Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Indah Farida
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand experience terhadap brand love. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei menggunakan instrument kuesioner yang disebar kepada 100 responden. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari keempat dimensi brand experience sensory, affective, behaviour, dan intellectual yang berpengaruh langsung terhadap brand love adalah behaviour dan intellectual. Sedangkan sensory dan affective tidak memiliki pengaruh langsung terhadap brand love. Hal ini menunjukkan bahwa brand love yang ada pada setiap konsumen Vaseline muncul akibat pola pikir serta perilaku mereka selama bersinggungan dengan merek Vaseline.

This research aims to analyze the effect of brand experience towards brand love. This research uses a quantitative approach by conducting survey using a questionnaire presented the instrument to 100 respondents. The data processing used multi regression method.
The result of this research presents that the four dimensions of brand experience sensory, affective, behaviour, and intellectual which is directly influenced towards brand love from behaviour and intellectual. Whereas the sensory and affective have no direct influence toward brand love. This result shows the brand love from Vaseline consumer appears due to their mindset and behavior interrelated with Vaseline brand.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricsia
"Latar belakang: Proporsi lansia diperkirakan akan terus meningkat. Salah satu masalah utama pada kesehatan kulit lansia adalah xerosis cutis atau kekeringan kulit. Tata laksana xerosis cutis yang tidak adekuat dapat menimbulkan komplikasi dan menurunkan kualitas hidup lansia. Pelembap merupakan tata laksana utama xerosis cutis. Jarak waktu pemakaian ulang yang tepat berbagai jenis pelembap perlu diketahui dasar ilmiahnya.
Tujuan: Mengetahui status hidrasi dan sawar kulit setelah aplikasi tunggal vaselin album, lanolin 7,5% dalam vaselin album, krim urea 10%, dan krim pelembap yang mengandung seramid pada lansia dengan xerosis cutis.
Metode: Sebuah penelitian dengan pre dan post-experimental design, tersamar ganda pada lansia dengan xerosis cutis. Jumlah SP adalah 15 orang dan pemilihan SP dilakukan secara berurutan (consecutive sampling). Satu SP mendapat empat perlakuan, dua pelembap dioleskan di tungkai bawah kanan dan dua pelembap di tungkai bawah kiri. Penentuan lokasi pengolesan pelembap menggunakan metode randomisasi sederhana. Penilaian status hidrasi dan sawar kulit dinilai menggunakan skor SRRC sebelum dan 12 jam setelah pengolesan pelembap, sedangkan nilai SCap dan TEWL diperiksa setiap 3 jam selama 12 jam.
Hasil: Terdapat penurunan skor SRRC yang bermakna 12 jam setelah pengolesan keempat jenis pelembap (p<0,001). Peningkatan tertinggi nilai SCap pada 3 jam setelah pengolesan vaselin album sebesar 12 AU (p<0,001) dan lanolin 7,5% dalam vaselin album sebesar 13,96 AU (p<0,001). Peningkatan tertinggi nilai SCap pada 6 jam setelah pengolesan krim urea 10% sebesar 14,43 AU (p<0,001) dan krim yang mengandung seramid sebesar 7,57 AU (p=0,002). Terdapat peningkatan nilai SCap yang bermakna sejak pada 3-12 jam pada seluruh kelompok pelembap. Penurunan bermakna nilai TEWL hanya pada 3 jam setelah pengolesan krim urea 10% sebesar 1,44 g/h/m2 (p=0,006).
Kesimpulan: Terdapat perbaikan skor SRRC yang bermakna pada seluruh kelompok pelembap. Terdapat perbaikan nilai SCap yang bermakna sejak 3-12 jam setelah pengolesan keempat jenis pelembap. Penurunan bermakna nilai TEWL hanya terdapat pada 3 jam setelah pengolesan krim urea 10%. Berdasarkan hasil penelitian ini, jarak waktu ideal pemakaian ulang vaselin album dan lanolin 7,5% dalam vaselin album adalah setiap 3 jam, sedangkan jarak waktu ideal pemakaian ulang krim urea 10% dan krim yang mengandung seramid adalah setiap 6 jam. Dengan mempertimbangkan biaya dan efektivitas pelembap dalam meningkatkan hidrasi kulit, pengulangan pemakaian pelembap masih dapat dilakukan setiap 12 jam.
......Background: The proportion of elderly is expected to increase continuously. One of the main problems in elderly skin health is xerosis cutis. Inadequate management of xerosis cutis in the elderly can cause complications and reduce the quality of life. Moisturizers is the main management of xerosis cutis. The evidences base of the interval reapplication time in various types of moisturizers need to be known.
Objectives: To determine the hydration and skin barrier status after a single application of vaseline albumin, lanolin 7.5% in vaseline album, urea 10% cream, and ceramide cream in elderly with xerosis cutis.
Methods: This was a study with a pre and post-experimental design, double-blinded. A total of 15 elderly subjects with xerosis cutis were choosen with consecutive sampling. Every subject received four treatments, two moisturizers on the right leg and two moisturizers on the left leg. The location of moisturizers application was determined by using a simple randomization method. Assessment of hydration and skin barrier status was assessed using the SRRC score before and 12 hours after application, while the SCap and TEWL value were examined every 3 hours for 12 hours.
Results: There was a significant decrease in SRRC scores 12 hours after application of all types moisturizers (p<0.001). The highest increase in SCap at 3 hours after the application of vaseline album was 12 AU (p<0.001) and lanolin 7.5% in vaseline album was 13.96 AU (p<0.001). The highest increase in SCap at 6 hours after the application of urea 10% cream was 14.43 AU (p<0.001) and ceramide cream was 7.57 AU (p=0.002). There was a significant increase of SCap from 3 to 12 hours in all four types moisturizers. The significant decrease in TEWL only at three hours after the use of urea 10% cream was 1.44 g/h/m2 (p=0.006).
Conclusion: There was a significant decrease in SRRC scores in all four types of moisturizers. There was a significant increase in the value of SCap from 3 to 12 hours after application of all moisturizers. The significant decrease in TEWL was only 3 hours after application of urea 10% cream. Based on the results, the ideal reapplication time of vaseline album and lanolin 7.5% in vaseline album is every 3 hours, while for urea 10% cream and ceramide cream is every 6 hours. Considering the cost and effectiveness of moisturizers in hydrating the skin, reapplication of moisturizers every 12 hours still would be effective."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maemunah
"

