Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Mujiwinarno
Abstrak :
ABSTRAK
Sumber energi adalah hal yang sangat vital bagi suatu negara. Baik pada posisi produsen maupun konsumen. Semua sektor industri membutuhkannya untuk menggerakkan roda perekonomian secara keseluruhan. Sumber energi yang sudah dikenal dan sudah dikonsumsi saat ini antara lain energi hidrokarbon (minyak bumi, gas dan batubara), kinetik (air dan angin), energi cahaya (mataban) dan energi nuklir fisi. Ada pula sumber energi yang masìh dikembangkan saat ini adalah energi nuklir fusi.

Minyak bumi adalah salah satu sumber energi yang masíh menjadi andalan bagi bergeraknya roda perekonomian di dunia untuk saat ini dan untuk beberapa dekade mendatang. Dibandingkan dengan sumber energi yang lain, minyak bumi masih terhitung murah dalam memperolehnya. Investasi yang dilakukan untuk memperoleh minyak bumi tidak sedikit, bahkan riset untuk memperoleh teknologi yang mutakhir untuk mendapatkan minyak bumi secara efisien dan efektif terus dilakukan. Dengan harga jual yang masih ?terjangkau? oleh konsumen, biaya investasi tersebut dapat kembali berikut pro fitnya.

Indonesia sebagai salah satu produsen minyak bumi (terutama Migas) mempunyai kepentingan atas naik turunnya harga minyak bumi dunia. Kepentingan ini menjadi lebih besar karena pendapatan yang cukup signifikan pada anggaran negara dìperoleh dari penjualan minyak bumi khususnya. Kenaikan atau penurunan harga minyak bumi di pasar akan mempunyai pengaruh yang cukup besar kepada penerimaan negara. OIeh karena itu penetapan harga minyak bumi yang akurat harus dilakukan dalam menyusun anggaran negara agar tidak menimbulkan kesulitan di kemudian han akibat adanya penyimpangan yang terlalu besar clati harga yang telah ditetapkan. Ketidakpastian ini dapat dihindari dengan melakukan hndung nilai (hedging). Akan tetapi dalam melakukan lindung nilai harus mempuflyai pengetahuan tentang pergerakan harga minyak bumi juga. Alih-alih untuk memperoleb harga yang pasti, malah menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Hal yang menolong untuk memahami dan melakukan prakiraan atas pergerakan harga minyak bumi adalah telah dijualnya kontrakfuiure komoditi minyak bumi (CL) di NYMEX (New York Mercan tIle Exchange) sejak tahun 1983. Dengan adanya informasi harga kontrak future dari minyak bumi jenis tersebut maka prakiraan harga spot-nya dapat ditentukan (forward future price is unbiased predictor for spot price). Mekanisme/model ekonomi yang mendasari penetapan harga kontrak/future untuk minyak bumi dengan teori yang ada (cost-of-carry) tidak dapat menerangkan penyimpangan harga spot vs harga future yang terjadi. Oleh karena itu harga kontrak future sebagai alat prakiraan tidak mempunyai keakuratan yang baik. Ada sebuah mekanisme yang dapat memahami hubungan pergerakan harga spot dengan barga kontrak future berdasarkan data historis dan keduanya. Mekanisme tersebut adalah ECM (Error Correction Mechanism).

ECM adalah model ekonometrik dan dua atau lebih data historis berupa runtun waktu (time series) yang melibatkan data stasioner dan data tidak stasioner di dalamnya. Adanya gabungan data stasioner dan tidak stasioner secara matematis tidak dapat diterima. Tetapi kemudian Engle-Granger membuktikan bahwa ada kombinasi linier dan data yang tidak stasioner tersebut mempunyai sifat stasoner. Dua atau lebih runtun waktu yang tidak stasioner tetapi mempunyai kombinasi linier yang stasioner dikatakan bahwa runtun waktu-runtun waktu tersebut terkointegrasi (cointegrated time series). Implikasi dan pembuktian ini memberikan interpretasi yang lengkap dari analisis suatu runtun waktu, karena dari model ECM yang diperoleh dapat dilakukan interpretasi dari suatu runtun waktu terbadap runtun waktu yang lain dalam kerangka keseimbangan jangka panjang dan dinamika jankga pendeknya.

