Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggraini
Abstrak :
Ada yang `tidak biasa' terjadi pada pemerintahan Sudan di bawah Umar al-Basir yang Islamis. Persepsi pemerintahan militer di bawah al-Basir dengan kelompok sipil yang diwakili NIF memiliki kesamaan, yaitu bagaimana menegakkan pemerintahan yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang di anut bangsa Sudan yang mayoritas berpenduduk muslim. Dengan kata lain, Pemerintah memahami kecenderungan masyarakat dan menyalurkan aspirasi politikmereka yang mayoritas memilih Islam sebagai landasan bernegara. Ada hubungan yang saling menguntungkan antara sipil dan militer. Sipil membutuhkan militer untuk mewujudkan ide-ide perjuangannya, dan militer membutuhkan dukungan massa sipil untuk melegitimasi kekuasaan...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Kurniawaty
Abstrak :
Skripsi ini mencoba menelaah pemikiran tasawuf Abdurrauf Singkel yang hidup Pada kurun waktu 1593--1695 M.. seorang ulama besar dan tokoh tasawuf dari Aceh yang pertama kali membawa tarikat Syatariyyah dari Mekkah dan mengembangkannya di Nusantara.

Sebagai pengantar studi tasawuf Abdurrauf Singkel. disajikan tinjauan umum tentang tasawuf yang membahas pengertian. tujuan. asal-usul, dan sumber hukum tasawuf secara sepintas dan juga perkembangan tasawuf sejak awal pertumbuhannya sampai pada masa Abdurrauf Singkel.

Abdurrauf dilahirkan dalam kalangan yang mementingkan pendidikan. sehingga ia mendapat pendidikan yang sangat lengkap mulai usia dini.Seperti halnya kalangan sarjana pada masa itu, Abdurrauf juga melanjutkan pelajarannya sampai pada pusat ilmu itu sendiri di Haramayn yaitu Mekkah dan Madinah. la menguasai berbagai bidang ilmu. mulai dari ilmu ketatanegaraan agama dan tasawuf. Dengan modal ini, ia kembali ke tanah air untuk membaktikan kemampuannya.

Abdurrauf seorang yang rendah hati kepada semua orang dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Paham tasawufnya yang ortodoks dan sikapnva yang penuh toleransi seakan menjadi penengah polemik yang terjadi antara penganut tasawuf Wujudiyyah dengan tasawuf pada masa itu. Tarikat Syatariyyah yang dibawa Abdurrauf mendapat banyak pengikut karena kharisma yang dimilikinya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Mansyur
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai Tarikat Khalwatiyyah Yusuf dan Tarikat Khalwatiyyah Samman telah dilakukan di Desa Kassi dan Desa Pattenne, Kabupaten Maros, serta Kotamadya Ujung Pandang pada bulan Agustus 1994, November dan Desember 1994. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai persamaan dan perbedaan pada dua tarikat, terutama tata tertib pengamalan ajaran dan keberadaan keduanya dalam kehidupan masyarakat di Sulawesi Selatan secara umum.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan disertai penelitian lapangan, berupa pengamatan langsung ke lokasi penelitian dan wawancara.

Wawancara dilakukan terhadap Prof. Dr. Abu Harald, tokoh cendekia tarikat dan K. H. S. Djamaluddin As-Saggaf atau Puang Ramma, Syekh Mursyid Tarikat Khalwatiyyah Yusuf di Ujung Pandang, Drs. H. Andi Sajaruddin., Kihalifah Besar Tarikat Khalwatiyyah Samman di Desa Pattenne, Kabupaten Maros. Wawancara lainnya dilakukan pula terhadap Drs. Rizzi As-Saggaf di Kelurahan Daya, Ujung Pandang, Drs. Hasanuddin As-Saggaf, mursyid Desa Kassi, Kabupaten Maros. Ketiga nama terakhir ini adalah putera-putera Puang Lallo.

Wawancara juga dilakukan terhadap Abdullah dan Abdurrahman di Desa Kassi, Kabupaten Maros. Keduanya adalah mantan anggota jama'ah Tarikat Khalwatiyyah Samman.

Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum kedua tarikat memiliki persamaan, sedangkan perbedaannya secara teknis hanya terdapat dalam tata tertib pengamalan ajaran masing-masing
1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makmun Muzakki R.
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai Tarekat dan Debus Rifa_iyah telah dilakukan di dua tempat yakni, desa Kadudodol, Pandeglang dan Pesantren Cibaregbeg, Cianjur, sekitar bulan-bulan September 1989 sampai dengan Februari 1990. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dari perkembangan serta pengaruh Tarekat R ifaiyah dan debusnya tersebut.

Karena literatur yang membahas tarekat ini tidak banyak, maka penelitian lapangan berupa observasi langsung dan wawancara dengan para tokohnya lebih ditekankan.

