Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadiah Tamimi
Abstrak :
ABSTRAK
Melihat maraknya tren pemanfaatan kontainer pada arsitektur akibat penumpukan yang terjadi di pelabuhan di Indonesia. Sekarang ini mulai bermunculan pemanfaatan kontainer sebagai bangunan yang dapat dihuni oleh manusia untuk beraktivitas di dalamnya. Kontainer yang bermaterialkan baja sangat mudah menyerap panas matahari terutama untuk di iklim tropis seperti Indonesia ini. Untuk itu dalam memanfaatkan kembali kontainer bekas ini, diperlukan perlakuan khusus untuk menjaga kenyamanan bagi penghuninya. Namun, perlakuan yang diberikan harus merespon terhadap iklim di wilayah tropis agar efisien dengan penggunaan material pendukung yang seminim mungkin. Efisiensi penggunaan material pendukung ini disesuaikan dengan prinsip bangunan tropis agar dapat mengurangi penggunaan energi yang berlebih.
ABSTRACT
The recent trend of using used containers in architecture in response to a large number of this waste in Indonesia's sea port. Nowadays, a number of establishments using used container where public can enjoy and able to do their activities are increasing. The steel base material absorbs heat from the sun quickly in Indonesia's tropical climate. Therefore, there are certain ways in applying this material in particular for people's comfort to live in. However, the applications of used containers have to consider the climate in tropical places, like in Indonesia, in order to reduce the use of other supporting materials for a structure. However, reducing the use of supporting materials should be in line with the concepts of structure in tropical climate.
2016
S63107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Nurindah Wiji Sejati
Abstrak :
Perkembangan kota Jakarta yang pesat mengakibatkan semakin terbatasnya lahan untuk pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) privat yang berada pada bangunan dan berkurangnya RTH ini mengakibatkan meningkatnya suhu udara di perkotaan. Penghijauan di atap dapat dijadikan alternatif pemenuhan RTH pada bangunan, diantaranya green roof dan roof garden melalui nilai green factor yang dapat diterapkan, namun green roof biasanya membutuhkan biaya produksi dan pemeliharaan awal yang lebih tinggi dibandingkan roof garden. Roof garden dapat lebih dimanfaatkan menjadi roof farming seiring meningkatnya kebutuhan akan pangan. Selain itu, roof farming dapat menurunkan suhu sebagai manfaat thermal baik bagi bangunan maupun lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan nilai green factor dari roof farming dan mengeksplorasi manfaat thermal serta manfaat lebih lanjut dari manfaat thermal yang dihasilkan oleh roof farming. Penelitian dilakukan pada 2 (dua) studi kasus melalui simulasi Autodesk Revit 2023 dan pengukuran di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa roof farming dapat memiliki nilai green factor yang lebih besar daripada roof garden (0,65) yaitu 1,15-1,35. Selain dapat memenuhi kebutuhan RTH pada bangunan, roof farming dapat memberikan manfaat lebih terkait produksi pangan yang dihasilkan. Lebih lanjut lagi, roof farming dapat memberikan penurunan suhu yang signifikan sebagai manfaat thermal yaitu sebesar rata-rata 14,1°C untuk permukaan atap bangunan yang dalam penerapan lebih luas dapat mengurangi beban pendingin udara dan 4,4°C untuk suhu ruang outdoor sekitar atap yang dalam skala yang lebih besar dapat mengurangi pulau panas perkotaan (Urban Heat Island). Oleh karena itu, roof farming dapat dijadikan strategi yang efektif dalam pemenuhan RTH bangunan dan penurunan suhu di kota Jakarta. ......The rapid development of the city of Jakarta has resulted in increasingly limited land for fulfilling private Green Open Spaces (GOS) located in buildings and this reduced GOS has resulted in increasing air temperatures in cities. Greening on roofs can be used as an alternative to fulfilling green open space in buildings, including green roofs and roof gardens through applicable green factor values, but green roofs usually require higher initial production and maintenance costs than roof gardens. Roof gardens can be further utilized as roof farming as the need for food increases. In addition, roof farming can reduce temperature as a thermal benefit for both the building and the surrounding environment. This research was conducted to determine the green factor value of roof farming and explore the thermal benefits and further benefits of the thermal benefits generated by roof farming. The research was conducted on 2 (two) case studies through Autodesk Revit 2023 simulations and measurements in the field. The results showed that roof farming can provide a greater green factor value than a roof garden (0.65), namely 1.15-1.35. Besides being able to fulfill the building’s green open space, roof farming can provide more benefits related to the production of food produced. Furthermore, roof farming can provide a significant temperature reduction as a thermal benefit, which is an average of 14.1°C for the roof surface of buildings which a large scale can reduce air conditioning loads and 4.4°C for ambient roof outdoor room temperatures that on a larger scale can reduce Urban Heat Island. Therefore, roof farming can be used as an effective strategy in fulfilling building green open space and reducing temperature in the city of Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhelphiona Arwen
Abstrak :