Minyak mentah Minas (SLC) yang merupakan jenis minyak bumi terbesar yang diproduksi indonesia, bukan salah satu komoditi yang mendasari perdagangan kontrak future minyak mentah di bursa NYMEX. Untuk memahami hubungan antara harga spot Minas Indonesia dengan harga kontrak future diperlukan medìasi dan runtun waktu lainnya yang menjadi dasar bagi perdagangan kontrak future minyak mentah. Di dalam penelitian ini diambil jenis minyak West Texas Intermediate. Dengan adanya mediasi ini, maka interpretasi atas hubungan harga spot Minas dengan harga kontrak future WTI dilakukan secara tidak langsung. Untuk melengkapi interpretasi tidak langsung diperlukan pula pelengkap berupa interpretasi langsung dan model ECM antara barga spot Minas dengan harga kontrak future WTI (dalam hal ini dengan kontrak future untuk pengiriman satu tahun).

Kesimpulan yang dapat ditarik dari interpretasi langsung maupun tidak langsung menunjukkan bahwa kenaikan harga kontrak future minyak WTI untuk pengiriman satu tahun, dalam kerangka jangka panjang dapat digunakan sebagai indikator atas kenaikan dan harga spot Minas. Perubahan jangka pendek dan harga spot minyak Minas tidak tidak dapat ditentukan dan perubahan harga kontrak future minvak WTI untuk pengiriman satu tahun.

Mengacu kepada model ECM yang dihasilkan dalam karya akhir ini, dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk pemodelan antara harga spot Minas dengan harga kontrak future WTI atau Iainnya dengan masukan data kualitatif Melalul model yang lebih representatif ini, dapat dilakukan analisis mengenai timing untuk investasi dan proses lindung nilai atas produk minyak Minas Indonesia.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Happy Yennidia Ariyanus
Abstrak :
ABSTRAK
Karya akhir ini memiliki dua tujuan, pertama, meneliti hubungan keseimbangan jangka panjang (long-run equilibrium relationships) dan hubungan jangka pendek (short-run relationships) antar indeks saham pasar modal Asia Timur (Thailand, Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina, dan Taiwan). Kedua, menganalisa dan menyusun struktur hubungan antar pasar modal Asia Timur. Rentang periode data mulai Agustus 1997 sampai dengan Desember 2001. Adanya kecenderungan bahwa negara Asia Timur mengalami krisis ekonomi secara bersama-sama merupakan asumsi yang mendasari penelitian ini. Penelitian yang telah dilakukan oleh Tracy Yang (2002) menemukan bahwa ada kointegrasi antar pasar modal di Asia Timur.

Metodologi yang digunakan untuk meneliti hubungan jangka panjang adalah Vector Error Correction Model (VECM) dan prosedur Johansen-Juselius, sedangkan untuk meneliti hubungan jangka pendek digunakan metode Granger-Causality, Impulse Response, dan Forecast Variance Decomposition.

Hasil penelitian pada karya akhir ini menunjukkan bahwa pada terdapat satu persamaan kointegrasi yang menunjukkan hubungan keseimbangan jangka panjang antar indeks saham pasar modal Thailand, Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina dan Taiwan. Pasar modal Thailand dan Taiwan tidak terpengaruh oleh hubungan jangka panjang pasar modal Asia Timur. Namun pasar modal Indonesia, Malaysia, Korea, dan Philipina terpengaruh oleh hubungan jangka panjang pasar modal Asia Timur.

