Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigarlaki, Herke J. O.
"ABSTRAK
Pada akhir-akhir ini telah terjadi pergeseran pola penyakit yaitu dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif termasuk penyakit hipertensi, dari beberapa penelitian sebelumnya terungkap bahwa ada faktor risiko terhadap kejadian hipertensi, namun demikian faktor mana yang paling dominan, berapa besar hubungannya belum terungkap sepenuhnya.
Hal ini akan diungkapkan pada penelitin ini, dengan mempergunakan jenis disain kasus kontrol dimana kasus dan kontrol diambil dari pengunjung RSU FK-UKI Jakarta dimana besar sampel 130 untuk kasus dan 130 untuk kontrol.
Sebelum dilakukan analisis ditentukan terlebih dahulu "Cut off Point" dari variabel independen yang kontinuous (umur, konsumsi garam, obesitas); dengan mengunakan program stata ditentukan Area under ROC Curve Maksimal. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada analisis bivariat ternyata yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi garam, stres dan obesitas. Sedangkan pada analisis selanjutnya yaitu pada penentuan model, ternyata variabel-variabel yang masuk dalam model adalah variabel: konsumsi garam, umur, riwayat keluarga, obesitas (BMI), stres.
Ternyata hasil penelitian menunjukan bahwa yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah sebagai berikut: konsumsi garam dengan OR=4,574, umur dengan OR=6,399, riwayat keluarga dengan OR=5,746 dan obesitas (BMI) dengan OR=2,448.
Dari hasil penelitian ini juga dapat dibuat beberapa saran antara lain dibuat penelitian yang belum terungkap sepenuhnya dalam penelitian ini dan beberapa saran yang berhubungan dengan pencegahan hipertensi.
Daftar bacaan : 40 (1973 - 1995)

ABSTRACT
In the last decade there has been a transition from Infections disease to Degenerative disease including hypertension, based on several research study depicted there 're several risk factors causing hypertension, but dominant risk factor particularly its influence still unclear.
The purpose of this study will disclose the risk factors of hypertension an a Case Control study was chosen as a design which Case Control were taken from patient seeking treatment at General Hospital Medicine Faculty Christian University of Indonesia, 130 Cases and Control were collected.
Prior further analysis must be carried out " A Cut off point- of independent variable with continue value (age, salt intake, obese) must be determined through Stata program which depicting Maximum Area Under ROC.
The bivariant analysis study result shown that hypertension was influenced by age, inherity, salt intake, stress, and obese. Furthermore a Multiple Regression analysis mandatory for a model from shown that salt intake, age, inherity, obese and stress were fit to from a model.
The end of the result proof that salt intake (OR=4,750), age (OR=6,339), inherity (OR=5,746) and obese (OR=2,448) play an important rule of hypertension.
Also based on this research study suggestion should be made several forthcoming research study necessary for hypertension prevention.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Wibudi
"Proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum di Rumah Sakit Jantung danPembuluh Darah Harapan Kita berkaitan dengan waktu tunggu pemeriksaanpasien poliklinik, belum mencapai target standar pelayanan minimal rumah sakitkurang dari 60 Menit. Hal ini mengakibatkan pelayanan menjadi tidak efisien.Metode Lean merupakan suatu metode yang diharapkan dapat meningkatkanefisiensi pada proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum.
Penelitan kualitatif dengan menggunakan prinsip Lean Thinking untuk menggambarkanalur proses pelayanan pasien lama rawat jalan umum, menghitung Cycle Time danLead Time dan menganalisai Waste yang terjadi.
Hasil penelitian digambarkandalam current state value stream mapping menunjukkan bahwa 12 total waktuyang dibutuhkan untuk kegiatan value added sedangkan 88 total waktu layananmerupakan waktu yang digunakan untuk kegiatan non value added Waste .Usulan perbaikan dengan metode Lean dapat menurunkan presentasi non valueadded activity.Kata Kunci :Lean; Non Value Added; Proses pelayanan; Value Added; Waste.

