Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randy Putra Yunindar
"ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan bangunan dengan pembangunan vertikal, dibutuhkan perlindungan bagi penghuninya dari bahaya kebakaran salah satunya dengan penggunaan sistem water mist. Sistem perlindungan tersebut harus disesuaikan dengan standar dan kebutuhan. Maka dari itu perlu dilakukan pengujian terhadap sistem water mist maupun pompa yang digunakannya. Pada sistem water mist, dilakukan pengujian terhadap nosel water mist hasil rancangan tim Laboratorium Fire Safety FTUI untuk mengetahui karakteristik penyebarannya. Pengujian dilakukan dengan mengaktifkan nosel pada fasilitas pengujian yang memiliki wadah penampungan air sebanyak 400 titik dalam luasan 4 m2. Volume fluida yang tertampung dapat menggambarkan karakteristik penyebaran spray nosel. Hasil yang didapat dari pengujian adalah nosel sanggup menghasilkan spray jenis full cone dengan sudut 30˚ yang tersebar pada daerah seluas 1.1 x 1.2 m. Untuk pengujian pompa torak yang digunakan pada pengujian sistem water mist tersebut, dilakukan pemasangan berbagai alat ukur untuk memantau performa kerjanya. Pengujian pompa dilakukan dengan variabel putaran pompa pada 500, 680, 860, dan 1000 RPM. Berdasarkan hasil pengujian, pompa memiliki head shut off (debit nol) 295.781 m dan head pada debit maksimal (14 liter/menit) 217.089 m dengan putaran pompa terendah (500 RPM). Pada putaran pompa tertinggi (1000 RPM) didapat head shut off 327.593 m dan head debit maksimal 285.736 m. Untuk karakteristik kurva performa pompa dengan sudut penurunan minimal ada pada putaran 860 RPM dan penurunan paling drastis pada putaran mesin 500 RPM. Namun dengan menggunakan karakteristik pompa pada putaran mesin 500 RPM tersebut, ditinjau dari performanya pompa masih dapat memenuhi syarat untuk penggunaan pompa kebakaran berdasarkan SNI 03-6570-2001.

ABSTRACT
Along with the growth of the vertical building, safety for its residences is needed for protection from the fire hazard and one of the examples is water mist system. That protection system must compatible with standards and needs. Because of that, a test is needed for water mist system and the pump that been used. In water mist system, a test is held to a water mist’s nozzle designed by team from Fire Safety Laboratory Engineering Faculty University of Indonesia to find the spray’s characteristics. The test conducted by activates the nozzle in a test facility that has 400 point of water reservoir in 4 m2 area. Volume from each water reservoir can give the spray characteristics of the nozzle. The results from the test are nozzle can deliver spray with full cone spray type in 30 degrees spray angle that covering 1.1 x 1.2 m area. For the piston pump test that used in the water mist system, several monitoring tools are placed to see the performance of pump’s works. Pump is tested in various variables rotation in 500, 680, 860, 1000 RPM. Based on test results, the pump has a shut off head (zero flow) 295.781 m and head at maximum flow (14 liters/min) 217.089 m with the lowest pump rotation (500 RPM). On the highest pump rotation (1000 RPM) has a shut off head 327.593 m and head in maximum flow 285.736 m. For the characteristics of the pump performance curve with minimal reduction curve is at the 860 RPM rotation and most drastic decrease is at the 500 RPM. However, by using the characteristics of the pump at 500 RPM rotation, in terms of pump performance can still be eligible to be used for fire pump based on SNI 03-6570-2001
"
2016
S65468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswantoro
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas sistem kabut air dalam memadamkan kebakaran terselubung shielded fire . Eksperimen dilakukan pada ruangan partisi dengan dimensi pxlxt 2x2x2.5. Digunakan lima buah nozzle kabut air yang terdiri dari dua tipe yaitu fogjet dan fine spray. Nozzle fogjet berjumlah satu buah yang dipasang pada bagian tengah atas ruangan dan nozzle fine spray berjumlah 4 dipasang pada setiap sisi ruangan pada ketinggian 1,5 m dari permukaan bawah. Tekanan sistem kabut air dipertahankan pada 20 bar yang akan mengalirkan air sebesar 2.6 lpm. Bahan bakar yang digunakan ialah susunan stik kayu dengan dimensi pxlxt 11,5 x 11,5 x 6 cm dan 6.5 x 6.5 x 6 cm. Selubung sebagai pelindung bahan bakar memiliki bentuk seperti meja yang terbuat dari lembaran dan batang besi dengan ketinggian selubung sebesar 0.5 m. Skenario penelian ini berdasarkan variasi ukuran bahan bakar dan lokasi dari bahan bakar dan selubung 1 selubung terletak di tengah ruangan dan bahan bakar di tengah selubung 2 selubung terletak di tengah ruangan dan bahan bakar di sisi selubung 3 selubung terletak di sudut ruangan dan bahan bakar di tengah selubung 4 selubung terletak di sudut ruangan dan bahan bakar di sisi selubung. Simulasi metode numerik menggunakan FDS juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan FDS dalam mensimulasikan kebakaran seperti ini. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kabut air dapat memadamkan kebakaran dengan bahan bakar ukuran 6.5 x 6.5 x 6 cm pada skenario 1,2,3,dan 4 dalam waktu 20 s, 16 s, 30 s, dan 24 s. Namun tidak dapat memadamkan kebakaran yang menggunakan bahan bakar ukuran 11,5 x 11,5 x 6 cm. Selain itu juga teramati bahwa konsentrasi distribusi kabutair di sekitar selubung dan luas area perlindungan selubung berpengaruh terhadap kapasitas dan kecepatan sistem kabut air dalam memadamkan kebakaran terselubung.

This study aims to investigate the effectiveness of water mist fire suppression system on suppressing shielded fire. Full scale experiments are carried out in a partition room of lxwxh 2x2x2.5 m size to study the performance of water mist suppression system against a shielded fire. Five water mist nozzle which consist of two type nozzle was used, high flow fogjet nozzle installed at top center of the room and fine spray nozzle installed at each side of room at high 1.5 m from ground. The pressure of water mist system was maintained at 20 bar which correspond to 2.6 lpm of water flow rate. Wood crib of 11,5 x 11,5 x 6 cm and 6.5 x 6.5 x 6 cm size was used as the fuel source. The obstruction used as a fuel shield has table like form and made from metal sheet with 4 mm thickness, 40 x 40 cm cover area and 0.5 m leg height. Skenario used was base on fuel size and location of fuel source and fuel shield was varied 1 fuel source and shield at centre of room, 2 fuel source at one side of shield and the shield at centre of room, 3 fuel source and shield at corner of room, and 4 fuel source at one side of shield and the shield at corner of room. Numerical simulation using FDS 6.5.3 was also performed to investigate the capacity of FDS. The results showed that water mist was able to extinguish the fire from fuel size 6.5 x 6.5 x 6 cm in around 20 s, 16 s, 30 s, and 24 s for scenario 1, 2, 3 and 4 respectively. However it fail to extinguish the fire from fuel size 11,5 x 11,5 x 6 cm. It is also observe that the mist distribution around the shield and cover area of the shield play a role on the capacity and time needed of water mist to extinguish the fire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendar Kusnandar
"ABSTRAK
Popularitas water mist saat ini semakin meningkat untuk berbagai aplikasi
khususnya dalam bidang proteksi kebakaran dan pendinginan permukaan bahan
bakar. Penelitian ini berfokus studi eksperimen dan permodelan dari karakteristik
water mist dan pemadaman kebakaran jenis pool fire untuk sebuah nosel dan
interaksi dari dua nosel pada variasi jarak yang ditentukan. Full-cone nosel
dioperasikan pada tekanan yang bervariasi dengan volume diameter droplet ratarata
diharapkan 110 um. Karakteristik dari spray water mist didefinisikan dengan
menggunakan derajat keabu-abuan (gray level) pada daerah tertentu. Pengukuran
menunjukkan bahwa panjang diameter spray atau coverage area lebih besar
dicapai pada tekanan yang lebih besar. Dalam kasus interaksi dua nosel, interaksi
penggabungan spray yang seragam dihasilkan pada jarak yang lebih pendek dari
ujung nosel pada tekanan lebih tinggi. Hasil eksperimental dan simulasi
menunjukan bahwa efektiitas pemadaman kebakaran pool fire bergantung pada
posisi nosel, jumlah nosel, momentum yang diberikan. Sebuah teknik pengukuran
yang sederhana telah dikembangkan dalam pekerjaan ini.

