Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Kismed
Abstrak :
Pemeriksaan parasit dari sediaan darah adalah salah satu langkah penting dalam menegakkan diagnosis malaria. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Propinsi Kalimantan Barat, cakupan pemeriksaan sediaan darah penderita tersangka malaria di Kabupaten Sambas masih tergolang rendah. Dalam studi ini dilakukan penelitian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kepatuhan petugas puskesmas terhadap standar pelayanan penderita malaria dan pemeriksaan sediaan darah. Studi kualitatif ini dilakukan pada 10 puskesmas dengan melibatkan 20 orang paramedis, 10 orang petugas laboratorium, 10 orang kepala puskesmas dan 1 orang wasor malaria kabupaten sebagai informan. Pengetahuan, sikap dan tindakan petugas laboratorium ditelaah melalui wawancara mendalam, sedangkan untuk paramedis dilakukan diskusi kelompok terarah. Observasi juga dilakukan terhadap ketersediaan sarana laboratorium untuk melakukan pemeriksaan parasit sediaan darah. Analisa data yang terkumpul menunjukkan bahwa pengetahuan paramedis tentang standar pelayanan penderita malaria sudah cukup baik, demikian juga halnya dengan pengetahuan petugas laboratorium tentang prosedur pemeriksaan sediaan darah. Sikap petugas paramedis maupun laboratorium pada umumya setuju dan mendukung pemeriksaan sediaan darah penderita tersangka malaria, tetapi pengetahuan dan sikap tersebut tidak diikuti dengan kepatuhannya dalam melakukan pemeriksaan sediaan darah. Namun demikian, sebagian besar petugas paramedis telah memberikan pelayanan kepada penderita malaria sesuai standar dengan merujuk penderita ke laboratorium untuk pemeriksaan sediaan darahnya. Juga diamati bahwa pada sebagian puskesmas ketersediaan sarana laboratorium untuk pemeriksaan sediaan darah malaria masih kurang, sedangkan kerjasama diantara petugas paramedis dan laboratorium dalam melakukan pemeriksaan sediaan darah malaria sudah berjalan dengan baik. Selanjutnya pengawasan dari pimpinan puskesmas kepada petugas paramedis dalam melakukan rujukan penderita ke laboratorium untuk pemeriksaan sediaan darah masih kurang. Studi ini menyimpulkan bahwa kurangnya perhatian dan tanggung jawab pimpinan puskesmas, kurangnya tenaga analis dan kurangnya sarana laboratorium berhubungan dengan rendahnya kepatuhan petugas puskesmas terhadap standar pelayanan malaria dan prosedur pemeriksaan sediaan darah serta sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas merupakan salah satu penyebab rendahnya cakupan pemeriksaan sediaan darah penderita tersangka malaria. ......Compliance Analysis of Public Health Centre Provider in Performing Blood Sample Examination of Malaria Patient in Kabupaten Sambas, 2000Parasitic examination of human blood sample is an important step in the diagnosis of malaria. However, compared to other district in West Kalimantan, in Kabupaten Sambas the coverage of blood sample examination of suspected malaria cases is lower. In this study, relevant issues associated with the compliance of the Public Health Centre (PHC) providers to the standard services of malaria and procedure of blood sample examination are investigated. Qualitative study has been carried out in ten PHCs involving twenty paramedics, ten laboratory analysts, ten PHC managers, and a district supervisor of malaria as informer. Knowledge, attitude and practice of the laboratory analysts, were assessed through in-depth interview, while focus group discussion were applied to the paramedics to analyze the same issues. Laboratory facilities for parasitic examination of the blood sample were also observed. Content analysis of the collected data shows that the paramedics have good knowledge in the standard services of malaria, similar to those of the laboratory analysts in the standard procedure for blood examination_ Generally, paramedics and laboratory analysts agree with and support blood sample examination of the suspected malaria patient, but their knowledge and attitude are not consistent to their compliance with the blood examination. However, most of the paramedics have served malaria patients with the standard services by referring them for laboratory examination. It was also observed that at some PHCs the laboratory facilities for blood sample examination is insufficient, although collaboration between paramedics and laboratory analysts is good enough. Furthermore, some of PHCs' managers do not supervise strongly their staffs thoroughly to comply with the referring blood sample examination. This study concluded that the low attention and responsibility of PHC manager, lack of laboratory analysts and insufficient laboratory facilities are associated with the low compliance of the PHC providers to comply with the standard services of malaria and procedure of blood sample examination. Improper recording and reporting system is one of the causes of low coverage of blood sample examination of suspected malaria cases.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Munandar
Abstrak :
Rumah Sakit merupakan institusi yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, terutama dari limbah cair yang dihasilkan karena kegiatan sehari-hari. Penanganan limbah cair dapat dilakukan dengan cara fisik, kimia dan biologis atau gabungan dari ketiganya. Salah satu pengolahan limbah cair secara biologis adalah menggunakan Rotating Biological Contactors (RBC). Metode ini memanfaatkan kemampuan mikrobia daiam merombak bahan cemaran sampai menjadi senyawa yang stabil.

