Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keshia Putri Tjandra
"Skripsi ini mengeksplorasi makna, aspek, dan proses adaptasi dari kompleksitas attunement sebagai tindakan keselarasan atau keharmonisan dengan sesuatu dan konteks sekitarnya sebagai kondisi dasar manusia. Praktik yang dilakukan untuk mengkonstruksi keharmonisan atau attunement tersebut disebut sebagai tuning. Tuning dalam attunement dibutuhkan untuk dapat meningkatkan nilai dan kapasitas manusia kita dari sebuah arsitektur yang terhubung atau being-attuned, dengan lingkungan dan identitas penghuninya. Skripsi ini berfokus pada investigasi bagaimana attunement yang mempertimbangkan kultur, kebiasaan, batasan, dan memori menghadirkan kompleksitas seiring dengan negosiasi ataupun perbedaan yang muncul dalam konteks ruang sosial. Melalui studi kasus akan ruang domestik yang didiami oleh tiga individu, skripsi ini mengidentifikasi proses adaptasi dari kompleksitas proses tuning yang terjadi antar individu dari perbedaan cara mencapai attunement dalam sebuah ruang domestik bersama. Ketidakcocokan, perbedaan ritme, perpotongan batasan dan teritori, serta material adjustment menjadi pemicu munculnya berbagai skenario adaptasi proses tuning oleh individu untuk mencapai attunement dalam ruang bersama mereka. Pengetahuan akan attunement dan proses adaptasinya menjadi relevan untuk menghadirkan ruang yang selaras namun dengan apresiasi terhadap perbedaan nilai dan identitas penghuninya.

This study explores the meaning, aspects, and adaptation process from complexities of tuning to construct attunement as a quality of harmony between something and the surrounding context as a basic human condition. The tuning to create attunement is needed to increase our value and human capacity from an architecture that is connected and being-attuned, with its location and inhabitants. This study focuses on investigating how attunements that consider cultures, habits, boundaries, and memories may project complexities along with the negotiation and subjectivity in social space. Through a case study of a domestic space inhabited by three people from different backgrounds, this study identifies the adaptation process from complexities of the tuning process that happened between these individuals based on how they obtain attunement in their space. Misfits, rhythmic differences, intersection of boundaries and territories drives various tuning adaptation scenarios by each individual to reach attunement. Such knowledge on attunement and its adaptation processes become relevant to construct a harmonious space that appreciates the differences of values and identities of its users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumenta, Graciel Frederika
"Penulisan skripsi ini berfokus pada konsep contingent reality yang merupakan cerminan dari realita dunia nyata yang telah tercemar oleh narasi pada novel dan bagaimana konsep ini berperan dalam membentuk interioritas karakter di dalamnya. Pembahasan mengenai peran realita dalam membentuk kondisi spasial dalam novel hingga saat ini masih sangat minim. Rekonstruksi sosial menganggap dimensi realita dan imajinasi adalah dua hal yang tidak dapat disatukan, namun dalam novel akan selalu terdapat dua dimensi ini–terutama dalam hal deskripsi spasial dari latar. Dengan demikian, dibutuhkan metode yang dapat menggabungkan kedua dimensi ini–realita dan imajinasi–menjadi sebuah contingent reality. Skripsi ini akan mengkaji contingent reality lebih lanjut menggunakan dasar teori rekonstruksi mental space lewat transformasi kode arsitektural pada novel The Lightning Thief (Riordan, 2006) yang menjadi studi kasus pada skripsi ini.

