Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afnaan
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penerapan dari janji untuk melangsungkan perkawinan di Indonesia, akibat hukum dari janji untuk melangsungkan perkawinan, serta perlindungan hukum bagi pihak yang diingkari janjinya untuk dikawini berdasarkan pertimbangan Mahkamah Agung dalam memutus perkara yang berkaitan. Selain itu, skripsi ini juga membahas mengenai perbandingan pengaturan mengenai penerapan janji untuk melangsungkan perkawinan di Indonesia dan Belanda. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil penelitian adalah janji untuk melangsungkan perkawinan tidak menimbulkan akibat hukum apapun, sehingga tidak dapat dimintakan ganti kerugian, akan tetapi apabila akibat dari tidak dipenuhinya janji tersebut telah melanggar norma kesusilaan, maka perbuatan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum. ......This thesis reveals any implementation of an agreement to do marriage in Indonesia, legal consequences of such agreement and legal protection for the aggrieved party based on the consideration of Indonesian Supreme Court?s judgments. Furthermore, this thesis also compares Indonesian and Dutch regulations regarding the implementation of agreement to do marriage. The research on such questions resulted to conclusion that any consent in such agreement to do marriage does not establish any legal obligation or other legal consequences, so that such conduct can not be sued or claimed for compensation. Otherwise, if then found that such consent had violated with the norms of decency,then such conduct can be qualified as an Unlawful Act.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Dzulqarnain Wijanarko
Abstrak :
Nikel dikenal sebagai salah satu elemen paling umum di dunia dan melimpah di Indonesia, dalam pemrosesannya dihasilkan produk sampingan berupa terak feronikel. Berdasarkan PP 101/2014 tentang pengelolaan limbah B3, terak feronikel tergolong kedalam limbah B3. Studi mengenai pengolahan terak feronikel menjadi hal yang penting untuk dilakukan, adapun pengolahan dilakukan untuk mendapatkan logam berharga yang melimpah pada terak feronikel seperti silika. Silika memiliki berbagai aplikasi, salah satu diantaranya diaplikasikan pada bitumen untuk meningkatkan sifat hidrofobik yang dapat memperkuat umurnya dari kerusakan. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan terak feronikel dengan fusi alkali menggunakan Na2CO3 dan pelindian menggunakan air, hasil residu yang didapat dilanjutkan dengan pelindian menggunakan asam stearat dan etanol dengan variabel temperatur dan waktu. Proses dilakukan untuk meningkatkan hidrofobisitas dari silika. Sampel penelitian dilakukan beberapa uji yaitu XRF, SEM-EDS, FTIR, dan uji sudut kontak setelah dicampurkan pada bitumen. Hasil penelitian yang didapat adalah meningkatkan kemurnian dari silika hingga 95,7%, distribusi ukuran partikel pada rentang 2-9 µm, dan hasil sudut kontak terbesar 110,17° pada sampel dengan variabel bebas waktu pelindian 60 menit pada temperatur 60°C. ......Nickel is known as one of the most common elements in the world and abundant in Indonesia, in its processing, ferronickel slag is produced. Based on PP 101/2014 concerning B3 waste management, ferronickel slag is classified as B3 waste. The study of ferronickel slag processing is an important thing to do, while the processing is carried out to obtain valuable metals that are abundant in ferronickel slag such as silica. Silica has various applications, one of which is applied to bitumen to increase its hydrophobic properties which can strengthen its lifetime from damage. In this study, ferronickel slag was processed by alkaline fusion using Na2CO3 and Pelindian using water, the residue obtained was continued by leaching using stearic acid and etanol with temperature and time variables. The process is carried out to increase the hydrophobicity of the silika. The research sample was carried out by several tests, namely XRF, SEM-EDS, FTIR, and contact angle tests after being mixed with bitumen. The results obtained were increasing the purity of silika up to 95.7%, particle size distribution in the range of 2-9 µm, and the largest contact angle of 110.17° in samples with an independent variable leaching time of 60 minutes at a temperature of 60°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Alfalah
