Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadya Myesha
Abstrak :
Di zaman modern ini, manusia telah mengembangkan kebutuhan mendasar akan listrik. Dalam Skenario Kebijakan yang Dinyatakan, permintaan listrik dunia meningkat dengan kecepatan 2,1% per tahun hingga tahun 2040, yang merupakan dua kali lipat tingkat permintaan energi primer. Hal ini meningkatkan persentase listrik dalam total konsumsi energi final dari 19% pada tahun 2018 menjadi 24% pada tahun 2040. Di negara-negara yang kuat secara ekonomi, konsumsi listrik diperkirakan akan meningkat dengan sangat cepat. Sayangnya, tantangan di Indonesia adalah permintaan listrik tumbuh lebih cepat daripada pasokannya. Kebijakan Energi Nasional (KEN) atau Kebijakan Energi Nasional memperkirakan tingkat elektrifikasi energi terbarukan sekitar 23% pada tahun 2025. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi surya sebagai sumber tenaga listrik utama, karena letak geografisnya yang berada di garis khatulistiwa. . Namun, jumlah ruang yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik tenaga surya ini harus dipertimbangkan. Di lingkungan perkotaan, dimungkinkan untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya di atap bangunan untuk meningkatkan kuantitas energi yang dapat diakses. Kajian ini dilakukan untuk mensimulasikan kemungkinan sistem PLTS terkoneksi jaringan rooftop pada gedung perkantoran Graha PDSI. ......In these modern times, humans have developed a fundamental need for electricity. In the Stated Policies Scenario, the worldwide demand for electricity rises at a pace of 2.1% per year until 2040, which is double the rate of the demand for primary energy. This increases the percentage of electricity in total final energy consumption from 19% in 2018 to 24% in 2040. In economically powerful countries, electricity consumption is expected to increase at an especially rapid rate. The challenge in Indonesia, unfortunately, is that the demand for electricity has grown faster than the supply. The Kebijakan Energi Nasional (KEN) or National Energy Policy forecasts a renewable energy electrification rate of about 23% by 2025. Indonesia has a high potential to develop solar energy as its primary source of electrical power, due to its geographical location seated on the equator. However, the amount of space required for these solar power plants must be taken into consideration. In urban settings, it is possible to install solar power plants on the roof of a structure in order to increase the quantity of accessible energy. This study was conducted to simulate the possibility of a rooftop grid-connected solar power system on the Graha PDSI office building.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Wisnuadi Prabawa B.
Abstrak :
Karena Pandemi COVID-19, dunia pendidikan telah berubah secara dinamis. Siswa dan Guru terpaksa menghadapi kegiatan pembelajaran jarak jauh atau sekarang disebut pembelajaran online karena kehadiran atau pembelajaran tatap muka tidak memungkinkan. Banyak universitas, perguruan tinggi, bahkan sekolah, termasuk Universitat Duisburg-Essen dan Universitas Indonesia terpaksa melakukan pembelajaran online. Media atau perangkat lunak yang kini populer di masyarakat untuk pembelajaran online disebut sebagai synchronous groupware. Groupware sinkron sekarang memainkan peran besar dalam pendidikan. Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang kegunaan synchronous groupware bagi masyarakat. ......Due to the COVID-19 Pandemic, the education world has dynamically changed. Students and Teachers are forced to face far distance learning activities or now called online learning because the presence of face-to-face learning is not possible. Many universities, colleges, and even schools, including Universitat Duisburg-Essen and Universitas Indonesia, are forced to do online learning. The media or software, that is now popular in society for online learning, is called synchronous groupware. Synchronous groupware is now playing a big role in education. This research will deliver a deep understanding of the usefulness of synchronous groupware for society
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Variscia Permata Putri
Abstrak :
