Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinta Indrawati
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak integrasibus sedang reguler ke sistem Transjakartapada aspek operasional dan finansial. Objek yang diteliti adalah Metromini S.640 dengan rute Pasar Minggu- Tanah Abang. Data pada penelitian ini didapatkan berdasarkan survei naik turun penumpang dan survei wawancara terhadap operator yang dijadikan sasaran untuk diintegrasikan. Metode analisis yang digunakan adalah perbandingan analisis deskriptif pada komponen operasional, biaya operasional dan pendapatan dari layanan eksisting dan layanan rencana. Komponen operasional yang ditinjau berupa waktu senjang (headway), waktu tempuh, kecepatan rencana, jumlah ritase, dan jumlah armada. Hasil penelitian menunjukan terjadi perubahan karakteristik operasional layanan setelah metromini diintegrasikan dengan Bus Transjakarta antara lain kecepatan perjalanan yang meningkat sebesar 59%, waktu tempuh yang berkurang sampai dengan 30 menit dibandingkan dengan layanan eksisting, jumlah ritase layanan rencana juga mengalami penambahan sebanyak 3 rit yang meningkatkan jumlah pendapatan. Biaya operasional yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu Rp 4227,69 /Bus-km untuk layanan rencana dan Rp 4113,72 /Bus-km untuk layanan eksisting. Dengan menggunakan tarif dan jumlah penumpang eksisting pendapatan untuk layanan rencana meningkat hingga 45,07% jika dibandingkan dengan layanan eksisting. ...... This research is conducted to find out the impact of the integration of the medium regular Bus with Transjakarta system on the operational and financial aspects. The object of this research is the Metromini S.640 which is starts from Pasar Minggu's terminal to Tanah Abang?s terminal. The data on this research areobtained based on boarding and alightingand interview survey. Descriptive analysis method is used to compare the operational components, operational cost and revenue between existing services and planning services.The operational component analysed consists of headway, travel time,speed design, number of trip, and number of vehicle. Results of this research show that there is a changes in services after the Metromini integrated with Transjakarta Bus. Travel speed is increased by 59%, travel time reduced up to 30 minutes, the number of trip are increased about 3 ritase. Operational costs are obtained based on the calculations is Rp 4227,69/Bus-km for the planning services and Rp 4113,72 /Bus-km for the existing services. Revenue for the planning services are increased up to 45,07% than the existing services by using the existing fares and number of passengers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winas Maulidani Susanto
Abstrak :
Pada perbaikan jalan baik dengan metode milling maupun crushed, kupasan aspal atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Campuran beraspal yang diolah dari maerial baru selalu digunakan untuk membuat perkerasan jalan. Hal ini menjadi masalah ketika sampah RAP terus menumpuk dan ketersediaan material baru seperti agregat dan aspal di alam terus berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan aspal daur ulang atau RAP sebagai material campuran beraspal, sehingga tidak hanya dibuang dan menjadi sampah. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan melakuan Marshall Test pada material RAP yang digunakan. Pencampuran dilakukan menggunakan metode campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan manambahkan zeolit pada proses pencampuran beraspal jenis Laston Lapis Aus AC-WC. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat yaitu 120°C. Temperatur yang lebih rendah daripada hot mix asphalt dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah pengaruh dari jumlah RAP dan kadar aspal yang digunakan pada campuran WMA-RAP, serta menganalisis campuran yang paling bagus dan sesuai dengan standar Bina Marga. ......On road improvements with both milling and crushed methods, asphalt peel or Reclaimed Asphalt Pavement RAP is only discarded and not utilized properly. A paved mixture processed from a new material is always used to make pavement. This is a problem when RAP trash continues to accumulate and the availability of new materials such as aggregates and asphalt in the nature continues to decrease. This study aims to utilize recycled asphalt or RAP as an asphalt mixed material, so it is not only thrown away and becomes garbage. The research method used is experiment with Marshall Test done on RAP material used. This research uses warm mix asphalt WMA mixture method by adding zeolite to powder mixing process of Asphalt Concrete Wearing Course AC WC type. The mixing process is carried out at a warm temperature of 120°C. Lower temperatures than hot mix asphalt can reduce fuel use and reduce the emissions of carbon produced. The conclusions from this research are the effect of the amount of RAP and the asphalt content used in the WMA RAP mixture, as well as analyzing the best mixture and in accordance with DGH standards.