Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Erwin
"ABSTRAK
Pada masa sekarang ini, perawatan ortodonti dengan alat cekat telah menggunakan sistim rekat langsung. Sistim rekat langsung ini mempunyai banyak keuntungan. Tetapi dalam sistim ini, kadang-kadang braket dapat lepas dari permukaan enamel karena tekanan-tekanan yang diterima oleh braket atau karena kekuatan rekat dari bahan perekat yang kurang baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kekuatan tahan tarikan dan kekuatan tahan geseran dari dua macam bahan yang banyak digunakan oleh para Ortodontis yaitu bahan perekat Unite dan System 1+. Uji tarik dilakukan dengan menggunakan gigi Premolar pertama dari gigi manusia secara in-vitro dengan menggunakan alat uji tarik Comtent. Dari hasil uji tarik, dengan analisa statistik t-test diperoleh bahwa ada perbedaan bermakna antara kekuatan tahan tarikan antara bahan perekat Unite dengan bahan perekat System 1+. Sedangkan dalam hal kekuatan tahan geseran antara kedua bahan tersebut ada perbedaan tidak bermakna. Jadi bahan perekat Unite lebih kuat dibandingkan dengan bahan perekat System 1+.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Monika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara konsentrasi kunyit dan perubahan warna resin komposit nanohibrida. Sampel resin komposit nanohibrida direndam di dalam larutan kunyit konsentrasi 0.015%, 0.15%, 1.5%, atau 15% selama 24 atau 48 jam. Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan Vita Easy Shade dan data dianalisis mengggunakan Kruskal-Wallis dan Spearman. Ditunjukkan bahwa perendaman resin komposit nanohibrida mengakibatkan peningkatan nilai L*,a*,b*,dan ΔE *. Makin tinggi konsentrasi larutan kunyit serta makin lama waktu perendamannya mengakibatkan warna resin komposit nanohibrida menjadi makin kuning kemerahan.

The purpose of this study was to determine the correlation between turmeric solution and the discoloration of nanohybrid composite resins. Nanohybrid composite resin specimens were immersed in turmeric solution with concentration of 0.015%, 0.15%, 1.5%, or 15% in 24 or 48 hours. Color changes were measured using Vita Easy Shade. Data were analyzed statistically with the Kruskal-Wallis and Spearman test. Immersion of nanohybrid composite resins have cause the raise of L*, a*, b* and ΔE value. The higher the concentration of turmeric solutions increase the reddish yellow color of the nanohybrid composite resins."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Astiningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamu kunyit asam terhadap kekasaran permukaan semen ionomer kaca konvensional. Pada penelitian ini digunakan 20 spesimen yang direndam dalam jamu kunyit asam kemasan dan bukan kemasan (masing-masing n=10) selama 1, 3, 5, dan 7 hari. Hasil uji statistik Two-way ANOVA menunjukkan antara jamu kunyit asam kemasan dan bukan kemasan menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna (p>0,05), namun terdapat perbedaan bermakna pada lama waktu perendaman dalam kedua kelompok (p<0,05). Semakin lama waktu perendaman dalam jamu kunyit asam berpengaruh terhadap peningkatan nilai kekasaran permukaan semen ionomer kaca konvensional.

The aim of this study was to know the effect of turmeric tamarind solution on surface roughness of conventional glass ionomer cement. This study used 20 specimens were immersed in a turmeric tamarind solution of packaging and not the packaging (each n=10) for 1, 3, 5, and 7 days. Results analyzed by Two-way ANOVA showed between turmeric tamarind solution of packaging and not the packaging had no significant difference (p>0,05), but a significant difference on immersion duration in two groups (p<0,05). The longer of immersion duration in a trumeric tamarind solution affect to increase surface roughness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Elizhabet
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak sumber sinar Light Emitting Diode (LED) terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit bulk-fill. Resin komposit bulk-fill Tetric® N-Ceram Bulk-Fill, shade IVA (setara dengan warna VITA A2-A3) dibuat menjadi 30 spesimen berbentuk silinder dengan ukuran tebal 3 mm dan diameter 6 mm. Spesimen dibagi menjadi 3 kelompok variasi jarak penyinaran, yaitu 0 mm, 3 mm dan 5 mm. Penyinaran menggunakan LED Light Curing Unit Bluephase® Style (Ivoclar-Vivadent, Liechtenstein) dengan durasi penyinaran selama 10 detik sesuai instruksi pabrik. Data dianalisis secara statistik menggunakan metode ANOVA satu arah. Hasil analisis tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05) pada semua kelompok. Jarak sumber sinar LED ≤ 5 mm tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit bulk-fill.