Setiap kali seseorang menggerakkan lengan mereka secara sukarela dan lengan itu sendiri bergerak dengan cara yang diinginkan, itu menimbulkan kesan bahwa gerakan itu dihasilkan oleh mereka sendiri dan bahwa lengan adalah bagian dari tubuh mereka yang dapat mereka kendalikan. Kesan ini adalah perasaan yang secara sadar muncul di dalam tubuh mereka, yang dikenal sebagai rasa agensi dan kontrol. Dalam tesis ini, sebuah studi dilakukan untuk menyelidiki bagaimana rasa agensi dan kontrol seseorang dapat dipengaruhi dengan memakai orthosis aktif. Orthosis aktif adalah alat bantu untuk rehabilitasi yang mendukung dan mengkompensasi pasien dengan cedera pada sistem saraf pusat (SSP). Studi ini melibatkan pengenalan gangguan yang disengaja ke mode operasi orthosis untuk memahami persepsi subjektif pengguna tentang perangkat yang tidak berfungsi, khususnya mengenai rasa agensi, kontrol, dan kemampuan pengguna untuk bertindak. Selain itu, penelitian ini membantu untuk memahami jenis gangguan apa yang dapat merusak rasa agensi dan kendali pengguna. Gangguan yang disengaja diperkenalkan di bawah skenario haptic dan multimodal, dengan dua tingkat durasi kesalahan (pendek dan panjang) dan dua tingkat kesalahan yang diperkenalkan (sedikit dan sering). Selanjutnya, umpan balik eksplisit dari penekanan tombol dan kuesioner dinilai dan dianalisis secara statistik untuk menangkap persepsi subjektif pengguna mengenai tingkat keparahan kesalahan dan pengaruhnya terhadap rasa agensi. ......Whenever someone moves their arm voluntarily and the arm itself moves in an intended manner, it creates the impression that the movement has been generated by themselves and that the arm is a part of their body that they can control. This impression is the feeling that consciously arises within their bodies, known as the sense of agency and control. In this thesis, a study is conducted to investigate how the sense of agency and control may be affected by wearing an active orthosis. An active orthosis is an assistive device for rehabilitation that supports and compensates patients with injuries to the central nervous system (CNS). The study involves introducing intentional errors to the mode of operation of the orthosis to understand the user's subjective perception of the malfunctioning device, specifically regarding the sense of agency, control, and the user's ability to act. In addition, this study helps to understand what kind of disturbance that could impair the user's sense of agency and control. Intentional errors are introduced under haptic and multimodal scenarios, with two levels of error duration (short and long) and two levels of introduced errors (few and often). Furthermore, explicit feedback of button presses and a questionnaire is assessed and statistically analyzed to capture the user's subjective perception regarding the severity of the error and its effect on the sense of agency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingrid Bakti
Abstrak :
Salah satu kelemahan yang dihadapi saat bekerja dengan mesin angkatan laut adalah korosi, yang selanjutnya menyebabkan kerusakan parah pada kapal. Oleh karena itu, diperlukan proteksi khusus bagi kapal angkatan laut untuk mencegah terjadinya korosi tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk melokalisasi kerusakan multiple coating yang terjadi pada lambung kapal menggunakan model kapal generik yang dikombinasikan dengan jaringan syaraf tiruan (JST). Simulasi numerik menggunakan perangkat lunak FEM COMSOL Multiphysics dilakukan untuk menghitung tanda tangan potensial listrik bawah air (UEP) yang sesuai. Kerusakan lapisan yang disebutkan di atas didefinisikan di permukaan lambung secara acak dan arus yang dipengaruhi oleh sistem perlindungan katodik arus terkesan (ICCP) serta tanda tangan UEP digunakan sebagai parameter input untuk melatih ANN untuk lebih melokalisasi kerusakan lapisan. Kerusakan lapisan ganda dilacak secara terpisah karena sangat kecil kemungkinan kerusakan lapisan tersebut terjadi secara bersamaan ketika kapal berada dalam kondisi perairan terbuka. Akurasi prediksi dievaluasi oleh JST terlatih dan diuji lebih lanjut untuk model kapal sektoral masing-masing menggunakan 8 dan 12 sektor. Dengan metode deep learning ini didapatkan akurasi sekitar 80% untuk kerusakan lapisan pertama, namun akurasi untuk lokalisasi kerusakan lapisan kedua hanya mencapai 40% dengan model kapal generik mempertimbangkan 12 sektor. Namun, karena implementasi kerusakan kedua di kapal 12 sektor sulit diprediksi oleh JST, tidak masuk akal untuk merealisasikan sektor tambahan. ......One of the disadvantages that is faced when working with naval machinery is corrosion which further causes severe damage to the ship. Therefore, specific protection is needed in the naval vessel in order to prevent said corrosion. This thesis aims to localize multiple coating damages that occur in the ship hull using a generic ship model. The numerical simulation using the FEM software COMSOL Multiphysics is performed to calculate corresponding underwater electric potential (UEP) signature. The aforementioned coating damages are