Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Robert Wesley Sihar
Abstrak :
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui Kecendrungan upah dan total penghasilan alumni BBLKI Setang berdasarkan karakteristik individu denga menggunakan respond alumni BBLKI dari angkatan pertama (I) sampai dengan alumni angkatan ke enam (VI) dengan jumlah populasi 236. Dari hasil penyebaran kuisioner tertutup dan terbuka, kuisioner yang kembali sebanyak 120. Hasil penelitian upah terhadap variabcl bebas: bidang pelatihan, kesesuaian peladhan, pernah tidaknya pelatihan dipemsahaan, status kexja, pengalaman keija, jenis Industri, status kawin, pindah kelja, dan IPK (indeks prestasi); mcnunjukkan bahwa variabel yang signiiikan adalah bidang pelatihan, Slatus kelja., dan pindah keija. Kecendrungan mereka yang di bidang pelatihan melcanik industri lebih tinggi 2.93 kali terhadap mereka yang di bidang pelatihan elektronika industri, dan kecendrungan meneka yang di bidang pelatihan las industri Iebih tinggi 10.62 kali terhadap mereka yang dibidang eleklronika industri, untuk mendapatkan gaji diatas 2 juta rupiah. Kecendrungan mereka yang dibidang las industri lebih tinggi 3.62 kali terhadap mereka yang di mekanik industri untuk mendapatkan gaji lcbih tinggi dari 2 juta rupiah......The focus of this research is to detemiine the probability and the total wages of graduates BBLKI Serang based on individual characteristics of respondents using BBLKI graduate of the first (1) up to the sixth (VI) with a population of 236. From the results of the distribution of closed and open questionnaire, the questionnaire is retumed as 120. Results of research wage towards the independent variables such as the field of training, appropriate training, the taining specialized by the company, employment status, working experience, type of industry, the status of marrying, have the respondent ever move to other company, and GPA (achievement index); indicates that the signiiicant variable are in the 'field of training, employment status, and have the respondent ever move to other company, The probability graduates training in Mechanical Industry is 2.93 times higher than those graduates training in the field of Electronics Industry, and the probability graduates training in the field of Las Industry is higher 10.62 times toward graduates training in the electronics industry; to get a salary over 2 million. Probability training in Las industry is 3.62 times higher than graduates training in the Mechanical lndustry to get salary higher than 2 million.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alman Faluti
Abstrak :
Tesis ini membahas implementasi kebijakan tugas pembantuan di Unit Pelaksana Tel-mis Daerah Ditj en Binalattas Depnakertrans. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatifi Analisis yang digunakan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh George Edwards III (1980) tentang implemcntasi kebijakan. Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang pejabat struktural di lingkungan Selcretariat Direktorat Jcndcral Binalattas dan Balai Latihan Keija. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis dilakukan dengan merujuk pada pendapat narasumbcr dan didulcung dengan teori yang terkait dengan implcmcntasi kebijakan. Hasil penelitian menyarankan bagi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD} perlunya dilalcukan koordinasi baik dengan Pcmerintah Daerah maupun dcngan Ditjen Binalattas, improving capaciry dari pelaksana tugas pcmbantuan rnelalui up-grading instruktm' yang ada di daerah agar mempunyai kompetensi yang sesuai, serta pelaksana yang menangani tugas pembantuan agar mengikuti bimbingan tcknis dan sosialisasi lebih intensif sehjngga pemahaman akan semakin baik dan komprehensif. Dan bagi Digien Binalattas perlunya dilakukan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi pelaksana tugas pembantuan, bantuan penyiapan surnber daya manusia, dalam hal ini yang berhubungan dengan sertiiikat panitia, Perlu koordinasi dengan pemcrintah daerah dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana pelaksana kebijakan, perencanaan penganggaran yang tertuang dalam RKA-KL perlu dicermati dan diteliti lebih lanjut, pelaksanaan kebijakan tugas pembantuan hendaknya kegiatan fisik saja yang dialokasikan ke daerah. ......This research is observational descriptive with qualitative approaching. Analysis who utilizing to point on theory that interposed by George Edwards III. (1980) about policy implementation. Key informant in observational it consisting of 4 structural officials at environmentally Directorate General Training and Productivity and vocational training. Data collecting did by interview depth, meanwhile analysis did by refers on key informant opinion and backed up by bound up theory with policy implementation. Result observational to suggest to Technical Executor Unit Region (UPTD) it need to be done good coordination with Local Government and also with Directorate General Training and Productivity, improving capacity of "Tugas Pembantuan" executor passes through up grading instructor that is at that region have interest suitably, and executor that handle that task follow technical guidance and intensive more socialization so understanding will getting better and comprehensive And divides Directorate General Training and Productivity to need it was done by socialization and technical guidance for executor task, human resource preparation help, in this case that in reference to committee certificate, Need coordination with local govemment in order to increasing equipment is policy executor, budgeting planning that most decants deep RKA-KL is analyzed more, policy performing "Tugas Pembantuan" ought to physical activity just that is allocated goes to region.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samantha Agita
Abstrak :
ABSTRACT
This thesis will analyze the relationship between human longevity and economic welfare in Indonesia. The economic welfare is described by per capita GDP GDPpc . There are three indicators of human longevity such as LE, LI, and UOI. LE is life expectancy at birth. LI is the ratio of the population above 90 years of age to the total population above 65 years of age. UOI is the percentage of the population aged at least 80 years. LE as a main indicator of human longevity in this study. This study provides the per capita GDP and human longevity data of each province in Indonesia. The period use in this research is from 1980 to 2010. The research method used in this study is panel data of each province in Indonesia. The regression are done using the random effect. The result stated that there is a significant relationship between human longevity and economic level in 1990 to 2010. In 1980, both variables have insignificant relationship.
