Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Rachman Mustar
Abstrak :
To develop the quality of weights that produced by local manufacturer, two samples of weight from manufacturer in Ceper mid-Java , have been taken to be tested. This study is to get the information data resulted from testing dan observation activities and then will be informed to the manufacturer of weight for developing the quality of weights. Physical and mechanical characteristics to be tested are chemical composition, micro structure of material, density, hardness and surface roughness. This study was done at laboratories of Research and Development Center LIPI in Serpong. The density measurement was performed using gravimetry method The result are 8,397 kglm3 and 8,365 kglm3 ( before cold working) and then 8,581 kglm3 and 8,423 kglm3 ( after cold working ) respectively. Surface roughness was tested using " tonlinson " method and the result are 9,85 pm for sample 1 and 17,66 p.m for sample2 .Hardness testing was performed using Vickers scale , the result are conform to the requirement. Chemical composition was examined using ICP instrument and the result are quite close to the American Standard ASTM C.8640d and ASTM C_86500. From this study It can be concluded that the material of sample 1 conform to the requirement for the weight of class MI and sample 2 conform to the requirement for the weights of class M2 according to The International Standard for Legal Metrology (OIML).
Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan produksi nasional, telah diteliti sifat-sifat fisis dan mekanis 2 sampel anak timbangan yang diambil dari pabrik anak timbangan di Ceper Jawa Tengah. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan data hasil pengujian dan pengamatan anak timbangan kepada pabrik-pabrik anak timbangan untuk dijadikan data informasi dalam meningkatkan mutu anak timbangan produksi nasional. Sifat fisis dan mekanis yang diuji ialah komposisi kimia, struktur mikro, nilai densitas, kekerasan dan kekasaran permukaan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium-laboratorium Puslitbang LIPI di Serpong. Pengkajian densitas dilakukan dengan menggunakan metoda gravimetri (sebelum dilakukan pengerjaan dingin) yang menghasilkan nilai densitas benda uji masing-masing 8,397 kg/m3 dan 8,365 kg/m3. Setelah dilakukan pengerjaan dingin nilainya menjadi 8,581 kg/m3 dan 8,423 kg/m3, Pengujian kekasaran permukaan menggunakan metoda " tonlinson " dengan hasil 9,85 µm untuk benda uji 1 dan dan 17,66 µm untuk benda uji 2. Pengujian kekerasan menggunakan metoda Vickers Vickers dengan hasil memenuhi persyaratan. Pengujian komposisi kimia menggunakan alat ICP yang menunjukkan bahwa material anak timbangan masing-masing mendekati material standar Amerika ASTM C.86400 dan ASTM C.86500. Dari studi dapat disimpulkan bahwa material anak timbangan yang diuji memenuhi persyaratan anak timbangan kelas Ml untuk sampel 1 dan kelas M2untuk sampel 2 menurut standar internasional OIML.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deswan
Abstrak :
ABSTRAK
Perunggu Aluminium merupakan paduan tembaga yang banyak digunakan dalam bidang industri, karena mempunyai sifat mekanik yang baik. Perunggu Aluminium merupakan paduan tembaga, dengan paduan utama Cu dan Al dengan penambahan unsur lain yaitu besi (Fe). Penambahan unsur Fe dimaksudkan untuk meningkatkan sifat mekanik yang dibutuhkan. Selain itu sifat mekanik dapat ditingkatkan dengan perlakuan panas.

Paduan perunggu Aluminium pada penelitian mempunyai komposisi 85% Cu, 9% Al dan 2% Ni dengan penambahan Fe sebesar 2%, 4% dan 6%. Paduan mendapat perlakuan panas kondisi celup ( oli dan air ) dan proses tempering pada temperatur 200 C, 400 C dan 600 C. Kemudian dilakukan pengujian sifat mekanik dan pengamatan struktur mikro paduan hasil tuang.

Dari hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa pada kondisi ascast menunjukan nilai kekuatan tarik dan kekerasan tertinggi dibandingkan pada kondisi lainnya seperti proses celup temper, sedangkan nilai regangan dan kekuatan impak rendah.

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain pada daerah plastis, peningkatan dan penurunan nilai dari tegangan tarik dan regangan tidak sama pada kondisi perlakuan panas yang sama, semakin tinggi temperatur temper akan terjadi peningkatan kekuatan tarik dan peningkatan keuletan (regangan), sedangkan ketangguhan (kekuatan impak) mengalami penurunan.