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetya Jodhi
Abstrak :
Tol Lingkar luar atau biasa dikenal dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) melewati beberapa kota besar di sekitaran Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor dengan tujuan untuk memberikan kebutuhan mobilisasi masyarakat dari dan menuju kota Jakarta. Akan tetapi, karena komposisi dari kendaraan berat yang cukup banyak dan juga adanya gradien jalan yang memberikan dampak cukup besar pada kecepatan kendaraan berat menjadikan jalan tol Jakarta Outer Ring Raod (JORR) ini mengalami kemacetan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan komposisi kendaraan berat dan gradien jalan terhadap hubungan kecepatan, kepadatan, dan juga arus lalu lintas secara simultan dan makroskopis. Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya yang dilakukan secara parsial untuk masing-masing gradien serta tidak memperhitungkan komposisi kendaraan berat. Analisa dilakukan melalui kalibrasi model arus lalu lintas menggunakan data yang didapat dari penelitian sebelumnya yang dilengkapi melalui perekaman data lalu lintas pada bagian yang terjadi kekurangan data. Kalibrasi model dibedakan atas gradien dan komposisi kendaraan berat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Model Underwood (eksponensial) dapat menggambarkan hubungan parameter lalu lintas jalan tol JORR Jakarta dengan baik. Berdasarkan model arus lalu lintas yang dikelompokkan atas komposisi HV dan juga gradien jalannya, terlihat bahwa kecepatan aliran bebas (uf) untuk komposisi HV ≤ 10% pada gradien 0% (111.81 km/jam) lebih baik dari HV > 10% pada gradien 3.5% (76.29 km/jam) dengan perbedaan sebesar 35.52 km/jam (31.77%). Kapasitas aktual jalan (qm) pada gradien 0% dengan komposisi HV ≤ 10% (5876.09 smp/jam) juga menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan pada gradoen 3.5% dengan komposisi HV >10% (4677.77 smp/jam) dengan perbedaan sebesar 1198.32 smp/jam (20.39%). ......The Outer Ring Road or commonly known as the Jakarta Outer Ring Road (JORR) passes through several major cities around Jakarta such as Tangerang, Bekasi, Depok, and Bogor with the aim of providing community mobilization needs to and from the city of Jakarta. However, the composition of heavy vehicles is quite large and there are also road gradients that have a considerable impact on the speed of heavy vehicles. Because of that Jakarta Outer Ring Raod (JORR) toll road is experiencing congestion. This study aims to analyze the relationship between the composition of heavy vehicles and road gradients to the relationship of velocity, density, and traffic flow simultaneously and macroscopically. This study complements previous studies conducted partially for each gradient and does not take into account the composition of heavy vehicles. The analysis is carried out through a calibration of the traffic flow model using data obtained from previous studies which are equipped with recording traffic data in the part where there is a lack of data. Model calibration is distinguished by gradients and composition of heavy vehicles. The results of this study indicate that the Underwood (exponential) model can properly describe the relationship between the parameters of the JORR Jakarta toll road traffic. Based on the model of traffic flow grouped on the composition of HV and also the gradient of the road, it can be seen that the free flow speed (uf) for HV composition ≤ 10% at 0% gradient (111.81 km/h) is better than HV> 10% on gradient 3.5% (76.29 km/h) with a difference of 35.52 km/h (31.77%). The actual road capacity (qm) at 0% gradient with HV composition HV 10% (5876.09 pcu/hour) also shows a better value than gradient 3.5% with HV composition > 10% (4677.77 pcu/hour) with a difference of 1198.32 pcu/hour (20.39%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rizka Thoriq
