Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Sugeng Mulyono
"ABSTRAK
Dalam proses pengerjaan bubut, terdapat parameter-parameter pemotongan panting yang perlu diperhatikan karena diperkirakan dapat mempengaruhi kualitas benda kerjanya.
Parameter-parameter tersebut adalah : Asutan (f), Kedalaman Pdtong (a) serta Kecepatan Potong (vc). Sementara itu kualitas hasil yang diperkirakan dapat dipengaruhi antara lain kekasaran, kekerasan Serta tegangan maksimum bahan.
Secara signifikan dapat dilihat bahwa Asutan (f) berkorelasi positif terhadap kekasaran, sementara Kecepatan Potong (VC) berkorelasi negatif terhadap kekasaran.
Namun demikian pada pembubutan tanpa pendingin ; asutan, kedalaman dan kecepatan potong tidak berkore1asi_dengan kekerasan dan tegangan maksimum bahan. Pada proses bubut yang menggunakan pendingin, secara umum mampu menghasilkan kualitas benda yang lebih baik dari pada proses yang tanpa pendingin.

"
1996
S36736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ariestyanto
"Terdapat 3 jenis tata letak pabrik, yaitu tata letak produk, tata letak proses, dan tata letak celullar. Ketiga tata letak tersebut memiliki karakteristiknya masing -masing. Tata letak produk digunakan untuk kegiatan produk massal yang memiliki sedikit jenis produk. Sedangkan tata letak proses digunakan untuk kegiatan produksi dengan banyak jenis produk, namun jumlah produksinya sedikit. Dan tata letak celullar merupakan peralihan antara tata letak produk dengan tata letak proses. PT X memperoduksikan 3 jenis produk utama, yaitu locker, filling cabinet, dan cupboard. Untuk mendapatkan kapabilitas produksi yang paling optimaL bagi PT X, ditentukan jenis tata letak yang sesuai dengan kebutuhan produksinya. Untuk menentukannya, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi ruang yang tersedia untuk produksi dan perlatan produksi yang tersedia.
Selanjutnya, digunakan langkah-langkah perencanaan yang sesuai dengan Systematic Layout Planning (SLP). SLP merupakan standar langkah-langkah perencanaan tata letak pabrik yang umum digunakan oleh para perencana pabrik. Dalam menentukan jalur produksi, digunakan metode analisa jalur produksi. Dari metode ini, didapatkan sebuah tata letak celullar. Tata letak celullar yang telah dibuat, dibandingkan dengan tata letak yang ada pada PT, yang menggunakan tata letak proses. Kedua tata letak tersebut dimasukkan ke dalam simulasi komputer dengan menggunakan software Promodel. Simulasi dibuat berdasarkan jenis produk agar dapat memudahkan analisa perbandingan antara 2 jenis tata letak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Seng
"Pin Spring merupakan komponen mobil yang berfungsi sebagai pengikat pegas dengan rangka (chassis). Proses manufaktur dari Pin Spring adalah permesinan (machining) dilanjutkan dengan proses perlakuan panas (heat treatment). Proses perlakuan panas bertujuan untuk merubah sifat mekanis dan fisis dari Pin Spring. Bahan dan Pin Spring adalah baja C 45.
Penelitlan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan parameter yang optimal pada proses periakuan panas Pin Spring, yaitu temperatur austenisasi, media pendingin dan temperatur temper.
Penelitian dilakukan dengan berbagai variasi temperatur austenisasl yaltu : 800, 850 dan 900°C, variasi media pendingln adalah Qll Quendlla 32 dan Air dan variasi temperatur temper yaitu: 100, 200, 300, 400 dan 500°C dengan waktu tahan 2 jam.
Dari hasil penelitian, terlihat bahwa pada temperatur austenisasi 850°C, media pendingin Air dan temperatur temper 300°C diperoleh harga kekerasan dan struktur mikro yang baik dan memenuhi spesifiikasi rancangan dari produk Pin Spring.

Pin Spring is automobile components that functioned as fastening between spring and chassis. This manufacturing process of Pin Spring is machining process and heat treatment process. The objective of heat treatment, is the process of converting mechanical properties and physics raw material of Pin Spring. The raw material of Pin Spring is steel C 45.
