Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vita Siphra
"Latar belakang: Diabetes melitus (DM) dapat menimbulkan komplikasi kulit kering yang berkorelasi dengan pembentukan ulkus pada pasien DM. Pemakaian pelembap sebagai bagian dari perawatan kaki dapat mencegah pembentukan ulkus. Tujuan: Mengetahui efektivitas dan keamanan pelembap yang mengandung krim urea 10% dan vaselin album untuk mengatasi kulit kering pada pasien DM tipe 2. Metode: Uji klinis acak tersamar ganda dilakukan pada 68 pasien DM tipe 2 dengan kulit kering pada bulan Juli-Oktober 2018. Setiap subjek penelitian mendapat terapi krim urea 10% atau vaselin album untuk masing-masing tungkai. Perbaikan kulit kering dilihat dari skor klinis specified symptom sum score (SRRC), hidrasi kulit (korneometer) dan fungsi sawar kulit (tewameter) pada minggu kedua dan keempat. Hasil: Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna antara kelompok krim urea 10% dan vaselin album. Kedua pelembap ini tidak menimbulkan efek samping. Kesimpulan: Kedua jenis pelembap ini sama efektif dan dapat dipertimbangkan untuk terapi kulit kering pada pasien DM tipe 2.

Background: Diabetes mellitus (DM) could cause xerotic skin which correlates with ulcer formation in DM patients. Daily use of moisturizer as part of foot care were expected to prevent it. Objective: To asses the effectiveness and safety of moisturizers containing 10% urea cream and white petrolatum in overcoming dry skin in type 2 DM patients. Methods: A double blind randomized clinical trial was conducted on 68 diabetes patients with xerotic skin in July-October 2018. Each study subject received 10% urea cream or white petrolatum for each leg. Repair of xerotic skin assessed from the specified symptom sum score (SRRC), skin hydration (corneometer) and skin barrier function (tewameter) in the second and fourth weeks. Results: There was no significant difference in effectiveness between the two groups. Both moisturizers were well tolerated."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Parrol
"Tindakan bedah listrik (BL) dapat menghasilkan jaringan nekrotik yang berpotensi sebagai tempat berkembangbiaknya mikroorganisme. Pemberian antibiotik topikal sebagai upaya pencegahan infeksi memiliki kekurangan, yaitu meningkatkan resistensi, risiko efek samping, dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas salep natrium fusidat dibandingkan dengan vaselin album dalam penyembuhan luka yang berukuran 4 – 10 mm dalam 14 hari pasca-bedah listrik. Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda within person. Terdapat 22 SP dengan masing-masing 45 luka yang dirandomisasi pada tiap kelompok. Berdasarkan hasil pemantauan, kedua kelompok tidak memiliki perbedaan bermakna dalam hal eritema, edema, krusta, reepitelisasi, total nilai penyembuhan luka, gejala subjektif, dan infeksi pada hari ke-3, 7, dan 14 setelah tindakan BL. Sehingga salep natrium fusidat dan vaselin album memiliki efektivitas yang sama dalam penyembuhan luka pasca-bedah listrik.

Electrosurgery can produce necrotic tissue which is potential niche for microorganism development. Use of topical antibiotics as a prevention measure for infection has several limitations, which are increasing resistance, potential side effects, and cost. We conducted a within person double-blind randomized controlled study to assess the effectiveness of sodium fusidate ointment compared to white petrolatum for healing of wound with size 4 mm – 10 mm in 14 days following electrosurgery. A total of 22 subjects were recruited into the study. There were 45 wound that been randomized each on sodium fusidate group and white petrolatum group. Based on the monitoring results, both groups did not have significant difference in erythema, edema, crusts, reepithelization, total wound healing score , subjective symptoms, and infection appearance on day 3, 7, and 14 following electrosurgery. Therefore, sodium fusidate ointment and white petrolatum have similar effectiveness for wound healing following electrosurgery."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library