Abstrak :
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi hidup seluruh orang di dunia secara signifikan dan telah menciptakan kebiasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu banyak orang berdiam diri di rumah sehingga toko daring menjadi salah satu pilihan tempat untuk berbelanja. Sebelum adanya pandemi COVID-19, konsumen melakukan kegiatan belanja dengan 2 metode yaitu belanja konvensional (perjalanan ke toko) dan metode belanja daring dimana perjalanan belanja konsumen ke toko digantikan dengan perjalanan kurir pengiriman barang ke rumah konsumen. Perubahan ini mempengaruhi sektor transportasi sehingga diperlukan penelitian tentang perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat pandemi COVID-19 yaitu pada kemunculan pandemi COVID-19, potensi berakhirnya COVID-19, dan potensi efek dari intervensi COVID-19 (sebelum, selama dan setelah COVID-19 berakhir) dengan cara mengumpulkan data dari 294 konsumen yang berdomisili di Jabodetabek melalui kuesioner dilanjutkan dengan melakukan analisis uji kesamaan pada ketiga rentang waktu tersebut untuk 2 komoditas belanja yaitu grocery dan fashion. Hasil dari penelitian menunjukkan pandemi COVID-19 memberikan dampak pada perubahan pola perjalanan belanja konsumen pada tiap aspek yakni frekuensi perjalanan belanja konvensional, moda perjalanan, jenis perjalanan dan frekuensi belanja daring konsumen namun dengan perbedaan signifikansi untuk tiap kelompok karakteristik konsumen yakni jumlah penghasilan per bulan, tingkat pendidikan terakhir, jenis kelamin, dan usia konsumen. Untuk mengantisipasi perubahan pola perjalanan belanja konsumen pasca pandemi COVID-19, otoritas transportasi kota sebaiknya menyesuaikan perencanaan transportasi kota dalam pemodelannya agar lebih akurat terutama pada perencanaan yang terkait dengan kendaraan last-mile delivery dan logistik kota. Agar penelitian terkait perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat pandemi COVID-19 lebih valid, sebaiknya dilakukan pengumpulan data pada saat pandemi COVID-19 benar-benar telah hilang. ......The COVID-19 pandemic has significantly affected the lives of all people in the world and has created an unprecedented habit of many people staying at home so that online stores are becoming one of the places of choice for shopping. Before the COVID-19 pandemic, consumers carried out shopping activities with 2 methods, conventional shopping (trips to stores) and online shopping methods where the consumer's shopping trip to the store was replaced by a courier trip to deliver goods to the consumer's home. This change affects the transportation sector so research is needed on changes in consumer’s shopping trip patterns due to COVID-19. This study aims to analyze changes in consumer’s shopping trip patterns due to the COVID-19 pandemic, as the time when the emergence of the COVID-19 pandemic, the potential end of COVID-19, and the potential effects of COVID-19 interventions (before, during, and after COVID-19 ends) by collecting data from 294 consumers who live in Jabodetabek through questionnaires followed by an analysis of the similarity test on the three timescales for 2 shopping commodities, which are grocery and fashion. The results of the study show that the COVID-19 pandemic has had an impact on changes in consumer shopping trip patterns in each aspect, those are the frequency of conventional shopping trips, modes of trip, types of trip, and the frequency of consumer online shopping, but with significance differences for each group of consumer characteristics, those are the amount of income per month, last education level, gender, and age of consumers. To anticipate changes in consumer’s shopping trip patterns after the COVID-19 pandemic, city transportation authorities should adjust urban transportation planning in its modeling to be more accurate, especially in planning related to last-mile delivery vehicles and city logistics. In order for research related to changes in consumer’s shopping trip patterns due to the COVID-19 pandemic to be more valid, it is better to collect data when the COVID-19 pandemic has completely disappeared.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Luthfia
Abstrak :
