Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farel Adhinugraha
"Penelitian ini membahas mengenai prosedur penerjemahan kata sapaan pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ke dalam bahasa Jerman yaitu Die Regenbogentruppe yang diterjemahkan oleh Peter Sternagel. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan prosedur penerjemahan yang digunakan penerjemah pada kata sapaan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan cara deskriptif kepustakaan karena korpus penelitian ini merupakan sebuah novel. Teori yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yaitu teori prosedur penerjemahan menurut Molina & Albir, Peter Newmark dan Suryawinata. Kata sapaan yang dianalisis dibagi menjadi satu kategori berdasarkan jenis kata sapaannya yaitu kata sapaan nama diri berjumlah 11 kasus, lalu berdasarkan prosedurnya yaitu tiga kasus menggunakan prosedur peminjaman murni, dua kasus menggunakan prosedur amplifikasi, dua kasus menggunakan prosedur reduksi, satu kasus menggunakan prosedur sinonim, satu kasus menggunakan prosedur padanan fungsional, satu kasus menggunakan prosedur penerjemahan harfiah, dua kasus menggunakan prosedur Couplets dan satu kasus menggunakan prosedur modulasi.

This research discusses the procedure for translating the forms of address in Andrea Hirata's novel Laskar Pelangi into German, namely Die Regenbogentruppe which was translated by Peter Sternagel. The purpose of this study is to describe the translation procedures used by the translator on the address form from Indonesian into German. The method used in this research is qualitative by means of descriptive literature because the corpus of this research is a novel. The theory used to analyze the data in this research is the theory of translation procedures according to Molina & Albir, Peter Newmark and Suryawinata. The addressing analyzed were divided into one category based on the type of addressing, namely 11 cases of personal name addressing, then based on the procedure, three cases used the pure borrowing procedure, two cases used the amplification procedure, two cases used the reduction procedure, one case used the synonymy procedure, one case used the functional equivalent procedure, one case used the literal translation procedure, two cases used the Couplets procedure and one used the modulation procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Berliany Putri
"Penelitian ini membahas pengaruh pergeseran makna dalam lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang diterjemahkan ke bahasa Jerman pada pesan dalam lagu sumber dengan menggunakan dua jenis metode, yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menjelaskan pergeseran makna dan metode penelitian kuantitatif dengan survei menggunakan GoogleForm yang berisi penggalan lirik dalam bahasa Jerman dan jawaban iya/tidak untuk melihat kenaturalan terjemahan. Analisis ini menggunakan teori pergeseran makna Leuven-Zwart (1989) dan teori Skopos Vermeer (1978), serta strategi penerjemahan lagu Low (2003), dikenal dengan pentathlon principle, sebagai pendukung teori Skopos. Hasilnya menunjukkan bahwa 83% lirik mengalami pergeseran. Meskipun begitu, pergeseran tersebut tidak mengubah pesan, hanya mengubah kesan dari lagu sumber. Lalu, hanya ditemukan enam kata dan frasa yang tidak natural bagi penutur jati sehingga tidak memberikan pengaruh besar terhadap pergeseran makna. Setelah dianalisis lebih lanjut, ditemukan juga tujuan lain dari penerjemahan ini, yaitu agar dapat dinyanyikan kembali.

This study discusses the effect of shifts in translation of the national anthem "Indonesia Raya" translated into German to the message in the source song by using two types of methods, there are descriptive qualitative method to explain shifts in translation and quantitative method with survey using GoogleForm, which contains German lyrics and yes/no answers to see the naturalness of the translation. The analysis use the theory of shifts in translation by Leuven-Zwart (1989) and Skopos theory by Vermeer (1978), as well as Low's (2003) song translation strategy known as the pentathlon principle to support Skopos theory. The results show 83% lyrics are shifting. However, the shifts do not change the message, only change the impression of the source song. Then, there are only six words and phrases are not natural for native speakers so that they do not have big effect on the shifts. Furthermore, it is also found another purpose of this translation was to be sing it again."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Neysa Sheliza Putri Dharma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi penerjemahan dalam majalah NADI vol. 28 tahun 2021 pada artikel berjudul "Digitalisasi, Solusi Pemulihan Ekonomi?" dengan menggunakan unsur makro dan mikro melalui skema W-Frage oleh Christiane Nord. Penelitian bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsistensi penerjemahan dalam konteks media komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 7 alasan yang menyebabkan ketidakkonsistenan antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran). Setelah diteliti secara keseluruhan, ketidakkonsistenan pada teks terjadi karena penerjemah memperhatikan konvensi budaya sasaran dan menggunakan metode komunikatif guna memperjelas maksud dari kalimat.