This study aimed to evaluate the effect of LED light source distance on diametral tensile strength of bulk-fill composite restorative material. Bulk-fill composite Tetric® N-Ceram Bulk-Fill, shade IVA (equal to VITA shade A2-A3) was formed into 30 cylindrical specimens with 3 mm in thickness and 6 mm in diameter. Specimens were divided into 3 groups with various curing distance: 0 mm, 3 mm and 5 mm. All groups were polymerized by LED Light Curing Unit Bluephase® Style (Ivoclar-Vivadent, Liechtenstein) for 10 seconds based on manufacturer’s instruction. Data were statistically analyzed by one-way ANOVA The result showed insignificant differences in all groups (p>0,05). LED light source distance ≤ 5 mm was not significantly affected the diametral tensile strength of bulk-fill composite."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Medina
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh warna terhadap kekuatan tarik diametral resin komposit bulk-fill. Tiga kelompok spesimen resin komposit bulkfill dari Tetric N-Ceram Bulk-fill (Ivoclar Vivadent, Lichenstein) warna IVA, IVB, dan IVW dipolimerisasi menggunakan LED light curing unit. Uji kekuatan tarik diametral dilakukan menggunakan Universal Testing Machine. Hasil menunjukkan bahwa kekuatan tarik diametral resin komposit bulk-fill warna IVA, IVB, dan IVW, secara berurutan adalah sebesar 41,730±3,729 MPa; 42,573±3,472 MPa dan 45,402±2,038 MPa. Analisa statistik Post-hoc Test menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p<0,05) antara kekuatan tarik diametral kelompok warna IVA dengan IVW. Dapat disimpulkan, warna resin komposit bulk-fill dapat mempengaruhi kekuatan tarik diametralnya.

This study aimed to evaluate the influence of color shades on diametral tensile strength of bulk-fill composites. Tetric N-Ceram Bulk-fill in color shade IVA, IVB, and IVW were polymerized using LED light curing unit. Universal Testing Machine was used to determined the diametral tensile strength (DTS). The value of specimen color shade IVA, IVB, and IVW are 41.730±3.729 MPa; 42.573±3.472 MPa and 45.402±2.038 MPa, respectively. Post-hoc test revealed that DTS between bulk-fill composites in color shade IVA and IVW is significantly different (p<0,05). It can be concluded that diametral tensile strength of bulk-fill composite could be affected by its color shades"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuni Rahmadina
"Masih banyak pengguna alginat yang tidak memerhatikan kondisi penyimpanan yang bisa memengaruhi shelf life alginat sehingga kualitasnya perlu dipertanyakan. Oleh karena itu, digunakan alginat dengan tanggal kedaluwarsa berbeda untuk dilihat perbedaan waktu pengerasannya. Adonan alginat dituang ke cincin metal (d= 3 cm, t= 16 mm) dan diuji waktu pengerasannya dengan dengan batang uji (d=6 mm, h=10 cm). Dari hasil analisa statistik, terdapat perbedaan waktu pengerasan yang bermakna (p<0,05) antara alginat yang belum melewati tanggal kedaluwarsa (157 ± 3 detik) dan alginat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa (144 ± 2 detik). Dapat disimpulkan bahwa lama penyimpanan mempengaruhi waktu pengerasan alginat.