Perkembangan e-commerce dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan adanya perubahan perilaku belanja daring. Hal ini mengakibatkan kegiatan Last Mile Delivery (LMD) meningkat. LMD merupakan perjalanan terakhir dari proses pengantaran barang. Seiring dengan meningkatnya kegiatan LMD dan banyaknya pilihan layanan LMD yang tersedia di Indonesia dengan karakteristik layanan yang berbeda-beda, maka diperlukan kajian untuk mengevaluasi berbagai sistem layanan LMD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pilihan pelanggan terhadap berbagai sistem layanan LMD berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Hasil kuesioner berupa urutan faktor kepentingan responden dalam memilih layanan LMD selanjutnya diolah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor biaya pengiriman merupakan faktor yang paling mempengaruhi pelanggan dalam menentukan pilihan layanan LMD dengan bobot sebesar 61,2%, selanjutnya faktor durasi pengiriman dengan bobot 27,8%, dan faktor eksternalitas dengan bobot 11%. Dengan meninjau dari tiga faktor tersebut, layanan Lazy Delivery merupakan jenis layanan LMD yang paling dipilih oleh pelanggan dengan bobot 43,09%, diikuti dengan layanan Fast Delivery 1 dengan bobot 19%, Fast Delivery 2 dengan bobot 15,2%, dan Super Fast Delivery dengan bobot 11,77%. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan perancangan sistem LMD kedepannya bagi para pemangku kepentingan penyedia layanan LMD. ......The development of e-commerce from year to year is increasing in line with changes in the behavior of customers who dare to shop. This has also increased Last Mile Delivery (LMD) activities. LMD is the last journey of a process of delivering goods. Along with LMD activities and the many choices of LMDs available in Indonesia with different service characteristics, it is necessary to study various LMD service systems. The purpose of this study is to analyze the customer's choice of various LMD service systems based on the factors that influence the choice (delivery duration, delivery cost, and externalities). The research was conducted by collecting respondent data using a survey questionnaire from 35 respondents who had made bold shopping and lived in Jabodetabek. The results of the questionnaire in the form of a sequence of respondents' interest factors in choosing LMD services were then processed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The results showed that the shipping cost factor is a factor that influences customers in determining the choice of LMD services with a weight of 61.2%, followed by a delivery duration factor with a weight of 27.8%, and an externality factor with a weight of 11%. By reviewing these three factors, Lazy Delivery service is the most preferred type of LMD service by customers with a weight of 43.09%, followed by Fast Delivery 1 with a weight of 19%, Fast Delivery 2 with a weight of 15.2%, and Super Fast Shipping with a weight of 11.77%. The results of the study can be used as considerations for future LMD system design for stakeholders of LMD service providers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Fadhlansyah
Abstrak :
Sebagai hasil dari perkembangan belanja daring yang pesat, semakin banyak barang dan jasa yang dikirim secara langsung ke unit tempat tinggal. Jumlah orang yang melakukan belanja secara daring melalui platform perdagangan elektronik juga meningkat dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada peningkatan bangkitan perjalanan barang ke daerah pemukiman. Meningkatnya penggunaan belanja daring melalui platform perdagangan elektronik ini semakin mendorong pentingnya penelitian mengenai pola bangkitan perjalanan barang yang dihasilkan dari daerah pemukiman. Namun, penelitian-penelitian mengenai bangkitan perjalanan barang sebelumnya berfokus kepada bangkitan yang dihasilkan oleh perusahaan atau tempat usaha dan masih sedikit yang mengenai bangkitan perjalanan yang dihasilkan oleh daerah pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi bangkitan perjalanan barang dan mengembangkan model bangkitan perjalanan barang untuk pengiriman ke rumah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner kepada 273 orang yang berdomisili Jabodetabek untuk mengetahui karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, dan jumlah pengiriman barang ke rumah. Data tersebut dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda yang selanjutnya dibuat model regresi linear berganda dengan jumlah pengiriman barang ke sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi antara jenis rumah tinggal, jumlah anggota keluarga, gender, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan terhadap jumlah pengiriman barang ke rumah. Dalam permodelan regresi linear berganda, hanya variabel jenis rumah tinggal, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan yang memiliki signifikansi terhadap model. