Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
Riri Wulandari
"Sejalan dengan banyaknya obat-obat analgesik-antiinflamasi yang mengandung lebih dari satu komposisi zat berkhasiat, maka perlu ada metode analisis yang cepat, akurat, mudah, dan murah. Salah satu metode analisis yang dapat diterapkan adalah metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan program analisis multikomponen persamaan simultan. Pada penelitian ini dilakukan validasi metode persamaan simultan untuk sediaan tablet obat analgesik-antiinflamasi yang mengandung kombinasi dua atau lebih dari zat aktif berikut: parasetamol, ibuprofen, fenilbutazon, propifenazon, dan kofeln. Pengukuran serapan dilakukan pada panjang gelombang maksimum dari setiap zat aktif, yaitu 236, 239. 242, 264, dan 272 nm, menggunakan spektrofotometer Shimadzu UV-Vis 1601 dengan lebar celah 2 nm dan panjang lintasan kuvet 1 cm. Sebagai pelarut digunakan HCI 0,1 N. Data serapan molar masing-masing zat aktif dikumpulkan pada panjang gelombang 200 sampai 360 nm melalui perhitungan kurva kalibrasi. Berdasarkan hasil uji perolehan kembali dan penetapan kadar sampel tablet, dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri UV dengan program analisis multikomponen persamaan simultan dapat digunakan untuk menentukan kadar tablet yang mengandung parasetamol-propifenazon, propifenazon-fenilbutazon, parasetamol-propifenazon-kofein, dan parasetamol-kofein, tetapi tidak dapat diterapkan untuk tablet paten yang mengandung kombinasi parasetamol-ibuprofen.
With the development of analgesic anti-inflammatory medicine, which contains more than one healing elements, there needs to be a fast, accurate, simple, and cheap way of analyzing them. This can be achieved with spectrophotometry UV-Vis method that uses simultaneous multicomponent analysis program, in this research, the validation of that analytical method was performed to commercial tablets containing two combinations or more of these elements : paracetamol, ibuprofen, phenylbutazone, propyphenazone, and caffeine. Measurement of the absorption rate was done with maximum wavelengths of each elements: 236, 239. 242, 264, and 272 nm, using Shimadzu UV-Vis 1601 spectrophotometer with width of vision 2 nm and length across cuvette 1 cm. The solvent used was HOI 0.1 N. Calibration curve method was needed in calculating molar absorption of each healing elements collected from wavelength 200 nm until 300 nm. Based on the results of the recovery test and the assay of tablet samples showed that spetrophotometry UV with simultaneous multicomponent analysis program can be used for determining concentration of tablet samples which contain paracetamol-propyphenazone, propyphenazone-phenylbutazone, paracetamol-propyphenazone-caffeine, and paracetamol-caffeine. It was seen that the commercial tablets which contain paracetamol-ibuprofen could not be validated with this method."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S32359
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2006
TA1497
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dwi Lestari Pramesti
"Renjatan sepsis pada anak diasosiasikan dengan angka mortalitas yang sangat tinggi dengan rentang 5% pada negara maju dan 35% pada negara berkembang. Skor PELOD-2 merupakan penilaian yang telah divalidasi dalam memprediksi mortalitas anak dengan renjatan sepsis tetapi membutuhkan banyak pemeriksaan penunjang tambahan yang tidak selalu tersedia diseluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, serta membutuhkan biaya yang cukup besar. Skor vasoaktif-inotropik (VIS) merupakan metode sederhana yang awal nya digunakan sebagai prediktor morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan penyakit jantung bawaan pascaoperasi. Namun hingga saat ini telah banyak studi yang menunjukkan kemampuan VISdalam memprediksi mortalitas pada anak dengan berbagai penyakit kritis, termasuk renjatan sepsis,tetapi belum ada penelitian di dunia yang membandingkan kemampuan VIS dan PELOD-2 dalam memprediksi mortalitas anak dengan renjatan sepsis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan VIS serta membandingkan kemampuan VIS dan PELOD-2dalam memprediksi mortalitas anak dengan renjatan sepsis. Penelitian ini merupakan sebuah studi kohort retrospektif dengan subyek anak berusia 1 bulan hingga 18 tahun dengan renjatan sepsis yang dirawat di PICU RSCM. Sebanyak 89 subyek memenuhi kriteria inklusi dengan prevalensrenjatan sepsis di PICU RSCM 17,6% dan angka kematian 78,6%. Skor vasoaktif - inotropik ≥ 11 memiliki sensitivitas 78,87%, spesifisitas 72,22%, positive predictive value(PPV)91,80%, dan negative predictive value (NPV) 46,43%. Diperoleh area under curve(AUC) berturut-turut untuk VIS dan PELOD-20,779 dan 0,757. Hasil tersebut menunjukkan bahwa VIS memiliki kemampuan yang cukup baik sebagai prediktor mortalitas anak dengan renjatan sepsis dengan titik potong ≥11, serta memiliki kemampuan yang tidak berbeda bermakna dibandingkan PELOD-2(p=0,747). Oleh karena itu, VIS dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas anak dengan renjatan sepsis.