Penutup atap bangunan merupakan elemen yang sangat berpengaruh pada kondisi termal dalam bangunan, karena merupakan bagian yang secara langsung berhubungan dengan iklim dan lingkungan luar sekitar bangunan. Jenis material penutup atap yang digunakan pada bangunan sangat mempengaruhi kondisi termal yang diperoleh dalam bangunan. Pada penelitian ini material genteng beton flat dicoba sebagai bahan penelitian yang dipilih untuk mengetahui material mana yang mempunyai efisien energi untuk mendapatkan temperatur yang rendah dalam bangunan. Genteng beton flat yang paling banyak digunakan pada perumahan saat ini adalah genteng Cisangkan, Monier, dan Cengkareng Permai. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah secara eksperimen yaitu melakukan pengujian material di laboratorium dan pengukuran lapangan dengan menggunakan alat ukur HOBO.
Closing the roof of the building is a highly influential element in the thermal conditions in buildings, because these parts are directly related to climate and external environment surrounding the building. Type of roof covering materials used in building influence gained thermal conditions in the building. In this study a flat concrete roof tile materials tested as selected research material to determine which materials have energy efficient to obtain low temperatures in the building. Flat concrete roof tiles are the most widely used in housing today is Cisangkan tiles, Monier, and Cengkareng Permai. The method carried out in this study is to experimentally test the material in the laboratory and field measurements using a measuring instrument HOBO.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26734
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Asti Pramishinta
Abstrak :
Indonesia dikenal sebagai negara yang terletak di dalam Cincin Api Pasifik yang menyebabkan Indonesia sering dilanda bencana alam. Salah satunya adalah letusan gunung Rokatenda yang terjadi di Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan puluhan rumah rusak. Hal ini mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan dan merekomendasikan pembangunan rumah pascabencana. Permasalahannya adalah rumah yang dibangun seringkali lebih mengedepankan aspek kemudahan, kecepatan produksi secara massal dan aspek kekuatan struktur bangunannya namun melupakan perubahan kebutuhan penghuninya. Oleh karena itu, konsep flexible housing ini hadir dan ditengarai mampu menanggapi perubahan kebutuhan tersebut. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan aplikasi flexible housing pada rumah pascabencana. Salah satu rumah pascabencana yang ada di Indonesia adalah Rumah di Pulau Flores. Metode penulisan skripsi ini dilakukan dengan berusaha memahami fenomena penggunaan rumah bantuan pascabencana dilihat dari kacamata penghuni rumah untuk memastikan bagaimana rumah dapat beradaptasi seiring berubahnya kebutuhan pengguna. Hasilnya, rumah ini tergolong flexibel meski terdapat beberapa aplikasi yang tidak dipenuhinya.
Indonesia is known as a country located in the Ring of Fire which causes Indonesia to be frequently hit by natural disasters. One of them is the eruption of the Rokatenda volcano which occurred in East Nusa Tenggara which resulted in dozens of houses damaged. This prompted the government to provide assistance and recommend the construction of post-disaster housing. The problem is that houses often prioritize aspects of ease, mass-production speed, and strength aspects of building structures, but forget the changing needs of its inhabitants. Therefore, the concept of flexible housing is suspected to be able to respond to changing needs. The purpose of this thesis is to find out how the application of flexible housing in post-disaster home. One of the post-disaster houses in Indonesia is the House on Flores Island. This thesis writing method is done by trying to understand the phenomenon of the use of a post-disaster house from the residents of the house to ensure how the house can adapt as the needs of users change. The result, this house is quite flexible although some applications are not fulfilled.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Ayu Saraswati
Abstrak :
ABSTRAK
Materialitas sebuah material sebagai hasil dari elaborasi berbagai material yang digunakan pada eksterior dan interior dari sebuah luxury brand store merupakan salah satu aspek estetika yang hadir pada luxury brand store. Keberadaan materialitas membantu membentuk atmosfer store, khususnya luxury feelings, yang merupakan tujuan utama setiap luxury brand. Luxury feelings ini memiliki peran yang penting karena saat ini konsumen luxury memiliki keinginan untuk merasakan suatu pengalaman berbelanja (luxury experience) dibandingkan hanya membeli produk luxury brand-nya saja. Skripsi ini mengkaji tentang materialitas sebuah material yang digunakan pada luxury brand store. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui peran materialitas dalam menghadirkan luxury experience bagi konsumen saat berbelanja di sebuah luxury brand store. Metode yang digunakan pada skripsi ini yaitu, observasi langsung dan analisis studi kasus pada salah satu luxury fashion store di Jakarta dengan fokus terhadap penerapan serta perlakuan material yang digunakan pada store, sehingga dapat mengetahui hubungan antara materialitas dengan luxury experience pada sebuah luxury brand store. Dengan harapan, skripsi ini dapat membantu meningkatkan kualitas dalam bidang ritel di Indonesia.
