Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Udayalaksmanakartiyasa Halim
"Penelitian ini mencoba menganalisis dampak yang terjadi jika dilakukan perpanjangan koridor pelayanan buslane Tangerang, yang direncanakan berawal dari Terminal Poris Plawad menuju Terminal Kalideres, menjadi berawal dari Cikokol menuju Terminal Kalideres.
Metode yang dipakai berbasiskan koridor, dengan merancang pelayanan untuk kedua alternatif koridor untuk kemudian dibandingkan kinerja dari masing-masing koridor tersebut. Parameter kinerja pelayanan yang ditinjau antara lain besaran potensi permintaan, potensi pendapatan, dan biaya operasional yang dibutuhkan dari masing-masing koridor.
Hasil penelitian menyatakan bahwa koridor Cikokol-Kalideres mempunyai potensi jumlah penumpang 3,7% lebih besar daripada koridor Poris Plawad-Kalideres dan dengan menggunakan metode incremental B/C ratio diketahui bahwa koridor Cikokol-Kalideres memberikan keuntungan yang lebih besar daripada koridor Poris Plawad-Kalideres.

This study is about impact analysis of the extension of Tangerang-Jakarta buslane corridor. For which it is planned to be from Poris Plawad Terminal to Kalideres Terminal, the case in this study is to extend it to be from Cikokol to Kalideres Terminal.
The method used in this study is corridor-based, by planning the service on both of the corridors so then the performance of both can be compared. The performance parameter itself consists of total potential demand, potential revenue, and operational cost of each service line.
Result of this study suggests that Cikokol-Kalideres corridor has a greater potential demand by 3,7% compared to Poris Plawad-Kalideres corridor and with the method of incremental B/C ratio, it is shown that Cikokol-Kalideres corridor gives a better profit rather than Poris Plawad-Kalideres corridor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Baskoro
"Penelitian ini dilakukan untuk memilih diantara dua koridor penghubung kota Jakarta dengan Bekasi yang akan terlebih dahulu diterapkan sistem pengumpan transjakarta. Dua koridor penghubung tersebut adalah Jalan Bekasi Raya dan Jalan Raya Kalimalang. Parameter pemilihan dalam dalam penelitian ini adalah besaran permintaan penumpang, biaya operasional armada, dan potensi pemasukan. Maetode yang dipakai adalah berbasiskan koridor, dengan membuat rencana operasional pelayanan pada kedua koridor. Dalam penelitian ini dilakukan 3 skenario yang akan diterapkan, yaitu tanpa perubahan geometrik, dilakukan perubahan geometrik dengan biaya ditanggung pemerintah, dan dilakukan perubahan geometrik dengan biaya ditanggung operator. Hasil yang didapatkan adalah pada skenario 1 dan 3 koridor yang dipilih untuk dioperasikan terlebih dahulu adalah Jalan Bekasi Raya, sedangkan pada skenario 2 tergantung dari harga tarif yang ditetapkan.

This study is conducted to choose which of the two alternatives of corridor between Jakarta and Bekasi to be implemented first as Transjakarta feeder system. The alternatives are through Bekasi Raya Street and through Kalimalang Street. The parameters used in this study are total potential demand, operational cost, and potential revenue of each corridor. There are three scenario constructed, without geometric changes, with geometric changes by govermental fund, and with geometric changes by operator?s fund. The result suggest that in the 1st and 3rd scenario it?s better to implement Bekasi Raya Street corridor, while in the 2nd scenario the choice depends on the price of the service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Indrawati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak integrasibus sedang reguler ke sistem Transjakartapada aspek operasional dan finansial. Objek yang diteliti adalah Metromini S.640 dengan rute Pasar Minggu- Tanah Abang. Data pada penelitian ini didapatkan berdasarkan survei naik turun penumpang dan survei wawancara terhadap operator yang dijadikan sasaran untuk diintegrasikan.
Metode analisis yang digunakan adalah perbandingan analisis deskriptif pada komponen operasional, biaya operasional dan pendapatan dari layanan eksisting dan layanan rencana. Komponen operasional yang ditinjau berupa waktu senjang (headway), waktu tempuh, kecepatan rencana, jumlah ritase, dan jumlah armada.
Hasil penelitian menunjukan terjadi perubahan karakteristik operasional layanan setelah metromini diintegrasikan dengan Bus Transjakarta antara lain kecepatan perjalanan yang meningkat sebesar 59%, waktu tempuh yang berkurang sampai dengan 30 menit dibandingkan dengan layanan eksisting, jumlah ritase layanan rencana juga mengalami penambahan sebanyak 3 rit yang meningkatkan jumlah pendapatan. Biaya operasional yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu Rp 4227,69 /Bus-km untuk layanan rencana dan Rp 4113,72 /Bus-km untuk layanan eksisting. Dengan menggunakan tarif dan jumlah penumpang eksisting pendapatan untuk layanan rencana meningkat hingga 45,07% jika dibandingkan dengan layanan eksisting.