Septic shock in children is associated with a very high mortality rate in the range of 5% in developed countries and 35% in developing countries. The PELOD-2 score is amvalidated toolin predicting the mortality of patients with septic shockyet requires many additional evaluations which are costly and not always available in every health service facilities in Indonesia. Vasoactive - inotropic score (VIS) is a simple method that was initially used as a predictor of morbidity and mortality in postoperative patients with congenital heart disease.Nevertheless, many studies have shown the ability of VIS in predicting mortality in pediatric patients with various critical illnesses,including septic shock. However,until this study, there had been no research in the world that compares the ability of VIS and PELOD-2 in predicting mortality in pediatric patients with septic shock. Therefore, this study aims toevaluate the ability of VIS, and to compare VIS with PELOD-2 in predicting mortality in pediatric patients with septic shock. This study is a retrospective cohort study with subjects of children aged 1 month to 18 years withseptic shock treated inthe Pediatric Intensive Care Unit, Cipto Mangunkusumo National Hospital, Indonesia. A total of 89 subjects met the inclusion criteria with the prevalence of septic shock 17.6% and mortality rate78.6%. Vasoactive-inotropic score ≥11 has a sensitivity of 78.87%, specificity 72.22%, positive predictive value(PPV)91.80%, and negative predictive value (NPV) 46.43%. Obtained area under curves (AUC)respectively for VIS andPELOD-2 are0.779 and 0.757. Therefore,it can be concluded that VIS has agood ability to predict mortality in children with septic shock with ≥11 as the optimum cut-off,and has no significant difference compared to PELOD-2(p=0.747). Hence, VIS can be used as a predictor of mortality inpediatric patients with septicshock."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ari Prihantini
"Buah dan sayur mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat, serta mengandung pigmen yang berfungsi sebagai pemberi warna buah dan sayur, diantaranya adalah beta karoten dan likopen. Likopen berkhasiat sebagai anti oksidan pelindung sel-sel tubuh dari radikal bebas, dan banyak terdapat dalam tomat dan semangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan likopen dalam beberapa jenis buah dan sayuran yang berwarna merah yang diambil dari pasar tradisional dan supermarket. Buah dan sayur yang sudah dihaluskan, diekstraksi dengan n-Heksan. Ekstrak tersebut dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan n-Heksan sebagai pelarut. Sampel dianalisis pada panjang gelombang 501 nm, nilai koefisien variansi antara 0,17%-0,95% dan nilai uji perolehan kembali antara 92,35%-97,09%. Dari 13 sampel yang digunakan, terdapat 3 macam buah yang terdeteksi mengandung likopen, yaitu jambu merah, jeruk Bali dan pepaya. Masing-masing kadarnya; 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg dan 1.23293±0.01109 mg/kg.