There are still many issues regarding consumer carelessness in controlling factors that affect alginate shelf life. Two groups of alginate are tested; one group of alginate that hadn’t passed the expired date, and one that had passed the expired date. The mixed alginate is poured into a mould (d= 3 cm, h= 16 mm) and tested with a test rod (d= 6 mm, h= 10 cm). Statistic analysis showed a significant difference in the setting times of alginates before the expired date (157±3 seconds) and after the expired date (144 ± 2seconds). It has been concluded that shelf life can affect alginate setting time.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Almyra Hanyouri
"Saliva di dalam rongga mulut merupakan agen perlindungan alami karena memiliki kapasitas penyangga yang mampu menetralkan asam yang dihasilkan oleh mikroorganisme asidogenik. Seiring dengan perkembangan material restoratif, beberapa material bioaktif baru dikembangkan yang memiliki kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan dalam lingkungan mulut, dengan melepaskan sejumlah ion kalsium, fosfat, hidroksil, dan fluor terutama dalam kondisi asam. Oleh karena itu, maka akan lebih menguntungkan jika material restoratif bioaktif memiliki karakteristik kapasitas penyangga seperti yang dimiliki oleh saliva. Hal ini dapat memicu remineralisasi gigi dan lingkungan sekitarnya, sehingga perkembangan karies akibat suasana asam dapat dikurangi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan kapasitas penyangga yang dimiliki oleh material restoratif bioaktif dalam larutan kariogenik (saliva buatan pH 4,7) selama 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit. Material restoratif bioaktif yang digunakan pada penelitian ini adalah Giomer, Activa (Activa Bioactive Restorative), Cention N (Alkasit Composite Resin), Fuji II LC (RMGIC), dan Zirconomer Improved. Penelitian eksperimental laboratorik menggunakan 30 spesimen yang terdiri dari 5 kelompok material restoratif bioaktif. Spesimen berbentuk lempeng dengan diameter 15 mm dan ketebalan 1 mm yang direndam dalam 10 ml saliva buatan (pH 4,7) kemudian disimpan dalam inkubator dengan suhu (37 ± 1)oC. Uji kapasitas penyangga menggunakan pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop) untuk melihat perubahan nilai pH saliva buatan setiap 30 menit sampai 150 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai pH saliva buatan pada seluruh kelompok material seiring dengan waktu perendaman. Berdasarkan Uji One-Way ANOVA serta Post Hoc Bonferroni dan Tamhane, terdapat perbedaan bermakna antar kelima material restoratif bioaktif, seiring dengan waktu perendaman. Namun, hanya antara material Giomer dan Activa Bioactive tidak terdapat perbedaan bermakna. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa material restoratif bioaktif, yaitu Giomer, Activa Bioactive, Cention N, Fuji II LC, dan Zirconomer Improved memiliki kapasitas penyangga yang dapat meningkatkan pH saliva buatan (pH 4,7) ke arah lebih netral dalam 150 menit perendaman.