Penelitian ini dilatar belakangi masih tingginya parameter limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi, yang angkanya masih diatas Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit sehingga dimungkinkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kandungan BOD, COD, P04, TSS, NH3 dan MPN Coli limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi setelah diolah dengan RBC sebagai unit pengolahan limbah cair secara biologis, sehingga didapatkan limbah cair yang kualitasnya lebih baik. Disamping itu juga untuk mengetahui penurunan terbaik parameter limbah cair tersebut berdasarkan waktu tinggal dan waktu putar (3 rpm).

Jenis penelitian adalah Eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Postest, dimana sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan aklimasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi setelah diolah dengan RBC, terdapat penurunan parameter berdasarkan variasi waktu tinggal dan waktu putar (3 rpm). Hasil penelitian dilapangan ditemukan penurunan parameter BOD, COD, P04, pada waktu tinggal 60 menit dengan putaran 3 rpm, merupakan penurunan yang optimum. Artinya dalam waktu 60 menit diolah dengan RBC maka parameter BOD, COD, dan PO4 terjadi penurunan yang memenuhi Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit yaitu BOD = 14,25 mg/L, COD = 22,25 mg/L, dan P04 = 0,72 mg/L. Sedangkan waktu tinggal 120 menit, 180 menit, 240 menit dan 300 menit terjadi penurunan parameter BOD, COD dan P04 tetapi penurunannya sangat kecil.

Parameter TSS dan NH3 terjadi penurunan pada semua waktu tinggal tetapi, penurunan yang terjadi hasilnya masih diatas Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit yaitu TSS antara 1,64 mg/L sampai dengan 174,75 mg/L dan NH3 antara 1,31 mg/L sampai dengan 1,52 mg/L.

Sedangkan parameter bakteriologis terbukti terjadi penurunan MPN Coli yang optimum oleh karena dari semua waktu tinggal yang digunakan hasilnya menunjukan penurunan MPN Coli dapat memenuhi Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit yaitu antara 2090 sampai 5260.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. RBC dapat menurunkan kandungan parameter limbah cair Rumah Sakit.
2. Penurunan kandungan parameter yang optimum berdasarkan waktu tinggal adalah BOD, COD, PO4 dan MPN Coli.
3. Penurunan kandungan parameter TSS dan NH3 terjadi berdasarkan waktu tinggal tetapi hasil penurunan tersebut masih diatas Standar Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit.
Untuk itu disarankan kepada manajemen RSUD Raden Mattaher Jambi, dapat menggunakan metode RBC ini yang dimodifikasi sesuai volume limbah cair yang dihasilkan. Disamping itu perlu mengfungsikan kembali aerator yang ada pads IPAL. Sedangkan kepada peneliti lain yang berminat untuk penelitian lanjutan agar metode ini lebih sempurna.
Processing of the Liquid Garbage at the General Hospital of Raden Mattaher, Jambi by Rotating Biological Contactors (RBC) (Case Study at the General Hospital of Raden Mattaher, Jambi)Hospital is an institution that having potency in rising of environment contamination, especially to liquid garbage that resulted from the daily activities. The management of liquid garbage can be conducted by physical, chemical and biological ways or combination of them. One of liquid garbage biologically processing, it was using Rotating Biological Contactor (RBC). This method is utilizing the capability of microbial in changing the pollution material up to stable compound.

The background of this study, it is still high the content parameter of liquid garbage at the General Hospital of Raden Mattaher, Jambi, which is the rate still over than the Basic Quality of liquid garbage of Hospital, so it is possibility raising the negative impact to the surroundings environmental.

