Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Opie Dwi Agustina
"Nyeri merupakan salah satu dampak yang dirasakan pasien anak saat hospitalisasi. Tiup kincir sebagai media terapi teknik relaksasi napas dalam dan distraksi untuk menurunkan skala nyeri. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan penggunaan terapi bermain tiup kincir sebagai salah satu intervensi menurunkan skala nyeri pada anak usia pra sekolah saat hospitalisasi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa tiup kincir dapat menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh anak dari skala 10 menjadi 5 menggunakan Wong Baker FACES Pain Scale. Analisis ini merekomendasikan dilakukannya asuhan keperawatan psikososial yang terintegrasi dengan asuhan keperawatan fisik pada anak yang mengalami nyeri saat hospitalisasi.

Pain is one of the effects felt by child patients during hospitalization. Blow the windmill as a therapeutic tool for deep breathing and distraction techniques to reduce the scale of pain. This writing aims to describe nursing care with the use of windmill inflatable play therapy as one of the interventions to reduce the scale of pain in pre-school age children during hospitalization. Intervention results showed that windmills could reduce the scale of pain felt by children from a scale of 10 to 5 using Wong Baker FACES Pain Scale. This analysis recommends doing psychosocial nursing care that is integrated with physical nursing care in children who experience pain during hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Putri Azzahra
"Hospitalisasi merupakan pengalaman yang penuh tekanan baik bagi anak maupun orangtuanya. Pengalaman nyeri pada anak selama hospitalisasi dapat berkembang menjadi distress psikis. Jika tidak dikelola dengan baik, distress ini akan berlanjut menimbulkan masalah psikologis yang dapat mengganggu perkembangan anak. Salah satu tindakan paling umum dilakukan pada anak selama hospitalisasi adalah prosedur invasif yang berhubungan dengan jarum. Manajemen nyeri pada anak diharapkan diterapkan beriringan dengan prinsip atraumatic care. Manajemen nyeri non farmakologis melalui penerapan slow deep breathing menggunakan tiup kincir angin dapat dilakukan untuk mengurangi intensitas nyeri anak saat dilakukan prosedur invasif. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk melihat perbedaan intensitas nyeri pada anak yang dilakukan prosedur invasif antara anak yang diberikan intervensi tiup kincir angin dengan anak yang tidak diberikan intervensi. Penerapan intervensi dilakukan kepada 2 anak yang sedang dilakukan prosedur invasif berupa injeksi intradermal untuk pemeriksaan diagnostik dan pungsi vena. Hasil intervensi menunjukkan bahwa tanpa dilakukan intervensi, kedua anak mengeluhkan nyeri dengan intensitas tinggi. Sedangkan ketika diberi intervensi, kedua anak melaporkan intensitas nyeri yang lebih rendah dan aspek perilaku yang lebih tenang.

Hospitalization is a stressful experience for both the child and the parents. The experience of pain in children during hospitalization can develop into psychological distress. If not managed properly, this distress can persist and lead to psychological issues that may disrupt the child's development. One of the most common actions taken on children during hospitalization is invasive procedures involving needles. Pain management in children expected to be implemented alongside the principles of atraumatic care. Non-pharmacological pain management through the application of slow deep breathing using a pinwheel can be implemented to reduce the intensity of pain in children during invasive procedures. The purpose of drafting this scientific paper is to observe the difference in pain intensity in children undergoing invasive procedures between those who received the windmill blowing intervention and those who did not receive the intervention. The application of intervention was carried out on 2 children undergoing invasive procedures such as intradermal injections for diagnostic examinations and venipuncture. The results of the intervention showed that without intervention, both children complained of high-intensity pain. However, when given the intervention, both children reported lower pain intensity and calmer behavioral aspects."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library