1998
T 1462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwanto
Abstrak :
Penggunaan komposit untuk berbagai komponen peralatan di berbagai industri terus dikembangkan. Flat ini karena kelebihan yang dimiliki komposit antara lain anti korosif, ringan dengan kekuatan yang dapat bersaing dengan material lain. Dalam kaitan perkembangan industri minyak dan gas di Indonesia, komposit merupakan suatu material yang cukup prospek untuk dimanfaatkan. Hal ini dapat mengurangi masalah korosi yang kerapkali terjadi dan juga tidak membebani, sehingga akan sangat efektif pada penggunaan di anjungan lepas pantai. Untuk itu perlu diketahui ketahanan komposit terhadap lingkungan yang ada, kinerja komposit dalam menahan laju penyerapan fluida serta bagaimana pengaruhnya terhadap sifat fisik dan mekanik. Mengacu pada kondisi di atas telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh perendaman GRP (Glass Reinforced Plastic) dalam bensin, solar dan crude oil serta pemaparan GRP di udara. Pengaruh penambahan berat terhadap sifat mekanik menunjukkan untuk fluida udara, relatif sama pada kedua jenis GRP dengan gradien persamaan yang tidak jauh berbeda; E = - 3,82 C + 9,30 untuk glass/polyester dan E = - 1,75 C + 8,55 untuk glasslepoxy. Sedangkan pada perendaman dalam bensin terjadi perbedaan yang sangat besar, dengan E _ - 28,09 C + 9,086 untuk glass/polyester dan E = - 0,812 C + 8,608 untuk glasslepoxy. Glasslpolyester mempunyai persentase penambahan berat terbesar pada perendaman dalam crude oil dan terendah pada bensin. Sedangkan untuk glasslepoxy persentase terbesar terjadi pada perendaman dalam bensin dan terendah pada udara. Persentase penambahan berat pada perendaman dalam solar dan crude oil untuk glasslepoxy, relatif sama. Untuk fluida bensin perbedaan persentase penambahan berat antara glass/polyester dengan glass/epoxy cukup besar dibandingkan dengan fluida lain dan teori yang ada. Hal ini dapat dikarenakan unsaturated polyester resin larut dalam bensin sehingga penambahan berat akibat penyerapan diimbangi oleh adanya resin yang terlarut. Kondisi ini didukung dengan adanya perubahan warna pada bensin untuk perendaman glasslpolyester sementara untuk glass/epoxy serta fluida lain tidak terjadi. Jadi secara umum glass/polyester lebih baik dalam menahan laju penyerapan fluida, namun pengurangan kekuatannya relatif lebih besar dibandingkan glass/epoxy.
The utilization of composite for components of equipment in industries has been expanding. Because composite has many advantages such as: non-corrosion and high in ratio strength to density. Composite is a prospect material for use in both oil and gas industries, because the utilization of composite can reduce of corrosion problem, moreover, composite is light in weight so its very effective in use at offshore. For this reason, we need to know how composite can resist to its environment, how it can hold back the rate of diffusion and absorption, and also how it can effect to mechanical properties. Refer to that condition, we conducted a research about the effect of immersion Glass Reinforced Plastic (GRP) in gasoline, in automotive diesel oil, in crude oil and expose GRP on atmosphere. The result of research shown that GRP exposed on atmosphere, that the effect weight gain to mechanical properties of glass/polyester is relatively the same effect as glass/epoxy does, with equation: E = - 3,82 C + 9,30 for glass/polyester and E = - 1,75 C + 8,55 for glass/epoxy. While for GRP is immersed in gasoline, the effect weight gain to mechanical properties for glass/polyester is difference to glass/epoxy, with equation: E = -28,09 C + 9,086 for glass/polyester and E = - 0,812 C + 8,608 for glass/epoxy. A great deal of quantities of weight gam is happened in crude oil for glass/polyester, and in gasoline for glasslepoxy. On immersion in gasoline, ratio weight gain of glasslepoxy to glass/polyester is high, whereas for another fluid this condition is not happened. This happen because Unsaturated Polyester Resin (UPR) is degradation and soluble in gasoline. so weight gain will reduce. This condition is supported with the change in color of gasoline for glass/polyester. In general glass/polyester is. better than glasslepoxy to hold back of rate of diffusion and absorption, but in decrease of mechanical properties glass/epoxy was better than glass/polyester.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhammad Amin