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu dari 3 negara yang memiliki deposit bijih nikel laterit terbesar di dunia. Dengan meningkatnya kepentingan nikel pada trend dunia saat ini, Indonesia saat ini direncanakan akan membangun 30 smelter nikel baru hingga tahun 2024. Rencana ini memiliki potensial ekonomi yang tinggi tetapi terdapat satu faktor yang harus diantisipasi, yaitu terak yang akan dihasilkan oleh smelter-smelter nikel yang baru dibuat. Berdasarkan kementerian ESDM pada tahun 2019, tercatat sudah ada 17 juta ton terak yang dapat ditemukan pada kegiatan pengolahan dan pemurnian komoditas nikel. Penelitian ini menjelaskan tentang utilisasi kembali terak feronikel dengan mengekstraksi Fe dan Mg dari terak feronikel menggunakan pelindian asam klorida (HCl) dengan variasi konsentrasi zat pelindi 0,75, 1,125, 1,5, 1,875, dan 2,5 M, variasi temperatur pelindian 32 (temperature ruang), 50, dan 90 oC, serta variasi waktu pelindian 10, 20, 30, 60, dan 90 menit untuk mendapatkan hasil ekstraksi paling efisien. Karakterisasi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah ICP-OES untuk sampel filtrat, XRD dan XRF untuk sampel terak feronikel awal dan residu hasil pelindian. Hasil Karakterisasi ICP-OES menunjukkan bahwa hasil ekstraksi Fe dan Mg terbesar berada pada variabel konsentrasi HCl 2,5 M, temperatur pelindian 90 oC, dan waktu pelindian 90 menit dengan hasil sebesar 92,61% untuk Mg dan 89,41% untuk Fe. ......Indonesia is one of three countries that has the largest lateritic nickel ore deposits in the world. With the increasing importance of nickel in today’s world trends. Indonesia currently planning to build 30 new nickel smelters till 2024. This plan has a vast economic potential but there are one factor that need to be anticipated, namely the slag that will be produced by the new nickel smelter. According to ministry of ESDM in 2019, there are already 17 million tons of slag that can be found in the processing and refining of nickel commodities. This study describes the utilisation of ferronickel slag by extracting Fe and Mg from ferronickel slag using hydrochloric acid (HCl) leaching with variations in the concentration of leachate 0,75, 1,125, 1,5, 1,875, and 2,5 M, variation of leaching temperature 32 (ambient temperature), 50, and 90 oC, as well as variations in leaching time of 10, 20, 30, 60, 90 minutes to get the most efficient extraction results. The characterizations used in this study were ICP-OES for the filtrat sample, XRD and XRF for the initial ferronickel slag sample and leaching residue. The results of the ICP-OES Characterization showed that the largest extraction yields of Fe and Mg were in the variable leachate concentration of 2,5 M, leaching temperature of 90 oC, and leaching time of 90 minutes with yields of 92,61% for Mg and 89,41% for Fe.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Futuh Mahfuzh
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki deposit bijih nikel laterit terbesar di dunia. Maka dari itu tuntutan produksi nikel di Indonesia sangat tinggi. Hal itu menyebabkan jumlah smelter pengolahan feronikel semakin meningkat. Setiap satu ton feronikel hasil peleburan menghasilkan delapan ton terak feronikel. Hingga saat ini pemanfaatan terak feronikel di Indonesia masih sangat minim. Penelitian ini menjelaskan tentang peningkatan kadar besi dan magnesium dari terak feronikel dengan metode hidrometalurgi menggunakan pelindian asam sulfat (H2SO4) dengan variasi konsentrasi 0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 M, variasi temperatur 32, 50, dan 90°C, serta variasi waktu 10, 20, 30, 60, dan 90 menit untuk mendapatkan kondisi paling efisien. Setelah dilakukan pelindian dilanjutkan ke proses karakterisasi ICP-OES, XRD, dan XRF. Dari karakterisasi didapatkan hasil ekstraksi Fe dan Mg terbesar yaitu 99,12% dan 99,08% pada variabel konsentrasi 2,5 M, temperatur 90°C, dan waktu 90 menit. ......Indonesia has one of the world’s largest laterite nickel ore deposits. Therefore, the demand for nickel production in Indonesia is very high. This causes the number of ferronickel processing smelters to increase. Every ton of ferronickel smelter produces eight tons of ferronickel slag. Until now, the utilization of ferronickel slag in Indonesia is still very limited. This study aimed to extract iron (Fe) and magnesium (Mg) concentration from ferronickel slag by hydrometallurgical method using sulfuric acid (H2SO4) leaching with various concentrations of 0.5, 1.0, 1.5, 2.0, and 2.5 M, temperature variations 32, 50, and 90°C, as well as time variations of 10, 20, 30, 60, and 90 minutes to get the most efficient conditions. Several characterizations including ICP-OES, XRD, and XRF were carried out in order to elucidate as well as calculate percentage of the extracted Fe and Mg. The optimum conditions for extraction of both Fe and Mg were at 90°C for 90 minutes under 2,5 M H2SO4 with the highest extraction of Fe and Mg were 99,12% and 99,08%, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matthew
