Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jermia Manuel
"Telah dibuat empat pasang sampel ZnS dan ZnS:Mn dengan menggunakan substrat kaca preparat ; ZnS dan Mn dengan kemurnian masing-masing 99,99% buatan Leybold Germany. Empat sampel adalah ZnS saja yang dibedakan oleh laju pelapisannya yaitu masing-masing 10 A/s, 20 A/s, 30 A/s dan 40 A/s sedangkan empat sampel lainnya adalah ZnS yang diberi Mn dan dideposisi dengan kelajuan yang sama. Sifat optis diperoleh dari pengukuran spektroskopi optik pada X = 300-800 nm, dan ketebalan sampel kira-kira 7500 A. Dan pada daerah pengamatan tersebut diperoleh bahwa indeks bias berkisar antara n= 2,2 sampai n=2,7. Koefisien ekstingsi berkisar antara k= 0,0338 sampai k=0,15 dan koefisien absorbsi antara a= 5000 cm-1 sampai a= 60000 cm-1. Dari hasil pengamatan terbukti bahwa absorbsi yang terjadi adalah absorbsi fundamental dan dari perhitungan celah energi didapatkan bahwa untuk ZnS dan ZnS:Mn Eg =2,7 eV sampai dengan Eg = 3,2 eV yang sesuai dengan literatur. Hasil perhitungan konstanta dielektrik memberikan harga real kira-kiraεr = 5,7 dan harga imajiner εi = 0,15. Hasil εi yang kecil ini memperlihatkan bahwa ZnS dan ZnS:Mn bersifat transparan pada daerah cahaya tampak."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Wirawan Sudarwo
"Permeabilitas formasi batuan merupakan salah satu unsur parameter reservoir yang penting. Perkembangan teknologi logging yang akhir-akhir ini demikian pesat, memungkinkan kita untuk mendapatkan profit data permeabilitas formasi batuan secara kontinu. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengestimasi profit data permeabilitas tersebut adaiah dengan melakukan survai logging monopole array acoustic. Dari survai tersebut kita dapat melakukan pengolahan data gelombang Stoneley (tabung) untuk melakukan estimasi permeabilitas formasi batuan. Teknologi baru ini relatif murah dan cukup efektif dibandingkan dengan teknologi pengukuran permeabilitas formasi batuan yang lain.
Permeabilitas Akustik atau Stoneley diturunkan berdasarkan pada perhitungan atenuasi dan waktu tempuh gelombang Stoneley, yang secara langsung berhubungan dengan permeabilitas formasi batuan (gerakan fluida dan gangguan tekanan gelombang).
Penjalaran gelombang Stoneley dalam lubang bor akan menggerakkan fluida dalam rongga formasi batuan yang memotong lubang bor, sehingga akan terjadi kelambatan waktu tempuh dan atenuasi gelombang Stoneley. Hubungan tersebut dirumuskan oleh X.M. Tang et al. 1991 sebagai berikut:
(atenuasi, kelambatan waktu tempuh)
K/
p Kr
K : permeabilitas formasi p : viskositas fluida Kf : inkompresibilitas
Suatu model gelombang Stoneley sintetik dibuat tanpa memasukkan unsur permeabilitas kedalamnya. Perbandingan antara data gelombang Stoneley pengukuran dan model gelombang Stoneley sintetik akan menghasilkan pergeseran frekuensi dan kelambatan waktu tempuh. Adanya pergeseran frekuensi menunjukkan adanya atenuasi gelombang. Dengan melakukan inversi dari pergeseran frekuensi dan kelambatan waktu tempuh gelombang akan menghasilkan profit permeabilitas Stoneley atau Akustik.
Analisis data permeabilitas dilakukan pada sumur Rengan Condong, mengintegrasikannya dengan data lain seperti penurunan permeabilitas hasil survai NMR (Nuclear Magnetic Resonance), hasil uji formasi dan pemerian litologi data serbuk pemboran.