Saliva in the oral cavity is a natural protective agent because it has a buffering capacity that is able to neutralize acids that produced by acidogenic microorganisms. Along with the development of restorative materials, several new bioactive materials were developed with the ability to react changes in the oral environment, by releasing a number of calcium, phosphate, hydroxyl and fluoride ions especially in acidic conditions. Therefore, it would be more advantageous if the bioactive restorative material had the buffer capacity characteristic as owned by saliva. This can induce remineralization of the teeth and the surrounding environment, so that the development of caries due to an acidic condition can be reduced. The aim of this research was to observe and compare the buffer capacity owned by bioactive restorative materials in cariogenic solutions (artificial saliva pH 4.7) during 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, 120 minutes, and 150 minutes. The bioactive restorative materials used in this study were Giomer, Activa (Activa Bioactive Restorative), Cention N (Alcasite Composite Resin), Fuji II LC (RMGIC), and Improved Zirconomers. The experimental research laboratory used 30 specimens consisting of 5 groups of bioactive restorative materials. Disk-shaped specimens with a diameter of 15 mm and a thickness of 1 mm were immersed in 10 ml of artificial saliva (pH 4.7) and then stored in an incubator at a temperature of (37 ± 1)oC. Buffer capacity test was conducted using a pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop) to see changes in the pH value of artificial saliva every 30 minutes until 150 minutes. The results showed an increase in the pH value of artificial saliva in all groups of materials along with the immersion time. Based on the One-Way ANOVA also Post Hoc Bonferroni and Tamhane tests, showed that there were significant differences between the five materials along with the immersion time. However, only between Giomer and Activa Bioactive material there were no significant differences. Based on the research results, it can be concluded that the bioactive restorative material, namely Giomer, Activa Bioactive, Cention N, Fuji II LC, and Improved Zirconomer have a buffering capacity that can increase the pH of artificial saliva (pH 4.7) towards a more neutral direction within 150 minutes of immersion"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Febriani
"Bahan cetak yang dipakai dalam bidang kedokteran gigi berfungsi sebagai reproduksi negatif gigi dan jaringan rongga mulut, hasil cetakan dicor dengan gips sehingga diperoleh model keja yang merupakan replika gigi dan jaringan rongga mulut. Bahan cetak yang banyak digunakan adalah alginat, yang merupakan barang import. Di beberapa daerah sulik didapat sehingga diupayakan modifikasi bahan cetak alginat dengan pati ubi kayu (Manihot Utilisima). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi perubahan pati ubi kayu (Manihot Utiiisima) pada bahan cetak alginat kemasan terhadap hasil reproduksi detail cetakan gips tipe M. Sebanyak 120 spesimen dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok Al, sampai dengan AS perbandingan bahan cetak alginat dan pati ubi kayu berurutan dari 55% : 45%; 52,5% : 47,5%; 50% : 50%; 47,5% : 52,5%; 45% : 55% dan kelompok AO sebagai kontrol tanpa ditambah pati ubi kayu, kemudian dicetak dengan slat uji reproduksi detail (ISO 1563 78), hasilnya dicor gips tipe III setelah mengeras, reproduksi detail dianalisa dengan mikroskop stereo. Hasil yang didapat dilakukan uji t untuk mengetahui perbedaan bahan cetak alginat kemasan dengan bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu pada kedalaman garis 0,05 mm dan 0,075 mm. Hasil yang didapat bahan cetak alginat kemasan tidak berbeda dengan bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu pada kedalaman garis 0,05 mm dan 0,075 mm. Dari panelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu sampai perbandingan 47,5% : 52,5% dapat digunakan sebagai bahan cetak.

The Influence of Additional Manihot Utilisima for
Alginate Impression Material to Accuracy Reproduction Details Results
Impression materials which are used work in dentistry as a negative reproduction of teeth and oral tissues. The negative reproduction being filled in with gypsum in order to produce a replica of teeth and oral tissues. The most common being used impression material is alginate, which is a much improved product commodity now. The material is still rare to be found in several places, therefore we can try to modify the alginate with manihot utilisima. The aim of this research is to find the effect of manihot utilisima addition to the imported alginate and its ability to reproduce detailed reproduction using type III gypsum. The 120 specimen is divided into 5 groups of study. The percentage comparison 'of alginate to manihot utilisima in Al group to AS group are 55% : 45%; 52.5% : 47.5%; 50% : 50%: 47.5%
52.5%; 45% : 55%. A4 as a control group without the addition of manihot utilisima. The materials then being impressed with detail reproduction tool (ISO 1563 ! 78), the detail result is then analyzed under a stereo microscope. The t-test was used to statistically test the differences of alginate impression and alginate substitution to manihot utilisima, in 0.05 mm and 0.075 mm depth. There were no significant differences between the alginate impression and modified alginate with manihot utilisima in 0.05 mm and 0.075 mm depth. Therefore this research concludes that the alginate impression with manihot utilisima with a ratio up to 47,5% 52.5% can be used as an impression material."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2001
T1873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovy Zairani
" ABSTRAK
Pasta gigi latar belakang yang mengandung bahan abrasif dan kekakuan bulu sikat gigi dapat mempengaruhi permukaan restorasi. Tujuan Untuk mengidentifikasi efek kekakuan sikat gigi terhadap kekasaran permukaan nanohybrid. Metode Enam belas spesimen nanohybrid dikelompokkan menjadi dua kelompok Kelompok pertama disikat menggunakan sikat gigi berbulu lembut, kelompok kedua disikat menggunakan sikat gigi dengan bulu sedang. Menyikat media yang digunakan seperti aquabides pada kedua kelompok. Menyikat dilakukan 3 kali selama lima menit. Kekasaran permukaan diukur menggunakan tester kekasaran permukaan. Hasil Hasil diuji dengan ANOVA satu arah dan uji T independen, setelah menyikat gigi kelompok sikat gigi lunak 15 menit menunjukkan nilai kekasaran permukaan nanohybrid berbeda nyata.

