Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Purwanto
"Analisis Reject Film X Ray yang berdampak Kerugian Finansial di Departemen Radiologi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Periode talmn 2006- 2008. Departemen Radiologi merupakan salah satu bagian rumah sakit Dr. Cipto mangunkusumo yang melayani pelayanan lcesehatan bagi pasien, dalam menjalankan fungsinya depanemen radiologi mempunyai indikator pelayanan, apakah pelayanan itu mempunyai kwalitas yang baik atau sebaliknya. Salah satu indikator pelayanan radiologi dapat dikatakan baik adalah dengan melihat angka tingkat kerusakan film atau disebut sebagai Reject Analisis. Di departemen Radiologi mempunyai standar, bahwa pelayanan di radiologi dapat dikatakan baik apa bila tingkat kerusakan film dibawah 5 %. Pada kenyataannya tingkat kerusakan film di departemen radiologi masih relatife tinggi yaitu diatas 5%, oleh sebab itu maka harus dicari penyebab kerusakan film x ray tersebut. Kerusakan film x ray dapat disebabkan oleh Radiografer, alat,clan pasien. Dari ketiga factor tersebutdapat kita tentukan faktor penyebab yang paling dominan dan kemudian dicari jalan pemencahanannyakadiografer merupakan penyabab utama atau yang dominan yang menyebabkan kerusakan film, untuk periode 2006 - 2008 mencapai 80 % dari total film yang di tolak, kemudian alat dan pasien. Di Radiologi ada beberapa jenis ukuran film dan mempunyai harga yang berfariasi apa bila di konversikan jumlah film yang rusak pada periode 2006 - 2008 mencapai Rp. 75.616.500, Untuk menekan atau mengurangi tingkat lcerusakan film di masa mcndatang pihakdan pimpinan departemen radiologi dapat melakukan kursus atau training serta studi banding kerumah sakit yang setipe, dan yang lebih prinsip adalah membuat SOP yang selalu di perbaharui mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
......Analysis reject X Ray Film impacting Losses in the Financial Department of Radiology Hospital. Dr. Cipto Mangunkusumo year period 2006 - 2008. Department of Radiology is one of the hospital Dr. Cipto mangunkusumo serve the health care services for patients, in the Radiology department has its indicator of servicc,if scrvicc has good quality, or vicc versa. One indicator of Radiology good can be said is to see the number or level of damage referred to as the Elm reject analysis. Radiology departments have in the standard, that the services in the Radiology good what can be said if the level of damage film under 5%. In fact the level of damage in the film department of Radiology relatife still high above the 5%, therefore the cause must be sought in the x ray. X ray film damage can be caused by Radiografer, tools, and the patient. From the three factors we specify tersebutdapat factors cause the most dominant and sought penyabab road pemencahanannyakadiografer is the dominant or primary cause of damage to the film, for the period 2006 - 2008 reached 80% ofthe total decline in the film, and equipment and patients. Radiology in some type of film the size and price have berfariasi convert what if the number of Elm damaged during the period 2006 - 2008 reached Rp. 756l6500, To reduce the level of press or film damage in the fixture pihakdan Radiology department head can do a course of study or training, and appeal to thc sick who setipe, and the principle is to make the SOP, which is always in update follow the development of science and technology."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T33837
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindra Ekawarman
"ABSTRAK
Pada situasi dan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat, setiap
perusahaan akan selalu berusaha untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan.
Dalam hal ini perusahaan harus mampu untuk menyusun suatu strategi bersaing yang
handal. Strategi bersaing yang dapat mempertahankan pangsa pasar dan jika
memungkinkan memperluas pangsa pasar.
PT. Dian Graha Elektrika merupakan perusahaan yang menjadi agen tunggal
dan produk Agfa-Gevaert N.V. di Indonesia. Produk Agfa tersebut adalah produk yang
berhubungan dengan bidang radiologi, seperti x-ray film dan processor x-ray film. Divisi
Medical Engineering adalah salah satu divisi di PT. Dian Graha Elektrika yang
menangani procluk dan Agfa-Gevaert NV. Selain ¡tu divisi ini juga menangani produk
produk medik terkenal lainnya yaltu dari Siemens AG dan MMM GmbH.
Pada saat ini, baik di Indonesia maupun di dunia, industri x-ray film didominasi
oleh 3 perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Agfa-Gevaert N.y.
yang bermarkas di Belgia, Fuji Film yang berpusat di Jepang dan Kodak yang berpusat
di Amerika Serikat. Adapun perusahaan lainnya, yang tidak begitu dominan, adalah
seperti Konica, Sterling, CEA dan 3M.
Persaingan dalam bisnis x-ray film di Indonesia cukup ketat jika dilihat dari
struktur pasar, jenis produk ataupun karakteristik industrinya. Industri ini memilikl
sedikit pemain dengan pertumbuhan pasar yang relatif lambat. Adanya situasi dan
kondisi seperti ini mengharuskan PT. Dian Graha Elektrika memiliki suatu strategi yang
handal. Suatu strategi bersaing yang tepat agar dapat mempertahankan pangsa pasar,
dan jika mungkin memperluas pangsa pasamya.
Penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Wawancara
tidak berstruktur dengan pihak manajemen dan pengamatan Iangsung pada kegiatan
usaha juga dilakukan. Dengan penelitian tersebut diharapkan dapat diperoleh
pengetahuan mengenai faktor-faktor Iingkungan, balk Iingkungan ekstemal maupun
Iingkungan internal, yang dapat mempengaruhi kegiatan operasionai perusahaan.
Kemudian pemahaman mengenal karakteristik dan industri x-ray fIlm. Terakhir adalah
diperolehnya pengetahuan mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dimiliki oleh perusahaan.
Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan maupun produknya, seperti kualitas
yang prima, reputasi yang baik, teknologi yang maju dan standar jaminan mutu
pelayanan yang baku, dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk memanfaatkan
peluang yang ada. Sedangkan beberapa kelemahan yang dimiliki, seperti kurangnya
tenaga penjualan yang agresif dan distribusi produk yang kurang baik di beberapa
daerah tertentu, dapat diupayakan untuk dihilangkan atau paling tidak diminimalisasi.
Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan diantaranya adalah
jumlah dan tingkat pertumbuhan dan penduduk Indonesia, meningkatnya taraf
pendidikan dan kesadaran akan kesehatan dari masyarakat, serta kebijakan nasional
dan pemerintah dl bidang kesehatan. Sedangkan beberapa ancaman yang harus
diwaspadal oleh perusahaan diantaranya adalah jaringan distribusi yang luas, tenaga
penjualan yang agresif dan harga yang Iebih murah dari pesaingnya.
Adapun saran-saran yang dapat dlterapkan agar perusahaan dapat bersaing
dalam mempertahankan maupun memperluas pangsa pasar adalah sebagai berikut,
pertama, melaksanakan strategi diferensiasi dengan memanfaatkan keunggulan yang
dimiliki seperti kualitas, reputasi dan pelayanan. Kedua, merekrut tenaga penjualan
yang Iebih aktif dan agresif khusus untuk menangani produk Agfa. Ketiga, menerapkan
strategi pemasaran yaitu strategi i?/atiònshíc marketñig, yang terfokus pada hubungan
jangka panjang dengan rumah sakit, khususnya dengan para pengambil keputusan.

"
2001
T1722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library