Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rasyid Aulia Rachman
Abstrak :
ABSTRAK
DA Ci Liwung Hulu merupakan bagian dari kesatuan DA Ci Liwung yang memiliki peran sebagai zona produksi keluaran DAS, berupa debit dan sedimen. Sebagai zona yang memproduksi sedimen, DA Ci Liwung Hulu tentu berpengaruh terhadap tingginya laju sedimentasi yang terjadi di DA Ci Liwung. Penelitian dilakukan terhadap jenis sedimen melayang dengan mengamati karakteristik debit aliran di DA Ci Liwung Hulu sehingga didapatkan persamaan agar dapat melakukan estimasi besaran konsentrasi sedimen melayang berdasarkan besaran debit aliran di wilayah penelitian. Identifikasi terhadap faktor eksternal DAS dilakukan untuk menjelaskan karakteristik curah hujan di wilayah penelitian, baik secara spasial maupun temporal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dan deskriptif komparasi spasial untuk menjelaskan pengaruh dari komponen curah hujan terkait dengan karakteristik kemiringan lereng dan penggunaan tanah wilayah penelitian. Hasil analisis menunjukan bahwa sekitar 71% variasi konsentrasi sedimen melayang dipengaruhi oleh debit aliran, sedangkan 29% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Identifikasi pada persebaran curah hujan menunjukan distribusi curah hujan lebih besar pada bagian tengah dan selatan wilayah penelitian, dimana komponen kemiringan lereng dan penggunaan tanah cenderung memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap komponen pola sedimen melayang. Sedangkan pada distribusi temporal curah hujan menunjukan bahwa durasi hujan berpengaruh terhadap variasi komponen konsentrasi sedimen melayang dan debit aliran di wilayah penelitian.
ABSTRACT
Ci Liwung Hulu Watershed is the uppermost part of Ci Liwung Watershed which role’s as the production zone for watershed outputs (water discharge and sediment). As the production zone of watershed, DA Ci Liwung Hulu would affect the high sedimentation rate phenomenon which happens at Ci Liwung Watershed. Research conducted on suspended type of sediment by observing water discharge characteristics to obtain the relationship equation, in order to estimate the amount of suspended sediment concentration based on the amount of water discharge rates at Ci Liwung Hulu Watershed. Identification on external factors conducted to explain influences rainfall characteristics on the site, spatially as well as temporally. Results of the analysis shows that approximately 71% of the variation of suspended sediment concentration is influenced by water discharge rate, while the other 29% of the variation is influenced by other factors. Identification on spatial rainfall distribution shows that the higher amount of rain fall on the center and southern parts of the site, where the slope and land use components tend to have a big impact to the suspended sediment relationship components. Apart from that, temporally rainfall distribution shows that the duration of rainfall affect the variation of suspended sediment concentration and water discharge on the watershed.
2014
S61400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fider Tendiardi
Abstrak :
ABSTRAK
Candi sebagai salah satu tinggalan arkeologis dapat menjadi suatu petunjuk telah berlangsungnya aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Menurut kitab India, Shilpa Shastra dan Manasara, pembangunan candi memiliki aturan-aturan yang harus ditaati, termasuk salah satunya mengenai penilaian terhadap kondisi dan kemampuan lahan yang akan dijadikan tempat bangunan suci tersebut. Di Indonesia karakterisitik fisik suatu wilayah dapat menjadi suatu pertimbangan tersendiri di dalam proses pembangunan suatu candi. Persebaran candi di Indonesia meliputi beberapa daerah, yaitu Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah, merupakan wilayah di Indonesia yang memiliki tinggalan budaya masa klasik berupa candi cukup banyak. Pola persebaran candi di Jawa Tengah cenderung mengelompok pada satu lokasi, yaitu Magelang. Pola persebaran candi yang mengelompok di Jawa Tengah ini memperlihatkan bahwa penempatan candi di Jawa Tengah sudah dalam batas-batas tertentu mengikuti aturan umum, seperti yang tertulis dalam kitab India, yang berlaku dalam masyarakat. Lokasi candi di Jawa Tengah umumnya berada di ketinggian 100 – 500 mdpl, lereng 2- 15%, bentuk wilayah volkan, jenis tanah andisol dengan batuan penyusun extrusive intermediate, dan berada dekat dengan sungai.