This thesis focuses on the concept of contingent reality which is a reflection of the real world reality that has been polluted by narratives in the novel and how this concept plays a role in shaping the interiority of characters in it. Discussion about the role of reality in shaping spatial conditions in the novel is still very minimal. Social reconstruction considers the dimensions of reality and imagination to be two things that can’t be combined, but in novels there will always be these two dimensions–especially in terms of the spatial description of the setting. Thus, a method is needed that can combine these two dimensions – reality and imagination – into a contingent reality. This thesis will study contingent reality further using the theoretical basis of mental space reconstruction through architectural code transformation in the novel The Lightning Thief (Riordan, 2006) which is the case study in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyandra Filza Bahmid
"Indonesia merupakan negara beriklim tropis, yang terdiri dari musim kemarau dan musim hujan. Karena Indonesia yang terletak di sabuk khatulistiwa dan memiliki iklim tropis panas-lembab, maka untuk mencapai kenyamanan termal dibutuhkan penggunaan perancangan pendinginan pasif secara ilmiah. Teknik pendinginan pasif, khususnya pada bangunan bertujuan untuk mengontrol kondisi udara interior dan mengoptimalkan proses pembuangan panas yang tidak diinginkan ke lingkungan secara pasif dalam rangka menjaga suhu dan kelembaban udara agar tetap berada pada limit nyaman yang disarankan. Saat ini, di daerah Jakarta Selatan sedang dilakukan pembangunan Rusun Stasiun Tanjung Barat, nantinya gedung ini khususnya area podium lantai 2 tidak hanya digunakan untuk penghuni rusun tetapi juga sebagai fasilitas umum untuk masyarakat. Namun, dengan lokasi zonasinya bangunan ini diharapkan dapat beroperasi tanpa menggunakan AC. Maka, berdasarkan beberapa jenis pendinginan pasif, salah satu cara untuk mencapai kenyamanan termal tanpa menggunakan AC adalah dengan menggunakan ventilasi. Ventilasi merupakan jenis pendinginan yang paling tepat untuk di iklim panas-lembab. Tujuan dari penulisan ini adalah membuat potensi bukaan ventilasi teknik pendinginan pasif yang dapat digunakan untuk area podium lantai 2 Rusun Stasiun Tanjung Barat, dan menganalisis potensi bukaan ventilasi tersebut terhadap area podium lantai 2 dengan perhitungan beban pendinginan. Dari hasil analisis potensi teknik pendinginan pasif pada bangunan Rusun Stasiun Tanjung Barat yang berupa bukaan ventilasi, diharapkan dapat digunakan pada bangunan tersebut dan bangunan lainnya, untuk mencapai kenyamanan termal tanpa penggunaan AC.

Indonesia is a tropical country, which consists of dry and rainy seasons. Because Indonesia is an archipelago that lies across the Equator and has a hot-humid climate. To achieve thermal comfort, the scientific use of passive cooling design is needed. Passive cooling techniques, especially in buildings, aim to control air conditions and optimize the process of dissipating unwanted heat in order to maintain air temperature and humidity within the recommendation of thermal comfort. Currently, in South Jakarta, the construction of Tanjung Barat Station Flats is being carried out. Later in this building, especially the podium area on the 2nd floor, will not only be used by the flat occupants but also as a public facility for the community. However, with its zoning location, this building is expected to operate without the use of air conditioning. So, based on several types of passive cooling techniques, one way to achieve thermal comfort without the use of air conditioning is through the usage of natural ventilation. This is because natural ventilation is the most appropriate type of cooling for hot-humid climates. The purpose of this paper is to create a potential passive cooling technique of ventilation openings that can be used for the 2nd floor area of the Tanjung Barat Station Flats, and to analyze the potential of ventilation openings for the podium area on the 2nd floor while also calculating the cooling load. From the potential results of the analysis of passive cooling techniques in the Tanjung Barat Station Flats in the form of ventilation openings, it is hoped that it can be used in these and other buildings, to achieve thermal comfort without the use of air conditioning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chalista Angeline
"Arsitektur dan film adalah dua medium yang memiliki kaitan erat karena memiliki persamaan elemen penyusun dalam mengartikulasikan ruang. Arsitektur dalam film sendiri seringkali terbentuk secara tidak disadari dan terabaikan, dianggap sebagai latar belakang suatu peristiwa saja. Namun kehadirannya memiliki potensi yang lebih dari itu di dalam ruang sinematik. Skripsi ini membahas tentang bagaimana kehadiran arsitektur sebagai wadah narasi yang ditetapkan oleh pembuat film dalam wujudnya lanskap, sebagai pusat dalam ruang sinematik. Melalui intensitas kehadiran dan perwujudannya yang berdasar pada teknik-teknik komposisi gambar sinematik, dapat dipahami bagaimana peran lanskap dan signifikansinya terhadap narasi yang ingin disampaikan. Berdasarkan hasil pengamatan lanskap dalam studi akan film Dune, ditemukan hasil yang mendukung pembahasan mengenai peran lanskap dalam film yang melampaui sekadar sebagai latar belakang saja. Pembuat film dapat memanfaatkan berbagai teknik komposisi gambar sinematik dalam menangkap lanskap untuk mengungkapkan narasi tertentu.