The purpose of this research is to obtain the optimal parameter for heat treatment attitude, that consist of austenitizing and tempering temperature, quenching media.
The parameters austenitizing temperature variance as 800, 850 and 900°C, quenching media variety are Oll Quendlla 32 and water, tempering temperature variety are 100,200,300,400 and 500°C with holding time 2 hours.
The result of this research showed that austenitizing temperature on 8500C, quenching media water and tempering temperature on 300°C, taken hardness and micro structure satisfied and met design specification from product Pin Spring.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiawan
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi perancangan dewasa ini menuntut adanya produk yang semakin bervariasi dan berubah dalam waktu yang relatif singkat. Persaingan industri mendorong pembuatan produk yang berkualitas tinggi. Kualitas produk, disamping ditentukan oleh perancangan produk juga ditentukan alat bantu yang mendukung.
Penggunaan perkakas bantu pegang yang tepat akan sangat membantu kelancaran jalannya produksi, baik dalam skala besar maupun kecil. Karena dengan penggunaan perkakas bantu yang tepat dengan kebutuhannya akan dapat menghemat waktu setup, tenaga dan ongkos yang rendah dalam proses pemesinan.
Pada umumnya sebuah perkakas bantu pegang dirancang untuk mengalokasikan dan mencekam satu macam benda kerja saja. Setiap pergantian jenis komponen, maka diperlukan alat. bantu pegang yang berbeda, sehingga waktu dalam perancangan yang dibutuhkan tidak sedikit dan tidak efisien dalam produksi. untuk menjamin agar penggunaan perkakas bantu pegang itu merupakan rancangan yang dapat diandalkan, maka perkakas bantu harus dapat memperbaiki kondisi dari sebelumnya, baik akan kesederhanaan rancangan, kecepatan dalam operasi, kekuatannya dan yang tidak kalah pentingnya yaitu kefleksibelannya sehingga perkakas bantu tidak hanya digunakan untuk satu macam produk saja tetapi diusahakan dapat digunakan dalam beberapa produk. Dengan demikian akan menghemat biaya operasi pemesinan dan diharapkan biaya penjualan bisa diefektifkan hingga dapat bersaing dalam pasaran. Dalam menjawab tantangan tersebut, telah dikembangkan sistem perkakas bantu yang dapat dipakai tidak hanya satu macam benda kerja, tetapi beberapa macam benda kerja dapat dikerjakan pada satu perkakas bantu . Sistem tersebut diberi nama " Perkakas Bantu Pegang Fleksibel ".
Pendekatan dalam perancangan ini telah dibuat sistem pengelompokan produk (Group Technology) dalam sistem perancangan. Untuk itu telah dicoba dalam pembatasan masalah dengan membuat pengelompokan produk dari Departemen Produk Umum pada PT.PND.
Dilain pihak dalam sistem perancangan itu sendiri dituntut kecepatan dalam perancangannya hingga dapat dengan cepat pula dilaksanakan proses pemesinannya. Untuk itu pada tugas akhir ini telah dibuat perangkat lunak yang dapat mengaplikasikannya untuk membuat perkakas bantu pegang.

ABSTRACT
Today's in the era of technology development, we've got to pressure our mind to make so many variousity products in the rapidly times. the competition of industry has urge us on made a high quality product. The quality of the product it self has been taking by the modifier, it also get a hand from the other tools.
The uses of fixture that we can use are most helpful for goodness of production, even in the big scale or small. Because by using a good fixture which are can saving the time, the energy and also it can save a low cost in the process of machine.
In the generally a fixture have been modify to allocation and to cop fot one thing work only. Every circulations of the component it can be need a different fixture, so that it can need more time and inefficient production. For guarantee the uses of fixture's is good, so it must be can preparing the condition become more good than before. Even in the similarly design, the rapid of operation, the power and the most important is the flexibility of the fixture, so it is not only can use for one product but it also it can be use for so many product. In other word , it can save the cost of the machine operation and the charging of sale can be more effective. So it can be get competition in the market. To answer that challenges, have been modify a fixture's system that can use not only for one thing work , but also so many fixture that can be done only in one fixture. We called this system " Flexible Fixture".