The objective of this study is to determine the reducing of BOD, COD, P04, TSS, NH3 contents, and MPN Collie liquid garbage at General Hospital, Raden Mattaher, Jambi after processing by RBC as processor unit of liquid garbage biologically, so it obtained liquid garbage in good quality. Besides that, it is to determine the best reducing on content parameter of liquid garbage based on stay time and cycle time (3 rpm).

This study is experimental with the design one group pretest posttest, where before conducting the study, it done acclamation in the previous.

The result of this study shows that the liquid garbage at General Hospital of Raden Mattaher, Jambi after processing with RBC, there was reducing parameter based on variation of staying time and cycle time (3 rpm) in differently. The result at the field found that the reducing parameter of BOD, COD, P04, on the stay time is 60 minutes with 3 rpm, it is optimum reducing. It means that in 60 minutes processing by RBC, so the parameter of BOD, COD, and P04, shows reducing that meet with the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the Hospital that is BOD = 14.25 mg/L, COD = 22.25 mg/L, and PO4 = 0.72 mg/L. While the stay time 120 minutes, 180 minutes, 240 minutes and 300 minutes shows reducing parameter of BOD, COD, and P04, but the reducing is very small.

The parameter TSS and NH3 shows the reducing on all stay time, however the reducing the showed still above the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the Hospital that is TSS between 1.64 mg/L - 174.75 mg/L, and NH3 between 1.31 mg/L - 1.522 mg/L.

While the parameter of bacteriologic proves occur reducing MPN Collie that optimum, because out of all the stay time that used result shows reducing MPN Collie meet with the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the Hospital those are between 2090 to 5260.

Based on the result above, it can be concluded as the followings:
1. The RBC could reduce the parameter contents of liquid garbage of hospital.
2. The reducing of optimum parameter content based on the stay time is BOD, COD, P04, and MPN Collie.
3. The reducing parameter content of TSS and NH3 occur based on stay time, but the result of reducing is still above the Standard of Basic Quality of liquid garbage at the hospital.
It is recommended to the management of the General Hospital of Raden Matther Jambi to use the RBC method that modified according to the volume of liquid garbage that resulted. Besides that, it should reutilize aerator that available on IPAL. While the other researchers that interested to do further study to make this method more perfectly.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T4697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Indah Pramesti
Abstrak :
Penggunaan obat yang rasional adalah faktor penting dalam keberhasilan pelayanan kefarmasian. Pengkajian resep obat asma di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan Depok dilakukan untuk menilai kesesuaian resep dengan standar yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji resep obat asma dari segi administrasi, farmasetik, dan klinis serta memahami permasalahan yang muncul dari pengkajian resep tersebut. Pengkajian dilakukan terhadap resep asma yang diterima di Apotek Kimia Farma 202 selama bulan Juli 2023. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara dengan apoteker. Analisis dilakukan berdasarkan aspek administrasi, farmasetik, dan klinis sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar resep sudah memenuhi standar administrasi, namun terdapat beberapa kekurangan dalam aspek farmasetik dan klinis, seperti ketidaktepatan dosis dan bentuk sediaan obat yang tidak tercantum dengan lengkap. Peningkatan kualitas pelayanan resep di Apotek Kimia Farma 202 dapat dicapai melalui peningkatan pengawasan dan edukasi kepada tenaga kesehatan mengenai penulisan resep yang lengkap dan jelas. ...... Rational drug use is a critical factor in the success of pharmaceutical services. The evaluation of asthma medication prescriptions at Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan Depok was conducted to assess the conformity of prescriptions with applicable standards. This study aims to review asthma drug prescriptions in terms of administration, pharmaceutics, and clinical aspects, as well as to understand the issues arising from this evaluation. The review was carried out on asthma prescriptions received at Apotek Kimia Farma 202 during July 2023. Data were collected through direct observation and interviews with pharmacists. Analysis was conducted based on administrative, pharmaceutical, and clinical aspects in accordance with Minister of Health Regulation No. 73 of 2016. The results of the analysis indicated that most prescriptions met administrative standards; however, there were some deficiencies in pharmaceutical and clinical aspects, such as inaccurate dosages and incomplete drug formulations. Improving the quality of prescription services at Apotek Kimia Farma 202 can be achieved through enhanced supervision and education for healthcare professionals regarding the writing of complete and clear prescriptions.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfirah Syafitri Tiham