Architecture and film are two mediums that are closely related due to both having the same constituent elements in articulating space. Architecture in film itself is often formed unconsciously and overlooked, considered only as a background for actions and event. However, its presence amounts to much more than just a mere spatial background in the cinematic space. This thesis discusses how the establishment of architecture as a narrative vessel determined by filmmakers, takes the form of landscape which is the central of cinematic space. Through the intensity of landscape and its manifestation based on cinematic composition techniques, how the role of landscape and its significance in the narrative conveyed can be understood. Based on the analysis in the study of landscapes in Dune, author found that the discussion of the role of landscapes in films that is more than only for a background is supported. Filmmakers are able to use a variety of cinematic composition techniques in capturing landscapes to communicate certain narratives in their cinematic space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Dwi Wigati
"ABSTRAK
Masyarakat Jawa memiliki suatu pandangan tersendiri dalam memahami alam semesta yang menjadi identitas mereka, yaitu kosmologi Jawa. Nilai nilai pada pandangan kosmologi Jawa tertuang pada setiap aspek kehidupan mereka. Melalui organisasi ruang, keselarasan nilai nilai tersebut dapat dilihat pada rumah tradisional Jawa dan upacara yang dilakukan di dalamnya. Upacara pada masyarakat Jawa berhubungan dengan siklus kehidupan mereka; mulai dari kelahiran, pernikahan, pencapaian hidup, hingga kematian. Hampir di setiap upacara yang dilakukan diiringi dengan pagelaran wayang kulit sebagai simbol kehidupan masyarakat Jawa, sehingga hubungan organisasi ruangnya dengan rumah tradisional Jawa tidak dapat dipisahkan. Skripsi ini menganalisis organisasi ruang pagelaran wayang kulit dan keselarasannya dengan kosmologi Jawa yang diterapkan pada rumah tradisional Jawa. Berdasarkan hubungan organisasi ruang dan upacara adat yang dilakukan di dalamnya, penulisan ini juga mencoba untuk menganalisis lebih lanjut perubahan dari masa ke masa melalui contoh dua pagelaran wayang kulit yang berbeda, yaitu yang dilakukan sebagai tradisi di dalam rumah tradisional Jawa dan yang dilakukan sebagai rekreasi di luar rumah tradisional Jawa.

ABSTRACT
Javanese people have their own views in understanding the universe that forms their identity, namely Javanese cosmology. Values in Javanese cosmological views are expressed in every aspect of their lives. Through the spatial organization, the harmony of these values can be seen in traditional Javanese houses and ceremonies performed therein. The ceremonies are related to life cycle of javanese people; from birth, wedding, life attainment, to funeral. Almost every ceremony that is performed is accompanied by shadow puppet performances as a symbol of Javanese life, so that the relationship between its spatial organization and traditional Javanese houses cannot be separated. This undergraduate thesis analyze the spatial organization of shadow puppet performance and its connection Javanese cosmology applied in Javanese traditional houses. From the connection of spatial organization and ceremonies performed therein, this study also tries to further explore changes over time through the example of two different shadow puppet performances, which performed as tradition in Javanese traditional house and as recreation outside Javanese traditional house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canisa Cahya Aulia Katri
"Tubuh dan ruang dipahami sebagai produk produk budaya dan sejarah yang saling berkorelasi dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang penari menggunakan ruang sebagai media untuk menghadirkan pengalaman gerak tubuh. Dengan mengkaji sebuah tarian, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki cara tubuh bergerak, berinteraksi dengan ruang, dan bagaimana budaya mempengaruhi hubungan tersebut. Masyarakat tradisional Jawa memiliki keyakinan kosmologis yang menunjukkan bahwa manusia hanyalah sebagian kecil mikrokosmos yang harus mengetahui posisinya dengan kekuatan yang lebih besar di alam semesta makrokosmos. Masyarakat tradisional Jawa menggunakan kepercayaan ini untuk membentuk arsitektur, yang juga tarian tradisional mereka. Tari Srimpi adalah salah satu tarian tradisional Jawa yang berkaitan erat dengan budaya dan tradisi daerah yang diadakan sebagai upacara sakral oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kraton Jogja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memeriksa rekaman pertunjukan tari Srimpi di Bangsal Sri Manganti di Keraton Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan kosmologis yang mereka pegang mempengaruhi bagaimana penari Srimpi bergerak di dalam ruang dengan mengacu pada kekuatan pusat dan orientasi utara selatan.