ABSTRAK
Background Toothpaste containing abrasive agent and stiffness of toothbrush bristles can affect surface of the restoration. Objective To identify the effect of the stiffness of toothbrush to nanohybrid surface roughness. Methods Sixteen nanohybrid speciments are grouped into two groups The first group was brushed using soft bristle toothbrush, the second group was brushed using medium bristles toothbrush . Brushing used media such as aquabides in both groups. Brushing were done 3 times for five minutes. Surface roughness was measured using a surface roughness tester. Results The results tested with one way ANOVA and independent T Test, after brushing 15 minutes soft bristle toothbrush group shows the value of nanohybrid surface roughness significantly different P "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atria Putri
"Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh perendaman resin komposit mikrohibrida Filtek Z250™ di dalam larutan cokelat Indonesia asal Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, dan Kendari terhadap perubahan warna. Metode dan Material: Digunakan 42 spesimen resin komposit mikrohibrida Filtek Z250TM berdiameter 6 mm dan tebal 2 mm serta minuman cokelat Indonesia asal Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, dan Kendari. Spesimen dipolimerisasi menggunakan LED Curing Unit iradiansi 700 mW/cm2 (LED Max Hilux) selama 20 detik kemudian direndam di dalam larutan cokelat selama 7 hari yang diganti setiap harinya. Perubahan warna diukur menggunakan colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) dengan sistem CIE L*a*b kemudian dianalisis menggunakan uji statistik One-Way Anova. pH larutan media perendaman diukur menggunakan pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Hasil: Terdapat perubahan warna sebelum dan sesudah direndam dalam larutan cokelat yang signifikan (p<0,05) pada nilai ΔE*, ΔL*, Δa* dan Δb* nya. Larutan cokelat asal Lampung dengan pH yang paling rendah menyebabkan perubahan warna paling besar pada resin komposit Filtek Z250TM sedangkan larutan cokelat Kendari dengan pH yang paling tinggi menyebabkan perubahan warna yang paling kecil. Seluruh spesimen resin komposit Filtek Z250TM berubah menjadi lebih gelap. Kesimpulan: pH larutan coklat Indonesia mempengaruhi besarnya perubahan warna pada resin komposit mikrohibrida Filtek Z250TM.

Objective: To analyze the influence of Indonesian (Aceh, Lampung, East Java, Bali, Flores, and Kendari) chocolate drink immersion on color change of microhybrid composite resin. Materials and Method: 42 specimens with 6 mm diameter and 2 mm thick, chocolate drink from Aceh, Lampung, East Java, Bali, Flores, and Kendari were prepared. The specimens were polymerized for 20 seconds using a 700 mW/cm2 irradiance LED curing unit (LED Max Hilux). Specimens were immersed in Indonesia chocolate drink for 7 days and the chocolate were changed everyday. The color changes of specimens were measured using colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) following CIE L*a*b system then being analyzed using statistic One-Way Anova Test. pH solutions was measured by pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Results: There were significant color change ΔE*, ΔL*, Δa* and Δb* (p<0,05) before and after immersed in Indonesia chocolate. Lampung chocolate drink which has the lowest pH makes the most significant color changes on Filtek Z250TM, meanwhile Kendari chocolate drink which has the highest pH most likely has no effect on color changes. All composite resin colors are darker after being immersed in all solutions. Conclusions: Color changes on microhybrid composite resin Filtek Z250TM are influenced by pH."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>