The approachment in design of this have made a group of product (Group Technology) in the design system. For it, we have tried to make a group of product in the identification problem by make a group from Department of Public Product in PT. PND.
In the other side at the design of system it self have been press to get rapidly on the design until we can use it as soon as the process of machine can be permitted. And for it, we tried to make this final assignment a software to application it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidarrijadi Wahjono
"Operasional CNC Turning Centre pada PT. X yang bergerak dibidang manufaktur mempunyai beberapa keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh mesin perkakas konvensional, yaitu :
1. Dapat diprogram
2. Ketelitian yang tinggi
3. Kompleksitas bentuk produk yang tinggi
4. Mampu ulang proses yang tinggi
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, maka diperlukan investasi yang tinggi dalam pengadaannya sehingga jam jam operasional mesin tinggi tarifnya demikian juga dengan pembiayaan-pembiayaan lainnya.
Berdasarkan kondisi yang demikian, maka perusahaan akan mengalami kerugian jika tidak dapat mengoperasikan mesin tersebut dengan segala keunggulannya.
Untuk itu diperlukan suatu persiapan-persiapan tertentu agar manfaat mesin CNC dapat dipergunakan.
Persiapan tersebut berwujud prosedur operasional mesin CNC yang dilengkapi dengan bagan organisasi personal, lengkap dengan togas dan wewenang tiap personil yang terlibat operasional.
Prosedur tersebut disusun berdasarkan prosedur operasional CNC Turning Centre yang sekarang beroperasi di perusahaan.
Untuk menjamin konsitensi pelaksanaan yang sesuai dengan perintah kerja rnaka prosedur tersebut distandarkan dalam suatu Standard Operating Procedure (SOP).

The operational of CNC Turning Centre at PT. X established in manufacturing sector has some usefully not owned by conventional machine, such as:
1. Programmable
2. High accuracy
3. High complexity
4. Repeatability
By those usefully, so it is needed high investment in supplying it so that operational hour have high tariff, however by another costs.
Based on those conditions, so the company is being felt in loss if it is not able to operate those machines by all usefully.
Hence, it is needed a certainty preparations so that the machine's usefully of CNC can be used Those preparations appearance in CNC operational procedure machine provided with the structure of personal organization and authorized every personal jointly in the operational.
Those procedures are filled based on CNC Turning Centre operational when recently operating at company.
To protect a consistence of implementation in related with order job, so those procedures are standardized in a Standard Operating Procedure (SOP).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Siswantoro
"Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin berat, PT B sebagai industri manufaktur milik negara didalam kegiatan produksinya terus berupaya untuk tampil didepan, menjadi center of excellence yang memiliki pusat-pusat keunggulan dalam bidang alat berat, industri energi, industri agro, dan industri pengecoran, sehingga dapat menjadi tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan nasional.
Tatanan industri manufaktur yang bersifat job order, menghendaki adanya mekanisme perencanaan produksi, dan pengendalian yang ketat. Pada kondisi demikian, industri manufaktur job order diharapkan berpijak pada kepastian-kepastian aturan yang mendasari pelaksanaan proses produksinya.
Bergerak dari kelemahan-kelemahan industri manufaktur job order, maka prosedur-prosedur baku yang dibuat untuk menciptakan informasi produksi yang konsisten dan terkendali perlu diadakan. Maksud dari perlunya prosedur-prosedur baku tersebut adalah untuk menciptakan kondisi system yang lebih efektif, dengan terdapatnya kejelasan-kejelasan output, kejelasan input serta proses transformasinya. Dengan adanya kejelasan sasaran, diharapkan proses transformasi yang merupakan kegiatan produksi dapat dioptimalkan pelaksanaannya. Harapan yang lebih jauh dengan adanya prosedur adalah kepada tingkat kepercayaan pemesan dan pola produksi yang terkontrol.