This research is conducted to find out the impact of the integration of the medium regular Bus with Transjakarta system on the operational and financial aspects. The object of this research is the Metromini S.640 which is starts from Pasar Minggu's terminal to Tanah Abang?s terminal. The data on this research areobtained based on boarding and alightingand interview survey.
Descriptive analysis method is used to compare the operational components, operational cost and revenue between existing services and planning services.The operational component analysed consists of headway, travel time,speed design, number of trip, and number of vehicle.
Results of this research show that there is a changes in services after the Metromini integrated with Transjakarta Bus. Travel speed is increased by 59%, travel time reduced up to 30 minutes, the number of trip are increased about 3 ritase. Operational costs are obtained based on the calculations is Rp 4227,69/Bus-km for the planning services and Rp 4113,72 /Bus-km for the existing services. Revenue for the planning services are increased up to 45,07% than the existing services by using the existing fares and number of passengers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winas Maulidani Susanto
"Pada perbaikan jalan baik dengan metode milling maupun crushed, kupasan aspal atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Campuran beraspal yang diolah dari maerial baru selalu digunakan untuk membuat perkerasan jalan. Hal ini menjadi masalah ketika sampah RAP terus menumpuk dan ketersediaan material baru seperti agregat dan aspal di alam terus berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan aspal daur ulang atau RAP sebagai material campuran beraspal, sehingga tidak hanya dibuang dan menjadi sampah.
Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan melakuan Marshall Test pada material RAP yang digunakan. Pencampuran dilakukan menggunakan metode campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan manambahkan zeolit pada proses pencampuran beraspal jenis Laston Lapis Aus AC-WC. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat yaitu 120°C. Temperatur yang lebih rendah daripada hot mix asphalt dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan.
Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah pengaruh dari jumlah RAP dan kadar aspal yang digunakan pada campuran WMA-RAP, serta menganalisis campuran yang paling bagus dan sesuai dengan standar Bina Marga.

On road improvements with both milling and crushed methods, asphalt peel or Reclaimed Asphalt Pavement RAP is only discarded and not utilized properly. A paved mixture processed from a new material is always used to make pavement. This is a problem when RAP trash continues to accumulate and the availability of new materials such as aggregates and asphalt in the nature continues to decrease. This study aims to utilize recycled asphalt or RAP as an asphalt mixed material, so it is not only thrown away and becomes garbage.
The research method used is experiment with Marshall Test done on RAP material used. This research uses warm mix asphalt WMA mixture method by adding zeolite to powder mixing process of Asphalt Concrete Wearing Course AC WC type. The mixing process is carried out at a warm temperature of 120°C. Lower temperatures than hot mix asphalt can reduce fuel use and reduce the emissions of carbon produced.
The conclusions from this research are the effect of the amount of RAP and the asphalt content used in the WMA RAP mixture, as well as analyzing the best mixture and in accordance with DGH standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetya Jodhi
"Tol Lingkar luar atau biasa dikenal dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) melewati beberapa kota besar di sekitaran Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor dengan tujuan untuk memberikan kebutuhan mobilisasi masyarakat dari dan menuju kota Jakarta. Akan tetapi, karena komposisi dari kendaraan berat yang cukup banyak dan juga adanya gradien jalan yang memberikan dampak cukup besar pada kecepatan kendaraan berat menjadikan jalan tol Jakarta Outer Ring Raod (JORR) ini mengalami kemacetan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan komposisi kendaraan berat dan gradien jalan terhadap hubungan kecepatan, kepadatan, dan juga arus lalu lintas secara simultan dan makroskopis. Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya yang dilakukan secara parsial untuk masing-masing gradien serta tidak memperhitungkan komposisi kendaraan berat. Analisa dilakukan melalui kalibrasi model arus lalu lintas menggunakan data yang didapat dari penelitian sebelumnya yang dilengkapi melalui perekaman data lalu lintas pada bagian yang terjadi kekurangan data. Kalibrasi model dibedakan atas gradien dan komposisi kendaraan berat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Model Underwood (eksponensial) dapat menggambarkan hubungan parameter lalu lintas jalan tol JORR Jakarta dengan baik. Berdasarkan model arus lalu lintas yang dikelompokkan atas komposisi HV dan juga gradien jalannya, terlihat bahwa kecepatan aliran bebas (uf) untuk komposisi HV ≤ 10% pada gradien 0% (111.81 km/jam) lebih baik dari HV > 10% pada gradien 3.5% (76.29 km/jam) dengan perbedaan sebesar 35.52 km/jam (31.77%). Kapasitas aktual jalan (qm) pada gradien 0% dengan komposisi HV ≤ 10% (5876.09 smp/jam) juga menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan pada gradoen 3.5% dengan komposisi HV >10% (4677.77 smp/jam) dengan perbedaan sebesar 1198.32 smp/jam (20.39%).