Abstrak :
Pengaruh Temperatur Sintering dan Komposisi Bahan Baku Terhadap Sifat Karateristik Material Cordereite (2MgO.2Al2O3.5SiO2) Pasca Sarjana, 2000 Cordierite [2MgO.2A12O3.5SiO21 adalah merupakan material yang tahan temperatur tinggi sampai dengan 1365 ° C, disamping itu material tersebut memiliki termal ekspansi yang rendah yaitu ג= 2 x 10'° s/d ג = 3 x 10-° dan kekuatan mekanik yang tinggi. Penelitian dan pengembangan keramik cordierite telah dilakukan melalui beberapa tahapan penelitian, diawali dengan penelitian tentang pembuatan serbuk cordierite dari berbagai macam bahan baku alam seperti Kaolin (AI2 03 2SiO 2H2O), Kuarsa (Si02), Talk (3MgO4SiO2H2O) Sian Bauxit (AI203) . Setelah dilakukan pencampuran dari bahan baku tersebut, kemudian dilakukan penganalisaan dengan DTA untuk mengetahui suhu sintering. Selanjutnya campuran tersebut dicetak dan dibakar (sintering) pada berbagai suhu. Karakterisasi yang dilakukan adalah analisa fasa dengan XRD, pengukuran sifat-sifat fisis (densitas, porositas dan water absorbsion), termal ekspansi, kekerasan Vickers serta pengukuran kekuatan patah (bending strength). Dari hasil karakterisasi beberapa sampel ternyata sampel 3 dengan komposisi Kaolin 41.99 %,Talk 36.96 %, Alumina 21.05 % dengan suhu sintering 1350 ° C mempunyai sifat fisis yang paling balk yaitu bending strength 423,255 Kg/cm2, porositas 0.5257 %,densitas 3.7049 g/cm water absorbsion 7.4145%, serta kekuatan vickers 788,46 Kgf/mm2. Dad hasil karakterisasi tersebut maka komposisi dari sampel 3 dapat dipergunakan dan memenuhi syarat untuk aplikasi sebagai refraktori, Kiln Furniture, selubung termokopel,dan sebagai bahan untuk komponen alat penyaring gas pada mobil (Exhaust gas filter/catalys gas carrier).
Cordierite [2MgO.2A1203.5SiO2] are promising refractory materials for high temperature ceramic application up to 1365 ° C. beside that these materials have a low thermal ג= 2 x 10'° s/d ג = 3 x 10-° and high mechanical strength. Research and development of cordierite ceramics have been done in some stages of researches, first is the preparation of cordierite powders with variation of nature raw materials like Kaulin (AI2 03 2SiO 2H2O), Kuarsa (Si 02), Talk (3MgO4 SiO2 H2O) and Bauxit (AIZ 03 ). After mixing of raw materials, the mixed powders were analyzed by using of DTA, then those powders were formed and fired (sintered) at various temperatures. The characterization consist phase analysis with XRD, measurement of physical properties (density, porosity, water absorpsion), thermal expansion, vickers hardness and bending strength. The physical and mechanical characterization indicated that, the sample with the composition of 41,99 % Kaolin, 36,96 % Talk, 21,05 % Alumina and sintering temperature of 1350 °C have the best physical and mechanical properties. The porosity,density,water absorbsion, bending strength, and vickers hardness are 0,5357 %,3.7049 glcm 3, 7.4145 %, 423,255 Kg/cm2, 788.46 Kgf/mm2 respectively. It is concluded that the sample have fulfiled enough to aplicable as refractories, Kiln Furniture, thermocouple tube and otomotif component (exhaust gas filter/catalys gas carrier).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyono
Abstrak :
ABSTRAK Magnet permanen berperekat mulai memegang peran yang sangat vital dalam perkembangan Industri modern sejak ditemukannya material magnet Alloy magnet logam tanah jarang berbasis fasa Nd2Fe14B. Material magnet ini memiliki produk energi maksimum yang sangat tinggi sehingga memungkinkan untuk dibuat magnet berperekat dengan energi yang dapat divariasi menurut kebutuhan. Dari hasil fabrikasi magnet permanen hibrida berperekat Nd-Fe-B dan BaO.6(Fe203) dengan teknik cetakan kompresi menunjukkan penurunan port hingga <10% dengan bertambahnya fraksi perekat. Dari hasil evaluasi terhadap sifat-sifat magnetik untuk material magnet berperekat menunjukkan bahwa remanen magnetik adalah mendekati hasil teori dengan koersivitas ?300kA.m 1 dengan produk energi maksimum 12.3 -27.5 kJ.m-3. Hasil lebih rendah 47.9% - 59.4% terhadap nilai teori.