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang hubungan antara panjang umur manusia dan tingkat kesejahteraan ekonomi di Indonesia. Kesejahteraan ekonomi digambarkan oleh pendapatan perkapita. Panjang umur manusia dijelaskan oleh tiga indikator pada studi ini yaitu LE, LI, dan UOI. LE adalah harapan hidup manusia. LI adalah rasio populasi berumur lebih dari 90 tahun dari total populasi lebih dari 65 tahun. UOI adalah persentase dari populasi berumur paling sedikir 80 tahun. LE menjadi indikator utama dari panjang umur manusia pada studi ini. Tingkat ekonomi digambarkan oleh pendapatan perkapita dari setiap provinsi di Indonesia. Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah dari tahun 1980 sampai 2010. Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah data panel dari setiap provinsi di Indonesia. Regresi yang dilakukan menggunakan random effect. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa terbukti adanya hubungan yang signifikan antara panjang umur manusia dan tingkat ekonomi pada tahun 1990 sampai 2010. Namun pada tahun 1980 menunjukkan bahwa hubungan antara panjang umur manusia dan tingkat ekonomi tidak signifikan.
2017
S68295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Bayu Martanti
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan kota dan meningkatnya jumlah penduduk harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas umum yang mencukupi, begitupun dengan fasilitas kesehatan. Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan kewajiban Pemerintah, termasuk Pemerintah Daerah. Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 2016 telah membuka RSUD Kecamatan yang merupakan rumah sakit kelas D sebagai lsquo;jembatan rsquo; antara jenjang fasilitas pelayanan primer Puskesmas dengan Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kota agar dapat merespon peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap akses layanan kesehatan sekunder yang lebih merata. Selain menambah jumlah fasilitas kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta, berdirinya RSUD Kecamatan membawa perubahan dalam aksesibilitas dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aksesibilitas geografis dan utilisasi RSUD Kecamatan di Jakarta Timur serta menjelaskan keterkaitan antara aksesibilitas dengan utilisasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dengan dibantu instrumen SIG, dengan menggunakan data sekunder dari masing-masing RSUD. Dari penelitian ini diketahui bahwa hadirnya 3 RSUD Kecamatan di Jakarta Timur secara geografis telah dapat telah dapat menjangkau hampir seluruh wilayah di Jakarta Timur, kecuali sedikit wilayah pada bagian sisi sebelah timur laut kota Jakarta Timur. Hal ini menunjukkan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah berhasil memeratakan akses geografis penduduk Jakarta Timur untuk menuju fasilitas pelayanan kesehatan.
ABSTRACT
The city growth and the increased number of population should be balanced with sufficient public facility, as well as health facility. The provision of health facility is an obligation of the government, including regional government. Since 2016, the provincial government of the Special Capital Region of Jakarta has opened District General Hospital, which is a class D hospital, as a lsquo bridge rsquo between primary service facility Public Health or Puskesmas and City General Hospital in order to respond the increase of the community rsquo s need of secondary healthcare service more equally. In addition to increase the number of health facilities owned by the provincial government of the Special Capital Region of Jakarta, the establishment of District General Hospital brings change in the accessibility and utilization of health service facility in Jakarta. The aim of this research is to find out geographical accessibility and utilization of District General Hospital in East Jakarta, as well as to explain the relationship between the accessibility and utilization. This research uses analytical descriptive method, helped by GIS software, using secondary data of each hospital. Based on the research, it can be seen that the establishment of 3 District General Hospitals in East Jakarta geographically has been able to reach almost all areas in East Jakarta, except for a few areas on the northeast side of East Jakarta. It indicates that the provincial government of the Special Capital Region of Jakarta has successfully eased the geographical access of the East Jakarta residents to the health service facility.
