angka BOR layanan rawat inap kelas VIP hanya 53 % dan 54 %, sedangkan RSSM lcbih besar yaitu 76 % dan 74 %.
Penelitian ini merupakan pcnclitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitati Tujuannya ingin mengetahui determinan yang berhubungan dengan utilisasi serta gambaran kualitas layanan rumah Sakit Swasta. Data penelitian berupa data primer yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan metode survei menggunalcan kuesioner dimana sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responders, yang jumlahnya ditetapkan dengan teknik sampling stratified random sampling dcngan metode alokasi proporsional. Untuk data kualitatif dengan metode wawancara mendalam pada sejumlah informan. Adapun data sekundemya diperoleh dengan mclakukan telaah dokumen.
Hasil penelitian mcnunjukka.n bahwa tidak ada hubungan antara faktor predisposing, faktor enabling dan faktor need dengan utilisasi Iayanan rawat inap kelas VIP pada RSG dan RSSM tahun. Gambaran kualitas layanan rumah sakit pada RSSM Iebih baik dibandingkan dengan RSG. Gambaran layanan dokter pada kedua rumah sakit sama baiknya. Gambaran nilai layanan dan tarif RSSM lebih murah dan lebih baik dibandingkan RSG. Oleh karenanya pihak rumah sakit Stella Maris dan rumah Sakit Grestelina perlu untuk segera memperhatikan determinan utiilisasi dan meningkatkan kualitas layanan rumah sakit, kualitas layanan dokter, nilai layanan rumah sakit dan mengkaji tarif yang di tetapkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32069
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>