Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krihanta
Abstrak :
Menggandakan dalam Rangka Institusi yang terkait dengan layanan informasi seperti perpustakaan, pusat dokumentasi dan informasi terkait dengan penegakan hukum hak cipta. Hal ini karena institusi tersebut memberi layanan informasi dan bahan-bahan yang memiliki hak cipta. Pemahaman yang baik tentang hak cipta dan petugas dan pengguna akan mempengaruhi usaha-usaha penegakan hukum hak cipta. Penerapan hukum hak cipta khususnya dalam penggandaan di perpustakaan dimaksudkan agar petugas dan pihak perpustakaan terhindar dari pelanggaran hukum hak cipta. Pengecualian hak cipta yang diberikan kepada perpustakaan harus diterapkan secara hati-hati. Karena itu diperlukan aturan-aturan yang lebih jelas tentang masalah penggandaan di perpustakaan, pusat dokumentasi dan informasi. Penelitian yang dilakukan di Perpustakaan Nasional dan PM-UPI ini bertujuan untuk menganalisa pemahaman petugas dan pengguna tentang hak cipta, menganalisa pelaksanaannya serta menganalisa kendala dalam penegakan hak cipta dan merumuskan usaha pemecahan masalahnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara wawancara kepada informan dan pengamatan dokumen. Dari penelitian ditemukan bahwa pemahaman tentang hak cipta masih lemah serta peraturan perundang-undangan tertulis yang mengatur masalah penggandaan ini belum ada. Usaha penegakan hak cipta yang dilakukan umumnya benupa batasan fotokopi berdasarkan aturan lisan. Persentase batasan fotokopi juga tidak lama di kedua perpustakaan Usaha-usaha lain seperii peringatan (warning) dan pengisian formulir penggandaan belum dilakukan. Kendala lain dalam usaha penegakan hukum hak cipta yaitu adanya sikap pro dan kontra (copyright versus copy left copy wrong) terhadap penerapan hak cipta. Terdapat beberapa usulan pemecahan masalah dalam penegakan hukum hak cipta di perpustakaan, pusat dokumentasi dan informasi yaitu: sosialisasi hak cipta baik untuk petugas maupun masyarakat khususnya pelajar; pembuatan peraturan perundangundangan tentang hak cipta di perpustakaan; serta usulan penerapan sistem royalti.
Implementation Copyright Especially the Right to Copy in Information Access at Library, Documentation and Information CenterInstitutions that serve information to the user like library, documentation and information center affect the enforcement of copy right law. A good understanding of librarian and user about copyright law will affect effort the enforcement of copyright law. That is because the institution gives information services to user from copyrighted material. A good understanding about copyright from librarian and user will affect effort the enforcement of copyright law. Implementation of copyright law especially in copying at library was intended to avoid librarian and library from copyright infringements. Exceptions to the copyright that given to non commercial library must be applied carefully. That's why needed clear law and regulation about copying or reproduction in library, documentation and information center. This research was done in Perpustakaan Nasional (National Library) and PDIILIPI (Documentation and Information Scientific Center- Indonesian Institution of Science). This research intends to analyze the understanding of librarian and user about copyright, to analyze the implementation of copyright and to analyze the constraint in enforcement copyright law and to formalize the solution. The research use qualitative method. The data was collected by interview to the informan and document observation. The research found that the understanding of librarian about copyright still weak and there is not written regulation that arrange the reproduction or copying. The effort in enforcement of copyright law only in copying limitation that based on unwritten rules. Limitation on copying is not same in the two libraries. Others effort in enforcement of copyrihgt law like warning about copyright has not been done. Another constraint to enforcement the copyright law is pro contra opinion (copyright versus copy left or copy wrong) about implementation copyright law. The are some solution in enforcement of copyright law in library, documentation and information center namely: socialization the copyright law to the librarian and also to the society especially to student; to make written regulation about reproduction or copying copyrighted material in library, documentation and information center; and implementation of royalty system.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T10965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasyim
Abstrak :