2018
T51515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Jati Utomo
Abstrak :
Kota Jakarta Utara sebagai bagian dari wilayah Provinsi DKI Jakarta memiliki karakteristik wilayah yang khas sebagai wilayah pesisir dengan fungsi penggunaan lahan yang bervariatif. Perkembangan kota yang terjadi beriringan dengan pertambahan penduduk dan kegiatan pembangunan meningkatkan permintaan terhadap lahan. Padahal kota dirancang secara planologis sesuai dengan jenis peruntukan dan penggunaan lahan yang telah ditentukan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penyimpangan pemanfaatan lahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan penggunaan dan pemanfaatan lahan (spasial dan temporal), besaran penyimpangan ketidaksesuaian, implikasi ketidaksesuaian dan bagaimana pendekatan untuk mengatasinya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis peta dengan overlay (tumpang susun) menggunakan Sistem Informasi Geografis, pengumpulan data kualitatif, serta deskriptif kuantitatif dengan mengidentifikasi serta melakukan observasi survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pola pemanfaatan ruang tahun 2008 sampai dengan 2018. Berdasarkan hasil analisis ditemukan besaran persentase kesesuaian penggunaan lahan terhadap RDTR, ketidaksesuaian, mendukung rencana tata ruang dan rencana yang belum disahkan. Selain itu didapatkan hasil berupa dampak dan faktor serta pendekatan dalam mengatasi permasalahan tersebut. ......North Jakarta City as part of the Special Capital Region of Jakarta Province has a region characteristic typically of coastal areas with varied land use functions. Urban development that occurs along with population growth and development activities increases the demand for land, though the city is designed in a planological manner according to the type of designation and land use that has been previously determined. This condition leads to the occurrence of land use deviation from the North Jakarta Regional Spatial Plan (RTRW) and Detailed Spatial Plan (RDTR). This study aims to determine the pattern of changes in land use and utilization (spatial and temporal), the magnitude of nonconformity deviation, to know the implications of the nonconformity of spatial use and what approach to manage it. The method used in this study was map analysis with overlay using Geographic Information System, qualitative data collection, and quantitative descriptive method by identifying and conducting field survey observations. The results showed a change in the pattern of spatial utilization in 2008 until 2018. Based on the results of the analysis, it was found the percentage of land use that had conformity with the Spatial Plan, supported the Spatial Plan, had no conformity with the Spatial Plan and had not approved yet. In addition, the results obtained in the form of impacts and factors approaches in overcoming these problems.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akmal Farraz
Abstrak :
Gen Y merupakan kelompok usia dengan rentang 20-39 tahun dan merupakan generasi terbesar pada wilayah perkotaan di Indonesia. Dengan jumlah penduduk terbesar, pasar perumahan mulai melirik generasi ini dengan menghadirkan rumah yang sesuai preferensi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya hidup Gen Y terhadap preferensi perumahan dengan ruang lingkup penelitian di Kota Depok. Dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif, hasil penelitian menemukan bahwa Gen Y yang telah berkeluarga dan memiliki anak adalah kelompok yang paling dipengaruhi oleh gaya hidup saat menentukan preferensi rumah. Hasil penelitian ini turut menunjukkan bahwa terdapat paradoks gaya hidup antara dua kelompok, yakni Gen Y junior dan Gen Y senior karena dipengaruhi oleh lokasi perumahan dan aksesibilitas terhadap fasilitas pendidikan. ......Gen Y is the age group with a range of 20-39 years and now is the largest generation in urban areas in Indonesia. As a result of their proportion to the urban population structure, the housing market has started to provide housing based on their preferences. This study aims to analyze the Gen Y lifestyle towards housing preferences with the scope of research in Depok City. Conducted with mixed methods, quantitative and qualitative research, the results of the study found that Gen Y who are married and are parents were the groups most affected by lifestyle when determining their housing preferences. The results of this study also showed that there is a lifestyle paradox between the two groups,Gen Y junior and Gen Y senior which affected by housing location and accessibility to educational facilities.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Arifin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan upah antara kelompok pekerja metropolitan dan kelompok pekerja non metropolitan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini menganalisis dekomposisi perbedaan upah tersebut ke dalam dua faktor yaitu faktor yang dapat dijelaskan (endowment) dan faktor tak-terjelaskan (unexplained). Dari data Sakernas Agustus 2019 ditemukan kesenjangan upah pekerja metropolitan dengan pekerja non metropolitan di Indonesia. Pekerja di kota metropolitan memiliki probabilitas upah yang lebih tinggi daripada pekerja di kota non metropolitan. Berdasarkan kesenjangan tersebut, kontribusi faktor unexplained menjelaskan disparitas upah lebih besar dibandingkan karakteristik pekerja (endowment). ......Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan upah antara kelompok pekerja metropolitan dan kelompok pekerja non metropolitan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini menganalisis dekomposisi perbedaan upah tersebut ke dalam dua faktor yaitu faktor yang dapat dijelaskan (endowment) dan faktor tak-terjelaskan (unexplained). Dari data Sakernas Agustus 2019 ditemukan kesenjangan upah pekerja metropolitan dengan pekerja non metropolitan di Indonesia. Pekerja di kota metropolitan memiliki probabilitas upah yang lebih tinggi daripada pekerja di kota non metropolitan. Berdasarkan kesenjangan tersebut, kontribusi faktor unexplained menjelaskan disparitas upah lebih besar dibandingkan karakteristik pekerja (endowment).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library