Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Ahsan S.
Abstrak :
Krisis kredit perumahan subprima yang dia1ami oleh Amerika Serikat menghasilkan kerugian besar pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Amerika Serikat. Fondasi dari krisis adalah kepemilikan rumah, yang merupakan salah satu upaya mewujudkan American Dream bagi masyarakat Amerika Serikat, khususnya masyerakat dibawab kelas menengah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetabui alasan terjadinya krisis kredit perumaban subprima di Amerika Serikat dan mengetabui letak kesalaban yang paling kritis sehingga krisis kredit perumaban subprima tidak dapat dihinderi. Analasis yang dilakukan adalab mempalajari makna kepemilikan rumab di Amerika Serikat dan mengidentifikasi peran dari setiap institusi dan konsumen keuangan perumaban Amerika Serikat kemudian mengidentifikasi kesalaban deri setiap sektor......The subprime mortgage crisis in the United States of America has yielded big losses in America's economy and prosperity of its itizens. Homeovvnership is the foundation of the crisis, where homeownership is one of the means for Americans to realize their American Dreamt especially for citizens below the middle class. The purpose of this research is to find the reasoqsJwhind the subprime mortgage crisis in the United States of America and to determine the critical factors involved in making the crisis Wlavoidable. The analysis consists of studying the meaning of homeQwnecship in America and identifying the institutions dan consumers of homes in America followed by identifying ¢e faults of every sector in the crisis.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Franz S. Astani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan adalah untuk menunjukkan bukti bahwa hipotesis yang diajukan peneliti: "Keberhasilan Bill Gates dan Industri Microsoft adalah karena dilandasi, diaktifkan dan digunakannya nilai-nilai budaya Amerika dalam Strategi Bisnis Industri Microsoft".
Microsoft telah berhasil menjadi suatu perusahaan yang menjadi idaman bagi eksekutif dan pekerja khususnya dibidang komputer untuk tempatnya bekerja dan mengembangkan karirnya. Microsoft telah menjadi perusahaan dengan Rasio Laba-Penjualan dan Rasio Laba-Asset yang tertinggi didunia versi beberapa majalah top seperti: Fortune, Time, dalam beberapa tahun terakhir ini. Microsoft telah menjadi "blue-chip" dipasar modal Amerika Serikat. Sebagai individu, Bill Gates telah dinobatkan sebagai orang terkaya didunia dalam beberapa tahun terakhir pula. Yang menarik adalah bahwa Eksekutif yang pernah bekerja atau masih bekerja di Microsoft telah menjadi orang-orang kaya, yang bergelimang uang, mendapatkan nama dan kemahsyuran disamping kemampuan yang piawai dalam bidang perangkat lunak komputer (Software).
Mengapa Bill Gates dan Industri Microsoft telah berhasil sedemikian rupa dan sedemikian cepatnya?. Nilai-nilai budaya Amerika yang mana yang mendasari sikap tindak Bill Gates dan tertuang dalam Strategi Bisnis Industri Microsoft ?
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan studi kepustakaan dengan metode pendekatan kualitatif.
Fokus penelitian ini adalah: (1) Menentukan nilai-nilai budaya yang terseleksi yang menjadi dasar bersikap tindak bagi Bill Gates dan Industri Microsoft; (2) Menentukan konsep, visi dan manajemen Bill Gates yang menjadikan industri Microsoft berkembang pesat dan merajai dunia perangkat lunak (software); (3) Menentukan nilai-nilai budaya Amerika yang terseleksi yang mendasari Strategi Bisnis Microsoft.
Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai-nilai budaya Amerika yang terseleksi: kompetisi, demokrasi, frontier, kebebasan, bekerja keras, menuntut ilmu pengetahuan, pencapaian prestasi, sikap hidup yang aktif, inovatif, originalitas, pencerahan, sangat berpengaruh dan mendasari strategi bisnis industri Microsoft dan sikap tindak Bill Gates.
The Success Story of Bill Gates and Microsoft Industries based on its Business
Strategies, which supported by the American Culture.

The purpose of this research is to find evidence which will prove my hypothesis: "The Success Story of Bill Gates and Microsoft industries because based on, actified and applied the American Culture within its Business Strategies".
Microsoft have been successfully to be one of the most desired company of the executives and workers to work in or to give their services in, especially for those who work in the software and computers businesses. Microsoft already proved itself to be valuable company and the best achievement with highest Profit-to-Sales and Profit-to-Assets Ratio covered by famous international magazines such as: Time, Fortune. Microsoft also proved itself as a blue-chip company in United States Capital Market so far. Simultaneously, Bill Gates has been crowned as the richest man in the world.