defined in the ship hull surface in a random manner and the impressed currents impressed by the ICCP current as well as the UEP signatures are used as input parameters to train the artificial neural network (ANN) to further localize the coating damage. The multiple coating damages are tracked separately since it is highly unlikely for said coating damages to occur simultaneously when the ship is in open water condition. The prediction test is done by generating the ANN and is tested for the prediction accuracy in the 8 and 12-sector ship. With this deep learning method, approximately 80% of accuracy is obtained for the first coating damage, however the accuracy for the second coating damage localization only reaches 40% with the generic ship model which is divided into 12 sectors taken into consideration. However, since the implementation of the second damage in the 12-sector ship was hard for the ANN to predict, it does not make sense to realize additional sectors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Krisna Ananda Kusuma
Abstrak :
Proses kontrol canggih telah ada sejak tahun 1960-an dan digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah kontrol. Sebagian besar algoritma kontrol canggih pada tahun 1960-an adalah turunan dari algoritma kontrol Proportional-Integral-Derivative (PID). Meskipun 90% dari seluruh masalah kontrol dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma kontrol PID, algoritma tersebut memiliki beberapa kekurangan dalam penanganan batasan nilai variabel kontrol, proses non-minimum phase, perubahan parameter sistem, dan kemudahan penerapan dalam proses multi-variabel yang besar. Penggunaan algoritma kontrol yang lebih canggih dari algoritma kontrol PID tertahan oleh daya komputasi yang dapat ditawarkan oleh komputer digital pada saat itu. Salah satu algoritma kontrol canggih yang dikenal karena kemampuannya menangani kekurangan yang dimiliki oleh algoritma kontrol PID adalah Model Predictive Control (MPC). MPC bekerja dengan menghitung perilaku sistem selama interval waktu yang terbatas ke masa depan dengan menggunakan model yang dimiliki oleh sistem untuk memprediksi perilaku sistem di masa depan. MPC lebih banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah kontrol tertentu karena kemampuannya dalam menambahkan hard state (state yang tidak dapat dilanggar), batasan input, dan kriteria kinerja yang sesuai dalam perancangan sistem kontrol. Namun, karena MPC mengandalkan model sistem untuk memprediksi perilaku masa depan dari sistem yang dikontrol, penggunaan MPC untuk mengontrol sistem terbatas karena sistem tertentu memiliki model yang sangat kompleks untuk diformulasikan. Terlepas dari kekurangan yang dimiliki MPC, penulisan skripsi ini diperuntukkan untuk melihat kelebihan dan kemudahan penerapannya dalam menyelesaikan masalah kontrol optimum. Untuk itu, evaluasi MPC sebagai sistem perencanaan lintasan lokal dan penghindaran tabrakan akan dilakukan. Evaluasi dalam skripsi ini akan menggunakan program simulasi berbasis ROS yang disebut Gazebo dan Rviz dengan Python sebagai bahasa pemrogramannya agar memudahkan bagi siapa saja yang ingin mengimplementasikan MPC sebagai pengontrol sistem dan memberikan media pembelajaran bagi yang ingin belajar mengenai MPC. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil skripsi ini adalah MPC memiliki potensi yang sangat tinggi dalam menyelesaikan masalah kontrol optimum karena kemampuannya dalam memberikan kontrol yang optimal untuk sistem, walaupun diperlukan proses komputasi yang cukup besar sehingga waktu pemrosesan menjadi lambat dengan konfigurasi yang dilakukan pada skripsi ini. ...... Advanced process control has been around since 1960s and is used to solve numerous control problems. Most advance control algorithms in 1960s were the derivation of the classical Proportional-Integral-Derivative (PID) controller algorithm. Although 90% of all control problems can be solved using PID control, it has several drawbacks when it comes to handling constraints, non-minimum phase processes, changes in system parameters, and its straightforward applicability to large, multi-variable processes. The usage for a more advanced control algorithm that is able to tackle those drawbacks was held back by the computational power that the digital computer can offer at that time. One of the advance control algorithms that is known for its ability to handle these drawbacks is called Model Predictive Control (MPC). MPC works by calculating the system behavior over a finite time interval into the future using the system model to predict the future system behavior. It is favorable to solve certain control