Abstract
Popularity of water mist is rising for a variety of applications, especially in
the field of fire protection and cooling surface fuel. This study focuses to
experimental and modeling of the characteristics and water mist fire suppression
for pool fire of a nozlle and the interaction of two nozzle variations of a defined
distance. Full-cone nozzle is operated at a pressure that varies with the volume
average droplet diameter of 110 um is expected. Characteristics of a water spray
mist is defined by using gray level in certain areas. Measurements showed that the
length of the diameter of spray or a larger coverage area is achieved at greater
pressure. In the case of two-nozzle interaction, the interaction of a uniform pattern
resulting in a shorter distance from the nozzle tip at higher pressure. Experimental
and simulation results show that effectiveness pool fire suppression depends on
the nozzle, number of nozzle, the momentum is given. A simple measurement
technique has been developed in this work."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamonangan, Daniel
"Pool Fire adalah api yang terbakar secara difusi dari penguapan cairan dengan momentum yang sangat rendah. Kebakaran pool fire mempunyai dampak yang sangat berbahaya dan merupakan kejadian yang tidak diharapkan. Kebakaran ini dapat dipadamkan dengan tipe media pemadam kelas B yaitu serbuk, CO2 dan busa. Media pemadam tersebut relatif mahal dan memerlukan proses pembersihan setelah digunakan. Air adalah media yang pada umumnya murah, mudah diperoleh serta bersih. Potensi air untuk menggantikan media pemadam lain dalam pemadam kebakaran kelas B menjadi fokus dalam penelitian ini.
Pada penelitian ini teknologi kabut air digunakan sebagai landasan untuk upaya pemadaman api kelas B. Kabut air dapat diperoleh dengan memecah air dan membentuk tetesan seperti kabut dengan ukuran sangat kecil (50µm). Alasan utamanya adalah tidak dibutuhkan jumlah air yang banyak untuk memadamkan dan juga efektifitas pemadaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas penyemprotan kabut air dari sisi samping bawah pool fire dengan mengetahui karakteristik pemadaman berdasarkan variasi penyemprotan. Variasi dilihat dari sudut penyemprotan, ketinggian penyemprotan dihitung terhadap permukaan pool fire, waktu pemadaman dan penurunan temperatur pada api dengan bahan baker bensin.

Pool Fire is a fire that burned diffusion in the liquid by evaporation from the momentum that is very low. Fire pool has the impact of the fire is very dangerous incident and is not expected. Fire can be quenched with this type of media, namely extinguisher class B powder, CO2 and foam. Media extinguisher is relatively expensive and require the cleaning process after use. Water is the media that generally cheap, easily available and clean. Potential water to replace the media extinguisher in the other class B fire extinguisher into focus in this research.
In this research technology, the water mist used as the basis for the efforts of fire extinction class B. Fog water can be obtained by splitting water and drop form, such as fog with a very small size (50μm). The main reason is not the amount of water needed to extinguish a lot and also the effectiveness of extinction.