Rock Formation Permeability Analysis from the Monopole Acoustic Data EstimationRock formation Permeability is one of the most important elements in the reservoir characterization and fluid management. For last decade, new techniques have been developed to invert the continuous reservoir permeability profile estimation. One of the techniques is the wire-line monopole array acoustic logging. Stoneley (tube) wave which is preserved during acoustic logging, could be processed to estimate the reservoir permeability profile. This technique is cheaper and more effective than the other permeability determination techniques.
Stoneley or Acoustic Permeability is determined based on the attenuation and delay times of the Stoneley wave propagations in the reservoir. During the propagation in a porous media, the Stoneley wave moves the formation pore fluid at the borehole interface, results the attenuation and travel time delay. The relations are formulated by X.M. Tang et al. 1991 :
(Attenuation, Travel Time Delay) --K
K : formation permeability p : fluid viscosity Kr : incompressibility
The Stoneley wave model creates only for formation elasticity and borehole effects, without permeability effect. The measured data contain of all effects, permeability, formation elasticity and borehole. Comparison of the model and measured wave data yields the centroid frequency shift and travel time delay. The centroid frequency shift indicates the measure of wave attenuation. Applying the inversion method to the centroid frequency shift and travel time delay results the Stoneley permeability profile.
An integrated data analyzing of permeability applied to the Rengan Condong well. They are the acoustic permeability, NMR (Nuclear Magnetic Resonance) permeability, DST (Drill Stem Test) and lithology description data.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T8125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslimin
"Telah dibuat lapisan tipis Indium Tin Oxide (In2O3 : SnO2 ; ITO) pada substrat kaca dengan cara dc magnetron sputtering. Perbandingan gas Argon dan oksigen dalam sputter divariasikan dari 3.1%, 5.1%, 8.0% dan 8.9%. Sampel yang dibuat digunakan untuk mempelajari pengaruh tekanan parsial oksigen terhadap sifat listrik lapisan tipis Indium Tin Oxide, pengukuran resistivitas listrik lapisan tipis dilakukan di luar vakum dengan metode four point probe untuk rentang temperatur 11°K sampai 300°K, sedangkan penentuan jumlah pembawa muatan dilakukan dengan metode efek Hall pada lapisan tipis. Energi aktivasi sebagai fungsi temperatur pada lapisan tipis ITO yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 9.6 x 10.3 eV sampai 1.5 x 10-5 eV. Jika tekanan partial oksigen makin besar maka resistivitas listrik lapiasa tipis ITO makin besar sedangkan jumlah pembawa muatannya makin kecil."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risman Adnan
"Densitas keadaan elektron a-Si1-xCx, and a-Si1-xHy telah dihitung untuk seluruh konsentrasi karbon dan beberapa konsentrasi hidrogen (0≤y≤0.5). Struktur atom dimodelkan dengan struktur acak kontinu yang menghubungkan atom Si, C dan H. Keadaan elektron diperoleh dengan menyelesaikan Hamiltonian tight binding kisi Bethe dengan pendekatan medan efektif. Metode Gomez-Santos dan Verges digunakan untuk memperoleh perata-rataan DOS yang memperhitungkan ketidakteraturan diagonal dan off diagonal serta ketidakteraturan parameter SRO (short range order). Model struktur yang digunakan berdasarkan konfigurasi tetrahedral dari atom Si dan C serta konfigurasi trigonal dari atom C. Kehadiran hidrogen menyebabkan pergeseran ujung atas pita valensi ke energi yang lebih rendah sehingga mengakibatkan pelebaran gap pada a-Si1-xHy, a-C1-yHy(C-sp3) dan a-C1-yHy (C-sp2). Pergeseran ujung atas pita valensi ke energi yang lebih rendah juga terjadi dengan kenaikan konsentrasi karbon pada a-Si1-x, Cx(C-sp3). Pergeseran ujung atas pita valensi yang berbeda terjadi pada a-Si1-x Cx (C-sp2) yang bergeser ke energi yang lebih tinggi. Selain itu ujung bawah pita konduksi juga bergeser ke energi yang lebih tinggi. Kenaikan lebar gap yang lebih tinggi terjadi untuk konfigurasi karbon berikatan tetrahedral sp3 dibandingkan konfigurasi karbon berikatan trigonal sp2. Kehadiran hydrogen dan karbon secara bersamaan pada aSi1-xCx:Hy(C-sp3) dan a-Si C1-xCx (C-sp2) meningkatkan lebar gap. Peningkatan fraksi karbon dalam bentuk grafit meningkatkan lebar gap a-Si1-x Cx (C-sp2 dan C-sp3) sampai konsentrasi karbon x=0.6. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar
"Variansi adalah salah satu teknik dalam metoda statistik yang digunakan untuk mencari dan menemukan suatu ukuran yang memberikan gambaran umum tentang bagaimana nilai-nilai pada suatu perangkat data itu beragam (bervariansi).