problems because of its ability to explicitly add hard states (states that cannot be violated), input constraints, and suitable performance criterion into the controller design. However, because MPC relies the system model to predict the future behavior of the controlled system, the ability to implement MPC for system control is decreased because certain system has very complex model to formulate. Apart from the disadvantages of MPC, this thesis explores the advantage and its applicability in solving optimal control problem. For that, the use of MPC for a differential drive robot local planner and obstacle avoidance is evaluated. The evaluation in this thesis will use ROS based simulation environment called Gazebo and Rviz with Python as its programming language so that it is easier for anyone who wants to implement MPC as their system controller and to provide learning case for beginners who wants to start with MPC. At the end of this thesis, it is shown that MPC has a very high potential in solving optimal control problem because of its ability to give optimal control to the system, although it requires quite amount of computational power that makes the processing time slow with the configurations that is done in this thesis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Adhika Pradhana
Abstrak :
Nowadays direct current (DC) microgrids have drawn more consideration because of the expanding use of direct current (DC) energy sources, energy storage, and loads in power systems. With this trend, a system of DC microgrid is needed to design and analyzed. A standalone solar photovoltaic (PV) system with a DC microgrid to supply power for DC loads is proposed. The proposed system comprises of a solar PV system with a boost DC/DC converter, a bi-directional DC/DC converter (BDC), and batteries. The whole system is supposed to work in harmony to gives a value of voltage and power according to what the loads need. There are 2 main working conditions for this system which are at night-time and daytime which each condition will represent real-life working conditions. In the simulation, there will be several scenarios to simulate the working condition of the system in their ideal condition and changing condition, and also the value of the load will be varied to ensure the system work when the load and working condition change. The complete system is designed and executed in a MATLAB/SIMULINK environment. The system will be analyzed to show how effective, stable, and viability especially in real-life working conditions. ......Saat ini microgrid arus searah (DC) telah menarik lebih banyak pertimbangan karena meluasnya penggunaan sumber energi arus searah (DC), penyimpanan energi, dan beban dalam sistem tenaga. Dengan kecenderungan ini, sistem microgrid DC diperlukan untuk merancang dan menganalisis. Sistem fotovoltaik surya (PV) mandiri dengan microgrid DC untuk memasok daya untuk beban DC diusulkan. Sistem yang diusulkan terdiri dari sistem PV surya dengan konverter DC/DC boost, konverter DC/DC dua arah (BDC), dan baterai. Keseluruhan sistem tersebut diharapkan dapat bekerja secara harmonis untuk memberikan nilai tegangan dan daya yang sesuai dengan kebutuhan beban. Ada 2 kondisi kerja utama untuk sistem ini yaitu pada malam hari dan siang hari yang masing-masing kondisi akan mewakili kondisi kerja sebenarnya. Dalam simulasi akan dibuat beberapa skenario untuk mensimulasikan kondisi kerja sistem dalam kondisi ideal dan kondisi yang berubah, serta nilai beban akan divariasikan untuk memastikan sistem bekerja saat beban dan kondisi kerja berubah. Sistem lengkap dirancang dan dijalankan dalam lingkungan MATLAB/SIMULINK. Sistem akan dianalisis untuk menunjukkan seberapa efektif, stabil, dan viabilitas terutama dalam kondisi kerja nyata.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thara Adiva Putri Candra
Abstrak :

Untuk mengoptimalkan biaya dan meningkatkan citra mereka, banyak perusahaan dan institusi yang tertarik untuk secara otomatis mengukur, mentransmisikan, dan mengevaluasi tingkat pengisian dalam wadah daur ulang yang mereka operasikan. Untuk tujuan ini, sensor tingkat pengisian berdasarkan prinsip pengukuran yang berbeda sedang dikembangkan yang secara khusus diadaptasi untuk tugas ini. Mioty akan digunakan sebagai protokol transmisi dalam pengembangan internal. Ini adalah teknologi transmisi baru yang sangat hemat energi dengan jangkauan transmisi yang besar. Namun, tidak ada jaringan untuk Mioty seperti yang ada untuk NB-IoT atau metode serupa. Untuk membangun jaringan, gateway yang terpisah harus disiapkan dan server yang merealisasikan organisasi jaringan dan penanganan data.