Fruits and vegetables contain a lot kind of beneficial vitamins, minerals and pigments that gave color to them. Beta carotene and lycopene were two kind of pigments can be found in fruits and vegetables. Lycopene can be used as antioxidant, which has the ability to protect body's cells from free radicals, and mostly can be found in tomatoes and watermelons. The purpose of this research was to analyze lycopene contain in several kind of red fruits and vegetables, randomly picked up from traditional markets and supermarkets. Smashed fruits and vegetables were extracted with n-Heksan. The lycopene contain were analyzed using Spectrophotometric UV-Vis method, with n-Hexane used as solvent. Those samples analyzed at 501 nm, with coefficient variant between 0,17-0,95% and the percentage of the recovery were between 92,35-97,08%. From 13 samples analyzed, 3 kind of fruits with lycopene contain detected. Those are red guava (Psidium guajava), pomelo (Citrus maxima) and papaya (Carica papaya). With each lycopene contain 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg and 1.23293±0.01109 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32941
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Gani Mohamad Arifin Suryadi
"
ABSTRAKPenelitian ini menggunakan rentang panjang gelombang spektroskopi UVVis 400-600 nm dengan 21 data input memperlihatkan pola -pola yang sangat berbeda antara Demam Dengue (DD), non DD dan orang sehat dibandingkan dengan panjang gelombang 190 -400 dan 400-1100 nm. Jaringan Saraf Tiruan metode LVQ baik dengan input langsung dan melalui PCA secara matematis telah dapat mengenal pola-pola DD, non DD dan orang sehat dengan keadaan yang dinamis. Rentang panjang gelombang antara 400 -600 nm dengan 21 data input memperlihatkan pola-pola yang sangat berbeda a ntara DD, non DD dan orang sehat dibandingkan dengan panjang gelombang 190 -400 dan 400-1100 nm. Namun dengan menggunakan PCA maka data input 190 -1100 dapat mengenal pola-pola DD, non DD dan orang sehat. Jaringan Saraf Tiruan metode LVQ mempunyai nilai keberhasilan untuk mengenali pola DD, non DD dan orang sehat mencapai 67%, sedangkan metode PCA + LVQ dengan 20 dan 10 dimensi nilai keberhasilannya mencapai 53% dan 73%. Ini memperlihatkan metode PCA + LVQ 10 dimensi lebih baik dibandingkan dengan LVQ dan PCA + LVQ dimensi 20.
ABSTRACTThis research use wavelength distance 400-600 nm of spectroscopy UV-Vis with 21 input data show a pattern which is very differs between Dengue Fever (DF), non DF and healthy people compared to wavelength 190 -400 and 400-1100 nm. After got blood absorbance spectrum pattern analyzed by using method of artificial neural network LVQ with 20 efficacy value to recognize pattern of DF, non DF and healthy people reach 67%, while PCA + LVQ with 20 and 10 dimension reaching 53% and 73%.;This research use wavelength distance 400-600 nm of spectroscopy UV-Vis with 21 input data show a pattern which is very differs between Dengue Fever (DF), non DF and healthy people compared to wavelength 190 -400 and 400-1100 nm. After got blood absorbance spectrum pattern analyzed by using method of artificial neural network LVQ with 20 efficacy value to recognize pattern of DF, non DF and healthy people reach 67%, while PCA + LVQ with 20 and 10 dimension reaching 53% and 73%."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Aditya Rahman
"
ABSTRAKSenyawa semikonduktor oksida menjadi salah satu bahan yang paling banyak digunakan pada saat ini dalam upaya mengatasi polusi cairan dengan teknik fotokatalisis. Dalam penelitian ini telah dilakukan investigasi untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel ZnO terhadap performa fotokatalisis. Sampel yang digunakan adalah ZnO yang telah tersedia secara komersial dengan variabel ukuran nano, mikro, sampai hasil perlakuan ballmill. Hasil difraksi XRD menunjukkan sampel ZnO mikro dengan perlakuan ballmill frekuensi 20 Hz memiliki ukuran kristalit yang paling besar (85,06 nm) dengan nilai energi celah pita yang paling kecil (3,16 eV), sampel ZnO nano kode NN memiliki ukuran kristalit terkecil (22,34 nm), dan sampel ZnO nano kode NA memiliki nilai energi celah pita yang paling besar (3,25 eV). Studi literatur menunjukkan hasil yang relevan dengan karakterisasi eksperimental yang didapat memberikan kesimpulan bahwa sampel ZnO mikro dengan kode M2 memiliki performa fotokatalisis terbaik diantara sampel lainnya.