ABSTRACT Bonded permanent magnets play a vital role in modem Industries since the discovery and development of Rare earth based alloys that have magnetic phase of Nd2Fe14B. The alloy has very high maximum energy product, (BH)max that could derive bonded magnets of various energy product. In this research, fabrication of bonded remanent magnets based on hybrid materials between Nd-Fe-B and Ferrite BaO.6(Fe203) has been made by compression molding. It was observed that fraction of porosity in magnets was reduced to a value of < 10% (in volume) as bonded material was increased. Evaluation of magnetic properties for the bonded magnet shown that permanence magnetization is almost equal to the theoretical value with coercivities -300kA.m'1 and corresponding maximum energy product in the range 12.3 - 27.5 kJ.m'3. However, these result is less to 47.9% - 59.4% from the theory.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Morgan
Abstrak :
Tipe Korosi yang terjadi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang terbuat dari paduan Mangan Bronze adalah tipe Korosi Kavitasi. Bentuk Korosi Kavitasi ini cenderung dialami lebih banyak oleh komponen-komponen yang mempunyai kecepatan tinggi dalam fluida, daripada dalam pipa atau tangki tempat fluida mengalir didalam permukaan logam yang diam. Penelitian Korosi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) dilakukan dengan cara studi perpustakaan, kasus dan eksperimen. Dari hasil pengamatan pemasangan Boss Cap Fins (BCF) pada Hub propeller yang diteliti ternyata pemasangan Buss Cap Fins lebih menguntungkan dalam segi efisiensi dan susut berat bila dibandingkan dengan pemakaian "Cap Standard". Hasil pengamatan "SEM-EDAX" terlihat bentuk korosi kavitasi yang terjadi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang terbuat dari paduan Mangan Bronze, Waktu operasi: 5 tahun, merupakan kombinasi antara Korosi Erosi dan Korosi Lubang (pitting), dan umumnya paduan ini sangat tahan terhadap unsur Cl (Chiorida).
Corrosion type which exists in ship propeller made from Manganese Bronze Alloys is cavitation corrosion type. This corrosion type tends to appear more in components used in high speed fluids than in pipe or tanks when the fluid stay. The research were performed by library search, caused experiments. The observation of the installator at Boss Cap Fins (BCF) in fluid propeller showed that the installation is more efficient and light weight than the use of standard Cap. The observation with "SEM-EDAX" showed that cavitation corrosion appeared at ship propeller made from Manganese Bronze Alloys used for five years the corrosion in a combination between erosion and pitting corrosion. This type at Alloy has high resistance against CI.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Elman
Abstrak :
Penelitian presipitasi pada paduan logam ingat bentuk (shape memory alloy) TiNi dan pengaruhnya terhadap temperatur transformasi, telah banyak dilakukan. Hasilnya antara lain menyatakan bahwa terbentuknya presipitat T13Ni4 dapat mengakibatkan paduan ingat bentuk TiNi peka terhadap perubahan temperatur laku panas, tetapi apabila presipitat tumbuh hingga mencapai fasa kesetimbangan, yaitu presipitat TiNi3, paduan ingat bentuk tidak menunjukan adanya fasa antara saat terjadi transformasi. Dalam penelitian ini, telah dilakukan penelitian pengaruh proses penuaan terhadap presipitasi dan temperatur transformasi ingat bentuk paduan Ti-50.04%at. Ni, dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik presipitat dan temperatur paduan Ti-50,04%at.Ni yang dituakan pada tempertaur 550 °C selama 1, 2, 5, 10, 20 dan 30 jam, pengamatan