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk memperkirakan dampak pembangunan daerah pemukiman terhadap bangkitan perjalanan di sekitarnya. (Bangkitan perjalanan barang, pengiriman ke rumah, belanja daring, perdagangan elektronik) ......As a result of online shopping’s rapid development, more goods and services are being delivered directly into residences. The number of people who shop online using e-commerce platforms also increases with the Covid-19 pandemic and causes an increase in freight trip generation. This increase further pushes the need to understand freight trip generation patterns. However, most research on freight trip generation still focuses on freight generated by business establishments in comparison to freight trips generated by residential units. This research aims to analyze the factors that affect freight trip generation and develop a freight trip generation model for home deliveries. Data collection is done using questionnaires with 273 people who reside in Jabodetabek as samples to understand the individual characteristics, household characteristics, and the number of freight trips generated by each residential unit. Collected data is analyzed using multiple linear regression method into multiple linear regression model with the number of freight trips generated as the dependent. The result shows that there’s a correlation between the home type, number of household members, gender, household income, and number of vehicles with the number of goods delivered to residential units. On multiple linear regression modelling, only the home type, household income, and number of vehicles have significance towards the model. This research can be used by city transportation authorities as a reference to predict the impact of urban areas development towards freight trip generation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udayalaksmanakartiyasa Halim
Abstrak :
Penelitian ini mencoba menganalisis dampak yang terjadi jika dilakukan perpanjangan koridor pelayanan buslane Tangerang, yang direncanakan berawal dari Terminal Poris Plawad menuju Terminal Kalideres, menjadi berawal dari Cikokol menuju Terminal Kalideres. Metode yang dipakai berbasiskan koridor, dengan merancang pelayanan untuk kedua alternatif koridor untuk kemudian dibandingkan kinerja dari masing-masing koridor tersebut. Parameter kinerja pelayanan yang ditinjau antara lain besaran potensi permintaan, potensi pendapatan, dan biaya operasional yang dibutuhkan dari masing-masing koridor. Hasil penelitian menyatakan bahwa koridor Cikokol-Kalideres mempunyai potensi jumlah penumpang 3,7% lebih besar daripada koridor Poris Plawad-Kalideres dan dengan menggunakan metode incremental B/C ratio diketahui bahwa koridor Cikokol-Kalideres memberikan keuntungan yang lebih besar daripada koridor Poris Plawad-Kalideres. ......This study is about impact analysis of the extension of Tangerang-Jakarta buslane corridor. For which it is planned to be from Poris Plawad Terminal to Kalideres Terminal, the case in this study is to extend it to be from Cikokol to Kalideres Terminal. The method used in this study is corridor-based, by planning the service on both of the corridors so then the performance of both can be compared. The performance parameter itself consists of total potential demand, potential revenue, and operational cost of each service line. Result of this study suggests that Cikokol-Kalideres corridor has a greater potential demand by 3,7% compared to Poris Plawad-Kalideres corridor and with the method of incremental B/C ratio, it is shown that Cikokol-Kalideres corridor gives a better profit rather than Poris Plawad-Kalideres corridor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Baskoro
