Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pohan, Syafruddin
"Penelitian dalam tesis ini membahas mengenai inisiatif dari masyarakat pemirsa televisi untuk melakukan pengawasan terhadap materi siaran televisi. Sebagaimana diketahui dunia pertelevisian Indonesia sampai saat ini belumlah memiliki peraturan perundangan yang pasti. Pedoman-pedoman yang ada sementara ini antara lain beberapa Surat Keputusan Menteri Penerangan RI, tidak hanya membingungkan pemirsa, tetapi juga dianggap "kabur" dan "meraba-raba" oleh para pengelola stasiun televisi dan praktisi media profesional. Situasi seperti ini dikhawatirkan dapat membawa akibat paling merugikan bagi pemirsa, sebagai pihak yang posisinya "paling lemah", karena diasumsikan hanya menerima saja apa yang disajikan media.
Ternyata melalui penelitian ini dapat terbukti bahwa pemirsa televisi cukup perduli terhadap kegiatan ekspos media komunikasinya. Pemirsa televisi tentu saja menginterpretasikan simbol-simbol yang muncul pada tayangan televisinya. Makna dari interpretasinya itu kemudian menghantarkannya untuk memberikan tanggapan terhadap pengelola stasiun atau praktisi media,- antara lain dengan cara mengirim surat pembaca ke media cetak. Dan bisa pula melalui ungkapan pendapat mereka ketika media cetak misalnya mewawancarai atau mencari pendapat pemirsa.
Sesuai dengan pendekatan interaksionisme simbolik yang dipilih dalam penelitian ini, unit analisis yang dilakukan adalah melalui "Analisis Tema Fantasi" yang semula dikembangkan Robert Bale dan Ernest Borman, serta "Analisis Dramaturgi" Keneth Burke; mencakup pemeriksaan terhadap serangkaian unsur: karakter dramatislagent, aksilplot, scene (setting, properti, sosiokultural), dan agen-agen "sanctioning'%"agency". Peneliti memeriksa tema fantasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam kasus tertentu, dengan metode kualitatif, serta melakukan perbandingan pula dengan implementasi peraturan etika yang ada seperti berbagai Kode Etik yang berlaku sementara ini di Indonesia dan berbagai belahan dunia lain (sebagai bagian dari agen "sanctioning, atau "agency").
Penemuan utama dari tesis adalah kenyataan bahwa dalam banyak hal pengawasan media yang disampaikan oleh pemirsa dalam bentuk feedback di media cetak telah mampu menyadarkan atau membuka peluang bagi pihak-pihak lain untuk menyadari unsur-unsur dramaturgi dan tema-tema fantasi yang barangkali selama ini membawa makna yang berbeda bagi mereka atau cenderung mereka abaikan. Ini membuktikan bahwa pengawasan itu sendiri pada hakikatnya bernilai efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tribuana Tungga Dewi
"Berita dalam industri penyiaran adalah program yang semestinya independen dan ada dengan tujuan menjadi media bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang sebenarnya. Tetapi, sejak berubahnya struktur industri pertelevisian di Indonesia, peran negara yang sebelumnya sangat dominan menjadi melemah. Bagi sebagian orang perubahan struktur ini dianggap sebagai hal positif. Tetapi nyatanya apa yang kita saksikan di layar kaca, terutama televisi swasta, tak ubahnya sebagai produk dan perpindahan dominasi. Jika sebelumnya dominasi berada di tangan pemerintah, maka saat ini dominasi tersebut beralih ke tangan industri periklanan.
Kehadiran televisi-televisi baru di Indonesia pasca orde baru, membawa angin segar bagi pemirsa dan pengamat media. Dalam suasana reformasi diharapkan akan muncul kebebasan dari kungkungan penguasa yang akhirnya akan membebaskan media untuk menyalurkan informasi ke khalayaknya. Untuk itulah menjadi menarik mengamati keberadaan program berita di stasiun televisi Trans TV, salah satu stasiun televisi yang muncul pasca orde baru. Benarkah angin segar akan bertiup dalam dunia pemberitaan pada khususnya dan dunia pertelevisian pada umumnya?