ABSTRACT
Candi as one of the archaeological remains can be a clue already on going activities under taken by a community. According to the book of India, Shilpa Shastra and Manasara, the construction of Candi has rules that must be adhered to,including the one on the assessment of the condition and the ability of the land to be used as a place of sacred buildings. In Indonesia,the physical characteristics of an area can be a separate consideration in the process of construction of a Candi. Distribution temple covers some areas in Indonesia, like Sumatra, Java, Bali and Borneo. Java, especially Central Java,is an area in Indonesia which has a pretty much a period of cultural remains the classic form of Candi. The spatial pattern of Candi in Central Java tend to cluster in one location, namely Magelang. Clumped spatial pattern Candi in Central Java shows that Candi in Central Java placement is within the limits specified following the general rule, as writtenin the book of India, prevailing in society. Locations temple in Central Java based on the physical characteristics of the region are at an altitude of 100-500 meters above sea level, slopes 2-15%, form volcanic region, soil type andisol with extrusive rock intermediate constituent, and is close to the river.
2013
T36744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiyawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian dilakukan di sub-DAS Tinalah, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengelola resiko tanah longsor di daerah penelitian. Tiga metode diterapkan dalam penelitian ini. Pertama, statistik-probabilistik diterapkan untuk mendapatkan tingkat kerawanan tanah longsor. Statistik multivariat dengan model regresi logistik dieksekusi. Lereng, bentuk lahan, tanah, geologi, dan penggunaan lahan, adalah variabel yang digunakan dalam analisis. Kedua, survei kuesioner dilakukan untuk mendapatkan tingkat kerentanan dari elemen-elemen beresiko. Pemukiman dan jaringan jalan adalah elemen beresiko yang dianalisis. Stratified random sampling diterapkan pada penilaian kerentanan. Ketiga, matriks resiko diterapkan untuk memperoleh tingkat resiko longsor di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59,4 tingkat kerawanan longsor di sub-DAS Tinalah dikategorikan ke dalam tingkat sedang. Probabilitas longsor masa depan lebih besar dari 0,6. Persamaan regresi logistik membuktikan bahwa geologi adalah faktor yang paling berperan pada longsor di daerah penelitian. Tingkat kerentanan permukiman dikategorikan dalam tingkat sedang, sementara jaringan jalan dalam rentan tinggi. Berdasarkan matriks resiko, tingkat risiko tanah longsor di daerah penelitian dikategorikan sebagai tingkat sedang.
ABSTRACT
The study was conducted in sub watershed Tinalah, District Samigaluh, Kulonprogo Regency, Yogyakarta Province. This study aims to manage the risk of landslides in the study area. The three methods applied in this study. First, the statistical probabilistic applied to obtain the level of vulnerability to landslides. Multivariate statistical logistic regression model was executed. Slope, landform, soils, geology, and land use, the variables used in the analysis. Second, a questionnaire survey conducted to gain a level of vulnerability of elements at risk. Settlements and road network are at risk of the analyzed elements. Stratified random sampling was applied to the assessment of vulnerability. Third, the risk matrix is applied to obtain the level of risk of landslides in the study area. The results showed that 59.4 level of vulnerability to landslides in the sub watershed Tinalah are categorized into levels. The probability of future landslides greater than 0.6. Logistic regression equation to prove that geology is the factor most responsible for the landslides in the study area. The vulnerability of settlements are categorized in level, while the road network in high vulnerable. Based on the risk matrix, the risk of landslides in the study area is categorized as moderate.
2012
T48659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yazid
Abstrak :
Forum Betawi Rempug (FBR) adalah salah satu Subkultur yang ada di Jakarta. FBR menggunakan gardu yang tersebar di lingkungan masyarakat sebagai identitas spasialnya.

Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakter identitas gardu terhadap perilaku spasial FBR di Kecamatan Kebayoran Lama yang ditunjukan dalam hal pemilihan lokasi gardu, dan karakteristik wilayah territori. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, seperti wawancara terstruktur, observasi partisipan, dan pemetaan partisipatif. Hasil penelitian ini, perbedaan karakteristik identitas gardu menunjukan perilaku spasial gardu yang berbeda. Gardu yang mayoritas anggotanya belum memiliki pekerjaan tetap sehingga melakukan kegiatan cenderung bermotif ekonomi. Gardu tersebut memilih lokasi gardu berdekatan dengan wilayah aktifitas ekonomi dan memiliki wilayah teritori dengan subgardu. Sementara itu, Gardu yang mayoritas anggotanya sudah memiliki pekerjaan tetap, sehingga cenderung melakukan kegiatan bermotif budaya. Gardu tersebut memilih lokasi gardu di tengah wilayah permukiman dan memiliki wilayah teritori tanpa keberadaan subgardu.
Forum Betawi Rempug (FBR) is one of many subcultures in Jakarta. The objective of this research is knowing the identity character influence on FBR spatial behavior.

The research was accomplished by means of qualitative research methods, such as unstructured interview, participant observation, and participant mapping. The result indicate differences in identity character generate different spatial behavior. Gardu that majority of its member do not have a steady job and doing activities that are likely to have economic motives choosing the location of gardu adjacent to the area of economic activity and has a territory with the presence subgardu. Meanwhile, gardu with majority of its member already have a steady job and doing activities that tend to patterned cultural activities. Choosing the location of the gardu in residential area and has a territory without the presence subgardu.
2014
S58407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Mutiaulia
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pemindahan narapidana antarnegara atau Transfer of Sentenced Persons berdasarkan beberapa konvensi internasional terkait, seperti Convention on the Transfer of Sentenced Persons yang dikeluarkan oleh Council of Europe, serta Inter-American Convention on Serving Criminal Sentences Abroad. Selain itu, akan dibahas juga mengenai sejarah pembentukan TSP dikaitkan dengan perkembangan transnational organized crime dan peran PBB. Kemudian, akan dibahas mengenai peraturan perundang-undangan di beberapa Negara yang telah mengatur pelaksanaan TSP. Lalu akan dibahas kemungkinan pelaksanaan proses TSP berdasarkan hukum Indonesia yang ada saat ini serta bagaimana sebaiknya Indonesia mengatur TSP berdasarkan peraturan-peraturan terkait yang telah disebutkan sebelumnya.
This thesis is focusing on the process of Transfer of Sentenced Persons (TSP) based on several international treaties, for instance: Convention on the Transfer of Sentenced Persons from Council of Europe, and also Inter-American Convention on Serving Criminal Sentences Abroad. Aside from that, this thesis also explaining about the history of the establishment of TSP in relation with the evolution of transnational organized crime with the assistance from United Nations. Furthermore, this thesis will discussing several national regulations regarding TSP to have a comparison for TSP implementation in Indonesia. Hence, it would lead to the explanation regarding the possibility for Indonesia to establish the national regulation regarding TSP.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S59910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Mahdi
Abstrak :
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat bervariasi terhadap ketinggian dalam distribusi spasial dan temporalnya. Distribusi curah hujan spasial dan temporal didapatkan dari radar cuaca dan stasiun observasi. Melalui pemetaan spasial dan temporal penelitian ini akan mengungkapkan perbandingan distribusi curah hujan antara radar cuaca dengan stasiun observasi curah hujan terhadap ketinggian. Hasil pengolahan data menunjukan distribusi curah hujan terbanyak pada ketinggian 500-1.000 mdpl dimana semakin tinggi ketinggian tempat maka distribusi curah hujannya semakin menurun baik dari hasil radar cauca maupun stasiun observasi. Analisis temporal memberikan hasil kesamaan waktu kejadian curah hujan tertinggi dari radar cuaca dan stasiun observasi pada pukul 12:00 sampai 18:00.