The Outer Ring Road or commonly known as the Jakarta Outer Ring Road (JORR) passes through several major cities around Jakarta such as Tangerang, Bekasi, Depok, and Bogor with the aim of providing community mobilization needs to and from the city of Jakarta. However, the composition of heavy vehicles is quite large and there are also road gradients that have a considerable impact on the speed of heavy vehicles. Because of that Jakarta Outer Ring Raod (JORR) toll road is experiencing congestion. This study aims to analyze the relationship between the composition of heavy vehicles and road gradients to the relationship of velocity, density, and traffic flow simultaneously and macroscopically. This study complements previous studies conducted partially for each gradient and does not take into account the composition of heavy vehicles. The analysis is carried out through a calibration of the traffic flow model using data obtained from previous studies which are equipped with recording traffic data in the part where there is a lack of data. Model calibration is distinguished by gradients and composition of heavy vehicles. The results of this study indicate that the Underwood (exponential) model can properly describe the relationship between the parameters of the JORR Jakarta toll road traffic. Based on the model of traffic flow grouped on the composition of HV and also the gradient of the road, it can be seen that the free flow speed (uf) for HV composition ≤ 10% at 0% gradient (111.81 km/h) is better than HV> 10% on gradient 3.5% (76.29 km/h) with a difference of 35.52 km/h (31.77%). The actual road capacity (qm) at 0% gradient with HV composition HV 10% (5876.09 pcu/hour) also shows a better value than gradient 3.5% with HV composition > 10% (4677.77 pcu/hour) with a difference of 1198.32 pcu/hour (20.39%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rizka Thoriq
"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi hidup seluruh orang di dunia secara signifikan dan telah menciptakan kebiasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu banyak orang berdiam diri di rumah sehingga toko daring menjadi salah satu pilihan tempat untuk berbelanja. Sebelum adanya pandemi COVID-19, konsumen melakukan kegiatan belanja dengan 2 metode yaitu belanja konvensional (perjalanan ke toko) dan metode belanja daring dimana perjalanan belanja konsumen ke toko digantikan dengan perjalanan kurir pengiriman barang ke rumah konsumen. Perubahan ini mempengaruhi sektor transportasi sehingga diperlukan penelitian tentang perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat pandemi COVID-19 yaitu pada kemunculan pandemi COVID-19, potensi berakhirnya COVID-19, dan potensi efek dari intervensi COVID-19 (sebelum, selama dan setelah COVID-19 berakhir) dengan cara mengumpulkan data dari 294 konsumen yang berdomisili di Jabodetabek melalui kuesioner dilanjutkan dengan melakukan analisis uji kesamaan pada ketiga rentang waktu tersebut untuk 2 komoditas belanja yaitu grocery dan fashion. Hasil dari penelitian menunjukkan pandemi COVID-19 memberikan dampak pada perubahan pola perjalanan belanja konsumen pada tiap aspek yakni frekuensi perjalanan belanja konvensional, moda perjalanan, jenis perjalanan dan frekuensi belanja daring konsumen namun dengan perbedaan signifikansi untuk tiap kelompok karakteristik konsumen yakni jumlah penghasilan per bulan, tingkat pendidikan terakhir, jenis kelamin, dan usia konsumen. Untuk mengantisipasi perubahan pola perjalanan belanja konsumen pasca pandemi COVID-19, otoritas transportasi kota sebaiknya menyesuaikan perencanaan transportasi kota dalam pemodelannya agar lebih akurat terutama pada perencanaan yang terkait dengan kendaraan last-mile delivery dan logistik kota. Agar penelitian terkait perubahan pola perjalanan belanja konsumen akibat pandemi COVID-19 lebih valid, sebaiknya dilakukan pengumpulan data pada saat pandemi COVID-19 benar-benar telah hilang.