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa wacana kritis, yaitu tipe penelitian analisa wacana yang terutama mempelajari bagaimana penyalahgunaan kekuatan sosial, dominasi, dan ketidakadilan (inequality) muncul, direproduksi, dan dikonfrontasikan melalui teks dan pembicaraan dalam konteks sosial-politik. Pada tingkatan teks, peneliti akan melakukan analisa isi dari beberapa tayangan berita Trans TV, pada dimensi discourse practice pengumpulan data akan dilakukan dengan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan tim redaksi Berita Trans Petang selama beberapa waktu. Sedangkan dalam dimensi sosiokultural, peneliti akan melakukan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa apa yang terjadi dalam ruang redaksi televisi swasta baru, dan dalam skala yang lebih luas, yaitu konteks sosiokultural tidaklah semenyegarkan yang diprediksi banyak orang. Usaha mengejar rating yang lebih tinggi adalah motivasi utama proses pengemasan produk pemberitaan. Di samping itu, masalah kejaran tengat waktu, rutinitas organisasi, dan dominasi kelas penguasa tetaplah menjadi penentu proses produksi pemberitaan yang hasilnya dapat kita saksikan di layar kaca. Hanya saja jika dahulu pemerintahlah yang memegang kendali, saat ini industri periklananlah yang mengontrol apa yang layak dan tidak layak ditayangkan. Batas-batas antar divisi dalam organisasi televisi makin mengabur, ini menyebabkan divisi pemberitaan bukanlah lagi -suatu divisi independen yang memberikan fakta dan informasi umum bagi khalayaknya. Melainkan sekedar kepanjangan tangan dari usaha pemenuhan kebutuhan khalayak yang diasumsikan sebagai khalayak potensial oleh industri periklanan.
Jika khalayak tidak menyukai idealisme pemberitaan yang dianut maka dengan mudahnya mereka dapat memindahkan saluran ke stasiun lain. Dengan demikian tak heran jika rating adalah yang paling penting untuk industri pertelevisian saat ini. Oleh sebab itu, setiap tayangan berita wajib dibuat untuk memenuhi kegemaran pemirsa yang dianggap sebagai pembeli potensial oleh pengiklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Haniza
"Menonton siaran televisi dapat dipandang sebagai aktivitas mempergunakan media televisi dalam rangka pemenuhan kepuasan pemirsa. Terbentuknya pola menonton siaran televisi seperti terjadi pada pemirsa pemilik antena parabola di Kota Madya Padang pada dasarnya berhubungan dengan pola penggunaan media televisi.
Analisis mengenai pola penggunaan media televisi yang ditinjau dari aspek pilihan stasiun televisi, pilihan program siaran televisi, jam menonton siaran televisi, dan durasi menonton siaran televisi menemukan bahwa pemirsa siaran televisi, baik domestik maupun asing, memiliki pola menonton yang secara dominan mengarah pada pemenuhan kepuasan akan hiburan dan pola menonton demikian terutama berasai dari kalangan pemirsa yang berusia remaja dan berpendidikan sekolah menengah atau lebih rendah.
Analisis mengenai kepuasan pemirsa menonton siaran televisi, balk domestik maupun asing, melalui pemanfaatan antena parabola berdasarkan faktor-faktor karakteristik individual pemirsa seperti umur, pekerjaan, dan pendidikan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sehingga muncul kecenderungan bahwa responden pemirsa yang paling banyak menonton siaran televisi, baik domestik maupun asing, adalah responden pemirsa yang berusia remaja dan berpendidikan sekolah menengah atau lebih rendah.
Analisis mengenai pola penggunaan media televisi, baik domestik maupun asing, melalui antena parabola dalam rangka pemenuhan kepuasan pemirsa ini secara umum menunjukkan bahwa responden pemirsa lebih mempercayai televisi sebagai sumber informasi, balk untuk masalah-masalah politik, ekonomi, dan sosial-budaya maupun untuk masalah-masalah nasional dan internasional. Di samping itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa media televisi domestik ternyata masih dapat diandalkan sebagai sarana penyebarluasan informasi khususnya untuk masalah-masalah nasional, baik politik, ekonomi, maupun sosial-budaya."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T2793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rarasati Prameswari Manoto
"Masih sedikit penelitian yang mendiskusikan bagaimana film dapat mempengaruhi keinginan seseorang untuk berkunjung ke lokasi yang digunakan di dalam film ketika film tersebut ditonton melalui jenis media yang berbeda. Perbedaan pengalaman yang dimiliki konsumen dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan mereka untuk mengkonsumsi produk. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh destination image yang terbentuk dari film terhadap visit intention penontonnya dengan engagement yang mereka miliki terhadap film tersebut ketika film ditonton melalui layar lebar dengan layar kaca. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan survey ke 432 responden yang pernah menonton film yang terpilih, baik dari layar lebar maupun layar kaca. Hasil penelitian akan dianalisis dengan PLS-SEM menggunakan Multigroup Analysis untuk membandingkan hubungan yang terjadi untuk kedua kelompok responden yang menggunakan jenis media yang berbeda. Penulis mendapatkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara viewers’ engagement dengan destination image dan visit intention serta destination image dengan visit intention. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mereka yang menonton melalui layar lebar dan layar kaca. Penelitian ini dapat membantu marketers dan akademisi dalam proses pengambilan keputusan mereka ketika menggunakan film dari layar lebar maupun layar kaca sebagai media untuk mempromosikan destinasi mereka.