Dalam data seismik 3D variansi dapat digunakan untuk mengukur keragaman amplitudo secara lateral, perubahan amplitudo ini secara implisit dapat disebabkan oleh karena adanya patahan, rekahan, chanel ataupun perubahan 1ithologi. Informasi ini sangat diperlukan oleh para geofisikawan, geologiwan maupun para ahli reservoir dalam meningkatkan presisi pemodelan reservoir dan menurunkan resiko kegagalan dalam pemboran.
Pada tesis ini telah dilakukan pengujian penerapan teknik variansi dalam suatu volume data seismik 3D dengan berbagai macam konfigurasi trace kearah lateral, dan faktor pembobotan yang di gunakan untuk mengantenuasi noise sekaligus menormalisasikan harga varian dari setiap sampel yang dioperasikan secara vertikal.
Dan data citra time slice yang dihasilkan terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara data volume seismik 3D sebelum dan sesudah dilakukannya proses variansi.
Pola struktur geologi, seperti patahan, rekahan dan chanel yang semula terpendam dalam data, setelah ditransformasikan kedalam domain variansi kini dapat terdefinisikan dengan jelas.

Variance is once of several kind statistical methods which is usually used to looking about the variant of our data set.
I n 3D seismic data, variance can be used for measuring the variance of seismic amplitude laterally. Implicitly, seismic amplitude changes can be happened due to faults, disjoints, chanels or lithology changes. This information is very important specially for geophysicist, geologist or reservoir engineer to improve their reservoir modelling and to decrease the risk of drilling failed.
In this thesis we have been tested the aplication of variance method into a 3D seismic data volume by several kind of seismic trace configuration, and also weightening factor to antenuate the noise and to normalize the variance value for each sample which was operated vertically.
Based on the time slice image that had been produced, there were significant diferences between 3D seismic data volume before and after applied variance process. The geological structure such us faults, disjoints and chanel which could not be seen on the conventional time slice after be transfered into variance domain their geological features can be defined with more clearly."
Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Morgan
"Tipe Korosi yang terjadi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang terbuat dari paduan Mangan Bronze adalah tipe Korosi Kavitasi. Bentuk Korosi Kavitasi ini cenderung dialami lebih banyak oleh komponen-komponen yang mempunyai kecepatan tinggi dalam fluida, daripada dalam pipa atau tangki tempat fluida mengalir didalam permukaan logam yang diam. Penelitian Korosi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) dilakukan dengan cara studi perpustakaan, kasus dan eksperimen. Dari hasil pengamatan pemasangan Boss Cap Fins (BCF) pada Hub propeller yang diteliti ternyata pemasangan Buss Cap Fins lebih menguntungkan dalam segi efisiensi dan susut berat bila dibandingkan dengan pemakaian "Cap Standard". Hasil pengamatan "SEM-EDAX" terlihat bentuk korosi kavitasi yang terjadi pada Baling-baling Kapal Laut (propeller) yang terbuat dari paduan Mangan Bronze, Waktu operasi: 5 tahun, merupakan kombinasi antara Korosi Erosi dan Korosi Lubang (pitting), dan umumnya paduan ini sangat tahan terhadap unsur Cl (Chiorida).