The COVID-19 pandemic has significantly affected the lives of all people in the world and has created an unprecedented habit of many people staying at home so that online stores are becoming one of the places of choice for shopping. Before the COVID-19 pandemic, consumers carried out shopping activities with 2 methods, conventional shopping (trips to stores) and online shopping methods where the consumer's shopping trip to the store was replaced by a courier trip to deliver goods to the consumer's home. This change affects the transportation sector so research is needed on changes in consumer’s shopping trip patterns due to COVID-19. This study aims to analyze changes in consumer’s shopping trip patterns due to the COVID-19 pandemic, as the time when the emergence of the COVID-19 pandemic, the potential end of COVID-19, and the potential effects of COVID-19 interventions (before, during, and after COVID-19 ends) by collecting data from 294 consumers who live in Jabodetabek through questionnaires followed by an analysis of the similarity test on the three timescales for 2 shopping commodities, which are grocery and fashion. The results of the study show that the COVID-19 pandemic has had an impact on changes in consumer shopping trip patterns in each aspect, those are the frequency of conventional shopping trips, modes of trip, types of trip, and the frequency of consumer online shopping, but with significance differences for each group of consumer characteristics, those are the amount of income per month, last education level, gender, and age of consumers. To anticipate changes in consumer’s shopping trip patterns after the COVID-19 pandemic, city transportation authorities should adjust urban transportation planning in its modeling to be more accurate, especially in planning related to last-mile delivery vehicles and city logistics. In order for research related to changes in consumer’s shopping trip patterns due to the COVID-19 pandemic to be more valid, it is better to collect data when the COVID-19 pandemic has completely disappeared."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Luthfia
"Perkembangan e-commerce dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan adanya perubahan perilaku belanja daring. Hal ini mengakibatkan kegiatan Last Mile Delivery (LMD) meningkat. LMD merupakan perjalanan terakhir dari proses pengantaran barang. Seiring dengan meningkatnya kegiatan LMD dan banyaknya pilihan layanan LMD yang tersedia di Indonesia dengan karakteristik layanan yang berbeda-beda, maka diperlukan kajian untuk mengevaluasi berbagai sistem layanan LMD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pilihan pelanggan terhadap berbagai sistem layanan LMD berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Hasil kuesioner berupa urutan faktor kepentingan responden dalam memilih layanan LMD selanjutnya diolah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor biaya pengiriman merupakan faktor yang paling mempengaruhi pelanggan dalam menentukan pilihan layanan LMD dengan bobot sebesar 61,2%, selanjutnya faktor durasi pengiriman dengan bobot 27,8%, dan faktor eksternalitas dengan bobot 11%. Dengan meninjau dari tiga faktor tersebut, layanan Lazy Delivery merupakan jenis layanan LMD yang paling dipilih oleh pelanggan dengan bobot 43,09%, diikuti dengan layanan Fast Delivery 1 dengan bobot 19%, Fast Delivery 2 dengan bobot 15,2%, dan Super Fast Delivery dengan bobot 11,77%. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan perancangan sistem LMD kedepannya bagi para pemangku kepentingan penyedia layanan LMD.