Dari hasil pengujian granger-causality didapat bahwa dalam jangka pendek, pasar Korea hanya dipengaruhi oleh pasar Thailand. Namun demikian, pasar Korea mempengaruhi banyak pasar Asia Timur lainnya, seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Philipina, dan Taiwan. Malaysia merupakan pasar Asia Timur yang banyak dipengaruhi oleh pasar Asia Timur, diantaranya Thailand, Indonesia, Korea, Philipina, dan Taiwan. Pasar Malaysia banyak mempengaruhi pasar modal lainnya, yaitu Thailand, Indonesia, Philipina, dan Taiwan.

Pasar Taiwan dipengaruhi oleh pasar Korea dan Malaysia, dan Pasar Taiwan mempengaruhi pasar Indonesia, Malaysia, dan Philipina. Pasar Thailand dipengaruhi oleh pasar Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina, dan Taiwan, dan pasar Thailand mempengaruhi pasar Indonesia, Korea, malaysia, dan Philipina. Pasar Indonesia dipengaruhi oleh pasar Thailand, Korea, Malaysia, dan Pliilipina, dan pasar Indonesia mempengaruhi pasar Thailand, Malaysia, dan Philipina. Pasar Philipina dipengaruhi oleh pasar Thailand, Indonesia, Korea, Malaysia, dan Taiwan.

Berdasarkan hasil pengujian Granger-Causality juga didapat urutan terjadinya krisis di Asia Timur. Krisis Asia Timur terjadi pertama kali di Korea kemudian ke Taiwan ke Thailand ke Indonesia ke Malaysia dan terakhir ke Philipina.

Analisa forecast variance decomposition menunjukkan bahwa Thailand merupakan variabel yang paling exogenous. Presentase variance decomposition Thailand, sebesar 92.61 persen dijelaskan oleh pasar Thailand sendiri. Philipina merupakan variabel yang paling endogenus. Persentase variance decomposition Philipina yang dijelaskan oleh pasar Philipina sebesar 42.66 persen. Pasar Thailand merupakan pasar Asia Timur yang memiliki banyak pengaruh terhadap pasar Asia Timur lainnya. Pasar Malaysia merupakan pasar endogenous kedua setelah pasar Philipina