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk memilih diantara dua koridor penghubung kota Jakarta dengan Bekasi yang akan terlebih dahulu diterapkan sistem pengumpan transjakarta. Dua koridor penghubung tersebut adalah Jalan Bekasi Raya dan Jalan Raya Kalimalang. Parameter pemilihan dalam dalam penelitian ini adalah besaran permintaan penumpang, biaya operasional armada, dan potensi pemasukan. Maetode yang dipakai adalah berbasiskan koridor, dengan membuat rencana operasional pelayanan pada kedua koridor. Dalam penelitian ini dilakukan 3 skenario yang akan diterapkan, yaitu tanpa perubahan geometrik, dilakukan perubahan geometrik dengan biaya ditanggung pemerintah, dan dilakukan perubahan geometrik dengan biaya ditanggung operator. Hasil yang didapatkan adalah pada skenario 1 dan 3 koridor yang dipilih untuk dioperasikan terlebih dahulu adalah Jalan Bekasi Raya, sedangkan pada skenario 2 tergantung dari harga tarif yang ditetapkan. ......This study is conducted to choose which of the two alternatives of corridor between Jakarta and Bekasi to be implemented first as Transjakarta feeder system. The alternatives are through Bekasi Raya Street and through Kalimalang Street. The parameters used in this study are total potential demand, operational cost, and potential revenue of each corridor. There are three scenario constructed, without geometric changes, with geometric changes by govermental fund, and with geometric changes by operator?s fund. The result suggest that in the 1st and 3rd scenario it?s better to implement Bekasi Raya Street corridor, while in the 2nd scenario the choice depends on the price of the service.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Meliaresti
Abstrak :
Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan pertumbuhan e-commerce paling pesat, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 78% di tahun 2018. Salah satu jenis e-commerce yang turut berkembang secara pesat adalah jenis B2C (Business-to-Customer), yaitu salah satu jenis e-commerce yang memasarkan barang dari pihak produsen secara langsung ke pihak konsumen sehingga jenis pengiriman yang menunjang proses ini adalah pengiriman home delivery. Akibat permintaan akan konsep bisnis B2C yang juga semakin melonjak, terjadi kekompetitifan antar penyedia jasa pengiriman home delivery sehingga segmen last mile pada proses pengiriman barang menjadi terfragmentasi. Selain itu, terjadi juga berbagai kegagalan pengiriman dari sistem home delivery sehingga sistem ini menjadi kurang efektif pada segmen last mile. Sistem parcel locker hadir untuk memperbaiki ketidakefektifan yang disebabkan oleh sistem pengiriman home delivery. Di sisi lain, walaupun sejumlah usaha telah diupayakan untuk meningkatkan efektivitas, perencanaan sistem pengiriman barang belum mempertimbangkan dampak buruk yang ditimbulkan, salah satunya terhadap lingkungan. Dampak ini disebut eksternalitas, yaitu dampak yang dirasakan oleh pihak yang tidak terlibat langsung dalam aktivitas pengiriman barang. Aspek eksternalitas direpresentasikan menjadi biaya eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengaji efektivitas sistem pengiriman parcel locker berdasarkan biaya eksternal yang harus dibayarkan. Dalam melakukan penelitian, pertama dilakukan identifikasi besarnya biaya eksternal pada sistem pengiriman home delivery. Selanjutnya, dilakukan identifikasi besarnya biaya eksternal pada sistem pengiriman parcel locker. Efektivitas direpresentasikan sebagai perbandingan antara biaya eksternal dari sistem parcel locker dan home delivery. Maka, dilakukan perbandingan antara kedua variabel tersebut untuk menentukan efektivitas dari sistem pengiriman parcel locker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa home delivery 3 kali lebih efektif untuk aktivitas tinggi dan 7 kali efektif untuk aktivitas rendah. ......Indonesia is first-ranked as the country with the fastest e-commerce growth throughout the world with its 78% growth rate in 2018. One of the e-commerce means profoundly affected by this case is B2C (Business to Customer), which refers to a process of marketing the products from its sellers directly to the aimed customers implying that home delivery is considered as the most relevant delivery system. Due to the considerably ever-rising demand for B2C, competitiveness occurs among various logistic providers as a means to meet the customers' needs of the delivery process. Consequently, customers engage various logistic providers so that the last segment of the whole process¾last-mile segment¾turns out to be substantially fragmented. Also, it is aggravated by the multiple failed deliveries ensuring that home delivery is no longer reflected to be adequately effective within the last-mile segment. Parcel