This study aims to analyze the consistency of translation in NADI magazine vol. 28 of 2021 in the article titled "Digitalisation, Solution for Economic Recovery?" by using macro and micro elements through Christiane Nord's W-Frage scheme. The research aims to provide a better understanding of translation consistency in the context of communication media. Based on the research results, there are 7 reasons that cause inconsistency between TSu (source text) and TSa (target text). After an overall study, the inconsistency in the text occurs because the translator pays attention to the conventions of the target culture and uses communicative methods to clarify the meaning of the sentence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sheren Savira
"Perkembangan internet telah membuka peluang bagi munculnya penerjemahan crowdsourcing, memungkinkan siapa pun yang ingin menerjemahkan suatu teks dapat melakukannya melalui platform daring. Padahal, dalam menerjemahkan sebuah teks dibutuhkan kompetensi agar hasil terjemahan dapat diterima oleh pembaca sasaran. Karenanya, diperlukan suatu penilaian untuk mengukur kualitas hasil terjemahan. Penelitian ini membahas teknik dan penilaian kualitas terjemahan lagu Adele “Rolling in the Deep” dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman melalui aplikasi Musixmatch. Data penelitian dianalisis menggunakan teori teknik penerjemahan dari Molina & Albir (2002) dan teori penilaian kualitas penerjemahan dari Nababan (2012). Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan model analisis kontrastif dan kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas terjemahan yang dilakukan secara kolektif (crowdsourcing) dengan menganalisis teknik penerjemahan dan menilai kualitas terjemahan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan teknik yang diterapkan dalam korpus, yaitu penerjemahan harfiah, modulasi, amplifikasi linguistik, padanan lazim, amplifikasi, kompresi linguistik, generalisasi, dan transposisi. Dominannya penerapan teknik penerjemahan tidak langsung menunjukkan bahwa terjemahan berorientasi pada bahasa sasaran. Skor rata-rata kualitas terjemahan adalah 2.79 dari skala 3 dengan skor rata-rata setiap aspek, yaitu 2.76 untuk keakuratan, 2.79 untuk keberterimaan, dan 2.91 untuk keterbacaan. Berdasarkan penilaian ini, dapat disimpulkan bahwa terjemahan yang dihasilkan secara crowdsourcing pada lagu Adele “Rolling in The Deep” sudah baik.

The development of the internet has opened up opportunities for the emergence of crowdsourcing translation, allowing anyone who wants to translate a text can do so through an online platform. However, translating a text requires competence so that the translation can be accepted by the target readers. Therefore, an assessment is needed to measure the translation quality. This research discusses the technique and quality assessment of the translation of Adele's song "Rolling in the Deep'' from English into German via the Musixmatch application. The data were analyzed using Molina & Albir's (2002) translation technique theory and Nababan's (2012) translation quality assessment theory. Using descriptive-qualitative method with contrastive analysis models and quantitative, this study aims to determine the quality of crowdsourced translation by analyzing translation techniques and translation quality assessment. The results show that there are eight techniques applied in the data, namely literal translation, modulation, linguistic amplification, established equivalence, amplification, linguistic compression, generalization, and transposition. The dominant application of indirect translation techniques shows that the translation is target language-oriented. The average score of translation quality is 2.79 out of 3 with the average score of each aspect being 2.76 for accuracy, 2.79 for acceptability, and 2.91 for readability. Based on this assessment, it can be concluded that the crowdsourced translation of Adele's "Rolling in the Deep'' is good."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Ajrina Husna
"Takarir memiliki peran yang sangat penting dalam pertukaran informasi dan budaya bagi audiens yang berbicara menggunakan bahasa yang berbeda melalui audiovisual seperti film. Dalam proses pengalihan bahasa, penerjemah akan menggunakan strategi penerjemahan untuk mencapai kesepadanan. Tujuan dari penelitiani ini adalah menguraikan strategi penerjemahan dalam takarir film dari Bahasa Jerman ke Bahasa Indonesia dan mengidentifikasi strategi penerjemahan apa yang paling banyak digunakan serta alasan mengapa strategi tersebut paling banyak digunakan. Korpus data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam film “All Quiet on The Western Front”. Takarir film dianalisis menggunakan teori Gottlieb. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi parafrasa yang paling banyak digunakan dalam terjemahan. Strategi parafrasa (43.72%), transfer (37.16%), ekspansi (1.63%), imitasi (0.66%), kondensasi (10.27%), desimasi (6.12%), penghapusan (0.22%), dan duplet (0.22%).