ABSTRACT
The materiality of material-which created from the elaboration of various materials used for the exterior and the interior of a luxury brand store-is one of the aesthetic aspects in a luxury brandstore. It helps to create the stores atmosphere, particularly the luxury feeling, which is the main objective of any luxury brand. This luxury feeling play an important role, because nowadays luxury consumers want to feel the luxury experience rather than only to buy their products when they shop in a luxury brand store. This paper discuss the materiality of material used in a luxury brand store. The aim of this study is to examine the role of materiality in creating a luxury experience for consumers when they shop in a luxury brand store. Through observating and analyzing, also taking a case study on one of luxury fashion store in Jakarta with focus on the material application and treatment are used in order to examine the connection between materiality and luxury experience in a luxury fashion store. So hopefully, it will help to improve the quality of retailing in Indonesia.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cattleya Tiara Delina
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang sejarah dan definisi karya seni patung, definisi dan kriteria ruang publik, dan tata cara pencahayaan yang baik bagi karya seni patung yang terletak di ruang publik outdoor khususnya saat malam hari. Patung tidak hanya berfungsi mengisi ruang-ruang interior dalam suatu bangunan, tetapi juga dapat menyatu dengan ruang publik outdoor. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan saat menata cahaya pada patung agar dapat mencapai suatu penataan cahaya yang baik dan optimal. Selain itu, hasil terbaik dapat tercapai jika skema pencahayaan individual (hanya untuk objek patung) bekerja sama dengan pencahayaan bagi keseluruhan distrik atau area. ...... This thesis discusses the history and definition of sculpture, the definition and criteria of public space, and the lighting technique for sculpture that located in outdoor public spaces. Sculpture not only serves to fill interior spaces in a building, but also can be integrated with an outdoor public spaces especially at night. There are several aspects that must be considered when arranging the light on the sculpture in order to achieve the best and optimal arrangement of light. Furthermore, the best results can be achieved if the individual lighting scheme (only for sculpture) collaborating with the lighting of the entire district or area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dondi Daharyadika
Abstrak :
ABSTRAK
Fasad pada gedung bertingkat tinggi merupakan fitur arsitektur yang penting. Sebagai selubung bangunan, fasad memberikan pemisahan antara interior dan eksterior. Sistem Curtain Wall merupakan salah satu dari banyak cara untuk menerapkan fasad bangunan. Skripsi ini menguraikan tentang fitur aplikasi Curtain Wall, dengan sistem unitized dan stick pada gedung bertingkat tinggi. Secara umum, penerapan fasad memerlukan pertimbangan tertentu, seperti waktu, kualitas, dan biaya, sebagai contoh. Dalam fungsinya, ada fitur-fitur umum yang tentu harus disediakan; seperti fungsi yang menyangkut alam, dimana melibatkan tentang perlindungan hujan dan filtrasi sinar matahari, keamanan, dan juga estetika. Ini semua adalah hal-hal penting dalam menyediakan fasad pada bangunan tinggi.
ABSTRACT
Façade in high-rise building is an essential architectural feature. It encloses the building, and provides separation to interiors and exteriors. Curtain walling system is one of many ways in applying building façade. This thesis elaborates the features of application both the unitized and stick curtain wall system in high-rise building. In general, the application of façade required certain consideration; time, quality, and cost for instances. In its functionality, there are common features that necessarily to be provided; such as nature related functions, which involves rain protection and sunlight filtration, safety, and also aesthetic. These are all important matters in providing high-rise building façade.