Hasil observasi dan wawancara serta studi kepustakaan menunjukkan bahwa tarekat Rifa_iyah dan debusnya itu ti_dak begitu banyak berkembang dibanding dengan aliran tare_kat yang lain seperti misalnya, Qadiriyah. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa tarekat Rifa_iyah telah berkembang menjadi tiga versi. Yang pertama tetap sebagai Tarekat dan yang kedua menjadi seni debus dan yang terakhir wirid-wirid dan amalan yang sedianya dipakai untuk Tarekat, dikembangkan menjadi trades ikekebalan (kesaktian). Kalau dika_takan memiliki pengaruh, maka pengaruh terbesar Rifa_iyah, berada pada versi kesaktian.
1990
S13317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Ayunda
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai Tarekat Idrisiyah telah dilaksanakan di Pesantren Fathiyyah al Idrisiyah Pagendingan dan Majelis Taklim Al Idrisiyah jakarta pada bulan Juli 1989, Januari 1990 dan Mei 1990. Tujuannya adalah untuk mengetahui tentang ajaran tarekat Idrisiyah dan pelaksanannya serta tanggapan masyarakat terhadap ajaran-ajaran tersebut.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, disertai penelitian lapangan berupa observasi dan wawancara dengan tokoh-tokoh tareat Idrisiyah, yaitu diantaranya K.H. Muhammad Dahlan, K. Daud Burhanuddin, Hasbullah Bc.Hk., Ali Yusuf BA, Drs, Salim Bella Pili, Ibu Rohana serta wawancara kepada tokoh-tokoh masyarakat desa Jarihurip, Kecamatan Cisayong, Tasikmalaya.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tarekat Idrisiyah mempunyai ajaran-ajaran yang cukup berat untuk diamalkan, sehingga tarekat ini hanya mempunyai sedikit pengikut yang aktif. Yang sedikit dari yang aktif itu, sangat taat menjalankan ajaran tarekatnya. Tanggapan masyarakat sekitar umumnya jurang menyetujui ajaran tarekat Idrisiyah.
1990
S13325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudaya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai Gerakan Muhammadiyah di Kecamatan Jasinga ini dilakukan antara bulan September hingga bulan Desember 1990. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana peranan gerakan Muhammadiyah terhadap kemajuan dan perkem_hangan masyarakat Jasinga lewat usaha-usaha pembaharuannya.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan disertai penelitian lapangan berupa observasi, wawancara, dan pengalaman pribadi. Wawancara mendalam dilakukan ter_hadap tokoh-tokoh Muhammadiyah dan tokoh-tokoh masyarakat nonMuhammadiyah yang ada di Kecamatan Jasinga.

Dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan mern_buktikan bahwa kehadiran Muhammadiyah telah memhawa peru_bahan ke arah yang positif terhadap kemajuan dan perkem_bangan masyarakat Jasinga, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, maupun sosial kemasyarakatan.

Dalam hidang keagamaan, pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah adalah dengan cara berusaha membersihkan ajaran Islam dari unsur-unsur yang bukan berasal dari sumber ajaran Islam yang murni, seperti bid_ah, khurafat, takhayul, dan sebagainya.

Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah melakukan usa_ha pembaharuannya dengan cara memadukan sistem pendidikan tradisional dengan sistem pendidikan moderen, yaitu dengan membangun lembaga-lembaga pendidikan di dalam kurikulumnya diajarkan pelajaran agama dan pelajaran umum. Dengan jalan ini, maka Muhammadiyah dapat melahirkan orang-orang yang memiliki pengetahuan agama sekaligus pengetahuan umum.

Sedangkan di bidang sosial kemasyarakatan, amal usa_ha Muhammadiyah antara lain dengan mendirikan lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan, kursus-kursus keteram_pilan, pembinaan generasi muda dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kehadiran Muhammadiyah menimbulkan pro dan kontra dari anggota masyarakat, sehingga timbullah ketegangan dan konflik dalam masyarakat yang pada gilirannya melahirkan dua kelompok sosial, yaitu kelompok yang bercorak reformis, yang menghendaki pembaharuan dalam masyarakat dan kelompok tradisionalis, yang berusaha mempertahankan tradisi lama. Pertentangan antara kedua kelompok sosial tersebut, pada mulanya cukup tajam. Namun dalam perkembangan selanjutnya, pertentangan tersebut semakin berkurang menuju proses integrasi.
1990
S13235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luzmy Ningsih
Abstrak :

ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan deskripsi tokoh tasawuf Syaikh Abdus Samad Al-Palimbani sebagai seorang penulis muslim yang produktif dan sebagai seorang juru dakwah yang telah ikut mewarnai perjalanan sejarah pemikiran dakwah di Indonesia.
,br> Data yang diperoleh bersumber dari tulisan-tulisan sejarah seperti buku-buku sejarah, naskah makalah yang resmi kemudian diurutkan berdasarkan urutan kronologis sejarah. selanjutnya menganalisa tulisan-tulisan tersebut dengan cara membandingkan data-data yang diperoleh melalui media tulisan. dengan hasil wawancara dengan salah seorang ulama di Palembang yang merupakan data sekunder. Berdasarkan data-data itu disimpulkan bahwa Syaikh Abdus Samad Al-Palimbani adalah seorang ulama Indonesia abad ke-18. Kiprah dan kecemerlangannya dalam berpikir, serta berkarya telah membawa wawasan baru dalam pemikiran dakwah Islam di Nusantara.
1998
S13265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Nizar
Abstrak :
Kelompok Salawat Wahidiyah adalah sebuah kelompok pengamal salawat yang diciptakan oleh Kyai Madjid Ma'rut di Kedonglo Kediri tahun 1963 sebagai jawaban beliau terhadap penyimpangan-penyimpangan syariat, tidak dihargainya lagi moral keagamaan dan kecenderungan mengukur kehidupan dari sudut kebendaan semata. Kelompok ini bersifat terbuka, artinya siapa saja holey mengamalkan bacaan-bacaan salawat Wahidiyah bahkan orang non-Islam sekalipun tanpa adanya proses baiat seperti organisasi sulisme pada umumnya. Karena diyakini bahwa wirid salawat tersebut merupakan wirid nida (panggilan). artinya siapa saja yang mau membacanya maka ia akan dipanggil oleh Allah untuk kembali ke jalan-Nya. Maka sangat wajar kalau mereka menjadikan 'fafiru ilallah yang maksudnya mari kita kembali ke jalan Allah sebagai doktrin kelompok. Para ahli ada yang memasukkan kelompok ini ke dalam tarikat ada pula yang tidak. Abdurrahman Wahid misalnya menamakan kelompok ini sebagai gerakan sufisme non_tarikat atau Moeslim Abdurrahman menyebutnya sebagai pseudo tarikat tarikat seine karena adanya perbedaan dengan pengertian tarikat pada umumnya. Dari penelitian ini diharapkan mampu mengetahui lebih lanjut tentang keberadaan kelompok tersebut dari sisi ajaran, amalan, keorganisasian, latar belakang sosial budaya terutama pengetahuan tentang ajaran agama Islam para penganutnya serta pandangan yang muncul dari mereka berdasarkan atas penguasaan ajaran agama tersebut. Dengan demikian penulis akan mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam dari salah satu ajaran sufisme di dalam Islam. Pada akhir pembahasan skripsi ini ditemukan adanya kekhususan Kelompok Wahidiyah .dari kelompok-kelompok sufisme pada umumnya, dan yang paling pokok dari kekhususan tersebut adalah tidak dikenalnya silsilah dan bai'at dalam ajarannya. Dari kekhususan ini melahirkan implikasi terhadap banyak hal, satu diantaranya adalah kelompok Wahidiyah tidak termasuk dalam tarikat mu'tabarah. Kota Surabaya sengaja dipilih, mewakili kota lainnya dengan mempertimbangkan heterogenitas terhadap banyak hal di samping kedekatannya dengan pusat penyiaran Wahidiyah di Kediri sehingga diharapkan kesimpulan yang dihasilkan akan memiliki tingkat validitas yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2000
S13306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mas Ramadhani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari melakukan dakwahnya di Kalimantan Selatan.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustaka_an, mengikuti seminar tentang Al-Banjari, dan penelitian lapangan dengan melihat peninggalan sejarah berupa: lingkungan di mana Al-Banjari tinggal, makam serta yang berkaitan dengan objek bahasan. Juga dilakukan wawancara atau informasi terhadap cendekiawan dan keturunan Al-Banjari, yaitu Dr. H.M Zurkani Yahya dan Abu Daudi.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dalam melakukan dakwahnya, mem_punyai semacam pemikiran yang cemerlang dan tepat pada kon_disi medan dakwahnya. Melihat dari tujuan dakwah, bahwa A1-Banjari ingin menyebarkan agama Islam ke pelosok daerah, dan berusaha mewujudkan ajaran Islam yang murni di dalam kehidupan masyarakat, yang akan membawa kesejahteraan di dunia maupun di akhirat. Sasaran dakwah Al-Banjari menca-kup semua golongan, baik tingkat paling tinggi maupun ting_kat paling rendah. Beliau juga mengharapkan seorang juru dakwah yang profesional. Adapun materi dakwah yang beliau berikan menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, juga hu_bungan manusia dengan manusia. Dalam melakukan Al-Banjari mempunyai berbagai strategi yang tepat serta metode-metode yang cocok pada kondisi medan dakwahnya.
1990
S13192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Rodiana
1990
S13446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>