dilakukan menggunakan beberapa metoda yaitu mikroskop optik, mikroskop elektron transmisi (Transmission Electron Microscope - TEM) dan metoda tahanan listrik four probe. Hasil penelitian menunjukan bahwa paduan Ti-50.04%at.Ni, akibat laku panas penuaan berfasa martensit dengan orientasi pelat yang acak. Presipitat yang terbentuk adalah TiNi3 yang tumbuh pada orientasi tertentu, yaitu sesuai dengan hubungan [2021]TmNi3 // [020]Matriks, sedangkan temperatur transformasi tidak menunjukan perubahan yang berarti sebagai akibat perlakuan penuaan. ......Examination of precipitate of TiNi shape memory alloy on temperature transformation has been done by many scientists. They observed that Ti3Ni4 precipitate can affect the transformation temperature of the alloy by heat treatment. If precipitate grows into stability phase, i.e. TiNi3 phase, shape memory alloy failed to show intermediate phase. In this research work aging process on precipitation and transformation temperature of Ti-50.04%at.Ni shape memory alloy were carried out. The aim was study the characteristics of precipitate and transformation temperature of Ti-50.04 %at.Ni alloy which were aged at 550 °C for 1, 2, 5, 10, 20 and 30 hours. The testing method use optical microscope, Transmission Electron Microscope (TEM) and four-probe electric resistance. Experimental results show that Ti-50.04%at.Ni alloy, which were effected by aging treatment have martensite phase. This martensitic is arranged by fine-laths with random orientation. Type of precipitates observed is TiNi3 and they grow through fixed orientation, i.e. [2021]TiNi3 11 [020]Matrix. Furthermore in this study, the transformation temperature were not significantly affected by aging treatment.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supandi
Abstrak :
ABSTRAK Telah dilakukan refinement struktur kristal zeolit Bayah dari data difraksi menggunakan program Rietan. Intensitas difraksi dari zeolit diukur dengan teknik difraksi sinar-x (XRD). Hasil terbaik dari pencocokan dan refinement pola difraksi, yang menunjukkan keberadaan dua fasa klinoptilolit dan mordenit, memberikan tingkat reliabilitas (Rwp) sebesar 11,37 % pada sampel 1 (lokasi 1) dan 10,34 % pada sampel 2 (lokasi 2). Tingginya harga ini disebabkan oleh rendahnya data statistik dan adanya puncak-puncak abnormal, yang mungkin ditimbulkan oleh proses pemurnian zeolit alam yang kurang sempurna atau tingginya mobilitas beberapa atom. Berhasil dikonfirmasikan bahwa zeolit alam berasal dari Bayah mempunyai dua fasa yaitu fasa klinoptilolit dan mordenit yang berturut-turut mempunyai simetri ruang C2/m dengan sistim kristal monoklinik dan simetri ruang Cmcm dengan sistim kristal ortorombik. Pada sampel I fraksi berat masing-masing sebesar 59,26 % untuk fasa klinoptilolit bentuk uni kation K dan 40,74 % untuk mordenit bentuk poli kation K-Na. dengan formula K6,06(A16Si30O72) 3,OH2O dan K3.10 Na5.12(Al8Si40O96). 3,04H2O. Sampel 2, fraksi berat berturutturut sebesar 33,13 % untuk fasa klinoptilolit bentuk poli kation K-Mg dan 66,87 % untuk mordenit bentuk poll kation Ca-Na dengan formula K517 Mg0,16(AI6S6O72).1,0 H2O dan Ca1,13 Na5,63 (Al8Si40096) 1,2H2O. Dominasi fasa klinoptilolit dan mordenit tiap lokasi ternyata berbeda. Adanya dua tipe gugus hydroxyl dalam struktur sangkar zeolit telah diidentifikasi dengan teknik Spektroskopi Infra Merah (FTIR). Morfologi permukaan zeolit telah diperiksa dengan Scanning Electron Miceoscope Energy Dispersive X-Ray Analyzer (SEM-EDAX). Penelitian ini dapat memberikan harapan bahwa zeolit alam Bayah dapat digunakan sebagai bahan dengan pemakaian dan pengembangan zeolit yang tepat guna.
