Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waluyo Iman Isworo
"LKMD pada zaman Orde Baru merupakan organisasi kemasyarakatan tingkat desa dimaksudkan menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan dan pertumbuhan masyarakat desa. Suatu organisasi lokal akan tumbuh dan berkembang karena diperlukan sebagai sarana untuk melayani kepentingan bersama dalam proses pembangunan masyarakat desa yang dinamis. Sejalan dengan dinamika peruhahan bentuk dan fungsi organisasi LKMD akan terus berubah sampai peruhahan itu selesai. Pertanyaan yang muncul adalah seberapa jauh LKMD mampu melaksanakan fungsinya.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis menekankan eksistensi LKMD, serta keterkaitannya dengan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tehnik wawancara terstruktur (kuesioner). maupun tidak terstruktur (pedoman wawancara) kajian pustaka serta pcngamatan tidak langsung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKMD belum berhasil melaksanakan fungsi utamanya sebagai sarana pelayanan untuk kepentingan masyarakat tetapi sebaliknya lehih menjadi pelayan kepentingan pemerintah. LKMD mengalami disfungsionalisasi yang terstruktur karena campur tangan pemerintah yang terlalu besar. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan (korelasi) antara elemen organisasi (kepemimpinan, doktrin, program, sumber daya dan struktur organisasi) dengan elemen masyarakat (baik masyarakat yang berada di dalam desa maupun yang berada di luar desa). Dengan demikian LKMD belum mencapai taraf "institutionalized" atau belum berhasil melaksanakan fungsinya secara penuh.
Disamping itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecil antara persepsi responden Pengurus LKMD dengan responden Tokoh Masyarakat tentang variabel organisasi terutama sub variabel doktrin.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengajukan rekomendasi bahwa memberdayakan organisasi lokal tingkat desa seperti LKMD perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut ini:
1. Ukuran organisasi lokal harus cukup kecil, sederhana. dan tidak terlalu ketat.
2. Pengembangan organisasi lokal harus mencakup semua aspek kehidupan masyarakat setempat.
3. Pemanfaatan sumberdaya diutamakan dari potensi yang dimi1iki masingmasing desa,
4. Pemerintah atau lembaga lain hanya bcrfungsi sebagai fasilitator atau inisiator saja.
5. Organisasi lokal akan terus mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan pada lingkungannya.
6. Partisipasi, pemberdayaan dan kerjasama merupakan landasan kehidupan organisasi lokal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
D502
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulyani Hidayah
"ABSTRAK
Tujuan pokok dari disertasi ini adalah untuk memaparkan mengapa cara-cara kebiasaan makan pada komuniti Talang Mamak disesuaikan dengan kondisi lingkungannya dan alasan-alasan mengapa kebiasaan makan mereka menjadi seperti keadaannya sekarang, yaitu berubah pada beberapa aspek namun secara keseluruhan masih bertumpu kepada budaya lama mereka yang dicirikan oleh sistem berladang berotasi yang didukung oleh kegiatan-kegiatan subsisten lain yang juga dikembangkan secara adaptif dengan lingkungan hutan setempat. Tujuan pertama mengacu kepada dasar pemikiran bahwa kebiasan makan merupakan sebuah proses kerja sebuah sistem yang banyak kaitannya dengan lingkungan. Sedangkan tujuan kedua mengacu kepada dasar pemikiran, bahwa kebiasaan makan merupakan sebuah sistem dinamis, dimana unsur-unsurnya terus-menerus disesuaikan dengan daya dukung dan perubahan lingkungan.
Disertasi ini dicirikan oleh perhatian terhadap adaptasi pada dua tataran masalah. Pertama, sehubungan dengan masalah apa dan bagaimana kebiasaan makan Talang Mamak beradaptasi terhadap lingkungan totalnya (adaptasi sistemik). Kedua - sebagai konsekuensi adaptasi sistemik itu - adalah masalah berkenaan dengan mengapa unsur-unsur yang ada di dalam kebiasaan makan Talang Mamak tersebut beradaptasi atau saling menyesuaikan diri dengan lingkungan. Perwujudan adaptasi orang Talang Mamak terhadap lingkungannya dapat dipandang sebagai upaya mereka memenuhi salah satu kebutuhan hidup yang paling mendasar, yaitu makan. Karena itulah kajian ini difokuskan pada sistem adaptasi yang mereka kembangkan sebagaimana tercermin dalam pola-pola pengolahan sumber daya alam dalam rangka pengadaan makanan (food, supply), pengolahan makanan dan distribusi makanan (food preparation and distribution), dan pemanfaatan makanan (food utilization) menurut konsep orang Talang 'Mamak tentang makan dan makanan itu sendiri.
Dari hasil penelitian lapangan ditemukan berbagai fakta, bahwa sejak sekurangkurangnya dua puluh tahun yang lalu lingkungan alam dan budaya Talang Mamak telah mengalami sejumlah perubah yang cukup penting. Perubahan tersebut sebagian besar disebabkan oleh dampak dari penerapan kebijakan pembangunan di bidang politik dan ekonomi yang memaksa komuniti setempat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi daya dukung alam yang ada dan merubah kebiasaan-kebiasaan tertentu sebagai strategi adaptasi sesuai dengan peluang-peluang baru yang muncu1.
Berkenaan dengan berbagai aspek dalam kebiasaan makan komuniti Talang Mamak dapat dinyatakan, bahwa selain ada kebiasaan-kebiasan yang tidak berubah, ada pula cara-cara tertentu dalam pola makan mereka yang berubah tanpa menyebabkan aspek-aspek lain ikut berubah pula. Misalnya, ada sejumlah perubahan dalam bahan makanan bukan-untuk upacara, sebaliknya hampir tidak ada perubahan dalam bahan makanan untuk upacara. Ada cara-cara mengadakan makanan yang berubah dan ada pula yang tetap dipertahankan dan terus dikembangkan secara adaptif dengan lingkungan. Pengadaan bahan makanan yang berubah itu sejalan dengan perubahan mata pencarian. Komuniti Talang Mamak yang sudah berdiam secara menetap cenderung hidup dari matapencaraian bukan-berladang dan mengadakan pangan dengan cara ,membeli makanan produksi luar. Sementara itu, kelompok yang berdiam di petalangan tetap menjadikan sistem perladangan berotasi disertai berburu dan meramu untuk memenuhi kebutuhan akan pangan dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya, dan betapa dalam rangka pengembangan tingkat produksi huma atau ladang mereka sengaja menanam berbagai macam tanaman pangan (food crops diversity) sebagai langkah strategis untuk mengamankan ketersediaan, kecukupan, dan keamanan pangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
D506
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library