This study aimed to learn the effectiveness of the fog spraying water from the pool side under fire by knowing the characteristics of extinction based on variations of the spraying. Variations seen from the point of spraying, spraying height measured against the surface pool fire, extinction and the decrease in temperature, fuel the fire with gasoline.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50732
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arian Dwi Putra
"Dewasa ini banyak studi yang mempelajari tentang sistem kabut air, berbagai eksperimen dilakukan dengan berbagai tujuan, seperti yang telah dilakukan oleh Jean-Marie Buchlin (2005) yang mengkaji tentang pengaruh water mist sebagai perisai panas dari tangki penimbunan bensin, Y.Gao, P.Liu, S.S.Li, dan W.K.Chow (2009) membahas tentang pengaruh water mist terhadap sebuah lingkungan yang dipengaruhi oleh pool fire, dan juga interaksi water mist terhadap pool fire yang dilakukan oleh Wang Xishi, Liao Guangxuan, Yao Bin, dan Fan Weicheng (2000).
Kajian tentang sistem tirai kabut air dalam suatu kompartemen api ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air dalam menghalangi panas yang dihasilkan dari pool fire di dalam suatu ruangan. Penggunaan kabut air dalam penelitian ini tidak untuk pemadaman api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke pusat nyala api melainkan sebagai penghalang panas yang berupa tirai kabut air dan diletakkan jauh dari sumber api.
Penelitian ini menggunakan suatu model kompartemen berukuran 1m x 0,5m x 0,5m yang terbuat dari Calcium Silicad sebagai tempat terjadinya kebakaran dengan salah satu sisinya yang terbuka. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm. Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran ruangan seperti: perbandingan nilai heat flux dan perbandingan nilai temperatur ruangan dimana variasi data dilakukan dengan melakukan pengukuran nilai heat flux dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaplikasian kabut air. Transduser heat flux yang digunakan bertipe Schmidt-Boelter yang dimanufaktur oleh Medtherm Corporation dengan no.seri 64-10SB-20.
Dari hasil pengujian penggunaan sistem kabut air dihasilkan suatu grafik temperatur dan heat flux dengan dan tanpa pengaplikasian kabut air. Data dan hasil grafik yang diperoleh dari hasil eksperimen akan dibandingkan dengan hasil simulasi dengan menggunakan FDS (Fire Dynamic Simulator) pada kondisi yang kurang lebih sama dengan eksperimen.

In this recent years, a lot of study performed to know about water mist system, varied experiments with various objective are done, like Jean ?Marie Buchlin (2005) who studied about thermal shielding by spray water curtain to a storage tank fire, Y.Gao, P.Liu, S.S.Li, dan W.K.Chow (2009) studied about the effect of water mist to an evironment iduced by pool fire, and interaction of water mist to a pool fire by Wang Xishi, Liao Guangxuan, Yao Bin, dan Fan Weicheng (2000).
A study about water mist curtain in a compartment fire is performed to know about the enclosure effect of the water mist curtain to suppress the heat from a pool fire in a compartment. In this research the water mist system isn?t designed to extinguish the fire directly by spraying it to the center of the fire but it is designed to be a barrier for the heat from the fire and it is placed far from the fire source.
We used a compartment fire model (1m x 0,5m x 0,5m) that is made from Calcium Silicad as a place of fire case with one opened side. The fuel that is used in this research is gasoline with 8 mL of volume and the pool diameter is 6,3 cm and 4,3 cm height. The heat flux and the distribution of temperature are measured in condition before and after using watermist system. Heat flux transducer in this experiment is Schmidt-Boelter type manufactured by Medtherm Corporation with serial number 64-10SB-20.
The result of the experiment shows a graphic of heat flux and temperature. The data and the graphic obtained are compared with the result from FDS (Fire Dynamic Simulator) with the same condition of the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Ramdani
"Pemodelan tentang watermist sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada refuge floor dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 60 cm x 60 cm x 120 cm menggunakan penskalaan 1:10 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Tinggi kompartemen tersebut dibagi menjadi 3 bagian sehingga masing-masing bagian memiliki tinggi 40 cm, di mana bagian pertama adalah lantai yang terbakar, bagian kedua adalah refuge floor dan bagian ketiga merupakan lantai biasa. Refuge floor secara umum adalah lokasi di sebuah bangunan yang dirancang untuk menampung penghuni selama kebakaran berlangsung jika evakuasi keluar bangunan berkemungkinan tidak aman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap obskurasi asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut tirai air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api.
