Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rotua Uly Inge
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini kebudayaan Korea Selatan sedang mendominasi hampir di seluruh dunia dengan sebutan Korean Wave. Pemerintah Korea Selatan pun memanfaatkan hal ini untuk mempromosikan pariwisata negaranya. Salah satunya dengan mengeluarkan video musik S.E.O.U.L dan Fly to Seoul. Penelitian ini menganalisis sistem tanda yang ada pada kedua video musik yang merepresentasikan nilai-nilai dari kebudayaan Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan semiotika dengan teori Roland Barthes, dimana tanda-tanda pada kedua video musik ini diinterpretasikan secara mendalam sehingga diharapkan dapat memberikan penjelasan terperinci tentang kandungan makna dari tandatanda pada musik video yang diteliti tersebut.
ABSTRACT
Nowadays, South Korean culture or so called Korean Wave is dominating most of the world. South Korean government takes advantage of this situation by promoting the country?s tourism. One of ways to do so is by releasing S.E.O.U.L and Fly to Seoul music video. This research analyzed sign system contained in both music videos that represented values of South Korean culture. This research used Roland Barthes' theory of semiotics. Signs contained in both music videos were interpreted deeply in order to give the detailed explanation about the meaning of signs in both music videos.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Manggala Utama
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan penggunaan internet untuk tujuan aktivisme membentuk sebuah praktik bermedia yang disebut dengan clicktivisme. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan; (1) bagaimana praktik bermedia para aktivis berkaitan dengan praktik clicktivisme yang dilakukan dalam konteks gerakan sosial, dan (2) bagaimana usaha yang dilakukan oleh para aktivis untuk melanjutkan praktik clicktivisme ke dalam aksi berbentuk offline. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat enam strategi yang dilakukan oleh aktivis dalam melakukan praktik clicktivisme, yakni dengan mengkampanyekan permasalahan dan tuntutan, menggunakan hastag tertentu, menunjukan dukungan dari publik di halaman platform media baru yang digunakan, menginformasikan perkembangan terbaru mengenai aktivitas yang dilakukan oleh gerakan, mengajak partisipan melakukan clicktivisme, dan juga untuk terlibat ke dalam aksi offline.
ABSTRACT
The use of internet for activism has created new media peactice, that is called as clicktivism. This research aim to answer to questions; (1) how activist use the media, relate to clicktivsm practice in social movement context, and (2) how that effort continues on offline activism movement. This research found there are six strategies which are applied by activists in doing clicktivism practice. They are campaigning the social cause, using certain hashtag, showing public supports in their new media platform, updating the current activity progress, inviting participant to do both clicktivism and offline activism.
2015
S59399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurindah Firdawati
Abstrak :
Saat ini fashion blogger sudah semakin dipercaya untuk masuk dan dilibatkan dalam industri fashion secara nyata. Namun, banyaknya jumlah fashion blogger saat ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan di antara fashion blogger tersebut untuk selalu eksis dan menjadi fashion blogger yang terpandang. Hal ini membuat seorang fashion blogger harus melakukan strategi strategic public relations. Peneliti ingin melihat bagaimana seorang fashion blogger mengimplementasikan strategi strategic public relations pada dirinya sendiri untuk dapat menduduki posisi sebagai fashion blogger yang terpandang di dalam industri fashion, dengan tetap mempertahankan nilai personal yang dimilikinya. Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif dengan strategi studi kasus yang mengkhususkan unit analisisnya pada Sabila Anata, yang merupakan fashion blogger Indonesia yang sudah cukup lama berkecimpung dalam bidangnya sebagai fashion blogger. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa Sabila Anata melakukan strategi strategic public relations, yaitu personal communication management yang menggabungkan antara taktik pemasaran, manajemen dan public relations (PR). Penerapan strategi tersebut membantu Sabila dalam melihat posisi yang berpotensi untuk didudukinya dalam industri fashion serta membantunya mencapai posisi tersebut
Nowadays, fashion bloggers are increasingly trusted by fashion industry to come in and get involved in it. However, the large amount of fashion blogger today, gave rise to the increasing of competition among fashion bloggers to make their self as an exist and reputable fashion blogger. That also forced a fashion blogger to do strategic public relations. In this case, researcher tried to examined how a fashion blogger implements strategic public relations strategy to their self to help them to get the position as a reputable fashion blogger in fashion industry, while constantly holding to their personal values. This qualitative research was conducted in a descriptive way, with case study strategy that focus on Sabila Anata, an Indonesian fashion blogger who already engaged in the field of fashion blog for enough time, as the analysis unit. Research finding showed that Sabila Anata doing strategic public relations strategy, named personal communication management that combine the tactics from marketing, management, and public relations (PR). Implementation of the strategy help Sabila in viewing potential position for her in fashion industry and also attain that position
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Nuari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh terpaan kampanye capres dan cawapres di media sosial terhadap partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (quantitative methods) dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Sampel dari penelitian ini sebanyak 150 mahasiswa FISIP UI dari 8 departemen angkatan 2011-2014. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa bentuk kampanye di media sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadap partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden 2014. ......This research is purposely made for describing the influence between campaign president and vice president in social media on beginner voter participation of presidential election in 2014. This research used quantitative methods, which is questionnaire being used as research instrument. Thus, 150 students of FISIP UI, from 8 departments (2011-2014) were being sample in this research. The result of this research explained if campaign president and vice president in social media shows strong relationship with beginner voter participation of presidential election in 2014.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ais Purnama Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana remaja perempuan kelas menengah di Jakarta memberikan pemaknaan terhadap K-pop. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, reception studies, Encoding-DecodingStuart Hall, serta didasarkan pada perkembangan studi pemaknaan dari seeing is believing menjadi believing is seeing, dalam arti khalayak memaknai sesuatu bukan diawali dari program yang dilihatnya tetapi diawali dengan konteks sosial atau karakter sosial yang sudah ada sebelumnya pada diri mereka. Hasil penelitian menemukan pemaknaan remaja perempuan kelas menengah terhadap K-pop terkait dengan persepsi awal yang dilatarbelakangi konteks budaya dan peer group. Pemaknaan cenderung dominan ketika persepsi awal sejalan dengannilai dan gaya hidupdalam K-pop. Pemaknaan negosiasi terbentuk ketika faktor ekternal yang melatarbelakangi persepsi awal lebih berperan dibandingkan media. The aim of this research is to understand the reception of Jakarta middle class teenage girls in K-pop phenomenon. This research used constructivism paradigm, qualitative approach, reception studies, Stuart Hall's Encoding-Decoding model, and the changing view in reception studies fromseeing is believing to believing is seeing, which means the reading process does not start from the programviewing but from the social context or social characters that audiences have hadbefore they watch the program. The findings show the reception of Jakarta middle class teenage girls in K-pop phenomenon is mostly influenced by their previous perception formed by theirculturalandpeer groupcontext. Dominant reading occurs when theirpreviousperceptionsuits thevaluesand lifestylesin K-pop. Meanwhile, in negotiated reading the external factors that formed previous perception are more influental than the media itself.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library