Yang melatarbelakangi dilakukan penelitian tentang kebutuhan dan pencarian informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam persiapan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), yang paling utama, adalah permasalahan tersebut belum pernah diteliti. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana perjalanan Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam melintasi ruang dan waktu saat mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi berdasarkan persepsi tiap-tiap dosen, apa kebutuhan informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta saat mempersiapkan pelaksanaan Tridarma perguruan Tinggi, bagaimana perilaku pencarian informasi Dosen Poiiteknik Negeri Jakarta untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut? Sense-making adalah teori yang dipakai sebagai landasan penelitian. Sense-making adalah konsep dan metode yang dapat digunakan untuk merancang dan mengevaluasi pelayanan jasa perpustakaan, dokumentasi, dan informasi berdasarkan pendekatan kognitif, sementara situation, gaps, dan uses adalah variabel utama teori sense-making. Sampel penelitian survai ini berjumlah 32 orang Dosen Politeknik Negeri Jakarta. Sampel tersebut ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling dan 189 orang dosen yang merupakan anggota populasi. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah 1) dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Dosen Politeknik Negeri Jakarta melakukan langkah langkah tertentu, 2) kebutuhan informasi dosen dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi adalah kebutuhan informasi tentang referensi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (terkini), alat bantu pengajaran, wawasan penelitian, pengaturan waktu, topik makalah, peningkatan minat menulis, informasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, objek pengabdian kepada masyarakat, dan dana pengabdian kepada masyarakat, 3) pencarian informasi dosen untuk memenuhi kebutuhan informasinya dalam mempersiapkan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi sebagi berikut: a) strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi yang berkenaan dengan diri sendiri, b) sumber informasi yang paling banyak digunakan adalah diri sendiri, c) rata-rata jangka waktu pencarian informasinya adalah sekitar 17 hari, d) kendala utama dalam pencarian informasi adalah keterbatasan waktu, dan e) bagi dosen, informasi yang didapatkan dalam pencarian informasi adalah berguna. Untuk lebih memenuhi kebutuhan informasi dosen, Perpustakaan Politeknik Negeri Jakarta perlu meningkatkan kemampuan dalam memberikan layanan informasi, misalnya dengan cara meningkatkan keterampilan dan pendidikan staf, melakukan otomasi perpustakaan, dan memberikan layanan secara pro-aktif Sementara itu, penelitian tentang kebutuhan dan pencarian informasi Dosen Politeknik Negeri Jakarta dalam tahap pelaksanaan dan evaluasi Tridarma perguruan Tinggi dapat dilakukan dalam rangka penelitian lanjutan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Martua Hidayana
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini memperlihatkan bahwa para suami, baik dari, golongan bawah maupun menengah, sesungguhnya mempunyai kepedulian yang cukup tinggi terhadap masalah KB keluarganya. Asumsi bahwa peranan suami dalam keluarga lebih mengutamakan mencari nafkah dan sebagai pengambil keputusan akhir agaknya tidak sepenuhnya benar. Demikian juga halnya dengan anggapan bahwa pria kurang peduli atau kurang berminat terhadap masalah KB.

Secara umum, masih sangat sedikit para suami yang mengetahui istilah kesehatan reproduksi. Bagi mereka istilah tersebut terlalu teknis dan sukar dibayangkan berhubungan dengan masalah apa. Ketidaktahuan ini tentu berkaitan dengan minimnya informasi yang mereka peroleh mengenai hal itu. Sebagian berpendapat bahwa media massa, koran atau TV misalnya, adalah sarana yang baik untuk menyebarluaskan informasi mengenai KR atau pun program pemerintah lainnya.

Indikasi akan pola hubungan suami-istri yang seimbang terwujud Pula melalui perilaku seksual suami. Para suami menyadari bahwa hubungan seks yang sehat adalah dengan pasangannya sendiri. Sekali pun inisiatif hubungan seks lebih banyak dilakukan oleh suami, namun ada kesadaran untuk tidak melakukan pemaksaan jika istri sedang tidak menginginkannya karena lelah, sakit atau sebab lainnya. Demikian juga dengan pantangan seks pada waktu--waktu tertentu karena alasan agama. Dalam masa-masa kehamilan, kelahiran dan menyusui, para suami lebih banyak memberikan dukungan sosial-psikologis kepada istrinya. Mereka juga berupaya untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhafikan dalam menjaga kesehatan kehamilan dan menyusui bayi.