Abstrak :
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang memerlukan pengobatan yang kompleks. Banyaknya risiko komplikasi pada pasien DM menyebabkan peningkatan jumlah obat-obat yang harus dikonsumsi oleh pasien yang mengarah pada polifarmasi. Pemberian obat polifarmasi memiliki risiko yang tinggi terhadap terjadinya Drug Related Problems (DRPs) yang dapat membahayakan pasien. Laporan ini bertujuan untuk mengkaji resep obat pada pasien DM di Apotek Kimia Farma Kejayaan untuk mengetahui ada tidaknya DRPs. Pengumpulan informasi dilakukan dengan studi literatur terhadap setiap obat yang diresepkan. Pada hasil pengkajian resep, diperoleh masih banyaknya aspek yang belum terpenuhi, yaitu aspek administratif, berat badan, usia, nomor telepon dan SIP dokter perlu dicantukan. Pada aspek farmasetik bentuk sediaan dan data stabilitas perlu ditanyakan kembali kepada dokter penulis resep. Sementara pada aspek klinis, perlu dicek kembali dosis obat (resep 1), penambahan aturan pakai dan risiko interaksi obat yang dapat mengarah pada efek samping yang serius terhadap pasien. ......Diabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease that requires complex treatment. The many risks of complications in DM patients cause an increase in the number of drugs that must be consumed by patients which leads to polypharmacy. Administering polypharmacy drugs has a high risk of developing Drug Related Problems (DRPs) which can harm the patient. This report aimed to assest drug prescriptions in DM patients at Kimia Farma Kejayaan Pharmacy to determine whether DRPs were present. Information collection was carried out by studying the literature on each drug prescribed. Based on the results of the review of prescriptions, it was found that there were still many aspects that had not been fulfilled, namely administrative aspects, weight, age, telephone number and doctor's SIP that needed to be included. Regarding the pharmaceutical aspects of dosage forms and stability data, it is necessary to ask the prescribing doctor again. While on the clinical aspect, it is necessary to re-check the dosage of the drug (recipe 1), add the rules for use and the risk of drug interactions which can lead to serious side effects in patients.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Nabihah
Abstrak :
Pengkajian resep termasuk dalam standar pelayanan kefarmasian di apotek. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pemberian obat (medication error). Apotek Kimia Farma 202 memiliki layanan pengkajian resep yang mencakup aspek administrasi, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis. Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis ketika pankreas tidak mampu memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif, yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Terapi DMT2 didasarkan pada kondisi gula darah pasien, faktor pembiayaan, ketersediaan obat, efektivitas, efek samping, serta preferensi pasien. Pengkajian resep dilakukan pada resep yang ditebus di Apotek Kimia Farma 202 pada periode pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), dan dipilih dua resep untuk laporan ini. Pada kedua resep tersebut, terdapat beberapa informasi yang belum tercantum seperti usia, berat badan pasien, dan SIP dokter dalam aspek administratif. Obat-obat yang diberikan tidak menunjukkan interaksi yang merugikan, baik pada resep 1 dan resep 2. Terdapat beberapa obat yang sebaiknya dihindari oleh pasien dengan riwayat hipersensitivitas, sehingga apoteker perlu melakukan konfirmasi terkait riwayat alergi ke pasien atau keluarga pasien. Informasi dari pengkajian aspek kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis dapat sangat berguna untuk disampaikan saat penyerahan obat, sehingga dapat mengoptimalkan terapi. Pelayanan yang diberikan Apotek Kimia Farma 202 telah berjalan dengan baik. Pengkajian resep perlu terus dilakukan agar kesahalan dalam pengobatan pengobatan dapat dihindari. ......Prescription assessment is part of the pharmaceutical service standards in pharmacies. This activity is carried out to prevent medication errors. Kimia Farma 202 Pharmacy provides prescription assessment services that cover administrative, pharmaceutical suitability, and clinical considerations. Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that occurs when the pancreas is unable to produce sufficient insulin or when the body cannot effectively use the insulin produced, leading to an increase in blood sugar levels. The therapy for T2DM is based on the patient's blood sugar condition, financial factors, drug availability, effectiveness, side effects, and patient preferences. Prescription assessment was conducted for prescriptions redeemed at Kimia Farma 202 Pharmacy during the implementation period of the Pharmacist Professional Internship Program, and two prescriptions were selected for this report. In both prescriptions, there was some missing information in the administrative aspect, such as the patient's age, weight, and the doctor's License to Practice. The medications prescribed did not show any harmful interactions, both in prescription 1 and prescription 2. Some drugs should be avoided by patients with a history of hypersensitivity, so pharmacists need to confirm allergy history with the patient or the patient's family. Information from the assessment of pharmaceutical suitability and clinical considerations can be very useful when giving the medication to optimize therapy. The services provided by Kimia Farma 202 Pharmacy have been running smoothly. Continuous prescription assessment is necessary to avoid errors in medication administration.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdullah
Abstrak :
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit sistem kardiovaskular yang memiliki tingkat prevalensi tinggi di Indonesia. Untuk itu dibutuhkan terapi yang efektif dalam pengobatan penyakit tersebut. Pada kebanyakan kasus, dokter banyak memberikan terapi polifarmasi terutama pada pasien yang lebih tua dengan komorbiditas. Hal ini menyebabkan kemungkinan dapat terjadinya permasalahan terkait pengobatan diantaranya: obat yang tidak tepat, dosis obat yang berlebih atau kurang, cara pakai yang tidak tepat, inkompatibilitas obat, alergi obat, duplikasi obat, interaksi obat, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya permasalahan pengobatan tersebut, penting bagi seorang apoteker untuk melakukan pengkajian resep. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengkajian resep pada pasien dengan hipertensi yang menebus obat di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan. Penyusunan laporan ini dilakukan melalui hasil pencarian studi literatur dan juga analisis pengkajian resep yang dilakukan pada resep dari pasien yang menerima resep obat hipertensi di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan. Hasil pengkajian resep pada pasien dengan hipertensi menunjukkan terdapatnya informasi yang belum dicantumkan pada salinan resep. Selain itu, terdapat interaksi terhadap obat-obatan yang diresepkan oleh dokter tersebut, sehingga untuk mencegah terjadinya interaksi obat dapat dilakukan dengan memisahkan waktu konsumsi antara obat yang berinteraksi tersebut. Hasil laporan pengkajian resep ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk apoteker dalam melakukan proses pengkajian resep. ......Hypertension or high blood pressure is a disease of the cardiovascular system that has a high prevalence rate in Indonesia. For this reason, effective therapy is needed in the treatment of this disease. In most cases, doctors provide polypharmacy therapy, especially in older patients with comorbidities. This causes the possibility of problems related to treatment, including: inappropriate medication, excessive or insufficient dosage of medication, incorrect method of use, drug incompatibility, drug allergies, drug duplication, drug interactions, and so on. Therefore, to prevent these medication problems from occurring, it is important for a pharmacist to review the prescription. This study aims to provide an overview of prescription assessments in patients with hypertension who redeem medication at Kimia Farma 202 Kejayaan Pharmacy. The preparation of this report was carried out through the results of a literature study search and also analysis of prescription studies carried out on prescriptions from patients who received prescriptions for hypertension medication at Kimia Farma 202 Kejayaan Pharmacy. The results of reviewing prescriptions for patients with hypertension showed that there was information that had not been included in the prescription copy. Apart from that, there are interactions with the drugs prescribed by the doctor, so to prevent drug interactions you can do this by separating the consumption time between the interacting drugs. The results of this prescription review report can be used as a source of information for pharmacists in carrying out the prescription review process.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyatillah
Abstrak :
Praktik kerja profesi apoteker di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan bertujuan mengkaji resep obat dari salah satu resep pasien diabetes melitus di Apotek Kimia Farma Kejayaan bulan Mei 2023 dari segi administrasi, farmasetik dan klinis. Serta memahami permasalahan yang ditemukan dari hasil pengkajian resep di Apotek Kimia Farma Kejayaan bulan Mei 2023. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam laporan ini adalah studi literatur. Resep yang diperoleh adalah dari resep bulan Mei tahun 2023 di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan. Resep dipilih karena kompleksitas yang ada di dalam resep dan dapat dijadikan bahan ajar tentang pengkajian resep. Pengkajian salah satu resep di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan dilihat dari aspek administratif, yaitu melihat kelengkapan data pasien, dokter, serta obat yang diberikan pada resep. Aspek farmasetik dilihat dengan menyesuaikan nama obat serta kekuatan obat dengan literature. Aspek klinis dilakukan untuk melihat indikasi, dosis, efek samping, kontra indikasi, dan potensi interaksi obat yang ada pada resep. Permasalahan yang sering ditemukan pada penulisan resep yaitu terkait aspek administrasi masih ditemukan beberapa poin yang jarang dicantumkan dalam penulisan resep. Ada pula permasalahan terkait potensi interaksi obat yang harus diwaspadai yang dapat terjadi kepada pasien. ...... The professional pharmacist work practice at Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan aims to review a prescription from a diabetes mellitus patient at Apotek Kimia Farma Kejayaan in May 2023 in terms of administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. Additionally, it seeks to understand the issues found from the prescription review at Apotek Kimia Farma Kejayaan in May 2023. The implementation method used in this report is literature study. The prescription reviewed is from May 2023 at Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan. This prescription was chosen due to its complexity and can be used as a teaching material for prescription review. The review of the prescription at Apotek Kimia Farma Kejayaan is conducted from three aspects: Administrative aspect involves checking the completeness of the patient data, doctor information, and the medications prescribed. Pharmaceutical aspect involves verifying the drug names and their strengths against the literature. Clinical aspect involves assessing the indications, dosage, side effects, contraindications, and potential drug interactions in the prescription. Common issues found in prescription writing include some administrative details that are often omitted. Additionally, there are potential drug interaction problems that need to be closely monitored to prevent adverse effects on the patient.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Welsi Layuhibu
Abstrak :
Pendahuluan: Penerapan jenjang karir di sebuah rumah sakit akan memberikan dampak baik untuk semua tenaga kesehatan yang ada termasuk perawat. Namun penerapan ini harus bersinergi antara antusiasme perawat dan komite keperawatan serta dukungan penuh dari pimpinan rumah sakit dan pengetahuan perawta itu sendiri. Metode: Desain penelitian ini menggunakan korelasi dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling terhadap 156 perawat pelaksana. Pengumpulan menggunakan kuesioner dalam bentuk google form. Analisa data univariate skala numerik dan analisa data bivariate menggunakan uji parametrik. Hasil: Gambaran implementasi di rumah sakit didapatkan 93,27 % di rumah sakit. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur, lama kerja, tingkat pendidikan, pengetahaun, dukungan organisasi dan dukungan atasan dengan p=0,001. Variabel factor independent mempengaruhi factor dependet dengan 52,1 %. Simpulan: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menunjukkan ada factor yang mempengaruhi yang signifikan karakteristik perawat (umur, lama kerja dan tingkat pendidikan), pengetahuan tentang jenjang karir, dukungan organisasi, dan dukungan atasan. ......Introduction: The application of career paths in a hospital will have a good impact on all existing health workers, including nurses. However, this application must synergize between the enthusiasm of the nurses and the nursing committee and the full support of the hospital leadership and the knowledge of the nurses themselves. Method: The design of this study uses correlation with a cross-sectional research design. Samples were taken by simple random sampling technique from 156 practicing nurses. Collection using a questionnaire in the form of google form. Numerical scale univariate data analysis and bivariate data analysis using parametric test. Results: The description of implementation in the hospital was found to be 93.27% in the hospital. The results of this study also showed that there was a significant relationship between age, length of work, level of education, knowledge, organizational support and superior support with p=0.001. The independent factor variables affect the dependent factor by 52.1%. Conclusion: The results of this study can be concluded that there are factors that significantly influence the characteristics of nurses (age, length of work and level of education), knowledge about career paths, organizational support, and superior support
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 20223
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Dwi Oktaviana
Abstrak :