Corrosion type which exists in ship propeller made from Manganese Bronze Alloys is cavitation corrosion type. This corrosion type tends to appear more in components used in high speed fluids than in pipe or tanks when the fluid stay. The research were performed by library search, caused experiments. The observation of the installator at Boss Cap Fins (BCF) in fluid propeller showed that the installation is more efficient and light weight than the use of standard Cap. The observation with "SEM-EDAX" showed that cavitation corrosion appeared at ship propeller made from Manganese Bronze Alloys used for five years the corrosion in a combination between erosion and pitting corrosion. This type at Alloy has high resistance against CI."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofrijon Bin Imam Sofyan
"Telah dipelajari pengaruh Pb terhadap struktur kristal dan kerapatan elektron keramik Ba1_x PbxTiO3 dengan x (nominal) = 0,5. Sampel dalam percobaan ini didapat melalui sintesis metalurgi serbuk dari bahan asal BaC03, PbC03 dan TiO2, yang merupakan reagen dengan kemurnian lebih dari 99% yang tersedia secara komersial dari E-Merck. Difraktogram sinar-X yang diperoleh pada suhu kamar dianalisis menggunakan paket program kristallografi GSAS. Analisis struktur memperlihatkan bahwa kristalnya adalah Bao,7Pb0,3TiO3 dengan tipe struktur perovskife BaTiO3, grup ruang tetragonal P4mm, a = 3,943(1) A, c = 4,055(1) A, V = 63.035(63) A3, x2 = 2,115, Rp = 18,630 dan Rwp = 23,640 dengan jumlah variabel 19. Hal ini memberikan arti bahwa penambahan Pb terhadap keramik BaTiO3 tidak merubah struktur nonsentrosimetrik bahan, akan tetapi hanya sedikit berpengaruh terhadap kontraksi sumbu a dan b dan pemanjangan terhadap sumbu c. Analisis kerapatan elektron dalam bahan memperlihatkan bahwa ada konsistensi pengukuran kerapatan elektron dengan parameter struktur kalkulasi dengan ∆p max. 7.965 e A-3 dan ∆p min.-2.555 e A-3. Hasil akhir memperlihatkan bahwa, bila dibandingkan dengan barium titanat mumi yang dalam percobaan ini mempunyai kerapatan elektron p max. 115,129 e A-3 dan 112,467 a A-3 masing-masing untuk nilai observasi dan perhitungan, terjadi penambahan kerapatan elektron pada posisi ion subtitusi dengan p max. 180,069 e A-3 dan 172,105 e A-3 masing-masing untuk nilai observasi dan nilai perhitungan. Selanjutnya, pengukuran diferensial termal dari bahan Ba0,7Pbg,3TiO3 memperlihatkan bahwa kemungkinan titik lelehnya lebih rendah dari BaTiO3, sedangkan hasil pengukuran konstanta dielektrik memperlihatkan bahwa temperatur Curie dan konstanta dielektrik pada temperatur tersebut masing-masing adalah 210 °C dan 5440.