Body and space are both cultural and historical products which correlate and affecting each other. Dancers present body movements experience as spatial performance in the architectural environment it takes place. By examining dance, this study aims to investigate the way bodies move through and interact with space and how cultural cognition affects their relationship. Javanese traditional people have the cosmological belief that humans are just a small part microcosmos who must know their position with the more significant power in the universe macrocosmos. Javanese traditional people use this belief to form architecture, which also their traditional dance. Srimpi Dance is one of the most known traditional Javanese dance, which closely related to the regional culture and tradition that held as a sacred ceremony by Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kraton Jogja. The study uses the qualitative approach by examining the Srimpi dance performance recording at Bangsal Sri Manganti Ward of Kraton Yogyakarta. The result indicates the cosmological belief they hold influence how the dancer of the Srimpi dance embodied the space by the power of the center and north south oriented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rainati Rahmaputeri
"Sekitar abad ke-14, ulama terkenal, Imam Badruddin rahimahullah, menulis teori tentang adab di antara penuntut ilmu. Hal ini berdampak kepada cara penuntut ilmu saat saling berinteraksi hingga saat ini. Interaksi antar penuntut ilmu secara konstan menciptakan hierarki spasial masjid yang unik saat masjid tersebut dipergunakan untuk kegiatan mengkaji ilmiah. Kegiatan mengkaji ilmiah ini biasa dikenal dengan sebutan majelis ilmu. Hierarki spasial memberikan pemahaman terhadap penuntut ilmu mengenai ruang sakral. Dalam skripsi ini, kita akan berdiskusi mengenai hierarki ruang sakral pada majelis ilmu di Jakarta, Indonesia. Studi kasus dalam skripsi ini adalah masjid yang secara rutin dipergunakan untuk kegiatan mengkaji ilmiah bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah. Saya menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bentuk hierarki spasial di ruang yang dipergunakan oleh Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah dan hal yang mempengaruhi pembentukan hierarki spasial tersebut.

At around 14th century, famous ulama, Imam Badruddin rahimahullah, writes a theory about courtesy amongst the Islamic scholars. This affect the way of the scholars to interact with each others until recent day. The interaction between scholars constantly made a unique spatial hierarchy of the mosque when it used for Islamic scientific studies event. The Islamic scientific studies event is known as majlis. The spatial hierarchy define the scholar’s understanding of the sacred space. In this thesis, we discussed the hierarchy of sacred place in majlis in Jakarta, Indonesia. The case study of this thesis is mosque that routinely used for scientific studies event with Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah. I am using qualitative research methods with case study approach. The research result shows us the form of spatial hierarchy in the space wich used by Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah and things that influence the formation of the spatial hierarchy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilli Aurabillah
"Aksi menolak ruang adalah reaksi dari kegagalan ruang tempat manusia bertinggal untuk memenuhi kebutuhan penghuni ruang dan interiorisasi ruang adalah aksi menciptakan interior dari eksterior untuk mencari keamanan dan keselamatan di dalam ruang interior. Interiorisasi berhasil jika ruang dapat menghadirkan kualitas interior melalui atmosfer interior melalui kehadiran dari; Teritori, Keteraturan Objek, Pencahayaan dan Warna, dan Materialitas Material. Dari merasakan atmosfer dari ruang manusia dapat menolak ruang disaat kualitas ruang tidak dapat memastikan keamanan dan keselamatan dirinya. Dalam menolak ruang dapat ditemukan mekanisme menolak ruang berdasarkan kualitas yang ditemukan di dalam ruang. Dari mekanisme transformasi, manusia menolak ruang berdasarkan perubahan pada ruang. Dari mekanisme transisi, manusia menolak ruang karena tidak dapat melakukan aktivitas selain sirkulasi. Dari mekanisme kehadiran oposisi, manusia menolak ruang karena perbedaan ekspektasi manusia dari apa yang dirasakan dari ruang. Dari penelusuran ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemahaman terkait aksi menolak ruang.