Burnout pada perawat mempengaruhi kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang rawat. Faktor fisik dan psikologi perawat selama bekerja perlu menjadi perhatian bagi penyelenggara kesehatan. Laporan kasus ini menjelaskan mengenai burnout pada perawat di lingkungan kerja. Penilaian burnout dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara, dan survey dengan menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) yang membahas tiga dimensi burnout, dimensi kejenuhan mental, dimensi depersonalisasi, dimensi pencapaian diri. Kuesioner terdiri dari 22 pernyataan dengan rentang nilai 0 – 10 dan dikategorikan menjadi empat kategori ringan (0 – 2), sedang (3 – 5), tinggi (6 – 8) dan sangat tinggi (9 – 10). Penelitian dilakukan pada 22 perawat di ruangan Healthcare Unit. Hasil observasi partisipatif menunjukkan bahwa perawat mengalami kelelahan secara fisik karena adanya beban kerja yang cukup padat. Hasil wawancara didapatkan bahwa perawat merasa lelah dengan banyaknya beban kerja yang didapat, Namun nyaman dengan lingkungan kerja sehingga perawat mampu memberikan asuhan keperawatan dengan baik. Hasil analisis deskriptif dari kuesioner didapatkan mean dari dimensi kejenuhan mental 3,2 kategori tingkat burnout sedang, dimensi depersonalisasi 1,1 kategori tingkat burnout rendah, dan dimensi pencapaian diri 3,3 kategori tigkat burnout sedang.  Secara umum, tingkat burnout perawat di ruangan yaitu kategori tingkat sedang. Evaluasi tingkat beban kerja dan skrining burnout secara berkala diharapkan mampu mengurangi tingkat kejadian burnout pada perawat sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. ......Burnout on nurses affects the performance of nurses in providing nursing care in the ward. The physical and psychological factors of nurses during work need to be a concern for health providers. This case report describes burnout in nurses in the work environment. Burnout assessment is carried out by participatory observation, interviews, and surveys using the Maslach Burnout Inventory (MBI) questionnaire which discusses the three dimensions of burnout, the dimension of mental saturation, the dimension of depersonalization, and the dimension of self-morality. The questionnaire consists of 22 statements with a value range of 0-10 and the contents are divided into four categories of mild (0-2), moderate (3-5), high (6-8) and very high (9-10). The study was conducted on 22 nurses in the Healthcare Unit room. Participatory observation results show that nurses experience physical fatigue due to a fairly heavy workload. The results of the interviews showed that nurses felt tired with the amount of workload they received, but were comfortable with the work environment so that nurses were able to provide good care. The results of the descriptive analysis of the questionnaire obtained an average of the dimensions of mental saturation 3.2 categories of moderate burnout levels, depersonalization dimensions 1.1 categories of low burnout levels, and self-selling dimensions 3.3 categories of moderate burnout levels. In general, the burnout level of nurses in the room is the medium level category. Periodic evaluation of workload levels and burnout screening is expected to be able to reduce the incidence of burnout in nurses so as to improve the quality of nursing care provided.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wening
Abstrak :
TB Paru merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. TB Paru dapat menyebabkan kematian apabila tidak diobati dengan benar. Gejala klinis yang dialami pada TB Paru adalah batuk berdahak, batuk berdarah, sesak napas, demam, keringat malam hari, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan. Salah satu masalah yang sering dialami penderita TB Paru adalah bersihan jalan napas tidak efektif karena sulitnya pengeluaran sputum yang berlebih dan sesak napas. Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah posisi semi-fowler dan latihan active cycle of breathing technique. Posisi semi-fowler dapat mengurangi sesak napas karena memfasilitasi ekspansi paru-paru lebih maksimal. Hasil penerapan intervensi posisi semi-fowler pada pasien dapat mengurangi keluhan sesak napas, penurunan frekuensi pernapasan, dan saturasi oksigen meningkat. Latihan active cycle of breathing technique dapat membantu mengeluarkan sputum menjadi lebih mudah. Hasil penerapan latihan active cycle of breathing technique pada pasien dapat mengeluarkan sputum dengan mudah, menurunkan konsistensi sputum, menurunkan sesak napas, menurunkan frekuensi pernapasan, dan meningkatkan saturasi oksigen. ...... Pulmonary TB is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis that attacks the lungs. Pulmonary TB can cause death if not treated properly. Symptoms experienced in pulmonary TB are coughing up sputum, hemaptoe, shortness of breath, fever, night sweats, decreased appetite, and weight loss. One of the problems often experienced by patients with pulmonary TB is ineffective airway clearance because of the difficulty of removing excessive phlegm and shortness of breath. Interventions that can be done to overcome these problems are semi-Fowler's position and active cycle breathing techniques. The semi-Fowler's position can reduce maximal shortness of breath because it facilitates more lung expansion. The results of applying for the semi-Fowler position so the patient can reduce complaints of shortness of breath, decrease respiratory rate, and increase oxygen saturation. Active cycle breathing techniques can help expel sputum more easily. The results of the application of active cycle breathing techniques in patients can expel sputum easily, reduce sputum consistency, reduce shortness of breath, decrease the respiratory frequency, and increase oxygen saturation.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>