Dari hasil analisa impulse response didapat bahwa dalam jangka pendek, pasar Thailand paling cepat merespon perubahan yang terjadi pada pasar Taiwan dibandingkan dengan pasar Asia Timur lainnya. Respon Indonesia terhadap perubahan yang terjadi pada Thailand terjadi dalam kurun waktu dua hari. Taiwan merespon perubahan pasar Korea dalam kurun waktu dua hari. Pasar Philipina paling cepat merespon perubahan pasar Taiwan dibandingkan dengan pasar Asia lainnya, yaitu dalam kurun waktu dua hari.  
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raubun, Paul
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui jalur mekanisme transmisi kebijakan moneter yang dominan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Vecfor Error Correcrion Model (VECM) yang terdixi atas tiga alat estimasi yaitu (I) hubungan antar variabel, (2) impuls respon, dan (3) varian dekomposisi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jalur suku bunga pendekatan cost of capira/, jalur harga aset via inveslasi, dan jalur kredit bank untuk konsumsi Iebih dominan dalam mcntransmisikan suku bunga SBI terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T34275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandry Windiharto Putro
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pembiayaan syariah dengan perkembangan ekonomi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series pembiayaan bank syariah, Produk Domestik Bruto (PDB), Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB), dan kegiatan ekspor-impor selama periode Maret 2003 hingga November 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pembiayaan perbankan syariah dengan PDB dan PMTB. Dalam jangka panjang PDB dan PMTB signifikan mempengaruhi pembiayaan perbankan syariah tetapi tidak sebaliknya, sedangkan dalam jangka pendek satu-satunya variabel yang signifikan mempengaruhi pembiayaan adalah PMTB. ......This study aims to determine the relationship between Islamic finance with economic development in Indonesia. The data used are time series data Islamic bank financing, Gross Domestic Product (GDP), Gross Domestic Fixed Capital Formation (GFCF), and export-import activities during the period from March 2003 until November 2012. The method used is the Vector Error Correction Model (VECM). The results showed an association between Islamic banking financing to GDP and GFCF. In the long term GDP and GFCF significantly affect the financing of Islamic banking but not vice versa, while in the short term the only significant variable affecting the financing is GFCF.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Agusalim
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh keterbukaan perdagangan internasional terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia menggunakan model Vector Error Correction Model (VECM). Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu nilai ekspor impor, Pendapatan Domestik Bruto (PDB), pendapatan per kapita, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks gini hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek keterbukaan perdagangan berpengaruh negatif signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Tetapi, dalam jangka panjang keterbukaan perdagangan internasional tidak berpengaruh signifikan dalam menurunkan ketimpangan pendapatan. Analisis Impulse Response Function (IRF) memberikan simpulan bahwa ketimpangan ketimpangan pendapatan memberikan respons yang positif, kecuali pada tahun ketiga. Berdasarkan hasil analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEDV), keterbukaan perdagangan tidak berkontribusi besar dalam memengaruhi ketimpangan pendapatan di Indonesia. Variabel yang kontribusi terbesar dalam memengaruhi ketimpangan pendapatan adalah pertumbuhan ekonomi, akan tetapi pertumbuhan ekonomi semakin memperburuk ketimpangan pendapatan dalam jangka panjang.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Muhammad Mahdi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor determinan pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing NPF pada bank syariah di Indonesia. Objek penelitian yang digunakan adalah industri bank syariah, bank umum syariah, dan unit usaha syariah selama triwulan I 2008 sampai dengan triwulan IV 2016. Selama periode tersebut diketahui bahwa NPF bank umum syariah lebih tinggi daripada NPF industri bank syariah dan NPF unit usaha syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dari perbedaan perilaku NPF ini. Variabel yang digunakan dalam model penelitian berupa inflasi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB , suku bunga Bank Indonesia, aset, serta pembiayaan. Metode analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model VECM . Hasil analisis menunjukkan bahwa Inflasi dan suku bunga Bank Indonesia berkontribusi besar terhadap NPF industri bank syariah dan NPF bank umum syariah, sementara pembiayaan berkontribusi besar terhadap NPF unit usaha syariah. ......This study aims to describe the determinants of non performing financing NPF in Islamic banks in Indonesia. The object of research are Islamic banking industry, Islamic full fledged bank, and Islamic windows bank during the first quarter of 2008 until fourth quarter 2016. During the period it is known that NPF Islamic full fledged bank is higher than NPF Islamic banking industry and NPF Islamic windows bank. Thus, the purpose of this study is to identify the determinant of this difference in NPF behavior. The variable in this study are inflation, growth of Gross Domestic Product GDP , Bank Indonesia rate, assets, and financing. This thesis uses the Vector Error Correction Model VECM . The result shows that inflation and interest rates of Bank Indonesia contribute substantially to NPF of Islamic banking industry and Islamic full fledged bank, while financing contribute substantially to the NPF of Islamic windows bank.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfathul Arzia