Kerusakan integritas kulit merupakan keadaan dimana kulit individu mengalami perubahan di epidermis dan atau dermis yang merugikan. Pada pasien hidronefrosis dan tuberculosis paru kerusakan integritas kulit terjadi  akibat peningkatan ureum daran, pemasangan pigtail nerostomi dan reaksi alergi obat atau yang biasa disebut dengan erupsi kulit. Salah satu intervensi untuk mengatasi masalah integritas kulit ialah dengan perawatan kulit yang merupakan keterampilan dasar seorang perawat. Perawatan kulit dilakukan guna meningkatkan kelembaban kulit dan dapat menggunakan berbagai macam produk dengan kandungan emolient. Vaselin album merupakan salah satu produk emolient yang bermanfaat dalam melindungi dan menjaga kelembaban kulit. Tujuannya yaitu menganalisis penerapan intervensi perawatan kulit dengan menggunakan vaselin album pada pasien yang mengalami gangguan integritas kulit. Metodenya dengan menerapkan perawatan kulit setiap pagi dan sore setelah pasien mandi dan dilakukan setiap hari selama 4 hari. Hasil evaluasi hari keempat kulit menjadi lembab, tidak kering dan tidak bersisik. Hasil dari keefektifan perawatankulit inidapat dijadikan sumberi nformasi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri untuk mengatasi masalah gangguan integritas kulit


Impaired skin integrity is defined as a condition which individual skin is prone to harmful changes within epidermis or dermis. Altered skin integrity in hydronephrosis and pulmonary tuberculosis patients is resulted from high concentration of blood urea, nefrostomy pigtail and drugs allergic reaction or skin eruption. Skin care is one of nursing interventions that can be done to resolve impaired skin integrity. Daily skin care routine will increase skin moisture. Emollient content can be used for patient daily skin care. Vaseline album is one of the emollient products that is beneficial in protecting and maintaining skin moisture. This paper was made to analyze the application of skin care interventions by using vaseline albums in impaired skin integrity patients. Vaseline was applied every morning and evening for 4 days after patients had bath. After four days of implementation, patients skin had become moister, not dry and not scaly. The results of the effectiveness of skin care can be used as a source of information for nurses in carrying out independent nursing actions to overcome the problem of impaired skin integrity"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library