The act of rejecting space is a reaction to the failure of the space in which humans live to meet the needs of the occupants of the space and interiorization of space is the act of creating interior from the exterior to seek security and safety in the interior space. Interiorization is successful if the space can present the interior quality through the interior atmosphere through the presence of; Territory, Object Order, Lighting and Color, and Material Materiality. From feeling the atmosphere of space, humans can reject space when the quality of space cannot ensure their safety and security. In rejecting space, a mechanism for rejecting space can be found based on the qualities found in the space. From the mechanism of transformation, humans reject space based on changes in space. From the transition mechanism, humans reject space because they cannot perform activities other than circulation. From the mechanism of the presence of opposition, humans reject space because of differences in human expectations from what is perceived from space. It is hoped that this search can contribute to an understanding of the action of rejecting space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Asyifa Matoati Yusfid
"Penulisan skripsi ini berfokus pada the overlooked architecture yang merupakan elemen arsitektur yang berinteraksi dengan aktivitas manusia dalam lingkup everyday life dengan frekuensi yang tinggi hingga menciptakan suatu ritme tersendiri. Pembahasan mengenai peran arsitektur dalam everyday life ini masih sangat minim. Hal ini karena ketidaksadaran manusia terhadap everyday life itu sendiri dan kurangnya kemampuan persepsi manusia menangkap detail sekelilingnya. Karena itu, diperlukan metode yang efektif untuk melihat overlooked architecture dan mendalami faktor pembentuknya. Dengan demikian, skripsi ini akan mengkaji the overlooked architecture lebih lanjut melalui sinema sebagai alat bantu kita melihat arsitektur dari perspektif everyday. Menggunakan sistem rhythmanalysis, pengkajian dilakukan dengan mengamati ritme yang terjadi pada film Still Walking (Kore-eda, 2008) yang menjadi studi kasus pada skripsi ini.

This thesis is focused on the overlooked architecture that can be defined as architectural elements that interact with humans’ activities within the everyday life with such high frequency it creates its own rhythm. The discussion surrounding architecture’s role as a subject within the everyday life is still very much the bare minimum. Humans’ unawareness to everyday life and the limit of our environment perception is to blame. That is the reason why we need an effective method to see through the overlooked architecture and to understand its origins. By that means, this thesis will study the overlooked architecture even deeper through the cinema lens to help us look at architecture from the perspective of everyday life. Using rhythmanalysis, this study is conducted to observe and analyse the rhythm within Still Walking (Kore-eda, 2008) — the film that will be used for the study case in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlun Assagaf
"Performa spasial merupakan ruang dengan sistem yang terdiri dari interaksi pelaku dengan objek yang terdapat di dalam ruang. Performa spasial kegiatan memasak, narasi yang terbentuk berupa narasi rangkaian kegiatan mengolah bahan makanan untuk disajikan dan disantap. Kegiatan memasak hidangan Timur Tengah memiliki kekhasan pada proses pengolahan bahan makanan. Terdapat urutan gerakan dan interaksi pelaku masak terhadap objek dalam ruang yang dipengaruhi oleh titik api, titik air dan titik penyimpanan yang khas dan menciptakan narasi menarik untuk ditelaah. Untuk itu, pembahasan skripsi ini memiliki fokus menelaah pola gerak yang terjadi di dalam ruang masak serta interaksi pelaku terhadap objek-objek dalam ruang pada periode waktu tertentu ketika memasak hidangan Timur Tengah. Dari pengamatan tersebut, performa spasial kegiatan memasak hidangan Timur Tengah menggunakan titik api sebagai pusat utama gerakan dan kegiatannya.

Spatial performance is a space with a system consisting of the interaction of actors with objects contained in the space. In the spatial performance of cooking activities, narrative activities are formed as a series of activities to process food ingredients to be served and eaten. The cooking activity of Middle Eastern dishes is unique in the processing of food ingredients. There are sequences of movements and interactions between objects in space that are carried out distinctive by fire point, water point, and storage point and create a unique narrative to study. For this reason, the discussion of this thesis focuses on studying the movement patterns which occur in the cooking space and the interaction of actors with objects in space at a certain time when cooking Middle Eastern dishes. From these observations, the spatial performance of Middle Eastern cooking activities uses fire point as the main center of movement and activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>