The development of e-commerce from year to year is increasing in line with changes in the behavior of customers who dare to shop. This has also increased Last Mile Delivery (LMD) activities. LMD is the last journey of a process of delivering goods. Along with LMD activities and the many choices of LMDs available in Indonesia with different service characteristics, it is necessary to study various LMD service systems. The purpose of this study is to analyze the customer's choice of various LMD service systems based on the factors that influence the choice (delivery duration, delivery cost, and externalities). The research was conducted by collecting respondent data using a survey questionnaire from 35 respondents who had made bold shopping and lived in Jabodetabek. The results of the questionnaire in the form of a sequence of respondents' interest factors in choosing LMD services were then processed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The results showed that the shipping cost factor is a factor that influences customers in determining the choice of LMD services with a weight of 61.2%, followed by a delivery duration factor with a weight of 27.8%, and an externality factor with a weight of 11%. By reviewing these three factors, Lazy Delivery service is the most preferred type of LMD service by customers with a weight of 43.09%, followed by Fast Delivery 1 with a weight of 19%, Fast Delivery 2 with a weight of 15.2%, and Super Fast Shipping with a weight of 11.77%. The results of the study can be used as considerations for future LMD system design for stakeholders of LMD service providers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Fadhlansyah
"Sebagai hasil dari perkembangan belanja daring yang pesat, semakin banyak barang dan jasa yang dikirim secara langsung ke unit tempat tinggal. Jumlah orang yang melakukan belanja secara daring melalui platform perdagangan elektronik juga meningkat dengan adanya pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada peningkatan bangkitan perjalanan barang ke daerah pemukiman. Meningkatnya penggunaan belanja daring melalui platform perdagangan elektronik ini semakin mendorong pentingnya penelitian mengenai pola bangkitan perjalanan barang yang dihasilkan dari daerah pemukiman. Namun, penelitian-penelitian mengenai bangkitan perjalanan barang sebelumnya berfokus kepada bangkitan yang dihasilkan oleh perusahaan atau tempat usaha dan masih sedikit yang mengenai bangkitan perjalanan yang dihasilkan oleh daerah pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi bangkitan perjalanan barang dan mengembangkan model bangkitan perjalanan barang untuk pengiriman ke rumah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner kepada 273 orang yang berdomisili Jabodetabek untuk mengetahui karakteristik individu, karakteristik rumah tangga, dan jumlah pengiriman barang ke rumah. Data tersebut dianalisis menggunakan metode regresi linear berganda yang selanjutnya dibuat model regresi linear berganda dengan jumlah pengiriman barang ke sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi antara jenis rumah tinggal, jumlah anggota keluarga, gender, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan terhadap jumlah pengiriman barang ke rumah. Dalam permodelan regresi linear berganda, hanya variabel jenis rumah tinggal, jumlah penghasilan keluarga, dan jumlah kendaraan yang memiliki signifikansi terhadap model. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk memperkirakan dampak pembangunan daerah pemukiman terhadap bangkitan perjalanan di sekitarnya. (Bangkitan perjalanan barang, pengiriman ke rumah, belanja daring, perdagangan elektronik)

As a result of online shopping’s rapid development, more goods and services are being delivered directly into residences. The number of people who shop online using e-commerce platforms also increases with the Covid-19 pandemic and causes an increase in freight trip generation. This increase further pushes the need to understand freight trip generation patterns. However, most research on freight trip generation still focuses on freight generated by business establishments in comparison to freight trips generated by residential units. This research aims to analyze the factors that affect freight trip generation and develop a freight trip generation model for home deliveries. Data collection is done using questionnaires with 273 people who reside in Jabodetabek as samples to understand the individual characteristics, household characteristics, and the number of freight trips generated by each residential unit. Collected data is analyzed using multiple linear regression method into multiple linear regression model with the number of freight trips generated as the dependent. The result shows that there’s a correlation between the home type, number of household members, gender, household income, and number of vehicles with the number of goods delivered to residential units. On multiple linear regression modelling, only the home type, household income, and number of vehicles have significance towards the model. This research can be used by city transportation authorities as a reference to predict the impact of urban areas development towards freight trip generation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhitya Abiyoga
"ABSTRAK
Pengalihan pergerakan orang menuju angkutan umum menjadi fokus utama Pemerintah Pusat melalui penataan ulang kawasan yang dilalui koridor transportasi massal melalui kawasan terpadu berbasis transit (Transit Oriented Development/TOD) dalam mengatasi permasalahan kemacetan di wilayah Jakarta pada khususnya dan wilayah Jabodetabek pada umumnya. Namun maraknya rencana pembangunan TOD di kawasan Jabodetabek khususnya di wilayah Jakarta menimbulkan kekhawatiran, apakah pembangunan kawasan berorientasi transit ini benar-benar dapat mengakomodir konsep dan prinsip TOD sepenuhnya atau maraknya pembangunan ini hanya sekedar bagian dari bisnis properti beberapa pihak saja. Pengaplikasian konsep TOD yang belum optimal disebabkan belum adanya sebuah alat yang dimiliki oleh pemerintah untuk mengidentifikasi apakah sebuah kawasan siap untuk dikembangkan menjadi kawasan berorientasi transit dan tindakan apa saja yang diperlukan untuk membuka potensi pengembangan kawasan berorientasi transit tersebut. Melalui studi literatur untuk menghasilkan variabel penelitian serta metode survei dan uji validitas serta uji reliabilitas dari pihak konseptor, akademisi, pakar, dan praktisi, penelitian pengembangan indikator kesiapan kawasan dalam pengembangan berorientasi transit ini mengembangkan 22 indikator yang menjadi dasar untuk melihat apakah sebuah kawasan sudah memenuhi unsur-unsur yang berorientasi transit dan apa saja yang harus dipersiapkan. Indikator tersebut dikembangkan menjadi sebuah instrumen penilaian yang terdiri dari 5 bagian yang merepresentasikan variabel penelitian dan terdiri dari 23 pertanyaan beserta pembobotannya.