The effect of Pb on crystallographic structure and electron density of Ba1.xPbxTi03 ceramic, where x (nominal) = 0.5, has been investigated. The samples in this study were synthesized using powder metallurgy from BaCO3, PbCO3 and TiO2, which were reagents with purity better than 99% available commercially from E-Merck. The X-ray diffractograms, which were obtained at room temperature, were refined using the crystallographic software package GSAS. Structural analysis shows that the crystal is Bao.7Pba.3TiO3 with the perovskite-type BaTiO3 structure, the space group tetragonal P4mm, a = 3.943(1) A, c = 4.055(1), V=63.035(63) A3 with 19 refined variables, the goodness of fit x2 is of 2.115 and the residual parameters Rp and Rwp are 18.630% and 23.640% respectively. These results imply that Pb has no effect on the noncentrosymmetric structural change of barium titanate except to contract a and b axis and to extend c axis. Studies on electron density show that the electron density measurements are consistent with the calculated structural parameters with max ∆p = 7.965 e A-3 and min. ∆p = -2.555 e A-3. Final results show that, as compared to that of pure BaTi03, which in this study has the value of max. p 115,129 e A'3 and 112,467 e A-3 for the observed and the calculated value respectively, there is an increasing of electron density at the substitute ion positions with max. p 180.069 e A-3 and 172,105 e A-3 for the observed and the calculated value respectively. Furthermore, differential thermal analyzer measurements on Bao.7Pba.3TiO3 show that its melting point might be lower than that of BaTiO3, while dielectric constants measurement shows that the Curie temperature and corresponding dielectric constant are 210 °C and 5440 respectively."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Mabe
"Roket diluncurkan untuk melakukan missi tertentu. Pada saat peluncuran, roket menahan beban dinamis, statis dan gaya. Keperluan tersebut menggunakan material tabung paduan Aluminium 2024, dan melakukan perancangan supaya relatif ringan serta dapat menahan beban tersebut, tapi hasilnya belum memadai. Supaya perancangan yang akan datang dapat berhasil, perlu dilakukan penelitian material tabung paduan Aluminium 2024. Penelitian yang dilakukan yaitu pemeriksaan material awal yang meliputi pengujian komposisi kimia, kuat tarik, kekerasan, impak dan metalografi. Selanjutnya dilakukan pemanasan spesimen dengan dapur pemanas pada temperatur 450 °C, 500 °C dan 550 °C dengan masing-masing spesimen ditahan selama 15 menit selanjutnya didinginkan di air, udara dan dalam dapur pemanas. Setelah itu dilakukan lagi pengujian kuat tarik, kekerasan, impak dan metallografi.
Dari penelitian diperoleh data yaitu untuk spesimen awal paduan aluminium 2024 mengandung unsur 0,464 Fe, 0,87 Mn, 4;802 Cu, 0,0234 Cr, 0,0672 Zn, 1;171 Mg dan 89,5 Al, δy- 37,80 kg/mm2, 6? -47,40 kg/mm2, HV-157,435 dan Ur-19,19 Joule/cm2. Untuk spesimen yang mengalami perlakuan panas nilai ay yang terbesar adalah δy-42,77 kg/mm2 dan terkecil adalah δy-18,76 kglmm2, 6u yang terbesar adalah δu-52,33 kg/mm2 dan terkecil adalah 6?-24,70 kg/mm2, HV yang terbesar adalah HV'-100,41 dan terkecil adalah HV-'47,67 dan Ur yang terbesar adalah Ur-22,27 Joule/cm2 dan Ur-22,32 Joule/cm2 sedangkan terkecil adalah Ur-16,37 Joule/cm2. Dari data tersebut dapat. disimpulkan bahwa material tabung adalah paduan Aluminium 2024, dan akibat dari perlakuan panas yang diterima material telah mengubah. kuat tank, kekerasan, energi impak dan metalografi dari material tersebut.

Rocket is launched for certain mission. When it is launched, the rocket is to support the dynamic and static load and the force. This requires to make use of the cylindrical material Aluminum alloy 2024, and is to do the design where the material is relatively light and can support the loads however result is not perfect. In order to make a good design, it is important to study cylindrical Aluminum alloy 2024. The research involves a preliminary test of the material which consists of a chemistry composition, tensile strength, hardness, impact and metallography. The specimens were then heated with furnace at the temperatures 450 °C, 500 °C and 550 °C, with each specimens were retained as long as 15 minutes, then it's cooled in water, air and in furnace. After that, the test of tensile strength, hardness, impact and metallography were performed again.