ABSTRACTSemiconductor Oxide compound has currently become one of the most widely used materials for liquid pollutant degradation through photocatalytic technique. In this study, investigation was conducted to determine the effect of ZnO particle size on its photocatalysis performance. The samples used were ZnO which are commercially available with nano, micro, and those of ball mill treated to reduced the size. The XRD diffraction results showed that the ZnO sample with 20 Hz frequency ballmill treatment had the largest crystallite size of 85.06 nm with the smallest bandgap energy value of 3.16 eV, while the ZnO sample in nanometer code NN had the smallest crystallite size of 22.34 nm, and another nano ZnO (code NA) had the largest band gap energy value of 3.25 eV. The literature study has shown that the characterization results of ZnO micro samples (code M2) had the best photocatalytic performance than other samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Setyawati
"Zat warna yang ditambahkan ke dalam saos cabe dengan tujuan membuat makanan tersebut menjadi lebih menarik tidak semuanya aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zat warna yang ada pada saos cabe. Isolasi dilakukan dengan menggunakan serat bulu domba, isolat yang diperoleh diidentifikasi dengan reaksi warna dan kromatografi kertas lalu ditentukan kadarnya secara spektrofotometri UV-Vis.
Hasil analisa dari sepuluh saos cabe menunjukkan bahwa enam saos cabe mengandung zat warna sintetik, empat diantaranya mengandung zat warna Sunset Yellow FCF tunggal, satu mengandung zat warna Sunset Yellow FCF dan zat warna lain yang belum teridentifikasi dan satu saos cabe lagi belum teridentifikasi. Kadar Sunset Yellow FCF yang diperoleh pada saos cabe dengan bercak tunggal yaitu saos SW sebesar 0,0206%, saos SL sebesar 0,0224%, saos MW sebesar 0,0202% dan saos BT sebesar 0,0210%. Kadar tersebut masih dalam batas aman berdasarkan nilai jumlah asupan harian.
Not all of the colouring agent, which are added to food in order to make them more attractive, are safe to be consumed. The purpose of this research was to analyze the colouring agent that contained in chili sauce. The isolation was done by using fiber of sheep fur, the isolation products identified by colour reaction and paper chromatography, and then use spektrofotometri UV-VIS to analyzed the quantity of these samples. The result of these analyses from ten chili sauce showed that six chili sauce contained of synthetic colouring agent, four from six chili sauce were contained of single Sunset Yellow FCF and the other colouring agent that not already identified and the last chili sauce not already identified too. The concentration of Sunset Yellow FCF from this result of chili sauce with single spot were sauce SW was 0,0206% , sauce SL was 0,0224%, sauce MW was 0,0202% dan sauce BT 0,0210%. These concentration are in the safe range based on total daily preserving."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32852
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Matondang, Maya Rosa Nelsari
"Penggunaan bahan-bahan kimia termasuk salah satunya adalah nonlogam pada makanan, minuman, ataupun produk lain yang biasa dikonsumsi masyarakat memerlukan perhatian khusus, karena apabila bahan nonlogam yang tidak baik secara sengaja ataupun tidak sengaja mengenai tubuh manusia maka akan berakibat fatal bahkan dapat menyebabkan kematian. Spectrophotometer merupakan salah satu alat yang umum digunakan oleh para kimiawan untuk mengenal jenis bahan kimia dengan mengukur panjang gelombang serta absorbant dari masing-masing bahan kimia yang diteliti. terdiri Alat ini terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detektor dan pencatat. Spectrophotometer UV-Vis 2450 Shimadzu adalah sebuah alat yang mempunyai kemampuan mengukur panjang gelombang serta absorbant bahan kimia. Alat ini mengubah sinar yang datang pada sampel menjadi panjang gelombang secara kontinyu.
Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan absisnya menyatakan panjang gelombang (bilangan gelombang atau frekuensi) sinar datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel. Pada Tugas akhir ini dirancang sistem identifikasi jenis serta kadar nonlogam dari suatu cairan dengan mengambil data keluaran Spectrophotometer UV-Vis 2450 Shimadzu yaitu absorbant dari masing-masing jenis serta kadar nonlogam tersebut sebagai input. Data keluaran tersebut ditampilkan menggunakan software UV-Probe 2.1. Sistem pendeteksi kadar nonlogam dari air ini dirancang dengan menggunakan metode Neural Network.
Hasil dari uji coba sistem pendeteksi kadar nonlogam dari air memperlihatkan hasil identifikasi nonlogam berdasarkan absorbant yang digunakan sebagai input pada proses training. Hasil dari pengujian Perangkat lunak yang dibangun memperlihatkan hasil yang diharapkan dengan persentase keberhasilan yang cukup besar.
Usage of Chemicals including one of them is nonmetal at food, beverage, and or other product which is ordinary to be consumed by society need special attention, because if bad nonmetal materials intentionally involuntary to and or hit human being body hence will cause bad effect even can cause death. Spectrophotometer represent one of the appliance used occasionally by all chemistry to recognize chemicals type with measuring wavelength and also absorbent from each accurate chemicals. Compose this appliance consist of the source of light, prism, sample cell, marker and detector. Spectrophotometer UV-VIS 2450 Shimadzu is a appliance having ability measure wavelength and also chemicals absorbant. This appliance alter incoming light at sample become wavelength by continue. Result of attempt laid open in spectrum with its abscissa express wavelength ( wave number or frequency) light come and its ordinate express absorbent by energy of sample. At this final project designed by system identify type and also nonmetal rate from a dilution by taking output of Spectrophotometer UV-VIS 2450 Shimadzu that is absorbent from each type and also nonmetal rate mentioned as input. the Output data presented to use UV-PROBE software 2.1. A detection nonmetal rate system from this water is designed by using Neural Network method. Result of from nonmetal rate detection system test-drive from water show result identify nonmetal pursuant to used by absorbant as input at training process. Result of from examination woke up Software show result of which is expected with big enough efficacy percentage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51134
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Melati Azizka Fajria
"Peningkatan kadar oksigen dalam darah dapat dicapai dengan meningkatkan kadar hemoglobin yang berfungsi dalampengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kadar hemoglobin di dalam tubuh dapat meningkat, apabila zat besi yang memiliki peran dalam sintesis hemoglobin meningkat.Penelitian ini merupakan suatu tahapan awal dari upaya untuk meningkatkan kadar oksigen sel pada pasien kanker. Pada penelitian ini digunakan bayam merah (Amaranthus gangeticus) untukmeningkatkan kadar besi dalam tubuh, yang dibandingkan dengan suplemen penambah darah. Kadar zat besi pada larutan bayam merah dan suplemen penambah darah diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan galur BALB/c dalam kondisi sehat, kemudian dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok. Dosis kadar besi yang diberikan kepada setiap mencit adalah sebesar 50μg/hari. Pengukuran kadar zat besi dan hemoglobin pada sampel darah hewan uji dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Pengukuran kadar zat besi dalam darah dilakukan dengan menggunakan AAS, sedangkan pengukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan menggunakan spektofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan kadar zat besi dalam darah pada mencit yang diberi bayam merah meningkat sebesar29,32% dan kadar hemoglobin meningkat sebesar 17,47%, sedangkan sampel uji yang diberikan suplemen penambah darah kadar zat besi dalam darah meningkat sebesar 8,94% dan diikuti dengan peningkatan kadar hemoglobin sebesar 7,28%. Peningkatan kadar hemoglobin pada sampel yang diberikan bayam merah lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang diberikan suplemen penambah darah karena bayam merah memiliki faktor tanaman yang dapat membantu sintesis hemoglobin. Secara teoritis, meningkatnya kadar hemoglobin diikuti dengan peningkatan kapasitas maksimal oksigen dalam darah.