Dalam konteks pekerjaan ini, akan dibahas bagaimana jaringan Mioty dapat diatur. Komponen-komponen seperti gateway, server dan perangkat akhir dijelaskan dan kemudian konfigurasi komunikasi yang mungkin dengan Mioty ditentukan dan bagaimana mereka dapat direalisasikan. Diperiksa perangkat lunak mana dari penyedia yang berbeda yang dapat digunakan dan kemungkinan apa yang ada dengannya. Konfigurasi jaringan yang berbeda dipertimbangkan, apakah point to (multi) point, murni pribadi, jaringan lokal dan jaringan melalui LAN dan GSM dimungkinkan. Untuk gateway, prosedur untuk menentukan jumlah dan untuk memilih lokasi pemasangan untuk mencapai cakupan yang diperlukan akan dikerjakan. Dalam banyak kasus, Mioty akan dioperasikan secara paralel dengan LoRaWAN. Akan diselidiki bagaimana LoRaWAN dapat dioperasikan bersama dengan Mioty dalam jaringan. Dengan bantuan beberapa komponen Mioty komersial, konfigurasi jaringan akan direalisasikan dan nilai yang diukur dari sensor akan disimpan dalam database. Visualisasi dilakukan melalui situs web proyek dengan browser. ......In order to optimize costs and improve their image, many companies and institutions are interested in automatically measuring, transmitting and evaluating the fill level in the recycling containers they operate. For this purpose, fill level sensors based on different measuring principles are developed especially adapted to this task. Mioty is to be used as the transmission protocol in the company's own developments. This is a new, very power-saving transmission technology with a large transmission range. However, there is no network for Mioty as there is, for example, for NB-IoT or similar methods. To build a network, dedicated gateways have to be set up and servers that realize the network organization and data handling.

In the context of this work it is examined how one can develop a Mioty network. The components such as gateways, servers and end devices are described and then it is determined which possible configurations of communication there are with Mioty and how they are to be realized. It is examined which software of the different offerers can be used and which possibilities there are with it. Different configurations of the networks are considered, whether point to (multi) point, purely private, local networks and networks over LAN and GSM are possible. For the gateways, a procedure is worked out to determine the number and to select the installation sites in order to achieve the necessary coverage. Mioty shall be operated in parallel to LoRaWAN in many cases. It is to be investigated how LoRaWAN can be operated together with Mioty in the networks. With the help of some commercial Mioty components the network configurations are to be realized and the measured values of the sensors are to be stored in a database. The visualization is done via the project website with a browser.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Vadanti Locana Diwy
Abstrak :
Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Indonesia tidak hanya memfasilitasi kegiatan administrasi tapi juga memfasilitasi kegiatan rapat dan pertemuan. Pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun menyebabkan perubahan pola penggunaan peralatan listrik yang dapat menimbulkan permasalahan pada keandalan sistem kelistrikan gedung tersebut. Kualitas daya adalah setiap permasalahan daya listrik yang berbentuk penyimpangan tegangan, arus, atau frekuensi yang mengakibatkan kegagalan ataupun kesalahan operasi pada peralatan-peralatan yang terjadi pada konsumen energi listrik. Kualitas daya listrik menjadi indikator keandalan sistem kelistrikan. Untuk mengetahui kualitas daya listrik, dilakukan pengukuran parameter-parameter terkait terlebih dulu. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang ada. Jika standar tersebut tidak dapat dipenuhi dapat terjadi kerusakan pada peralatan listrik. Hasil pengukuran pada penelitian ini menunjukkan terdapat gejala tegangan lebih, gangguan harmonik, dan ketidakseimbangan beban. Dari delapan parameter, ditemukan tiga parameter yang tidak sesuai yaitu tegangan yang megalami tegangan lebih dengan rentang nilai rata-rata sebesar 231,5-232,8V untuk setiap fasa, nilai IHDi orde ke-3, ke-5, ke-7, dan ke-15 untuk hari Kamis, 7 April 2022 pukul 06.11 yang melebihi standar dengan nilai berturut-turut sebesar 70,3%, 55,34%, 27,1%, dan 8,07%, serta faktor daya pada fasa T yang nilai minimumnya sebesar 0,7219 yang masih kurang dari 0,85. Rekomendasi yang dapat dilakukan adalah pembuatan energy monitoring dan wiring diagram untuk mengetahui detil pembebanan pada gedung serta pemakaian single-tuned filter untuk gangguan arus harmonik. ......The Dean Office Building of the Faculty of Engineering, University of Indonesia, not only facilitates administrative activities but also facilitates meetings and seminars. The pandemic that has lasted for two years has caused changes in the pattern of using electrical equipment which can cause problems with the reliability of the building's electrical system. Power quality is any electrical power problem in the form of voltage, current, or frequency deviations that result in failure or operating errors in equipment that occur in consumers of electrical energy. The quality of electrical power is an indicator of the reliability of the electrical system. To determine the quality of electric power, the related parameters are measured first. The measurement results are compared with existing standards. If these standards cannot be met, damage to electrical equipment can occur. Out of eight parameters, three did not met the criterias. First, overvoltage on average voltage with the range of 231,5-232,8 V. Second, IHDi nominal on the 3rd, 5th, 7th and 15th harmonics for Thursday, April 7th 2022 on 06.11 am with the value of 70,3%, 55,34%, 27,1% and 8,07%. And third, the minimum power factor for the T phase with the value of 0,7219 is still less than 0,85. Possible solutions include making energy monitoring system and wiring diagram for understanding the load profile of the building. Single-tuned filter can be used for harmonic currents.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jovanka Pingky Agriani
Abstrak :

Kebutuhan akan energi listrik sudah dan akan terus menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, energi konvensional seperti bahan bakar fosil akan semakin langka. Oleh karena itu, perlu mengganti penggunaan energi konvensional dan memanfaatkan energi alternatif seperti energi matahari. Indonesia sebagai negara tropis memiliki keuntungan dimana sinar matahari yang terus bersinar sepanjang tahun sehingga potensi pemanfaatan energi surya sangat besar. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dengan cara pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pada penelitian ini akan dibahas perancangan sistem PLTS atap on-grid tanpa baterai pada sebuah bangunan pabrik PT. KBI berkapasitas langganan 630 kVA yang berlokasi di Cilegon, Banten. Rancangan sistem tersebut mampu berkontribusi sebesar 53,1% dari total rata-rata kebutuhan energi harian pabrik. Kemudian secara ekonomi, rancangan ini memiliki nilai LCOE sebesar Rp. 636,3/kWh yang merupakan nilai yang lebih rendah dari nilai LCOE wilayah Banten dengan modal investasi sebesar Rp. 8.492.988.548 dan waktu pengembalian modal adalah 13 tahun dari jangka waktu investasi 20 tahun. Perancangan ini mampu menghemat rata-rata biaya energi listrik satu tahun sebesar Rp. 883.615.241.