This research done through observation in library and used qualitative method.
Focus of this research are: (I) To observe and decide the selected cultural values which influence Bill Gates and Microsoft Industries; (2) To decide vision, concept and Bill Gates Management Style which drive and enlarge Microsoft Industries so far; (3) To decide the selected cultural values which applied within Business Strategies of Microsoft.
My research proved that the selected American cultural values, such as: competition, democracy, frontier, freedom, hard-working, science-quest habits, achievement, active life style, innovation, originalities, enlighten proved influenced and to be a foundation of Microsoft Industrial Strategy Business and Bill Gates behavior.
2001
T776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumumba, Patrice
Abstrak :
Pendahuluan Bagi negara-negara yang baru memasuki fase industri secara lokal, kebijaksanaan yang tidak mendorong lancarnya arus pertumbuhan barang dan jasa, akan menguntungkan suatu negara, tetapi secara universal cenderung merugikan negara-negara lainnya dalam mencapai kemakmuran negara-negara yang bersangkutan. Walaupun kemakmuran merupakan suatu tujuan yang universal dari diplomasi ekonomi, tetapi tidak ada suatu kesepakatan umum dalam mencapainya, bagi negara-negara maju dan terbuka yang menganut ekonomi pasar, maka perdagangan bebas, adalah sistem ekonomi yang tepat bagi negara-negara tersebut dalam mencapai sasarannya. Perdagangan bebas bagi negara-negara yang menganut prinsip kekuasan pasar, akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan akan membawa kemakmuran bagi kedua belah pihak. Negara-negara yang menganut perdagangan bebas akan melakukan spesialisasi produksi, dalam mana biaya upah pekerja rendah, dan meraup keuntungan-keuntungan penuh dari skala ekonomi. Untuk itu, negara-negara yang maju dan terbuka dalam diplomasi ekonominya, cenderung melakukan pada market integration dan policy integration , bukan pada market separtion. Policy integration, diartikan sebagai tindakan satu kelompok negara-negara dalam menjalin interdependensi ekonomi. Pembentukan NAFTA (North Amerika Free Trade Agreement) antara Amerika Serikat, Canada dan Mexico (1993), merupakan salah satu keberhasilan diplomasi ekonomi Amerika dalam mendukung perkembangan perdagangan bebas di dunia internasional sejak terbentuknya GATT: Hal ini sangat penting karena GATT sendiri secara tidak langsung mengalami berbagai kendala sejak ministerial meeting tahun 1982, Amerika Serikat mulai memandang perlunya pendekatan-pendekatan bilateral dan plurilateral dalam menciptakan pasar bebas (terbuka) dari pada pendekatan multilateral, seperti yang tertuang dalam GATT. Pembentukan NAFTA pada dasarnya bukan merupakan suatu hasil dilpomasi ekonomi langsung. Cikal bakal NAFTA adalah FTA (Free Trade Agreement) antara Amerika Serikat dan Canada yang dirintis sejak tahun 1986 sampai dengan tahun 1988. FTA yang merupakan jenis perundingan perdagangan bebas, karena posisi kedua negara (Amerika Serikat dan Canada) dalam ekonomi adalah sama dan kemudian?.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarihoran, Naf`an
Abstrak :
ABSTRAK
Impeachment secara formal didefinisikan merupakan pasal-pasal tentang dakwaan yang terdapat dalam Konstitusi Amerika yaitu pasal I sampai III, yang diberikan kepada House of Representatives, dan yang mengadilinya diserahkan kepada Senat.

Dalam prakteknya, impeachment merupakan proses konstitusional yang berupaya untuk memproteksi kepentingan umum dari kejahatan-kejahatan (crimes), pelanggaran-pelanggaran (misdemeanors), pengkhianatan (treason) dan penyogokan (bribery) yang dilakukan oleh Presiden, Wakil Presiden dan pejabat negara lainnya.

Penulisan tesis ini bertujuan untuk menunjukkan bagimana proses impeachment presiden dilaksanakan dan apa makna impeachment (dakwaan) presiden bagi orang Amerika. Selain itu, juga untuk memperlihatkan konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat Arnerika ketika berlangsungnya impeachment presiden tersebut.