Rainfall is one of the climate element that highly variable from elevation in spatial and temporal distribution. The spatial and temporal rainfall distribution obtained from weather radar and observation stations. This research will reveal rainfall distribution comparison between weather radar with rainfall observation station of elevation. Through spatial and temporal mapping of. The results of data processing shows rainfall distribution at an altitude 500-1.000 meters above sea level where the higher altitude of the distribution of rainfall decreases both from the weather radar and observation stations. Temporal analysis provides results in common occurrence time of the highest rainfall weather radar and weather observation station at 12:00 to 18:00.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S62163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Wahyu Primastuti
Abstrak :
Airtanah merupakan bagian dari sumberdaya yang penting karena sebagian besar penduduk masih memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun demikian airtanah dangkal rentan terhadap pencemaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui wilayah kerentanan airtanah dangkal dan menganalisa pola spasial kerentanan airtanah dangkal terhadap pencemaran dengan model SINTACS dan SINTACS-Lu di Desa Taman Rahayu. Data hidrogeologi yang digunakan yaitu, kedalaman muka airtanah dangkal S, laju pengisisan kembali I, kondisi zona tidak jenuh N, tekstur tanah T, media akuifer A, konduktivitas hidraulik C, kemiringan lereng S dan data penggunaan tanah Lu. Tingkat kerentanan airtanah dihitung dengan menjumlahkan nilai rating setelah dikalikan dengan nilai bobot masing-masing parameter sehingga dihasilkan suatu nilai yang disebut indeks SINTACS. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis ArcGIS 10.3 dan overlay tiap parameter yang menghasilkan peta tingkat kerentanan airtanah. Kedua model kerentanan di verifikasi dengan mengukur konsentrasi nitrat pada wilayah kerentanan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa wilayah kerentanan airtanah dangkal model SINTACS dan SINTACS-Lu dibagi menjadi tiga wilayah kerentanan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Uji tabel silang menunjukkan akurasi sebesar 70 untuk model SINTACS dan 80 untuk model SINTACS-Lu. ...... Groundwater is part of an important resource for the majority people however, shallow groundwater vulnerable to contamination. The aim of this study is to determine areas of vulnerability of shallow groundwater and analyze the spatial pattern of shallow groundwater vulnerability to contamination with SINTACS and SINTACS Lu in Taman Rahayu. Hydrogeological data that is used are the depth of shallow groundwater S, net recharge I, unsaturated zone condition N, soil texture T, aquifer media A, hydraulic conductivity C, slope S and land use Lu. The Groundwater vulnerability level is calculated by summing the rating values after multiplied by the weight value of each parameter to produce value called SINTACS index. Data analysis was performed using Geographic Information Systems ArcGIS 10.3 and from overlay of each parameter that produces vulnerability level maps of groundwater. Both models vulnerability verification by measuring the concentration of nitrate in the areas of vulnerability. The result showed that the areas of vulnerability of shallow groundwater models divided into three classes, low, medium and high vulneranility level. Cross table test showed an accuracy 70 for SINTACS and 80 for SINTACS Lu model.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Handayani
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas permasalahan penduduk yang kian menjadi permasalahan yang pelik terutama seiring berkembangnya dan perubahan status wilayah Kabupaten Serang Provinsi Banten. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola commuting pekerja di Kabupaten Serang Provinsi Banten dan faktor yang memengaruhinya. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis spatial ditunjang dengan metode kuantitatif, menggunakan 400 sampel dengan unit analisis kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan banyak commuter pekerja pada jarak yang dekat dan jarak jauh lebih tertuju ke pusat-pusat perdagangan dan industri yang penting, Adanya arus commuting yang terarah, dan adanya commuting dari desa-kota kecil-kota besar, Wanita melakukan commuting pada jarak yang lebih jauh dibandingkan pria dan Tingkat Perekonomian tidak berpengaruh dominan terhadap pola commuting di kabupaten Serang Provinsi Banten. Dari enam faktor yang diduga berpengaruh terhadap Pola Commuting Pekerja, faktor Aksesibilitas, Penguasaan Lahan Pertanian, Umur dan Jenis Kelamin adalah faktor yang dominan sedangkan faktor Jarak dan Tingkat Perekonomian tidak berpengaruh secara signifikan. Kecamatan yang memiliki karakteristik commuter pekerja Kategori Tinggi merupakan wilayah yang didominasi pekerja usia 20-24 tahun dengan Jenis Kelamin Perempuan, memiliki Aksesibilitas Kategori Tinggi, dan Penguasaan Lahan Pertanian Kategori Rendah. Kecamatan sebelah Timur Kabupaten Serang mendominasi ciri-ciri tersebut yaitu Kecamatan Kragilan, Cikande, Ciruas, Kopo dan Jawilan
ABSTRACT This thesis discusses the population problem which is increasingly become a serious issue, especially with a growing and status changing of Serang District Banten Province. The purpose of this study is to analyze the commuting patterns of workers in Serang District Banten Province and factors that affect it. The research method used in this study is quantitative research methods with descriptive spatial analysis, using 400 samples with sub-district as the unit of analysis. Results showed a lot of commuter workers in close and long range is much more drawn to centers of commerce and important industry area, the existence of directional commuting flows, and the commuting of rural small towns to big cities, women do commuting in longer distance than men and the economy of commuting workers?s origin area have no dominant effect on commuting patterns. From six factors variation in the pattern of commuting workers, can be explained by four independent variables (Accessibility, Agricultural Land Tenure, Age and Sex), while the distance and the economy have no dominant effect on commuting patterns. Sub- districts in High Category of Commuting Workers have the caracteristics characteristics ; dominated by 20-24 years age group of workers, with female as the main gender, in high category of accessibility and have low category for agricultural land tenure. This characteristics dominant in Eastern sub-district of Serang, covers the area of sub-district Kragilan, Cikande, Ciruas, Kopo and Jawilan.
2012
T33169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiqoh Naimatun
Abstrak :
Macan Tutul (Panthera pardus melas) merupakan karnivora yang terancam punah dan di lindungi Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1999. Penelitian dilakukan untuk mengetahui wilayah jelajah Macan Tutul dan karakteristiknya. Penelitian ini menggunakan metode interpolasi dan overlay. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak semua area di Semenanjung Ujungkulon merupakan wilayah jelajah Macan Tutul. Wilayah jelajah macan tutul berada di Ci Nyiur, Ci Karang, Ci Pamagaran, Ci Cangketeuk, Ci Genter, Ci Handeleum, Ci Bandawoh, Ci Bunar, Ci Ujungkulon,dan Ci Kembang. Karakteristik wilayah jelajah Macan Tutul berada pada wilayah dengan ketinggian 0 - 250 m dpl, kemiringan lereng 0% hingga >40%, jarak dari sungai 0 m hingga >1000 m, jarak dari jalan 0 m hingga >1000 m, nilai Encounter Rate (tingkat penjumpaan pakan) <25 hingga 125, dan satwa mangsa yang ada yaitu Muntiacus muntjak, Bos javanicus, Gallus gallus, Sus scrofa, Tragulus javanicus, dan Cervus timmorensis russa dan pada tipe tutupan vegetasi baik hutan hujan maupun savana.
Leopard is carnivore that has endangered status and be protected based on Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1999. The aim of this research is knowing the home range and the characteristic. The research using overlay and interpolation method. The conclusion, not all of area Ujungkulon Peninsula is home range of Leopard. The home range cover Ci Nyiur, Ci Karang, Ci Pamagaran, Ci Cangketeuk, Ci Genter, Ci Handeleum, Ci Bandawoh, Ci Bunar, Ci Ujungkulon,dan Ci Kembang. The characteristic of home range, the home range in area that has 0 - 250 m above sea level in elevation, 0 % until >40% in slope, 0 m until >1000 m from water source, 0 m until >1000 m from road, ER < 25 until 125, the prey are Muntiacus muntjak, Bos javanicus, Gallus gallus, Sus scrofa, Tragulus javanicus, and Cervus timmorensis russa and the vegetation cover type rain forest and savanna.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library