Abstrak :
Impor bawang putih telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2011-2020 karena produksi dalam negeri hanya mencukupi sekitar tiga hingga lima persen dari kebutuhan masyarakat. Adanya tambahan pasokan bawang putih impor pada pasar dalam negeri akibat kebijakan impor tersebut diduga akan menurunkan harga eceran bawang putih. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh volume impor bawang putih terhadap harga eceran bawang putih di Indonesia. Dengan menggunakan metode Distributed Lag Model (DL-Model) dan Vector Error Correction Model (VECM) serta data bulanan periode Januari 2011-Desember 2020, penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh volume impor bawang putih mulai dapat menurunkan harga eceran bawang putih setelah satu bulan pelaksanaan impor. Pengaruhnya terus signifikan hingga 6 bulan pasca pelaksanaan impor. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam jangka waktu satu bulan (jangka pendek), kebijakan melakukan impor bawang putih belum mampu mempengaruhi harga eceran bawang putih. Namun dalam jangka panjang (setelah satu bulan hingga 6 bulan), kebijakan melakukan impor bawang putih signifikan mempengaruhi penurunan harga eceran bawang putih. ......Garlic import has been carried out by Indonesian government in 2011-2020 because domestic production is only sufficient for about three to five percent of people’s needs. The addition supply of imported garlic in domestic market due to the import policy is expected to reduce garlic retail price. This study aims to examine the effect of garlic import volume on garlic retail price in Indonesia. By using Distributed Lag Model (DL-Model) and Vector Error Correction Model (VECM) with monthly data for Januari 2011 – December 2020, this study shows that the effect of garlic imports volume begins to reduce the retail price of garlic after one month of import implementation. The effect continues to be significant up to 6 months after the import implementation. These results indicate, within a period of one month (short term), the policy of importing garlic has not been able to affect the retail price of garlic. However, in the long term (after one month to 6 months), the policy of importing garlic significantly affects the decline in retail prices of garlic.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imaduddin Sahabat
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk melihat pengaruh inovasi sistem pembayaran terhadap permintaan uang di Indonesia. Dalam penelitian ini, inovasi sistem pembayaran direpresentasikan oleh perkembangan instrumen pembayaran retail yang secara luas dikeluarkan oleh perbankan seperti Automated Teller Machines (ATM, Kartu Debet, Kartu Kredit, Transaksi Kliring, dan Transaksi RTGS). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vector Error-Correction Model untuk melihat hubungan permintaan uang dengan inovasi sistem pembayaran, gross domestik produk, inflasi, dan tingkat suku bunga. Selain itu, dilakukan juga bagaimana respon permintaan uang terhadap adanya shock akibat inovasi sistem pembayaran melalui fungsi impulse response. Dari hasil studi diperoleh bahwa inovasi sistem pembayaran memiliki hubungan jangka panjang dengan permintaan uang. The thesis is devoted to investigation impact of Payment System innovations to the money demand in Indonesia. In the study, Payment System innovations are presented in the development of the certain financial products and instruments widely used in retail and wholesale banking activity (e.g., automated teller machines, credit cards, debit cards, , automated clearing houses, and wire transfers). Vector error-correction model is applied in order to study the relationship between payment system innovations, nominal interest rate, expected inflation, and real money balances in accordance with the theoretical concepts, as well as to investigate the response of money demand to payment system innovations shock by means of the impulse response function. Robustness check indicates an existence and significance of the payment system innovations? impact on the demand for money in Innovation. While payment system innovations have relationship with the demand for real money balances in the long run.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26720