Sumber kebakaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa stick es krim (cribs). Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air.

Modeling on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a refuge floor model with the size of compartment is 60 cm x 60 cm x 400 cm with scaling 1: 10 with actual size room. High compartment is divided into 3 sections so that each section has a height of 40 cm, where the first part is the burning floor, the second part is the refuge floor and the third part is an ordinary floor. Generally refuge floor is a location in a building designed to hold occupants during a fires if evacuation is not likely to exit the building safely.
This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and temperature distribution in compartment fire. The application of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition.
Fire source used in this study is ice cream sticks (cribs). Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiratama Dhaneswara Sungkono
"Tren penggunaan struktur facade di bangunan gedung sebagai upaya untuk menjadikannya sebagai Green Building kian meningkat. Di balik segala pengaruh positifnya terhadap konvervasi energi dan kenyamanan bangunan gedung, facade memiliki kecenderungan untuk meningkatkan risiko kebakaran di bangunan gedung, sehingga diperlukan sistem proteksi kebakaran aktif seperti water mist. Karya tulis ini bertujuan untuk membahas beberapa permasalahan seputar kebakaran dalam ruang atau bangunan dengan fitur Double-Skin Facade yaitu pengaruh penyemprotan water mist terhadap pergerakan api dan asap di dalam rongga facade dan penyebaran temperatur di dalam rongga facade. Metode penelitian yang digunakan adalah metode simulasi dengan menggunakan software Fire Dynamic Simulator. Simulasi dilakukan dalam dua tahap yaitu simulasi tanpa water mist dan dengan water mist dengan variasi water spray density (Densitas Penyemprotan Air) 4,89 L/menit.m2, 5,67 L/menit.m2, 6,53 L/menit.m2 dan 7,3 L/menit.m2.  Hasil yang didapat dari kedua tahap simulasi tersebut berbentuk data kuantitatif berupa temperatur dan kecepatan aliran, dan data kualitatif berupa gambaran penyebaran asap dan api. Berdasarkan kedua tahap simulasi tersebut penulis kemudian dapat merangkum bahwa penyemprotan water mist pada rongga Double-Skin Facade berpengaruh terhadap penurunan temperatur dan perubahan arah dan besar kecepatan aliran pada rongga facade dan kenaikan temperatur kotak pembakaran. Untuk mengukur besaran kuantitatif pada water mist, penulis juga melakukan analisis terhadap hubungan nilai water spray density terhadap penurunan temperatur pada rongga facade. Hasilnya nilai water spray density berbanding lurus terhadap penurunan temperatur pada rongga.

The trend of the usage of the Facade structure in buildings as part of the effort of building a Green Building is rising. Despite every positive effect towards conserving energy and increasing comfort for the occupant of buildings, Facade tends to increase the risk of fire in buildings, therefore an active fire protection tools such as water mist is needed. This thesis aims to review several problems around the Fire Safety of the usage of Facade in buildings, such as the effect of water mist spraying into the facade cavity to the movement of fire and smoke in that particular area and to identify the temperature distribution both in the cavity and in the room. The main method that was used is simulating this phenomenon with Fire Dynamic Simulator. The simulation was conducted in two steps which were simulation without and with water mist with water spray density variation of 4,89 L/menit.m2,  5,67 L/menit.m2 , 6,53 L/menit.m2 , dan 7,3 L/menit.m2.The author's found out that spraying water mist into the facade cavity could decrease the temperature in the facade cavity and some parts of the room. Not only that but it also affected the direction and the value of the velocity both in the facade cavity and in the room. Another important thing is the relationship between water spray density and the decreasing of temperature were aligned."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistio
"Api yang tidak terkontrol dinamakan kebakaran. Kebakaran dapat dikendalikan dengan alat pemadam api yang banyak jenisnya salah satunya yaitu sistem kabut air yang saat ini sedang dikembangkan untuk dapat memadamkan api secara efektif. Kinerja sistem kabut air ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, mass flux density, momentum, ukuran droplet, jarak nosel dengan sumber nyala api dan tekanan yang dipakai. Penelitian ini akan mencari karakteristik dari nosel tipe full cone dan mencari karakteristik bahan bakar bensin. Salah satu pengaplikasian sistem kabut air ini yaitu pada pemadaman kebakaran dapur rumah tangga karena media yang digunakan sistem kabut air ini adalah air maka tidak akan merusak lingkungan sekitar dan aman untuk digunakan.