From the research are finding of a results for a preliminary specimen of Aluminum alloy 2024 which consists of a 0,464 Fe, 0,87 Mn, 4,802 Cu, 0,0234 Cr, 0,0672 Zn, 1,171 Mg and 89,5 Al, ay-37,80 kg/mm2, au-47,40 kg/mm2, HV-157,435 and Ur-19,19 Joule/cm2. For the specimens were (hen heat treatment, the biggest value of ay is δy-42,77 kg/mm2 and the smallest is ay--18,76 kg/mm2, the biggest value of au is δu-52,33 kg/mm2 and the smallest is δu --24,70' kg/mm2, the biggest value of HV is HV-100,41 and the smallest is HV-47,67 and the biggest value of Ur is Ur-22,27 Joule/cm2 and Ur-22,32 Joule/cm2 and the smallest is Ur-16,37 Joule/cm2. The results are that the Cylinderis of material was Aluminum alloy 2024, and the heat treatment which received was changed the tensile strength, hardness, impact energy and metallography of materials.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Yusuf
"Deskripsi hamburan pion nukleon sampai dengan energi kinetik laboratorium pion 660 MeV diperoleh dengan memperluas model yang telah dikembangkan oleh Gross dan Surya. Amplitudo hamburan πΝ di dalam model ini diperoleh dengan menggunakan persamaan Bethe-Salpeter yang direduksi menjadi persamaan integral 3 dimensi dengan mengambil pion on-shebt pada semua keadaan intermediatenya. Kernel persamaan relativistik terdiri dari nukleon. Roper, S11, σ, dan ρ. Suku crossed nukleon, Roper, dan Sit dan suku pertukaran σ dan ρ didekati dengan pendekatan kontak. Dinamika internal eta meson, yang berasal dari peluruhan resonan 811 ikut diperhitungkan di dalam model ini untuk menjelaskan data eksperimen pada energi kinetik laboratorium pion di atas 600 MeV. Eta meson ini juga dipertahankan on-shell pada semua keadaan intermediatenya. Model ini mernberikan hasil pencocokan ke pergeseran fase gelombang S dan P yang cukup balk sampai energi kinetik laboratorium pion 660 MeV.

The Role of S11 in Pion Nucleon ScatteringDescription of pion nucleon scattering up to 660 MeV pion laboratory kinetic energy obtained by extending pion nucleon scattering model developed previously by Gross and Surya is given in this paper. The πΝ scattering amplitude is obtained by using :3-dimensional reduction of the Bethe-Salpeter equation in which the pion is restricted to its mass shell. The kernel of the equation includes nucleon. Roper. and Su. with their corresponding crossed terms approximated by contact interaction. and contact σ and ρ like exchange terms. The dynamics of eta, which is restricted to its mass shell in all intermediate states, is included in this model to give a good description of experimental data above 600 MeV pion laboratory kinetic energy. Good fits to the S and P wave πΝ phase shifts up to 660 MeV pion laboratory kinetic energy are obtained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Losong, David D.
"ABSTRAK
Dengan memakai metode isobarik dan pendekatan impuls telah dihitung secara numerik distribusi sudut Or. penampang lintang suku transversal, longitudinal terpolarisasi, transversal terpolarisasi dan interferensi antara longitudinal dan transversal terpolarisasi dari reaksi e +3 He -4 e' + K+ +0, H pada momentum empat kuadrat foton virtual k2 = -1 fm-2. Melalui suku-suku tersebul kami menghitung efek gerak Fermi nukleon di dalam helion dan karakteristik on-shell dan off-shell nukleon dan hiperon yang terikat di dalam inti dan hipertriton terhadap suku-suku penampang lintang di atas, dan hasilnya dibandingkan dengan proses fotoproduksi yang dikerjakan Fitrianto et al.. Kami juga menghitung penampang lintang differensial yang menyertakan seluruh suku sebagai fungsi energi lab foton virtual ko dan momentum empat kuadrat ratan virtual k2. Melalui penampang ini kami mempelajari kontribusi suku resonan selain suku Born, operator elementer dari mode] berbeda dan sensitifitas momentum transfer hipertriton.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>