Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Irfan Ramadhan
"Biaya Keselamatan Konstruksi (K2) pada pekerjaan pembangunan jalan di Indonesia masih belum terdapat standar besaran volume dan biaya yang pasti. Komposisi volume pada komponen biaya penerapan SMKK yang terdapat pada proyek pembangunan jalan di Indonesia masih beragam, hal tersebut diperkuat dengan penelitian dengan objek pembangunan jalan yang menyatakan biaya penerapan SMKK pada proyek tersebut didominasi pada komponen gaji personil K2 dan asuransi, bukan pada komponen yang dapat mendorong tindakan preventif kecelakaan kerja (Susanti & Said, 2019). Penelitian menggunakan data sekunder yang berasal dari 3 objek sampel pembangunan jalan baru yang berada di daerah datar tanpa jembatan dan terowongan. Hasil evaluasi relevansi dan validitas objek sampel penelitian, dari 71 jenis pekerjaan yang direncanakan dalam WBS, hanya 68 jenis yang dianggap relevan untuk analisis lebih lanjut, yang dikelompokkan ke dalam tujuh rumpun utama guna identifikasi risiko dan bahaya. Validasi terhadap subkomponen biaya penerapan SMKK mengidentifikasi hanya 61 dari 120 subkomponen yang relevan untuk proyek pembangunan jalan. Setelah dihitung biaya penerapan SMKK pada objek sampel penelitian, didapatkan koefisien ideal sebesar untuk proyek pembangunan jalan 1,9114% dari nilai proyek. Koefisien ideal sembilan komponen biaya penerapan SMKK diidentifikasi berpotensi meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi, khususnya pada proyek pembangunan jalan
The Construction Safety Costs for road construction projects in Indonesia currently lack standardized measures for volume and fixed costs. The composition of cost components in the implementation of the Construction Safety and Health Management System (SMKK) for road construction projects in Indonesia varies significantly. This is supported by research on road construction projects indicating that SMKK implementation costs are dominated by personnel salary components for K2 and insurance, rather than components that promote preventive measures for workplace accidents (Susanti & Said, 2019). The study utilized secondary data from three samples of new road construction projects located in flat areas without bridges or tunnels. Based on the evaluation of the relevance and validity of the research samples, out of 71 types of work planned in the Work Breakdown Structure (WBS), only 68 types were considered relevant for further analysis, which were grouped into seven main clusters to identify risks and hazards. Validation of the subcomponents of SMKK implementation costs identified only 61 out of 120 subcomponents as relevant for road construction projects. After calculating the SMKK implementation costs for the research sample, an ideal coefficient of 1.9114% of the project value was determined for road construction projects. The ideal coefficient of nine cost components for SMKK implementation was identified as having the potential to improve construction safety performance, particularly for road construction projects."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Willy Resnick
"Industri konstruksi merupakan sektor dengan risiko pekerjaan yang sangat tinggi, yang mencakup berbagai tahap pelaksanaan proyek, termasuk penggunaan subkontraktor. Dalam konteks proyek di Indonesia, kecelakaan kerja merupakan masalah serius yang mempengaruhi proyek, perusahaan yang terlibat, masyarakat sekitar, dan pekerja secara keseluruhan. Dalam upaya meningkatkan kinerja keselamatan di proyek ini, pengembangan budaya keselamatan konstruksi, khususnya di kalangan subkontraktor menjadi sangat penting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi yang fokus pada pengembangan budaya keselamatan di kalangan subkontraktor selama fase pelaksanaan konstruksi proyek di Indonesia Dalam upaya ini, penting untuk melibatkan peran aktif dari semua pihak terlibat, termasuk subkontraktor, untuk memastikan bahwa keselamatan menjadi nilai sentral dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil selama pelaksanaan proyek. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan panduan praktis bagi proyek-proyek konstruksi di masa depan, terutama yang melibatkan subkontraktor, dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berbudaya keselamatan.
The construction industry is a sector with very high occupational risks, encompassing various stages of project implementation, including the use of subcontractors. In the context of projects in Indonesia, workplace accidents represent a serious issue that impacts the project, the involved companies, the surrounding community, and workers as a whole. To improve safety performance on these projects, the development of a safety culture in construction, particularly among subcontractors, is of critical importance. Therefore, this study aims to develop strategies focused on fostering a safety culture among subcontractors during the construction phase of projects in Indonesia. In this effort, it is essential to involve the active participation of all stakeholders, including subcontractors, to ensure that safety becomes a central value in every action and decision made during project execution. It is hoped that the findings of this study will provide practical guidance for future construction projects, especially those involving subcontractors, in creating a safe and safety-conscious working environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library