Makna impeachment presiden tersebut merupakan wujud dari nilai-nilai masyarakat Amerika itu sendiri berupa nilai-nilai persamaan dan individualisme. Impeachment presiden telah berfungsi sebagai sarana untuk melestan ikan nilai-nilai tersebut, sekaligus sebagai ajang untuk menunjukkan bahwa pada dasarnya demokrasi dipahami sebagai kebudayaan konflik, yaitu pedoman dalam bersaing untuk memperolah kemenangan tanpa harus menghancurkan pesaing lainnya, serta menutut diberlakukannya suatu aturan main yang adil dan beradab yang sesuai dengan hukum Amerika.

Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian berupa kajian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dan teknik deskriptif-interpretif Selain itu, untuk memahami keterkaitan berbagai aspek yang terdapat dalam impeachment presiden itu, maka penulisan tesis ini melibatkan bidang kajian ilmu sosial, ekonomi dan politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meng-impeach presiden bagi orang Amerika merupakan hal yang unik, oleh sebab itu, impeachment presiden diangggap begitu penting bagi orang Amerika.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Worang, Toary Ceacer Fransiskus
Abstrak :
Internasionalisme Amerika adalah orientasi dalam politik luar negeri Amerika. Penyebaran demokrasi dan liberalisme ke seluruh dunia merupakan ciri utama dalam orientasi ini. Internasionalisme Amerika diformulasikan oleh Presiden Amerika Woodrow Wilson. Ia percaya bahwa Amerika memiliki sense of mission dan sense of obligation memperkenalkan demokrasi dan liberalisme kepada masyarakat internasional dalam rangka pembentukan tatanan dunia yang aman, stabil dan makmur. Bagi Wilson upaya membawa demokrasi dan liberalisme pada masyarakat internasional tidak bisa dilepaskan dari bentuk kerjasama dengan institusi intemasional/ multilateral. Pemikiran Wilson inilah yang diangkat kembali dalam politik luar negeri masa Clinton. Ciri utama politik luar negeri Clinton adalah pemanfaatan institusi internasional/multilateral dalam upaya penyebaran demokrasi dan liberalisme ke seluruh dunia lewat strateginya "Enlargement". Tesis ini akan menunjukan bagaimana pemerintah Clinton memanfaatkan institusi internasional/multilateral dalam mendukung terlaksananya strategi `Enlargement'. Pelaksanaan politik luar negeri Amerika Serikat masa Clinton sendiri tidaklah mudah karena perkembangan lingkungan internasional yang mana Neo Cold War Orthodoxy yang semakin membahayakan dan tidak terduga bagi Amerika Serikat. Untuk itu tesis ini jugs akan menunjukan bagaimana sikap pragmatis pemerintah Clinton menyebabkan keberhasilan pemanfaatan institusi internasional/multilateral mendukung strategi "Enlargement".
American Internationalism is an orientation in American Foreign Policy. The main characteristic of American internationalism is the universalism of democracy and liberalism. It was President Woodrow Wilson who formulated American Internationalism since he believed that Americans have sense of mission as well as sense of obligation to introduce democracy and liberalism to international community in order to create a stable, secure, and prosperous world order. According to Wilson, American's effort to promote democracy and liberalism is highly in collaboration with various international and multilateral institutions. In Clinton's administration Wilsonianism has been adopted and become the main element in its foreign policy. In this regard, the use of international/multilateral institutions become prominent in universalizing democracy and liberalism through so called `enlargement strategy'.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T14629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rosalina
Abstrak :
Neoliberalisme adalah suatu bentuk varian dari Liberalisme yang berkembang di Amerika sejak tahun I980an. Neoliberalisme muncul seiring dengan proses globalisasi sebagai pilihan terbaik dalam menjawab masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pemikiran Liberal selama ini (Embedded Liberalism). Pemikiran Neoliberal Amerika - yang timbul dari hubungan individu, masyarakat dan negara dalam budaya Liberal Amerika - tidak hanya mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika, melainkan juga mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah negara-negara lain - yang disosialisasikan melalui hubungan multilateral lewat lembaga-lembaga internasional. Tesis ini akan menunjukkan bagaimana pemikiran Neoliberalisme itu terbentuk mengikuti perkembangan kebutuhan dan kepentingan bangsa Amerika, dan akhirnya mengendalikan kebijakan ekonomi politik luar negeri Amerika yang diimplementasikan dalam kebijakan welfare Bank Dunia. Tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dengan memusatkan pada prinsip-prinsip umum yang mendasari suatu gejala atau pola yang ada dalam penerapan kebijakan politik ekonomi luar negeri Amerika. Dan menggunakan teknik penulisan deskriptif-interpretably yang melihat gejala-gejala dari aspek sosial, budaya, politik dan ekonomi sebagai satu kesatuan yang membentuk suatu pemahaman yang holistik dan integratif- selain sebagai gejala yang berdiri sendiri.
