Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dadang Santosa
Abstrak :
Produk Sangobion merupakan produk anti anemia/hematinic. Sudah dipasarkan sejak 30 tahun yang lalu, dan untuk pertama kalinya Sangobion dipasarkan ke konsumen melalui peresepan dokter-dokter. Jadi aktifitas komunikasi pemasaran Sangobion adalah melakukan promosi kepada dokter-dokter, baik dokter umum atau spesialis supaya meresepkan Sangobion sebagai obat anti anemia. Sejak tahun 1994 strategi komunikasi pemasaran Sangobion dirubah dan diarahkan langsung kepada konsumen sebagai upaya memasuki pasar obat bebas. Hal ini membawa konsekwensi pada komunikasi produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada saat akan memasuki pasar obat bebas. Setelah itu dilakukan analisis terhadap strategi komunikasi pemasaran ini dengan menggunakan teori-teori komunikasi pemasaran. Penelitian dilakukan dengan pendekatan secara qualitatif dengan tujuan supaya mendapatkan informasi dan data yang lengkap mengenai strategi komunikasi pemasaran Sangobion. Desain penelitian dalam analisis dan penyusunan tulisan ini akan dilakukan secara deskriptif. Metode pengumpulan data untuk keperluan analisis dilakukan dengan wawancara dan analisis data sekunder seperti rencana pemasaran Sangobion tahun 1994 dan 1995. Dari analsis terhadap strategi komunikasi pemasaran ini, mendapatkan kesimpulan penting antara lain mengenai posisioning, distribusi, visi perusahaan, publisitas dan humas, keterpaduan bauran pemasaran dan bauran promosi. Posisioning yang dibangun pada produk Sangobion dengan menonjolkan keunggulan produk Sangobion dan penentuan keunggulan produk ini berdasarkan perkiraan bagian pemasaran. Posisioning Sangobion juga dibedakan antara konsumen, pesaing hematinic dan pesaing multivitamin. Rencana untuk meningkatkan jalur distribusi Sangobion dengan memasuki jalur distribusi makanan (wet murkel) akan memberikan dampak kontra produktif terhadap posisioning Sangobion sebagai obat anemia yang terpercaya. Visi perusahaan untuk menjadi market leader dalam setiap core bisnisnya termasuk dalam bisinis CHC/Sangobion belum dikomunikasikan dalam rangka mendukung posisioning Sangobion. Fungsi dan peranan publisitas dan humas belum dimanfaatkan secara maksimal. Aktifitas humas dalam rencana program komunikasi pemasaran baru mengadakan sponsor untuk seminar dan belum memberikan dampak luas pesan kepada konsumen. Selain itu membuat artikel-artikel yang dimuat di media cetak. Program komunikasi bauran pemasaran dan bauran promosi sudah diupayakan untuk dilaksanakan secara terpadu, hanya ada beberapa elemen yang pemanfaatannya belum maksimal seperti publisitas dan humas, dan juga visi perusahaan. Dengan adanya temuan-temuan seperti diatas dapat memberikan saran-saran untuk memperbaiki program komunikasi pemasaran. Setiap elemen bauran pemasaran, bauran promosi dan visi perusahaan harus memberi sumbangan dalam membentuk brand equity Sangobion melalui posisioning. Selain itu temuan diatas juga menggambarkan adanya ketidak konsistenan program komunikasi terutama dalam distribusi karena bertentangan dengan teori-teori komunikasi khususnya dalam persepektif komunikasi pemasaran terpadu.
2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Deborah Imelda
Abstrak :
Universitas Indonesia (UI) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki kekuatan moral dalam mendidik manusia Indonesia (mahasiswanya), dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi perubahan zaman. Salah satunya perubahan status UI menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN), yang memberi konsekuensi perubahan mendasar di segala bidang. Dalam menginformasikan perubahan yang mendasar ini, perlu adanya suatu badan Kehumasan yang dapat mengkomunikasikan segala bentuk informasi, baik itu dalam bentuk pertukaran fakta, pandangan dan gagasan antara UI dengan masyarakatnya. Adapun tujuan dan pembentukan Humas dianggap penting karena praktisi Humas dapat menciptakan sistem komunikasi dan informasi yang terpola dan terpadu dalam publik internal dan atau eksternal UI, membentuk dan memelihara citra UI sebagai universitas yang positif di mata publik. Fungsi dan peran Humas UI dalam hal ini diharapkan mampu memberi kontribusi strategi komunikasi yang efektif untuk membantu Pimpinan Universitas dalam pencapaian tujuan universitas. Agar humas universitas itu sendiri dapat berjalan dengan baik dalam menyamakan persepsi publik, perlu dikaji terlebih dahulu bagaimana tanggapan publik atas keberadaan humas. Berangkat dari tanggapan yang diberikan publik internal universitas maka dapat dideskripsikan bagaimana pengetahuan tentang humas, pendapat dan harapan atas keberadaan divisi humas dalam universitas dan bagaimana hubungan antar variabel tersebut diatas. Yang ingin dicapai pada