ABSTRACT The crystallographic structures of Bayah zeolite have been refined using RIETAN program from the x-ray diffraction intensity data. The best refinement gives residual factor (Rwp) of 11.37% in sample 1 (first location) and 10.34 % in sample 2 (second location) which comes from poor statistics and abnormal peaks in the data. The latter might be due to the purification problem in natural zeolite process or high mobility of same atoms. This refinement suggest that this Bayah zeolit (first sample) compound crystallizes in two phases of the clinoptilolite K-form (uni-cation) with chemical formula : K6.06 (AI6Si30O72),3.0H20 type monoclinic phase (space group C21m) and mordenite K-Na-form (poly-cation) with chemical formula K3,10 Na5.12(Al8Si40O96). 3.04H20 type orthorhombic phase (space group Cmcm) with mass fraction of 59.26 % and 40.74 % respectively. Second sample compound crystallizes also in two phases of the clinoptilolite K-Mg form (poly-cation) with chemical formula : KS.17 Mgo.16(A16Si30072).1.0 H2O type monoclinic phase (space group C21m) and mordenite Ca-Na-form (poly-cation) with chemical formula : Ca13 Na5.63(AI8Si40096).1.2 H2O type orthorhombic phase (space group Cmcm) with mass fraction of 33.13 % and 66.87 % respectively. Two types of hydroxyl group in framework were identified by using Fourier Transform Infra Red (FTIR). The surface morphology was probed with Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-Ray Analyzer (SEM-EDAX). The results of this investigation raise hope that the Bayah natural zeolit is able to be modified and to be used effectively.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Perdamean
Abstrak :
Telah dilakukan pembuatan keramik porselin dengan menggunakan bahan baku lokal dengan komposisi: 35% feldspar, 35% kaolin dan 30% silika (berat) serta ditambahkan 0 - 40% Al203 (dari berat total). Proses pembentukan dilakukan dengan menggiling bahan baku menggunakan ball mill hingga lolos ayakan 200 mesh, dicetak tekan sebesar 200 kg/cm2 dan selanjutnya disinter pada suhu: 1300, 1350, 1400, 1450, dan 1500°C. Identifikasi fasa yang terbentuk diamati dengan menggunakan XRD. Sifat fisis dan mekanik yang diamati antara lain: porositas, densitas, koefisien ekspansi termal, kekuatan dielektrik, resistivitas, kekuatan patah dan kekerasan. Hasil identifikasi fasa dari keramik dengan menggunakan XRD menunjukan bahwa suhu sintering 1300°C terdiri dari mullite sebagai fasa dominan, quartz dan corundum sebagai fasa minor. Pada suhu 1400°C, fasa dominan adalah mullite dan fasa minor adalah corundum. Sedangkan keramik yang disinter pada suhu 1500°C hanya terbentuk fasa mullite. Hasil pengukuran menunjukan bahwa porositas keramik lebih kecil dari 0,65%, densitas dengan interval 2,34 -- 2,56 g/cm3, dan koefisien ekspansi termal (4,13 - 5,92) x 10 -8 °C -1. Kekuatan patah, kekerasan dan kekuatan dielektrik dari keramik berkisar antara: 76,7 -- 96,7 MPa, 399 - 873 kg/mm2 (Hv) dan 6,64 - 8,95 kV/mm. Resistivitas yang diperoleh pada suhu pengukuran 250 °C dan suhu sintering 1400°C adalah sebagai berikut: 1,85 x 10 8 Ώ-cm pada 0% Al203; 9,98 x 10 8 Ώ-cm pada 10% Al203; 12,3 x 10 8 Ώ-cm pada 20% Al203; 6,64 x 10 8 Ώ-cm pada 30% Al203; dan 4,95 x 10 8 Ώ-cm pada 40% Al203. Ternyata pengaruh penambahan Al203 dan suhu sintering cenderung menghasilkan resistivitas semakin rendah.
Porcelain ceramic with the composition of 35 wt.% feldspar, 35 wt.% kaolin and 30 wt.% quartz and also 0 -- 40 wt.% AI203 as additive have been produced by using local raw materials. The raw materials were ball milled, screened trough 200 mesh, pressed for about 200 kg/cm2 and then sintered at temperature of 1300, 1350, 1400, 1450, and 1500°C. The phase identification was analyzed by using of XRD. The physical and mechanical properties such as porosity, density, coefficient of thermal expansion, dielectric strength, resistivity, bending strength and hardness were measured. The XRD result indicates that the ceramic, which is sintered at temperature 1300°C, consists of mullite as dominant phase, quartz and corundum as minor phase. The 1400°C sintered ceramic consist of mullite as dominant phase and corundum as minor phase. The ceramic, which is sintered at temperature 1500oC, consists of the mullite phase. The