Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmatul Hidayat
Abstrak :
Untuk meningkatkan kemampuan baterai sekunder, pemahaman mengenai bahan elektroda dan elektrolit harus ditingkatkan. Bahan elektroda negatif yang banyak digunakan adalah grafit, sedangkan elektroda positif yang banyak digunakan adalah LiCoO2. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan mikrostruktur LiCoO2 komersial. Pada LiCoO2 diberikan pembebanan( 5, 10 dan 15 GPa), pemanasan (60°C, 150°C, dan 200°C) dan pemanasan secara in situ (25, 60, 70, 75, 80, 90, 100 dan 115°C) yang selanjutnya dilakukan pengujian kristalografi menggunakan teknik difraksi sinar-x. Selanjutnya dilakukan refinement terhadap data hasil difraksi sinar-x menggunakan GSAS-EXPGUI. Dari hasil refinement diperoleh data perubahan parameter kisi, occupancy, dan density. Nilai occupancy, dan density semakin menurun dengan meningkatnya nilai pembebanan dan meningkatnya suhu pemanasan. Pada penelitian ini juga teramati adanya prefered orientation pada bidang (003) dan delithiasi yang ditandai dengan penurunan nilai occupancy Li akibat pembebanan dan pemanasan. ...... In order to increase the secondary battery's ability, the understanding of electrode and electrolit has to be improved. The negative electrode material which is commonly used is grafit, as for the positive electrode, it is LiCoO2. In this research, microstructure LiCoO2 commercial observation will be done. On LiCoO2, imposition ( 5,10 and 15 GPa), heating (60°C, 150°C, and 200°C), and heating with in situ (25, 60, 70, 75, 80, 90, 100 and 115°C) are given, and then crystallography using x-ray diffraction technique is tested. Next, refinement to the data of x-ray diffraction result is done by using GSAS-EXPGUI. The data of grid parameter, occupancy, and density are obtained from the result of refinement. The rate of occupancy and density become lower as the imposition's rate and the heating temperature increase. In this research, there are also prefered orientation on field (003) and delithiasi which are marked with the decreasing of occupancy Li rate due to the imposition and heating.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vieri Sukma Anggoro
Abstrak :
Sulfasi merupakan fenomena yang dimana sebagian elektroda PbSO4 (asam sulfat) terbentuk menjadi struktur kristal yang padat. Apabila baterai tersebut sering maupun tidak digunakan lama – kelamaan jumlah padatan kristal tersebut semakin banyak dan dapat mengganggu performa bahkan merusak baterai asam - timbal. Oleh karena itu agar fenomena sulfasi dalam baterai bisa berkurang, dalam penelitian ini menggunakan bahan karbon grafit yang didoping di bahan massa - aktif negatif baterai. Variasi doping karbon grafit yang digunakan sebesar 0.5%, 1%, dan 1.5%. Karbon grafit dipilih karena selain harganya murah juga bisa mengurangi pembentukan kristal PbSO4 (asam sulfat). Metodologi yang digunakan untuk mengamati struktur kristalnya dengan menggunakan difraksi sinar – x. Untuk mendapatkan laju korosi yang disebabkan adanya arus korosi menggunakan metode LSV. Untuk mengamati morfologi permukaannya menggunakan alat mikroskop optik. Hasil penelitian ini menunjukkan bila dibandingkan dengan timbal yang tanpa didoping karbon grafit, fenomena sulfasi pada timbal yang didoping dengan karbon grafit bisa berkurang. ......Sulfation is a phenomenon that occurs when there a part of PbSO4 become solid crystals. If the battery is used continuously or not, sooner or later the number of PbSO4 crystals increase and can disturb or even damage the battery. Therefore, in order sulfation can be reduced, in this study lead material in negative active – mass material of battery is doped with graphite carbon. The doping variations of graphite carbon were 0.5%, 1%, and 1.5%. The graphite carbon was chosen because the price is cheap and can also reduce number of PbSO4 (lead Sulphate) crystals. The methodology used to observe the crystal structure using X-ray diffraction. To get the corrosion rate caused by corrosion current using LSV method. To observe the surface morphology using an optical microscope. The results of this study indicate that when compared lead without doped graphite carbon to lead doped with graphite carbon, sulfation in lead doped with graphite carbon can be reduced.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricius Purwanto
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan pengujian sifat termal bahan paduan zirkaloy-4 dengan mempergunakan DTA-TGA dengan kecepatan pemanasan 15, 20, dan 25 °C/menit. Dari termogram DTATGA, terjadi pergeseran pada temperatur transformasi zirkaloy-4 dan entalpi. Temperatur transformasi rata-rata (837,9 ± 3,9 ) °C dan entalpi rata-rata (-35,7 ± 0,3 ) mJ/mg. Setelah perlakuan panas ( T = 600, 700 dan 900 °C), temperatur transformasi menurun dan entalpinya naik terhadap temperatur perlakuan panas. Temperatur transformasi zirkaloy-4 setelah perlakuan panas adalah 847,0 , 837,7 dan 811,5 mJ/mg dan entalpinya adalah -22,9 ,-28,7 dan -44,5 mJ/mg.

Dari pola difraksi sinar -x pada temperatur ruang terhadap zirkaloy-4 baik tanpa dipanasi maupun yang mengalami perlakuan panas menunjukan tidak terjadi perubahan struktur kristalnya yaitu HCP. Perbandingan parameter kisi c/a untuk sampel-sampel yang tanpa perlakuan panas dan yang telah dipanasi pada suhu T= 700 °C dan T= 900 °C masing-masing selama 1 jam menunjukan harga 1,89 , 1,89 dan 1,91, sedangkan harga kerapatannya adalah 5,13 g/Cm3, 5,17 g/Cm3 dan 5,20 g/Cm3.

Dari gambar mikroskop sapuan elektron (SEM), struktur mikro zirkaloy-4 menunjukan butiran nampak berubah menjadi besar, setelah mengalami perlakuan panas pada temperatur 600, 700 dan 900 °C.

Setelah perlakuan panas (T= 600, 700 dan 900 °C), laju korosi zirkaloy-4 dengan teknik potensiodinamik menunjukan kecenderungan naik. Hasil laju korosi adalah 0,297 MPY (T = 600 °C, t= 1 jam), 0,383 MPY (T = 600 °C, t = 5 jam), 0,378 MPY (T = 600 °C, t= 7 jam), 0,400 MPY (T= 700 °C, t= 1 jam), 0,667 MPY (T= 700 °C, t= 5 jam), 0,560 MPY (T= 700 °C, t= 7 jam), 0,520 MPY (T= 900 °C, t= 1 jam), 0,493 MPY (T= 900 °C, t= 5 jam) dan 0,492 MPY (T= 900 °C, t= 7 jam).
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library