The service process of old patient at outpatient poly services in Rumah SakitJantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita related to waiting time examinationof the patients, it has not reached the target of minimum service standards forhospital less than 60 minutes. This resulted in services being inefficient. Leanmethod is a method that is expected to improve efficiency in service process onold patients at outpatient general services.
Qualitative research by using theprinciples of Lean Thinking to illustrate the process flow patient service on oldpatients at outpatient general services, calculated cycle time and lead time andanalyzed waste that occurs.
The results of the study are described in the currentstate value stream mapping showed that 12 of the total time required for valueadded activities, while 88 of total service time is the time spent on non valueadded activities Waste . Proposed improvements with Lean methods can reducenon value added activity presentation.Keywords Lean Non Value Added Process service Value Added Waste.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhestiro Harnindyo Putro
"Latar Belakang : Telah banyak dipublikasikan berbagai macam algoritme untukmenentukan lokasi jaras tambahan pada pasien dengan sindroma Wolff-ParkinsonWhite.Algoritme-algoritme tersebut memiliki akurasi yang baik meskipunmemiliki alur yang komplek dan sulit untuk diingat. Berbagai macam algoritmeyang berkembang menggunakan morfologi delta wave dan polaritas komplek QRSdalam penyusunannya. Dengan adanya teknologi kateter ablasi yang ada saat inialgoritme yang komplek tidak diperlukan lagi. Diperlukan suatu algoritme yangsederhana, memiliki akurasi yang baik dan mudah diingat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai akurasi algoritme sederhana untuk memprediksi lokasi jarastambahan.
Metode : Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan diDepartemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI/ Pusat Jantung NasionalHarapan Kita PJNHK. Data yang diambil berupa elektrokardiografi EKG pada67 pasien dengan sindroma Wolff-Parkinson-White yang menjalani tindakan ablasiperiode Januari 2014 - Oktober 2016. Data EKG yang terkumpul dibacaberdasarkan algoritme baru oleh dua orang penilai independen kemudiandibandingkan dengan hasil ablasi pada tabel 2x2.
Hasil Penelitian : sampel akhir sebanyak 47 data hasil bacaan EKG observerterpercaya dihitung berdasarkan tabel 2x2 dengan hasil ablasi. Hasil menunjukkanalgoritme ini memiliki sensitivitas left free wall 45, septal 80, right free wall92, spesifisitas left free wall 96, septal 69, right free wall 85. Nilai dugapositif NDP left free wall 90, septal 55, dan right free wall 67. Nilai duganegatif NDN left free wall 70, septal 88, dan right free wall 97. Akurasialgoritme bervariasi dari 73 -87. Didapatkan perhitungan kesepahaman antarpenilai dengan nilai kappa 0,74-0,93. Perhitungan likelihood ratio menunjukkanlikelihood ratio positif left free wall 11,23, septal 2,23, dan right free wall 6,57.Likelihood ratio negatif left free wall 0,57, septa 0,28, dan right free wall 0,09.
Kesimpulan : Algoritme baru yang lebih sederhana ini memiliki akurasi yang baikdengan angka kesepahaman antar penilai yang baik sehingga dapat digunakansecara umum.

Background : A lot of algorithms in localizing accessory pathway AP in patientswith Wolff Parkinson White Syndrome have been published. Although many ofthose methods have high accuracy, they are complicated and difficult to memorize.Most of the established algorithm use delta wave morphology and QRS polarity todetermine the location. With the technology of catheter ablation nowadays suchcomplex algorithms are not really needed. This study aim to investigate theaccuracy of a simple algorithm to predict the location of accessory pathways.
Methods : This was a cross sectional study conducted in the NationalCardiovascular Center Harapan Kita RSJPDHK Department Cardiology andVascular Medicine, FMUI. The electrocardiography ECG findings of 67 patientswith Wolff Parkinson White syndrome underwent ablations from January 2014until October 2016 were used in the current study. Those ECGs were analyzed usingthe new algorithm and were evaluated by two independent observers and comparedwith ablation results in a 2x2 table.
Results : The final number of samples was 47 ECGs. The algorithm showed it hada sensitivity of 45 on left free wall, 80 on septal, 92 on right free wall APs inaddition to the specificity of 96 on left free wall, 69 on septal, 85 on right freewall APs. Positive predictive value PPV were 90 on left free wall, 55 on septaland 67 on right free wall APs. Negative predictive value NPV were 70 on leftfree wall, 88 on septal and 97 on right free wall APs. Algorithm accuracy variedfrom 73 to 87. Inter observer agreement calculation was a kappa of 0.74 mdash 0.93.Likelihood ratio calculation identified the positive likelihood ratio of 11.23 on leftfree wall, 2.23 on septal and 6.57 on right free wall APs and negative likelihoodratio of 0.57 on left free wall, 0.28 on septal and 0.09 on right free wall APs.
Conclusion : This new and simple algorithm provide a remarkable accuracy with agood inter observer agreements. Therefore this algorithm is potential to beimplemented in general practice.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55653
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library