Uncontrolled fire is called fire. Fires can be controlled with a fire extinguisher which is one of many types of water mist system, water mist system currently being developed to be able for extinguish the fire effectively. Water mist system performance is influenced by several things, mass flux density, momentum, droplet size, nozzle distance to the source of flame and pressure used. This study will looking for the characteristics of full-cone nozzle type and characteristics of gasoline fuel. The application of water mist system is fire suppression in the household kitchen because the source which used in water mist system is water, then it will not be damage for the surrounding environment and safe to use. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1580
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Susanto
"Penelitian tentang sistem kabut air sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada kebakaran dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 50 cm x 50 cm x 100 cm menggunakan penskalaan 1 : 6 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap densitas asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm.
Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air. Data eksperimen akan menghasilkan suatu grafik optical density asap dan distribusi temperatur ruangan pada kondisi dengan dan tanpa pengaktifan tirai kabut air. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) kemudian membandingkan hasil simulasi dengan data yang di dapat dari hasil eksperimen.

Research on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a compartment model with the size of compartment is 50 cm x 50 cm x 100 cm with scaling 1: 6 with actual size room. This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and heat distribution in compartment fire. The aplication of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition. The fuel, which is being used as much as 8 ml of premium (gasoline) in this study, is placed in a container with a diameter of 6.3 cm with 4.3 cm height.
Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains. Simulation was performed using Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) and then the simulation results are compared with data obtained from the experimental results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Gunawan
"Serangkaian penelitian dilakukan di lingkup dapur untuk mempelajari mekanisme dan efektivitas pemadaman kabut air terhadap kebakaran minyak goreng di kompor. Penelitian dilakukan pada pengembangan alat pemadam kebakaran yang dapat diintegrasikan dengan menggunakan sensor suhu dan dikendalikan secara otomatis oleh micro controller. Serangkaian percobaan juga dilakukan untuk mengetahui temperatur sekitar kompor ketika minyak goreng terbakar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran minyak goreng sangat sulit untuk dipadamkan, karena minyak goreng memiliki suhu pengapian yang tinggi dan memiliki sifat auto ignition dimana minyak goreng dapat terbakar sendiri setelah melalui fase flash point. Sistem kabut air yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya re-ignition dari minyak goreng yang terbakar agar tidak menyebabkan kebakaran yang lebih besar. Respon waktu antara sensor temperatur dan pengaktifan sistem water-mist adalah faktor penting untuk menentukan efektivitas sistem kabut air ini dalam menangani kebakaran minyak goreng di kompor.

A series of studies conducted in the scope of the kitchen to study the mechanisms and effectiveness of water mist suppression of fires on the stove cooking oil. The study was conducted on the development of a fire extinguisher that can be integrated by using a temperature sensor and automatically controlled by a micro controller. A series of experiments are also performed to determine the temperature of the stove when cooking oil burned.
The results showed that cooking oil fires are very difficult to extinguish, because oil has a high ignition temperature and have the property where the auto ignition of cooking oil can ignite itself after it pass the flash point fase. Water mist systems developed in this study aims to prevent re-ignition of cooking oil that burned so it can't cause a bigger fire. Response time between the sensor temperature and water-mist system activation is an important factor to determine the effectiveness of water mist system in dealing with cooking oil fires in the stove.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>