Increased levels of oxygen in the blood can be achieved by increasing the levels of hemoglobin that function in transporting oxygen from the lungs throughout the body. Increased oxygen levels may improve the results of radiation therapy in skin cancer treatment. It is assumed that iron plays role in hemoglobin biosynthesis an increased iron levels in the blood may induce increased hemoglobin levels, at least in anemic conditions. This study intends to clarify whether iron and hemoglobin levels can be increased in healthy non-anemic test animals. Male mice, strain BALB/c, were randomly devided into three groups, two treatment groups and a control group. The effect of red spinach (Amaranthus gangeticus) on the levels of iron and hemoglobin in the blood of these mice was compared with the effect of commercial iron sulphate tablets. The iron contents in the spinach extract and pharmaceutical FeSO4 tablets were measured by Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Iron doses of 50 micrograms per day were given to each mice. Measurements of iron and hemoglobin levels in the blood of the animals were performed before and after treatment using AAS and UV-Vis spectrophotometry, respectively. Iron levels in the blood of mice treated with red spinach increased by 29,32% and hemoglobin levels by 17,47%, while the iron levels in the blood of the group treated with iron tablet increased by 8,94% and hemoglobin by 7,28%. Our results demonstrate that iron and hemoglobin level are more effectively increased by red spinach extract than by commercial iron tablets, possibly due to phytofactors in the spinach, which may improve the gastrointestinal absorption of iron and/or induce hemoglobin biosynthesis. In conclusion, increased levels of hemoglobin should consecutively olso increase the maximum oxygen transport capacity in the blood."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S42217
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhamad Syaugi
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa spesifik Annonaceous acetogenin dari hasil isolasi menggunakan kolom terbuka dan isolasi HPLC dan dapat mengidentifikasinya menggunakan alat berupa HPLC dan LCMS. Annonaceous acetogenin merupakan senyawa aktif yang terdapat di dalam daun Annona muricata. Senyawa ini telah diteliti tebukti bersifat antivirus, antibakteri, antitumor, dan antikanker secara spesifik terhadap kanker usus, payudara, paru-paru, pankreas, dan ginjal. Gugus lakton dalam senyawa Acetogenin akan menjadi gugus penting dari percobaan ini karena sifatnya yang terkonjugasi sehingga memungkinkan sinar UV untuk masuk ke dalam gugus tersebut. Percobaan akan dilakukan dengan membuat isolasi senyawa Annonaceous acetogenin yang spesifik menggunakan kolom kromatografi dengan pelarut propanol dan aseton, hasil isolasi menggunakan aseton digunakan sebagai pembanding.
Hasil isolasi dari Kromatografi kolom terbuka di isolasi lagi menggunakan HPLC reversed phase dengan kondisi yang dicocokan dengan jurnal acuan (Yang et al, 2010). Kemudian mengidentifikasi senyawa tersebut menggunakan HPLC untuk mendapatkan waktu retensi dan peak yang dicocokan dengan jurnal acuan (Yang et al, 2010). dan LCMS untuk mendapatkan berat molekul isolat. Dari hasil isolasi dilakukan analisa kuantitatif menggunakan spektroskopi UV-Vis dengan menggunakan panjang gelombang maksimum dari jurnal acuan (Kim et al. 1998), kemudian membuat kurva antara konsentrasi terhadap absorbsitivitas.
The objective of this research is to get a specific compund of Annonaceous acetogenin with isolation using open column chromatography and HPLC isolation and identified it using HPLC and LCMS. Annonaceous acetogenin are bioactive compound which are contained in Annona muricata leaves. This compound has been investigated and proven to act as antivirus, antibancteria, antitumor, and anticancer specifically to colon, breast, lung, pancreatic, and kidney breast. Lactone in Annonaceous acetogenin is an important group because its conjugated property toward UV light and Kedde Reagent. This research will began with an isolation from Annonaceous acetogenin with open column chromatography using propanol and aseton as eluent. The results from open column chromatography is isolated again using HPLC Reversed phase with the condition matched with references (Yang et al. 2010). Then the isolate is identified using HPLC and LCMS to get the retention time and its molecular weight. After isolation and identification, we use the isolate to determine the quantitative analysis using maximum lengthwave from reference (Kim et al. 1998), then make the concentration versus absorbtivity curve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45970
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library