experimental results show that the porosity of the ceramics is less than 0.65%, the density is in the range of 2.34 - 2.56 glcm3 and the coefficient of thermal expansion is (4.13 - 5.92) x 10 -6 °C-1. The bending strength, hardness and dielectric strength of the ceramic are in the range of 76.7 --96.7 MPa, 399 - 873 kgflmm2 (Hv) and 6.64 - 8.95 kVlmm respectively. The resistivity for measuring temperature at 250°C and sintering temperature at 1400°C are: 1.85 x 10 8 Ώ-cm, 9.98 x 10 8 Ώ-cm, 12.3 x 10 8 Ώ-cm, 6.64 x 10 8 Ώ-cm, and 4.95 x 10 8 Ώ-cm for 0%, 10%, 20%, 30%, and 40% of Al203 addition respectively. In conclusion, the addition of Al203 and sintering temperature tend to decrease resistivity value of the ceramic.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Mabe
Abstrak :
Roket diluncurkan untuk melakukan missi tertentu. Pada saat peluncuran, roket menahan beban dinamis, statis dan gaya. Keperluan tersebut menggunakan material tabung paduan Aluminium 2024, dan melakukan perancangan supaya relatif ringan serta dapat menahan beban tersebut, tapi hasilnya belum memadai. Supaya perancangan yang akan datang dapat berhasil, perlu dilakukan penelitian material tabung paduan Aluminium 2024. Penelitian yang dilakukan yaitu pemeriksaan material awal yang meliputi pengujian komposisi kimia, kuat tarik, kekerasan, impak dan metalografi. Selanjutnya dilakukan pemanasan spesimen dengan dapur pemanas pada temperatur 450 °C, 500 °C dan 550 °C dengan masing-masing spesimen ditahan selama 15 menit selanjutnya didinginkan di air, udara dan dalam dapur pemanas. Setelah itu dilakukan lagi pengujian kuat tarik, kekerasan, impak dan metallografi. Dari penelitian diperoleh data yaitu untuk spesimen awal paduan aluminium 2024 mengandung unsur 0,464 Fe, 0,87 Mn, 4;802 Cu, 0,0234 Cr, 0,0672 Zn, 1;171 Mg dan 89,5 Al, δy- 37,80 kg/mm2, 6? -47,40 kg/mm2, HV-157,435 dan Ur-19,19 Joule/cm2. Untuk spesimen yang mengalami perlakuan panas nilai ay yang terbesar adalah δy-42,77 kg/mm2 dan terkecil adalah δy-18,76 kglmm2, 6u yang terbesar adalah δu-52,33 kg/mm2 dan terkecil adalah 6?-24,70 kg/mm2, HV yang terbesar adalah HV'-100,41 dan terkecil adalah HV-'47,67 dan Ur yang terbesar adalah Ur-22,27 Joule/cm2 dan Ur-22,32 Joule/cm2 sedangkan terkecil adalah Ur-16,37 Joule/cm2. Dari data tersebut dapat. disimpulkan bahwa material tabung adalah paduan Aluminium 2024, dan akibat dari perlakuan panas yang diterima material telah mengubah. kuat tank, kekerasan, energi impak dan metalografi dari material tersebut. ......Rocket is launched for certain mission. When it is launched, the rocket is to support the dynamic and static load and the force. This requires to make use of the cylindrical material Aluminum alloy 2024, and is to do the design where the material is relatively light and can support the loads however result is not perfect. In order to make a good design, it is important to study cylindrical Aluminum alloy 2024. The research involves a preliminary test of the material which consists of a chemistry composition, tensile strength, hardness, impact and metallography. The specimens were then heated with furnace at the temperatures 450 °C, 500 °C and 550 °C, with each specimens were retained as long as 15 minutes, then it's cooled in water, air and in furnace. After that, the test of tensile strength, hardness, impact and metallography were performed again. From the research are finding of a results for a preliminary specimen of Aluminum alloy 2024 which consists of a 0,464 Fe, 0,87 Mn, 4,802 Cu, 0,0234 Cr, 0,0672 Zn, 1,171 Mg and 89,5 Al, ay-37,80 kg/mm2, au-47,40 kg/mm2, HV-157,435 and Ur-19,19 Joule/cm2. For the specimens were (hen heat treatment, the biggest value of ay is δy-42,77 kg/mm2 and the smallest is ay--18,76 kg/mm2, the biggest value of au is δu-52,33 kg/mm2 and the smallest is δu --24,70' kg/mm2, the biggest value of HV is HV-100,41 and the smallest is HV-47,67 and the biggest value of Ur is Ur-22,27 Joule/cm2 and Ur-22,32 Joule/cm2 and the smallest is Ur-16,37 Joule/cm2. The results are that the Cylinderis of material was Aluminum alloy 2024, and the heat treatment which received was changed the tensile strength, hardness, impact energy and metallography of materials.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>