Neoliberalism is a variant of Liberalism, which has widespread influence in the United Stated since the 1980s. Neoliberalism emerged along with globalization as the best choice in answering many questions that Embedded Liberalism is not equipped to provide. American Neoliberalism - that grew from the relationship between the state, the community and the individual in American Liberal thoughts - affected not only the policies of United States' government, but also influenced has influenced the policies of other countries' government as well - due to their interaction with international institutions. This thesis will attempt to show how Neoliberalism idea evolved in the effort to satisfy the interests and the needs of the United States' government. This neoliberal idea deeply impacted the international political economic policy of the United States especially those, which pertains to the World Bank's welfare programs and their implementations. The thesis is largely based on library research with an emphasis on a qualitative approach focusing on general principles of a phenomenon or a method in analytically describing the implementation of the United States foreign policy in the area of political economic. While at the same time using a descriptive-interpretation technique to understand phenomenons from a diversity of aspects, economic, political, cultural, and social as a holistic and integrative understanding of it.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T14616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asni Dewi Syahriani Bishry
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh program jaminan sosial di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush. Salah satu isu politik penting di Amerika selama tiga decade. Di tahun 2043 dana jaminan sosial yang ada di dalam Trust Fund akan mengalami kekurangan dana. Presiden Bush menawarkan solusinya dengan mengubah sistem, menjadi kombinasi program pemerintah dan sistem privatisasi dalam bentuk Personal Retirement Account (PRA) . Di dalam tesis ini juga dibahas penolakan masyarakat terhadap program privatisasi program jaminan sosial dalam bentuk the Personal Retirement Account (PRA). --------------------- This thesis is about the problem facing social security under the Bush administration. One major political issue in the United State of America on the social security system has been discussed over three decades. By 2043 The Trust Fund (Social Security) no longer can pay its debt. A proposal has been set to change the social security system. President George W Bush proposed for a transition to a combination of a govemment funded program and a personal account, through partial privatization of the Social Security system. This thesis also discussed the public resistance toward President Bush?s privatization program of the Social Security Program in the form of the Personal Retirement Account (PRA).
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T24131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Cecilia Paulina
Abstrak :
Wacana tentang hubungan Islam dan Barat kembali hangat pasca peristiwa 11 September 2001. Topik mengenai Islam dan terorisme menjadi isu sensitif yang mewarnai berbagai pemberitaan dalam media massa. Beragam opini dan representasi tentang Islam dan teroris muncul dari berbagai macam media massa. Tidak bisa dipungkiri bahwa media mempunyai peranan besar dalam mengembangkan wacana tentang Islam dan terorisme tersebut. Tesis ini merupakan analisis tentang bagaimana Newsweek sebagai suatu media massa cetak mencitrakan Islam dalam pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat. Dari analisis tampak bahwa Newsweek secara komprehensif mencoba memahami wacana tentang Islam dan teroris dengan dukungan berbagai data, analisa, dan argumentasi para penulisnya. Hasilnya, Newsweek dengan jelas membedakan antara Islam secara umum dengan teroris yang beragama Islam. Akan tetapi jika dilihat dengan lebih kritis, tampak bahwa pemberitaan Newsweek cenderung mendukung dan atau senada dengan wacana yang dikembangkan pemerintah Amerika tentang Islam dan teroris.
The issue of Moslem and Westerners has been getting popular after September 11, 2001. The topic about Islam and terrorism has become a negative issue in the news report and mass media. Much opinion and representation about Islam and terrorism appeared from all over mass media. It is obvious that media has big roles in developing the issue of Islam and terrorism. The thesis is written to analyze how Newsweek as a printed media describing Islam in their news. From the analysis, we can see that Newsweek tried to comprehend Islam and terrorism, supported by much data, analysis, and argumentation from the columnists. The result is Newsweek can clearly distinguish between Islam as a general and the radical terrorists. However, if we analyze critically, it could be seen that Newsweek tends to support the issue developed by US government about Islam and terrorists.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library