Subtitles play a crucial role in the exchange of information and culture for audiences who speak different languages through audiovisuals such as movies. In the process of language transfer, the translator will use translation strategies to achieve equivalence. The purpose of this study is to describe the translation strategies used in subtitling German to Indonesian movies and to identify which strategies are the most commonly utilized, along with the reasons for their prevalence. The data corpus in this study includes words, phrases, clauses, and sentences from the movie "All Quiet on the Western Front". The analysis of the movie's dialogue is conducted using Gottlieb's theory. The research method employed in this research is the qualitative and quantitative mixed method. The findings of this study reveal that the paraphrasing strategy is the most frequently employed, accounting for 43.72% of translations, followed by transfer (37.16%), expansion (1.63%), imitation (0.66%), condensation (10.27%), decimation (6.12%), deletion (0.22%), and duplet (0.22%). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maspaitella, Hans Jonathan Andrew
"Cockpit video merupakan salah satu jenis video yang beredar di platform YouTube. Selain menjadi hiburan pagi penggemar dunia aviasi, cockpit video juga dapat memberikan gambaran mengenai situasi di ruang kemudi pesawat dan bagaimana para pilot berkomunikasi serta menerbangkan pesawat. Salah satu media yang telah membuat banyak cockpit video dalam format dokuseri adalah PilotsEYE.tv. Sebagai media asal Jerman, kehadiran takarir berbahasa Inggris dapat memperluas jangkauan penonton, berhubung orang-orang yang ada pada video hampir setiap saat berbicara dalam bahasa Jerman. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam mengalihbahasakan ujaran orang-orang pada salah satu video potongan dari dokuseri buatan PilotsEYE.tv. Teori yang digunakan adalah teori dari Gottlieb (1992) mengenai 10 strategi subtitling dan teori Newmark (1988) mengenai couplets, triplets, dan quadruplets. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerjemah menggunakan 9 dari 10 strategi subtitling yang dirumuskan Gottlieb. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya penggunaan couplets dan triplets, yaitu penggunaan dua hingga tiga strategi dalam satu telop.

Cockpit video is a type of video which can be seen on YouTube. Apart from being an entertainment for aviation enthusiasts, a cockpit video can also be educative in the sense that it provides an overview of the situation in an aircraft's flight deck and how pilots communicate and fly the aircraft. One media company that has made many cockpit videos in docuseries format is PilotsEYE.tv. As a German media company, the people in the videos produced by PilotsEYE.tv speak mostly in German. An English subtitle is therefore needed to expand the audience. This research analyzes the strategies used in translating the speech of the people in one of the video clips from the documentary made by PilotsEYE.tv. In doing so, a subtitling strategy theory proposed by Gottlieb (1992) and Newmark’s (1988) concept of couplets, triplets, and quadruplets are used to analyze the data. The results of this study show that 9 out of 10 subtitling strategies proposed by Gottlieb were used by the translator. This study also found the use of couplets and triplets, which is the use of two or three subtitling strategies in translating a text.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Allya Shafira Vizzardhy
"Webtun semakin populer di kalangan berbagai generasi dalam beberapa tahun terakhir, yang berdampak pada perluasan komunitas penggemar internasionalnya. Untuk mendukung komunitasnya, WEBTOON meluncurkan WEBTOON Translate, sebuah platform yang memungkinkan para penggemar untuk menerjemahkan webtun favorit mereka secara legal. Namun, baik fan translation maupun penerjemahan profesional, keduanya menghadapi tantangan yang signifikan. Penelitian ini mempelajari perbedaan prosedur dan ideologi dalam penerjemahan Culture Specific Items (CSI), sebuah tantangan umum dalam penerjemahan, yang dilakukan oleh dua tim fan translation pada webtoon yang sama, yaitu Pasutri Gaje. Data dianalisis menggunakan analisis konten untuk mengidentifikasi unit CSI berdasarkan kategorisasi Newmark (2010), kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan prosedur penerjemahan CSI dari Aixela (1996), ideologi penerjemahan Venuti (2001), dan sintesis kedua teori dari Kuleli (2020). Penelitian ini bertujuan menyoroti pendekatan berbeda dalam menerjemahkan CSI berdasarkan keputusan dan pengetahuan budaya penerjemah, yang mempengaruhi ideologi terjemahan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua tim menggunakan pendekatan prosedural yang hampir sama meskipun ada perbedaan mencolok dalam pemilihan kata, sehingga keduanya berada pada spektrum ideologi penerjemahan yang sama.
In recent years, webtoons have risen in popularity among various generations, resulting in the expansion of an international fan community. To support this, WEBTOON launched WEBTOON Translate, a platform enabling fans to legally translate their favorite webtoons. However, whether it’s fan translations or professional translations, both face significant challenges. This research examines the procedural and ideological differences in translating Culture Specific Items (CSI), a frequent challenge in translation, by two fan translation teams working on the same webtoon, "Pasutri Gaje." The data was analysed using content analysis to identify CSI units based on Newmark's (2010) categorization, which were then further examined using Aixela's (1996) CSI translation procedures, Venuti's (2001) translation ideology, and a synthesis of both theories by Kuleli (2020). This research intends to highlight different approaches in translating CSI of the same text based on the translator’s decision and cultural knowledge, which also influence their translation ideology. It was found that both teams employed similar procedural approaches despite notable differences in word choices, resulting in both teams aligning with the same translation ideology spectrum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library