locker, as one of the innovative delivery systems, is presented to be one of the solutions to the aforementioned home delivery issues. Parcel locker consists of three categories and one of those three is an operational locker that is equipped with a well-managed time slot. On the contrary, despite the effort attempted to increase the effectiveness of the delivery process, the planning for the delivery system commonly has not completely taken the caused negative environmental effects into account. These effects are categorized as externalities that affect a third party who did not choose to involve in the delivery process. These externalities are represented by external costs. This research aims to determine the effectiveness of parcel locker based on its caused environmental externalities. First, we identify the external costs resulting from the home delivery process. Then, with the same methodology, we identify the external costs caused by the parcel locker. Effectiveness is given by the comparison between the external costs caused by parcel locker and home delivery. Finally, we compare those two results from the previous two steps to identify the effectiveness of parcel lockers based on its caused externalities. The result shows that home delivery is 3 times more effective for high shipment activity and 7 times more effective for low shipment activity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Fernando Immanuel Lambok
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang analisa campuran Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) dan limbah plastik LDPE pada campuran panas (Hotmix) aspal melalui uji Marshall Stability Test dengan kadar aspal tinggi. Penelitian ini didasari oleh isu lingkungan yang semakin meningkat. RAP bisa digunakan kembali sebagai campuran aspal namun membutuhkan material tambahan yang dapat membuat karakteristiknya mendekati atau bahkan menyamai campuran aspal biasa. Untuk itu, penelitian ini menggunakan material tambahan berupa plastik LDPE (Low Density Polyethylen), didasari oleh banyaknya sampah plastik kresek disekitar kita. Pada penelitian ini, metode pencampuran aspal dan plastik LDPE yang digunakan adalah metode Wet Process. Proses pembuatan benda uji Marshall mengikuti standar ACWC, untuk RAP dilakukan pengujian ekstraksi. Aspal dicampur dengan plastik LDPE, lalu agregat baru dicampurkan dengan RAP. Hasil uji Marshall menunjukkan bahwa nilai stabilitas pada campuran RAP 65% kadar aspal 5% memiliki nilai tertinggi sebesar 1434,582 kg, nilai Flow pada campuran RAP 45% kadar aspal 5%; RAP 55% kadar aspal 5%; dan semua campuran RAP 65% diatas standar ACWC yaitu 4, nilai MQ tertinggi adalah 401,33641 pada campuran RAP 45% kadar aspal 4%, Nilai VMA pada semua campuran diatas standar, Nilai VIM beragam ada yang memenuhi standar dan ada yang tidak, dan nilai VFA pada campuran tersebut hanya beberapa yang memenuhi standar ACWC. ......This research discusses the analysis of the mixture of Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) and LDPE plastic waste in hot mix (Hotmix) asphalt through the Marshall Stability Test with high bitumen content. This research is based on increasing environmental issues. RAP can be reused as an asphalt mixture but requires additional material that can make its characteristics close to or even equal to ordinary asphalt mixtures. For this reason, this study uses additional material in the form of LDPE (Low Density Polyethylene) plastic, based on the large amount of plastic waste around us. In this study, the method of mixing asphalt and LDPE plastic used was the Wet Process method. The process of making Marshall specimens follows ACWC standards, for RAP extraction testing is carried out. Asphalt is mixed with LDPE plastic, then the new aggregate is mixed with RAP. Marshall test results show that the value of stability in the RAP mixture of 65% asphalt content of 5% has the highest value of 1434.582 kg, the value of Flow in the mixture of RAP 45% asphalt content of 5%; RAP 55% asphalt content 5%; and all RAP mixtures are 65% above the ACWC standard, namely 4, the highest MQ value is 401.33641 in the RAP mixture 45% asphalt content 4%, VMA values ​​in all mixtures above the standard, VIM values ​​vary, some meet the standard and some are not, and Only a few of the VFA values ​​in these mixtures meet the ACWC standards.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>