......here are still a limited number of studies that discuss how a film can impact someone’s visit intention to the location used in the film if it is watched by different kinds of media. The difference in the experience that a consumer gets can affect their decision-making process to consume a product. Hence, this study aims to see the difference in impact of destination image created from the film on the audiences’ visit intention with their engagement towards the movie itself when the movie is watched from big screen and small screen. The study is held by doing a survey to 432 respondents who have watched the chosen film. The result will be analyzed with PLS-SEM by using Multigroup Analysis to compare the effect between the two kinds of media used. The author(s) found that there’s a positive correlation between viewers’ engagement with destination image and visit intention and between destination image and visit intention. However, there is no significant difference between respondents who watched the movie on big or small screen. This study will be able to help marketers and academicians’ decision-making process when they’re using film from big and small screen as a tool to promote their destination."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Noor Saleh
"Program olahraga sangat digemari audiens, untuk itu stasiun TV harus menganggarkan miliaran rupiah untuk memperoleh hak siar program tayangan olahraga. TV7 adalah salah satunya dengan menayangkan acara MotoGP. Meskipun seri MotoGP dapat ditonton langsung di rumah, ada kecenderungan audiens urrtuk mendatangi kafe-kafe yang ada di beberapa kata besar di Indonesia yang secara sengaja menayangkan secara langsung siaran MotoGP bekerja sama dengan stasiun TV7.
Teori perilaku konsumen menyatakan motivasi muncul saat ada kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan psikologis yang ingin dipuaskan oleh konsumen melalui pembelian dan mengkonsumsi produk (Solomon, 1994; Blackwell et.al , 2001). Motivasi dapat berasal dari dalam diri (intrinsik) dan dari luar (ekstrinsik) (Antonides, 1996). Pendekatan uses and gratifications tentang media menyatakan bahwa audiens bersifat aktif memilih media spesifik untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan tersebut dapat terpuaskan melalui penggunaan media maupun non-media (Katz, 1974).
Gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang dan akhirnya mempengaruhi pilihan konsumsinya (Kasali, 1998). Gaya hidup adalah faktor yang mempengaruhi motivasi individu di luar kepribadiannya dalam memenuhi keinginan dan minat mereka (Engel et.al, 1994). Pengukurannya melihat Aktivitas, Minat dan Opini (Blackwell eta!, 2001).
Penelitian ini menggali motivasi yang mempengaruhi keputusan untuk memilih menonton tayangan MotoGP di kafe, dan profil psikograf pengunjungnya. Penelitian dilakukan pada populasi pengunjung kafe pada acara kumpul GP Mania di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Medan. Sampel dipilih menggunakan two stage cluster sampling dan didapat 200 responden.
Hasil pengolahan data menunjukan motivasi pemuasan hobi, motivasi pertemanan dan motivasi bisnis bersama-sama secara signifikan mempengaruhi keputusan pemilihan kafe sebagai tempat menonton tayangan MotoGP. Motivasi pemuasan hobi merupakan motivasi yang paling mempengaruhi keputusan tersebut. Analisa cluster terhadap aktivitas, minat dan opini responden menghasilkan 4 segmen penonton. Segmentasi penonton ini berguna bagi stasiun TV untuk lebih fokus dalam membidik target audiensnya. Alat ukur motivasi yang diadopsi dari beberapa teori motivasi dapat dijadikan acuan bagi penelitian mengenai motivasi, namun demikian masih diperlukan pengkajian dan sampel yang lebih besar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library