penelitian yang mengg-unakan pendekatan eksplanatif kuantitatif ini adalah untuk mengetahui serta dapat menggambarkan sejauh apa tingkat pengetahuan publik internal tentang humas secara umum dan bagaimana tingkat pendapat dan harapan mereka terhadap fungsi dan peran Humas UI, serta korelasi diantaranya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu yang termasuk dalam publik internal UI, dengan sampel yang diambil adalah publik internal pada Rektorat, FISIP dan Fakultas Teknik, jumlah responden yaitu 60 orang. Dengan 5 dimensi pada operasionalisasi konsep, indikator-indikator pertanyaan pada kuesioner yang disebar pengukurannya menggunakan skala Likert-Interval, dimana tingkat pengetahuan menggunakan kategori jawaban Sangat Tidak Tahu hingga Sangat Tahu, tingkat pendapat menggunakan kategori jawaban Buruk hingga Sangat Baik, dan tingkat harapan menggunakan kategori jawaban Tidak Setuju hingga Sangat Setuju. Variabel independennya masing-masing Profil Responden dan Tingkat Pengetahuan tentang humas secara umum, variabel dependennya masing-masing Tingkat Pendapat dan Tingkat Harapan terhadap Fungsi dan Peran Humas UI. Pengolahan data analisa univariat dan bivariat menggunakan SPSS dengan teknik analisis Descriptive-Frequency, Pearson's Correlations dan Compare Means — ANOVA. Hasil dan pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif dengan arah kekuatan hubungan Cukup Kuat antara pengetahuan publik internal tentang humas secara umum dengan harapan mereka terhadap fungsi dan peran Humas UT. Berdasarkan fungsi dan peranannya di UI, diketahui bahwa sebagian besar publik internal UI berpendapat Humas UI pada kategori penilaian "BIASA" dengan kata lain, pendapat publik internal terhadap Humas UI berada path level sedang (tidak rendah, juga tidak tinggi). Publik internal memberi penilaian yang paling dianggap baik terhadap fungsi dan peran Humas UI sejauh ini adalah kegiatan publikasi seperti pameran pendidikan, sponsorship yang telah dilakukan, dimana rata-rata menjawab dengan kategori BAIK. Sementara, pendapat berupa penilaian yang paling rendah terhadap kegiatan humas di UI oleh publik internal adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan krisis komunikasi internal, kegiatan membangun identitas UI status BHMN dilingkungan internal yang dianggap belum merata dan belum adanya kegiatan yang berhubungan dengan dialog kepada publik internal UI. Hasil analisa difference juga menunjukkan adanya perbedaan pada kelompok jenis kelamin dan latar belakang pendidikan atas harapan mereka terhadap fungsi dan peran Humas UI. Dari hasil interpretasi data berdasarkan analisis SPSS juga terlihat bahwa harapan yang memiki tingkat kesetujuan yang paling tinggi adalah harapan publik internal (Rektorat, FISIP dan Fakultas Teknik) agar Humas UI mempunyai fungsi dan berperan lebih besar dalam menjalankan kegiatan komunikasi, yaitu sebagi media informasi dan komunikasi, membentuk citra positif universitas, dan membangun identitas UT berstatus BHMN baik dilingkungan dalam maupun luar universitas.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suska Dianingka
Abstrak :
Identitas perusahaan yang merupakan representasi dari perusahaan, memiliki pengaruh dalam pembentukan reputasi perusahaan. Penampakan dari identitas perusahaan, yaitu simbol, perilaku serta cara perusahaan menyampaikan informasi dapat membentuk suatu persepsi yang pada akhirnya akan membentuk reputasi mengenai perusahaan. Identitas perusahaan dapat diganti jika perusahaan mengalami merjer, akuisisi, atau penggantian manajemen sehingga identitas yang lama dirasakan tidak lagi sesuai dengan keadaan perusahaan yang baru. TPI, salah satu televisi swasta yang berskala nasional di Indonesia melakukan analisa SWOT pada tahun 2001 dengan hasil bahwa citra perusahaan saat ini kurang dapat mendukung perusahaan dalam memenangkan persaingan industri pertelevisian. Oleh karena itu TPI memutuskan untuk membawa citra perusahaan kearah yang lebih positif, salah satunya dengan mengubah identitas perusahannya pada tahun 2002. Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat bagaimana pendapat pemirsa terhadap reputasi TPI setelah diadakannva perubahan identitas serta melihat terdapat atau tidaknya pengaruh pendapat pemirsa tentang perubahan identitas terhadap reputasi perusahaan. Peneliti menetapkan pemirsa TPI yang tinggal di daerah Jakarta, Bekasi, Bogor dan Tangerang sebagai populasi dengan sampel sebanyak 100 orang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya pemirsa menilai identitas dan reputasi TPI sedang atau biasa saja. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat (sebesar 47,6%) dari pendapat pemirsa TPI tentang perubahan identitas terhadap reputasi perusahaan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library