By being up against the competition's market very difficult. PT B as state manufacturing industrial in act of its production owned usefully center throughout to do to present in front, became center of excellence and have been usefully centers in heavy equipment sector, energy of industrial, agro of industry and cemented industrial, so that they can be center in fluffiness national opportunity.
The structure of manufacturing industrial was possessive in job order want to the production plant mechanism, and controlling is tight. In those conditions a manufacturing industrial of job order hoped to hold on role certainty based on its process production implementation.
Act from poor of manufacturing industrial of job order, and so basic's procedures made to create a product information which was consistence and controlling that is existing. The meaning of be existing of basic's procedures are to create a condition system more effective, by finding output clearly, input clearly, and transformation process. By be existing object clearly, hoped transformation process as activities production can be optimalized its implementation. Prospecting is far by be existing of procedure to engagement trust level and production pattern controlled.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Reza
"Energi pada umumnya dibagi menjadi 2, yaitu energi terbarukan dan energi tidak terbarukan. Energi terbarukan menjadi solusi untuk mengatasi efek negatif energi tak terbarukan karena emisi karbon yang sangat rendah serta ketersediaan sangat melimpah di bumi. Indonesia memiliki tujuan untuk menggunakan energi terbarukan dengan maksimal untuk mengurangi ketergantungan dengan energi tak terbarukan. Hal ini mendorong penemuan yang mengarah kepada pembentukan dan penggunaan sumber energi baru.
Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari proses sintesis Li4Ti5O12 (LTO) dengan metode solid state dan pembuatan komposit dari anoda LTO dengan penambahan unsur Sn nano dan grafit dengan tujuan menaikkan performa anoda LTO. Penambahan Sn nano dan grafit dilakukan sebanyak masing-masing dengan variasi 10 wt%, 15 wt%, 20 wt% dan 5 wt%.
Sintesis LTO diawali dengan metode solid state kemudian di lakukan proses sintering selama 6 jam pada temperature 850 oC. Pencampuran grafit dan Sn nano pada anoda LTO dilakukan secara mekanokimia. Fabrikasi baterai dilakukan dengan diawali proses pembuatan slurry kemudian dilanjutkan proses coating yang selanjutnya di masukkan ke dalam coin cell.
Berdasarkan hasil karakterisasi baterai didapatkan kristalinitas terbaik pada anoda LTO/C-Sn nano 10 wt%. Pada pengujian performa baterai untuk nilai kapasitas spesifik (CV) dan retensi kapasitas (CD) pada anoda LTO/C-Sn nano 10 wt% wt memiliki nilai paling baik yaitu sebesar 207 mAh/g dan 1,5%. Nilai konduktivitas terbaik yatu anoda LTO/C-Sn nano 15 wt% dengan resistivitas sebesar 46,97 Ohm.

Energy is generally divided into 2, namely renewable energy and non-renewable energy. Renewable energy is the solution to overcome the negative effects of non-renewable energy because of very low carbon emissions and abundant availability on earth. Indonesia has a goal to use renewable energy to the maximum to reduce dependence on non-renewable energy. This encourages findings that lead to the formation and use of new energy sources.
This research is aimed at studying the synthesis process of Li4Ti5O12 (LTO) with solid state method and making composites from LTO anodes with the addition of Sn nano and graphite elements with the aim of increasing the performance of LTO anodes. Addition of Sn nano and graphite was carried out as many as each with variations of 10 wt%, 15 wt%, 20 wt% and 5 wt%.
The LTO synthesis begins with a solid state method and then sintering for 6 hours at 850oC. Mixing graphite and Sn nano on the LTO anode is carried out mechanochemically. Battery fabrication is carried out by starting the process of making slurry and then continuing with the coating process which is then put into a coin cell.
Based on the results of the battery characterization the best crystallinity was obtained at the 10 wt% nano LTO/C-Sn anode. On battery performance testing for specific capacity values (CV) and capacity retention (CD) on nano 10 wt% LTO/C-Sn anode the best value was 207 mAh/g and 1.5%. The best conductivity value is nano 15 wt% LTO/C-Sn anode with a resistivity of 46.97 Ohm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library