Abstrak :
Permintaan terhadap material hidrofobik dan superhidrofobik diprediksi akan meningkat 187.61% pada tahun 2024 dari tahun 2015. Material umum yang dapat digunakan sebagai bahan baku material superhidrofobik adalah carbon nanotubes, graphene, dan silica. Dari ketiga bahan baku tersebut silika merupakan bahan baku yang murah dan mudah didapatkan. Silika didapatkan dengan cara menambang pasir dari pantai atau sungai. Pertumbuhan pembangunan infrastruktur berdampak besar terhadap permintaan pasir. Penambangan pasir memiliki dampak buruk seperti pendangkalan sungai, abrasi air laut, dan lain-lain. Untuk mengurangi dampak dari pertambangan pasir maka diperlukan pencarian sumber silika dari tempat lain yang lebih ramah lingkungan. Salah satu sumber silika yang melimpah adalah terak feronikel. Terak feronikel adalah residu sisa dari proses ekstraksi nikel. Terak feronikel mengandung 45.7% SiO2. Penelitian ini menjelaskan proses sintesis silika hidrofobik dari terak feronikel untuk diaplikasikan sebagai campuran untuk pelapisan bitumen. Metode yang digunakan adalah fusi alkali, pelindian air, presipitasi silika, pelindian dengan asam stearat dan media etanol, dan pencampuran silika dengan bitumen. Dalam penelitian ini, hasil sintesis partikel silika hidrofobik memiliki sudut kontak air sebesar 107.558º dengan ukuran partikel silika hidrofobik di antara 2.5 – 27.77 µm dan rata-rata ukuran partikel 9.43 µm. ...... Hydrophobic and Superhydrophobic material demand growth forecasted will increase 187.61% in 2024. Carbon nanotubes, graphene, and silica are the most common raw material for superhydrophobic material use. Silica is the cheapest and easiest to obtain compared to CNT and graphene. Silica were obtained through sand mining from beaches or rivers. Increase growth in infrastructure construction lead to increase in sand mining operation. Sand mining operation caused negative impact to the environment such as river shallowing, sea water abrasion, etc. Therefore, we need to find other sources of silica that does not cause harm to the environment. Ferronickel slag is one of the other sources that contain substantial amount of silica. Ferronickel slag contain 45.7% SiO2. This research will explain synthesis process of hydrophobic silica from ferronickel slag as additive for bitumen coating. This research consist of 5 process, such as alkaline fusion, water leaching, silica precipitation, stearic acid and ethanol leaching, and mixing of hydrophobic silica and bitumen. In this research, hydrophobic silica particle reach 107.558º contact angle with particle diameter range from 2.5 – 27.77 µm and average particle size 9.43 µm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arival Jefry
Abstrak :
Berdasarkan data ESDM produksi olahan nikel Indonesia mencapai 2,47 ton pada 2021 yang naik 2,17% dari tahun sebelumnya. Tren produksi olahan nikel ini terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Akan tetapi dengan naiknya produksi nikel menyebabkan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh pelaku industri smelter di Indonesia. Terhitung pada tahun 2019 Industri nikel menghasilkan 19 juta ton terak yang diperkirakan akan terus bertambah. Penelitian ini menjelaskan proses ekstraksi silika dari terak feronikel secara sederhana dan ekonomis sehingga menghasilkan karakteristik produk yang baik untuk diguakan sebagai absorbent untuk penyerapan logam berat. Metode ekstraksi yang diguankan yaitu hidrotermal dengan penambahan aditif berupa NaOH, pelindian menggunakan air (aquaades), pengendapan menggunakan proses titrasi dengan HCL sebagai agen titrasi, pencucian menggunakan air (aquades), dan kalsinasi untuk menghilangkan klorin. Dalam Penelitian ini, produk silika yang didapatkan memiliki nilai recovery 91% dan tingkat efisiensi 98% sebagai absorbent untuk logam berat. ...... Based on ESDM data, Indonesia's nickel processed production will reach 2.47 tons in 2021, an increase of 2.17% from the previous year. This trend of nickel-processed production continues to grow every year. However, the increase in nickel production causes problems that cannot be solved by the smelter industry players in Indonesia. As of 2019 the nickel industry produced 19 million tons of slag which is expected to continue to grow. This study describes the process of extracting silica from ferronickel slag in a simple and economical way so as to produce good product characteristics to be used as an absorbent for heavy metal absorption. The extraction method used is hydrothermal with the addition of additives in the form of NaOH, leaching using water (aquades), precipitation using a titration process with HCL as a titration agent, washing using water (aquades), and calcination to remove chlorine. In this study, the silica product obtained had a recovery value of 91% and an efficiency rate of 98% as an absorbent for heavy metals.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arysta Febriya Hutami
