Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qamara Agustina Rasyid
"ABSTRAK
Ruang dapat dialami dengan berbagai macam indra, salah satunya adalah menyentuh. Berbeda dengan cara lainnya, menyentuh ruang adalah sebuah kegiatan yang membutuhkan tubuh untuk menjadi dekat secara fisik dengan ruang. Untuk mendekati tubuh dengan ruang, terdapat banyak jenis sentuhan yang dapat digunakan. Dari banyak jenis sentuhan itu dapat dibagi menjadi sentuhan aktif atau haptic yang merasakan kualitas area permukaan dan pasif atau tactile yang merasakan kualitas yang bisa dibaca pada satu titik, setiap jenis sentuhan ini memiliki pergerakan yang berbeda untuk menelusuri karakter yang berbeda. Salah satu kualitas yang ada di permukaan dapat dibaca sebagai jejak mdash; sebuah berkas yang menunjukkan adanya usia dan penggunaan pada permukaan. Menelusuri bagaimana jejak ini disentuh dapat menemukan pergerakan apa saja yang digunakan saat ingin membaca jejak. Membaca jejak dilakukan dengan menyentuh permukaan menggunakan aksi menyentuh yang berbeda, dan dari hasil pengamatan ditemukan bahwa tidak semua jenis sentuhan harus dipakai untuk membaca satu jenis kualitas jejak. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; text-align: justify; font: 10.0px Times New Roman ; color: 000000; -webkit-text-stroke: 000000 span.s1 font-kerning: none.

ABSTRACT
Like with other senses, space can be experienced through touching surfaces. Different from the other type of sensing, touching requires the body to be physically close to the space we want to touch. To get close to space, the body uses different types of touch. Touch can be divided to static or tactile touching to get information on one spot of the surface, and active or haptic touching to get data about an area of a surface. Each of them have different kinds of movements to find the quality of a surface. Trace is a type of sign that shows age and use through surface quality. As trace manifests as surface quality, different types of touch can be used to experience it. Reading trace as surface quality can be done by applying the different type of movements of touch on the surface, with some movement reading more than others. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px text align justify font 10.0px Times New Roman color 000000 webkit text stroke 000000 span.s1 font kerning none "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Advan Beryl Primana
"Ruang ambigu merupakan ruang yang dapat secara bebas diinterpretasikan oleh penggunanya, sehingga berdampak pada kompleksitas makna yang memunculkan penggunaan ruang yang kontradiktif dan bervariasi. Karakteristik ini kemudian termanifestasi dalam bentuk trace. Dalam produksinya, terdapat elemen-elemen seperti enabler material, enabling actor, enabling action, dan interpretasi trace yang berdampak pada bagaimana trace dihasilkan.
Dengan demikian, skripsi ini akan mengkaji ruang ambigu melalui keberadaan trace di dalamnya dengan menguraikan trace yang ditemukan sebagai elemen-elemen pembentuk trace, sehingga dapat dipahami bagaimana masing-masing elemen tersebut dapat mengindikasikan ruang ambigu. Dalam prosesnya, studi menghasilkan bahwa masing-masing elemen pembentuk trace yang diuraikan kemudian mampu memberikan indikasi ambiguitas melalui kompleksitas trace dalam enabler material, kontradiksi terhadap enabling action yang dilakukan oleh enabling actor, dan keberagaman respons pengguna terhadap trace di sekitarnya.

Ambiguous space is a space formed through a free interpretation of space by its users, causing a complexity of meaning that emerges in contradictory and varied use of space. These characteristics are then manifested in the form of traces. In its production, there are elements such as enabler material, enabling actor, enabling action, and trace interpretation that impacts how the trace is formed.
Therefore, this study will examine ambiguous space through the presence of traces in it by deciphering found traces as trace elements so that it can be understood how each of these elements can indicate ambiguous space. In the end, this study shows that each of the forming elements can indicate ambiguity through the complexity of trace on the enabler material, the contradiction of enabling action by enabling actor, and the variety of user responses to the surrounding trace.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library