2014
S53797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Deysha Rianti
Abstrak :
Kehadiran smarthome menjadi terobosan di bidang teknologi dan arsitektur yang menawarkan efisiensi dengan nilai utilitarian yang tinggi bagi pengguna dwelling. Smarthome dengan sistem yang terintegrasi sebagai home automation system menggantikan peran tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Sayangnya, interaksi antara tubuh dengan ruang merupakan aspek penting bagi seseorang untuk membentuk experiential value dalam suatu place. Dengan adanya experiential value, sebuah place menjadi lebih bermakna dan menjadi bagian dari diri penggunanya. Tulisan ini menjelaskan bahwa di balik berbagai keuntungan yang ditawarkan, smarthome justru menghilangkan nilai-nilai berharga yang seharusnya didapatkan untuk merasakan makna sebuah dwelling bagi penggunanya.
Smarthome became the breakthroughs in technology and architecture that offers efficiency with high utilitarian value for the users in dwelling. Smarthome with the integrated system as a home automated system replaces the role of the body to perform various activities. Unfortunately, the interaction between the body and the space is an important aspect for a person to form the experiential value in a place. With the experiential value, a place becomes more meaningful and become part of its users. This paper explains that despite the variety of benefits offered, Smarthome actually lose the precious values that should be obtained to feel the meaning of a dwelling for its users.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catrin Putri Danik
Abstrak :
Semakin maraknya penggunaan internet mengakibatkan adanya perkembangan akan kebutuhan manusia dalam ruang sosial virtual. Hal ini diiringi dengan munculnya berbagai macam sosial media, yang memiliki ragam dan fungsi yang berbeda-beda. Melihat kritteria third place Oldenburg sebagai salah satu pemenuh kebutuhan manusia akan ruang interaksi sosial lalu melihat bagaimana peran teknologi dalam membentuk virtual third place pada ruang cyber. Dilakukanya studi kasus pada couchsurfing.org yang berfungsi sebagai sosial media yang mampu menghasilkan interaksi sosial di dalamnya. Dengan berkembangnya teknologi, virtual third place hanya mampu menstimulasi aktual third place. Namun virtual third place dapat mendorong munculnya third place pada ruang aktual. ......The widespread of Internet users, lead to the development of human needs in the virtual social space . It is accompanied by the emergence of various kinds of social media, which has a wide and diverse functions. Seeing character Oldenburg third place as one of fulfilling the human need for social interaction space and then see how the role of technology in shaping a virtual third place on cyber space. a case study on couchsurfing.org that have functions as a social medium that is able to generate social interaction within it. With the development of technology, a virtual third place only able to stimulate the actual third place. However, a virtual third place could encourage the emergence of third place on the actual space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Primrizqi
Abstrak :
ABSTRACT
Taman Kota, sebagai salah satu bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH), merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan di perkotaan. Tidak jarang taman menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat. Masyarakat yang mendatangi taman kota ini—berasal dari berbagai kalangan usia—memiliki kebutuhan yang bermacam-macam. Namun, tidak semua taman mampu memenuhi kebutuhan setiap kalangan usia masyarakat. Mengacu pada teori kebutuhan manusia di setiap fase umur menurut Erikson (1982) dan Turner (1996), saya melakukan pengamatan langsung pada taman-taman di suatu kawasan yang berdekatan untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan masyarakat pada suatu kawasan bisa terpenuhi oleh taman-taman kota yang tersedia di dalamnya. Pengamatan yang dilakukan di Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Situ Lembang menunjukkan bahwa belum semua taman di kawasan Menteng tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap fase umur.
ABSTRACT
The presence of city parks has been unquestionably essential for our daily urban life. They frequently become recreational facilities for the people of the cities. These people—who come from different range of ages—certainly have different needs. However, not all city parks can fullfill those people needs. Referring to Erikson’s (1982) and Turner’s (1996) theories about human needs in every stages of life cycle, this undergraduate thesis observed city parks in the same neighborhood to discover whether the needs of its users can be fullfilled or not. The observation in Taman Menteng, Taman Suropati, and Taman Situ Lembang shows that the human needs in every stages of life cycle in Menteng neighborhood can not yet be fulfilled by the city parks.
2014
S56667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>