Abstrak :
Terak emas merupakan limbah hasil proses pengolahan bijih emas yang masih mengandung mineral berharga yang nilainya tinggi. Niobium menjadi salah satu mineral ikutan dari emas dan bisa didapatkan dengan metode hydrometalurgi yaitu leaching asam dalam meningkatkan kadar Niobium dari terak emas. Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis pengaruh variasi konsentrasi, waktu dan temperatur proses pelindian dengan HCl pada terak emas terhadap peningkatan kadar Niobium. Sampel terak dikeringkan secara manual dan dilakukan proses pre-treathment berupa pencucian terak dengan air panas pada suhu 100°C, kecepatan pengadukan 300rpm selama 90 menit dilakukan untuk mereduksi mineral pengotor dan mengecilkan ukuran sampel awal. Residu hasil pencucian air di lindi dengan berbagai variabel bebas konsentrasi 0,5 - 2M HCl, waktu 15-120 menit dan temperatur 25°C - 70°C. kecepatan pengadukan yang digunakan 300rpm dengan ukuran partikel -200 mesh. Produk hasil pencucian air panas dan leaching HCl dikarakterisasi dengan X-Ray Flourenscence (XRF) and Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Hasil karakterisasi XRF menunjukan bahwa proses pencucian emas berdampak melarutkan 4895,41 Boron dan 6622,69ppm Natrium dan kenaikan kadar Cu, Cr, Ca, Fe, Al, Si dan Zr. Pengujian ICP-OES filtrat pelindian HCl didapatkan hasil ekstraksi optimum yang diperoleh adalah 21,38ppm Niobium yang ada pada kondisi pelindian 1M HCl/ 40°C/ 15menit. Peningkatan kadar Niobium dari terak emas dengan larutan HCl yang paling optimum adalah selama kondisi pelindian 1M HCl/ 40°C/ 15menit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafizh Rizal
Abstrak :
Light rare earth metals (LREM) banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku katalis, keramik dan gelas mutakhir, paduan logam, material poles, dan lain-lain. Terak dari hasil samping pengecoran gold crude bullion memiliki kandungan LREM dalam jumlah yang signifikan. Dengan demikian terak gold crude bullion dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku LREM. Kandungan LREM dalam terak gold crude bullion dapat ditingkatkan dengan proses pencucian air dan dilanjutkan dengan proses pelindian asam. Proses pencucian air dilakukan untuk meningkatkan kandungan LREM, menghilangkan kandungan Na, dan menurunkan nilai pH terak. Proses pencucian air mampu meningkatkan kandungan LREM hingga 55 kali dari kandungan sebelumnya, serta menurunkan nilai pH terak dari pH 13 menjadi pH 10 yang akan bermanfaat pada proses pelindian asam. Proses pelindian asam dilakukan dengan menggunakan asam klorida (HCl) sebagai larutan pelindi. Proses pelindian asam dilakukan pada rentang konsentrasi HCl 0,5 – 2,0 M, suhu proses 25 – 70°C, waktu pelindian 15 – 120 menit, serta rasio solid-liquid 1/10, ukuran partikel -74 μm, dan kecepatan pengadukan 300 rpm. Hasil dari proses pelindian asam memberikan persen ekstraksi hingga 76,62% untuk La, 76,56% untuk Ce, 76,77% untuk Pr, dan 76,66% untuk Nd pada konsentrasi HCl 1,5 M, suhu proses 55°C, serta waktu pelindian 120 menit. ......Light rare earth metals (LREM) are widely used as raw materials for catalysts, advanced ceramics and glasses, metal alloys, polishing materials, and others. Slag as a by-product from gold crude bullion casting process contains a significant LREM composition. Thus, gold crude bullion slag could be used as LREM raw materials. The LREM composition in gold crude bullion slag can be increased by water washing process followed by an acid leaching process. The water washing process is carried out to increase the LREM content, removing Na content, and reduce the pH value of the slag. The water washing process could increase the LREM content up to 55 times from the previous content and reduce the pH value of the slag from pH 13 to pH 10 which will be useful in the acid leaching process. The acid leaching process is carried out using hydrochloric acid (HCl) as the leachate solution. The acid leaching process is carried out in a HCl concentration of 0.5 - 2.0 M HCl, a process temperature of 25 - 70 ° C, a leaching time of 15 - 120 minutes, a solid-liquid ratio of 1/10, a particle size of -74 μm, and the stirring speed. 300 rpm. The results from the acid leaching process gave an extraction percentage of up to 76,62% for La, 76,56% for Ce, 76,77% for Pr, and 76,66% for Nd at a concentration of 1.5 M HCl, a process temperature of 55 ° C, and a leaching time of 120 minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library