Bagaimana dengan keterlibatan para suami dalam KB? Dalam hal pengambilan keputusan mengenai jumlah anak, jarak kelahiran dan metode KB, sebagian besar merundingkannya dengan istri masing-masing. Kebanyakan istrilah yang menjadi pengguna kontrasepsi moderen, sementara ada kecenderungan suami menggunakan metode tradisional seperti sistem kalendar dan senggama terputus. Sebenarnya para suami cukup peduli dengan masalah KB namun minimnya pengetahuan mengenai program, metode dan efek samping kontrasepsi membuat mereka nampak enggan menjadi akseptor. Mereka berpendapat bahwa petugas kesehatan hendaknya juga memberikan penjelasan kepada suami meskipun istrinyalah yang menggunakan kontrasepsi. Selain itu promosi kontrasepsi pria dirasakan masih sangat kurang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Pancaputra
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian pemanfaatan Internet ini bertujuan : (1) mengidentifikasi fasilitas Internet yang scrim; dimanfaatkan, (2) mengidentifikasi sumber informasi Internet yang digunakan, (3) mengetahui pemanfaatan Website Deptan sebagai salah satu sumber Internet, (4) mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan pemilihan Internet sebagai sumber informasi, dan (5) mengidentifikasi pemecahan perniasalahan akses Internet. Penelitian dilakukan di Bogor terhadap peneliti lingkup Balitbang Deptan M. Pendekatan penelitian adalah deskriptif dengan metode survey. Populasi penelitian ini adalah seluruh peneliti pengguna Internet. Responden diperoleh dari basil pengembalian data survey yang dila¬kukan secara bertahap. Tahap I diperoleh 105 peneliti pengguna Internet dari 374 peneliti, dan tahap kedua 64 tesponden termasuk 9 pengguna Web site Deptan. Tahapan itu berkaitan dengan isi pertanyaan kuesioner. Kuesioncr-1 rnemuat identitas dan status peneliti; kuesioner-2 dan 3 rnemuat pertanyaan pemanfaatan Internet dan Website Deptan. Pengolahan data dilakukan terhadap kuesioner yang telah dikclompokkan sesuai bidang penelitian dan kelottlpok penelitinya. Kelompok data itu dicatat dan dihitung dalam bentuk meet. Analisa data dilakukan setelah data dikompilasi menggunakan MS.Excell. Flasil analisa berupa angka prosentase dari setiap responden berdasar kelompok dan bidangnya. Peneliti di kelompok 1 adalah peneliti profesional dan kelompok 2 adalah calon peneliti profesional. Prosentase terbesar menipakan peringkat pertama dan dianggap mewakili pendapat tcrbanyak rcspondcn. Pcndapat itu sclanjutnya dianggap yang paling mcmpcngaruhi pemanfaatan Internet. Fasilitas Internet yang relatif sering dimanfaatkan oleh sebagrian besar peneliti adalah e-mail. Sum ben informasi yang relatif sering digunakan oleh sebagian besar peneliti adalah sumber yang berasal dari institusi komcrsial. Sumbcr ini digunakan untuk melakukan kegiatan pencarian dan penelusuran informasi. Informasi yang diperoleh diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana penelitian. Web site Deptan lebih dimanfaatkan oleh peneliti di kelompok 1 sehingga menu yang banyak digunakan adalah menu peraturan, agribisnis, dan statistik. Peneliti memanfaatkan web site untuk merig etahui perkembangan di kantor pusat yang discsuaika.n dengan rencana penclitiannya. Faktor yang menentukan pemanfaatan Internet dibedakan menjadi faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Kcdua faktor ini ada yang berasal dari dalam dan ada yang berasal dari luar din peneliti. Faktor yang paling menentukan pemanfaatan Internet adalah yang berasal dari luar din peneliti. Faktor ini yang mendukung pemanfaatan Internet adalah meningkatkan akses komunikasi dan informasi; sedangkan yang menghambat adalah jumlah sarana akses Internet yang terbatas. Pemecahan permasalahannya adalah dengan menggunakan siasat dalarn mcnanggulangi keterbatasan jumlah sarana akses Internet.
2002
T38854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library