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Octavia Widianti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kointegrasi dan kausalitas indeks saham negara-negara di dunia dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Indeks saham yang digunakan didapatkan berdasarkan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara lain dalam sektor non-migas.  Variabel pada penelitian ini adalah Dow Jones Industries Average, Bombay Stock Exchange Sensex, Kuala Lumpur Stock Exchange, Nikkei, Korea Stock Exchange, Stock Exchange of Thailand, Shanghai Composite, Straits Times Index, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data pada penelitian ini merupakan data time series dengan menggunakan data bulanan dari Januari 2005 hingga Desember 2017. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan pengujian Augmented Dickey Fuller Test, Lag Optimum, Johansen Cointegration Test, Granger Causality Test, Vector Error Correction Mode (VECM), Variance Decomposition, dan Impulse Response Function. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kointegrasi pada indeks saham negara-negara di dunia dan IHSG Indonesia, dan terdapat hubungan kausalitas indeks saham negara-negara di dunia dan IHSG Indonesia. ......This research aims to analyse the cointegration and causality relationship among selected stock market indexes in the world and Indonesia Stock Exchange Composite Index (IHSG). The stock market indexes are selected based on the trading relationship among Indonesia and other countries in non oil and gas sectors. The selected stock market indexes are Dow Jones Industries Average, Bombay Stock Exchange Sensex, Kuala Lumpur Stock Exchange, Nikkei, Korea Stock Exchange, Stock Exchange of Thailand, Shanghai Composite, Straits Times Index, and Indonesia Stock Exchange Composite Index (IHSG). This research is a time series research which uses monthly data from January 2005 until December 2017 and Augmented Dickey Fuller Test, Lag Optimum, Johansen Cointegration Test, Granger Causality Test, Vector Error Correction Mode (VECM), Variance Decomposition, and Impulse Response Function. The results of the research show that there is cointegration among selected stock market indexes and Indonesia Stock Exchange Composite Index and there is  causality among selected stock market indexes and Indonesia Stock Exchange Composite Index.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.A. Erica Pramesty U.
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh variabel ekonomi makro terhadap risiko sistematis (beta) saham sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan sebagai model adalah perusahaan manufaktur yang termasuk indeks LQ45 selama periode 2002-2007, yaitu Astra International (aneka industri, otomotif); Holcim Indonesia (industri dasar dan kimia, semen); Indofood Sukses Makmur (barang konsumsi, makanan dan minuman); serta Kalbe Farma (barang konsumsi, farmasi). Variabel ekonomi makro yang digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Produksi Industri (IPI), nilai tukar rupiah terhadap dolar (KURS), BI rate (BIRATE), jumlah uang beredar (M1 dan M2), serta harga minyak mentah domestik (ICP). Metodologi pengolahan data menggunakan Vector Error Correction Model, yang membantu dalam menganalisis hubungan dan kontribusi pengaruh variable ekonomi makro terhadap beta. Uji stationarity dengan Augmented Dickey-Fuller dan Phillips-Perron mengindikasikan seluruh variabel stasioner pada first difference. Uji kointegrasi dengan Johansen - s Cointegration Test membuktikan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang pada keempat model. Dari analisis terhadap hasil pengolahan data, disimpulkan bahwa : 1) beta Astra International dipengaruhi oleh M2 (positif), BIRATE (negatif), dan ICP (negatif); 2) beta Holcim Indonesia dipengaruhi oleh IPI (negatif); 3) beta Indofood dipengaruhi oleh IHK (negatif), M2 (positif), dan ICP (positif); 4) beta Kalbe Farma dipengaruhi oleh KURS (negatif), BIRATE (negatif), dan ICP positif). Hasil tersebut menunjukkan bahwa beta masing-masing sektor industri memiliki karakteristik tersendiri dalam merespon variabel ekonomi makro. ......The purpose of this study is to examine macroeconomics influence on systematic risk (beta) of manufacturing sector in Indonesian Stock Exchange. The samples are manufacturing firms listed on LQ45 Index from 2002 to 2007: Astra International (miscellaneous industry, automotive); Holcim Indonesia (basic industry and chemicals, cement); Indofood Sukses Makmur (consumer goods industry, food and beverages); and Kalbe Farma (consumer goods industry, pharmaceuticals). Macroeconomics variables included are Consumer Price Index (CPI), Industrial Production Index (IPI), exchange rate (KURS), BI rate (BIRATE), money supply (M1 and M2), and Indonesia crude oil price (ICP). Within the framework of Vector Error Correction Model, the study examines the relationship and contribution of macroeconomics effect on beta. Stationarity tests using Augmented Dickey-Fuller and Phillips-Perron indicate first difference stationary on all variables. Cointegration test using Johansen's Cointegration confirms the existance of long term equilibrium in the models. The study concludes that : 1) Astra International's beta is influenced by M2 (positive), BIRATE (negative), and ICP (negative); 2) Holcim Indonesia's beta is influenced by IPI (negative); 3) Indofood's beta is influenced by CPI (negative), M2 (positive), and ICP (positive); 4) Kalbe Farma's beta is influenced by KURS (negative), BIRATE (negative), and ICP positive). The results show that each industrial sector beta has its own characteristics in responding to macroeconomics variables.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50292
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>