The need for electrical energy has been and will continue to be a primary need for the people of Indonesia. Over time, conventional energy such as fossil fuels will become scarcer. Therefore, it is necessary to replace the use of conventional energy and utilize alternative energy such as solar energy. Indonesia as a tropical country has the advantage that sunlight continues to shine throughout the year so that the potential for the use of solar energy is very large. One form of utilization is by means of the construction of Solar Power Plants (PLTS). In this study, the design of an on-grid roof PLTS system without batteries will be discussed in PT. KBI’s factory building that has a subscription capacity of 630 kVA and located in Cilegon, Banten. The design of the system is able to contribute 53.1% of the total average daily energy needs of the plant. Then economically, this design has an LCOE value of Rp. 636.3 / kWh which is a value lower than the value of LCOE Province Banten with an investment capital of Rp. 8.492.988.548 and a return on capital is 13 years from the investment period of 20 years. This design was able to save the average cost of electrical energy one year of Rp. 883.615.241.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif Fachri
Abstrak :
Keberadaan sumber cahaya yang sesuai adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang nyaman di ruang kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengaudit sistem pencahayaan eksisting pada ruang kelas gedung EC FTUI, kemudian dilakukan penggantian lampu eksisting dengan lampu LED yang dapat memenuhi kebutuhan standar pencahayaan pada ruang kelas, sesuai pada SNI 03-6575-2001 yaitu 250 lux. Berdasarkan hasil pengukuran, dapat diketahui bahwa pencahayaan alami dan buatan sudah memenuhi standar pencahayaan dengan kesesuaian 334,66%. Akan tetapi, pencahayaan dari sumber buatan saja masih belum memenuhi standar pencahayaan, di mana kesesuaian pencahayaan buatan dengan standar adalah 56,7%. Penggantian lampu akan dilakukan dengan dua skenario. Skenario pertama adalah skenario penggantian lampu tanpa mengubah titik lampu aktual, sedangkan skenario kedua adalah skenario penggantian lampu bersamaan dengan pengubahan titik lampu yang disesuaikan dengan dimensi ruangan. Hasil analisis menunjukkan rata-rata pencahayaan lampu pengganti skenario 1 sebesar 298,5 lux dan skenario 2 sebesar 309,4 lux. Penggantian lampu kedua skenario juga berdampak kepada konsumsi energi listrik per hari masing-masing sebesar 10,4192 kWh dan 10,8384 kWh. Berdasarkan analisis biaya, biaya penggantian lampu yang dibutuhkan pada skenario 1 dan skenario 2 masing-masing sebesar Rp60.953.114,08 dan Rp58.231.375,92. Selain itu, biaya operasional lampu penggantian skenario 1 dan skenario 2 masing-masing sebesar Rp2.408.416,03 dan Rp2.505.312,06 setiap tahunnya. ......The existence of an appropriate light source is one of the most important factors in supporting comfortable teaching and learning activities in the classroom. This study aims to audit the existing lighting system in the classrooms of the EC FTUI building, then replace the existing lamps with LED lamps that can meet the needs of lighting standards in classrooms, according to the SNI 03-6575-2001, which is 250 lux. Based on the measurement results, it can be seen that natural and artificial lighting has met the lighting standards with 334.66% suitability. However, lighting from artificial sources alone still does not meet lighting standards, where the suitability of artificial lighting with standards is 56,7%. Lamp replacement will be carried out in two scenarios. The first scenario is a lamp replacement scenario without changing the actual lamp point, while the second scenario is a lamp replacement scenario along with changing the lamp point according to the dimensions of the room. The results of the analysis show that the average replacement lamp lighting for scenario 1 is 298.5 lux and scenario 2 is 309.4 lux. The replacement of lamps in both scenarios also has an impact on electricity consumption per day by 10.4192 kWh and 10.8384 kWh, respectively. Based on the cost analysis, the cost of replacing the lamps required in scenario 1 and scenario 2 is Rp60,953,114.08 and Rp58,231,375.92, respectively. In addition, the operational costs for replacement lamps in scenario 1 and scenario 2 are Rp2,408,416.03 and Rp2,505,312.06, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>