ABSTRACT

ABSTRACT

ABSTRACT
In addressing congestion problems in Jakarta specifically and the Greater Jakarta area in general, the transfer of people to public transportation is the main target traversed by land transportation through transit-based areas (Transit Oriented Development/TOD). However, the rise of TOD development plans in the Greater Jakarta area especially in the Jakarta area concerned, whether the development of this transit-oriented area can really accommodate the complete TOD concepts and principles or the rise of this development can only be seen from the results of property research alone. The application of the TOD concept is not optimal causing the absence of a tool needed by the government to facilitate an area that is prepared to be developed into a transit-oriented area and what actions are needed to develop the potential development of the transit-oriented area. Through the study of literature to produce research variables and survey methods and validity tests as well as reliability testing of the drafter, academics, experts, and participants, development research is the basis for seeing whether an area meets the requirements not sure which is transit-oriented and what needs to be prepared. The indicator was developed into an instrument consisting of 5 sections representing research variables and consisting of 23 questions raised by the weighting."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dizhaldy Ratulangie Ichwan
"Kendaraan berat (HV) memiliki sifat yang berbeda dibandingkan dengan mobil penumpang biasa. Sifat ini termasuk kinerja HV sendiri, seperti kemampuan HV untuk mempercepat, mengurangi kecepatan dan mempertahankan kecepatan konstan. Sifat lain yang berbeda untuk HV adalah dimensi mereka. Lebar HV bijaksana dan panjang bijaksana jauh lebih besar dari mobil penumpang normal. HV yang membawa barang juga memiliki kecenderungan untuk membawa lebih banyak muatan daripada yang mampu mereka lakukan, yang mengakibatkan situasi kelebihan muatan. Faktor Ekivalensi Mobil Penumpang (EMP) membantu menentukan pengaruh HV terhadap kapasitas jalan. Faktor ini mengubah HV menjadi unit yang disatukan, yang merupakan unit mobil penumpang (UMP). Ada berbagai cara untuk menentukan nilai EMP, dalam penelitian ini, metode lagging headway digunakan. Upaya ini juga membahas efek gradien terhadap kecepatan HV yang kelebihan beban dan dengan demikian berkorelasi dengan nilai EMP. Metode lagging headway menggunakan rata-rata lagging headway dari HV dan mobil penumpang untuk memperkirakan nilai EMP. Metode ini mempertimbangkan panjang kendaraan, yang mewakili jumlah ruang yang ditempati oleh HV. Metode lain yang serupa juga digunakan sebagai perbandingan dengan metode primer, yang merupakan metode leading headway. Metode ini mirip dengan metode lagging headway, tetapi sebaliknya menggunakan leading headway yang dipertahankan oleh HV untuk menghitung nilai EMP.

Heavy vehicles (HV) have different properties compared to passenger cars. These properties include the performance of HV themselves, such a HV ability to accelerate, decelerate and maintain a constant speed. Another property that is different for HV is their dimensions. HV width wise and length wise are far larger than normal passenger cars. HV that carry goods also have a tendency to carry more load than they are able to, resulting in an overloaded situation. Passenger Car Equivalent (PCE) factor helps determine the effect of HV on capacity of a roadway. This factor converts HV to units that are unified, which is the passenger car unit (PCU). There are various ways to determine PCE values, in this effort, the lagging headway method is used. This effort also discusses the effects of gradient towards the speed of an overloaded HV and thus correlate to the PCE value. Lagging headway method uses the mean lagging headway of HV and passenger car to estimate the value of PCE. This method takes into consideration the length of vehicles, which represents the amount of space that a HV occupies. Another method that is similar is also used as a comparison to the primary method, which is the leading headway method. This method is similar to the lagging headway method, but instead uses the leading headway maintained by HV to calculate the PCE value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>