Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isna Wahyuningsih Fatmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul ldquo;Analisis Kemandirian Ekonomi Pemuda Purna TKI Studi Tentang Ketahanan Ekonomi Keluarga Melalui Program Desa Migran Produktif Di Desa Kuripan Kabupaten Wonosobo rdquo;. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan field research dan studi evaluasi evaluatif research . Peneliti mengambil lokasi di Desa Kuripan Kabupaten Wonosobo sebagai pilot project program Desmigratif tahun 2016. Metode pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu informan secara sengaja dipilih sesuai dengan kapasitas informan. Teknik analisa data menggunakan analisa Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau berifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah Pemuda Purna Tenaga Kerja Indonesia selama ini belum bisa memanfaatkan dengan baik penghasilan selama bekerja di luar negeri, sehingga setelah kembali ke Indonesia pemuda purna TKI kesulitan dalam menghidupi kebutuhan sehari-hari. Pemberdayaan purna TKI melalui Desa Migran Produktif Desmigratif yang diharapkan untuk memberikan pelatihan kepada purna TKI agar lebih mandiri dan meminimalis keinginan bekerja kembali ke Luar Negeri ternyata tidak mampu memberikan manfaat secara finansial. Pelaksanaan program Desmigratif belum bisa membantu meningkatkan kemandirian dan ketahanan ekonomi keluarga pemuda purna TKI
ABSTRACT
This research entitled 39 Self Economic Independence of Young Migrant Workers Study of Family Economic Resilience Through Productive Migrant Villages Program In Kuripan of Wonosobo Regency . This research uses qualitative approach with field research type field research and evaluation study evaluative research . Researchers took the location in the Village Kuripan Wonosobo as a pilot project of Desmigrative program in 2016. The method of selecting informants using purposive sampling technique is the informant intentionally selected in accordance with the capacity of informants. Data analysis techniques using Miles and Huberman analysis with data reduction stages, data presentation, and conclusion or berivikasi. The result of this research is the Indonesian Youth Workers 39 Youth has not been able to make good use of their income while working abroad, so after returning to Indonesia the young man full of TKI difficulties in living their daily needs. The retribution of migrant workers through Productive Migrant Villages Desmigrative which are expected to provide training to returnees of Indonesian workers to be more independent and minimize the desire to work back to Foreign Affairs is not able to provide financial benefits. The implementation of the Desmigrative program has not been able to help improve the independence and economic resilience of the families of the young workers.
2018
T51391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afian Titov
Abstrak :
Kepemimpinan atau lebih dikenal dengan istilah Leadership sudah ada sejak dahulu kala, bcrbagai teori daxfi Stogdil di em tahun 40 an sampai dengan teori txansfomnal masa kini membahas untuk menjadi leadership yang baik dan efcktiti Leadershgn yang baik sangat tergantung dengan leader atau manajer, dimana saat ini manajer-manajer di parusahaan-perusahaanjuga merupakan leader. Leader-shy: juga merupakan salah satu elemen dari Health and Safety Management Sysrem di sini content sistem tersebut adalah sajeny leadership yang digerakkan oleh manajemen yang ujung tombaknya merupakan para manajer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi safezy leadershp para manajer proyek/lapangan pada perusahaaan jazingan telekomunikasi X di Indonesia berdasarkan pola safety leadership Krause. Desain penelitian ini dalam bentuk deskriptif analitik.. Populasi pcnelitian adalah seluruh manajer proyek/iapangan pada perusahaaan jaringan telekomunikasi X di Indonesia yang bezjumlah 66 orang. Pengukuran data menggunakan kuesioner dan observasi lapangan sena diskusi/wawancara. Dalam mengukur karakteristik safely leadership tersebut menggunakan tiga (3) dimensi; yaitu personalizy, leadership sryle dan best practices, dimana skor dazi seluruh indikator dihitung kemudian menghasilkan suatu gambaran kompetensinya. Analisa data dilakukan secara univariat dan multi variat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran safety leadership para manajer proyek/Iapangan perusahaan jaringan telekomunikasi mempunyai tiga karakteristik personality, transformational leadership dan best practices yang merupakan pola pembentuk safety leadership. Kornpetensi dari pola safety leadership tersebut di atas untuk para manajer proyek/lapangan mempunyai kelemahan pada karakteristik personality dan best practices, sedangkan karakteristik transjbrrnational Ieadershqz sangat kuat hal ini bisa kita lihat dari variabei dominan yaitu iryluencing dimana hasil penelitian juga memberikan nilai yang sangat menonjol. Faktor paling dominan dari pembentuk safety leadership adalah best practices. Membuat usulan kepada pcrusahaan jaringan tclekomunikasi X Indonesia, pada saat awal penerimaan manajer proyek/lapzmgan diharapkan tidak hanya memcntingkan skill dan pengetahuan tetapijuga melihat kemampuan personality dan diharapkan mereka yang diterima mempunyai faktor-fakior kestabilan emosi yang baik, bersifat ekstrovert, learning orientation yang kuat dan mudah berkomunikasi, Sena perusahaan diharapkan mempunyai sistem manqemen keselamatan dan kesehatan kelja yang mempunyai strong commitment terhadap safety.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Fatimah
Abstrak :
Kecelakaan listrik statis banyak terjadi pada industri minyak dan kimia, serta banyak juga terjadi pada pompa bensin, tangki peternakan, dan kilang minyak. Pengendalian yang kurang tepat menyebabkan kecelakaan listrik statis. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur sistematis dengan pendekatan kualitatif yang meninjau dua belas literatur sesuai kriteria penelitian. Penelitian ini menunjukkan pengendalian bahaya listrik statis dengan tiga metode, yaitu metode mengurangi pembentukan muatan statis, mengurangi akumulasi muatan statis, dan menghilangkan atmosfer mudah terbakar. Pengendalian berdasarkan metode mengurangi pembentukan muatan statis adalah mengontrol gesekan, menggunakan partikel dalam ukuran besar, mengurangi kecepatan gesekan, mengurangi jumlah kontak pada kain, memberi anti statis pada kain poliester dan kain nilon, menggunakan peralatan transfer saat memindahkan material ke dalam vessel. Pengendalian berdasarkan metode mengurangi akumulasi muatan statis adalah melakukan bonding dan grounding, meningkatkan kelembaban relatif, menggunakan alas kaki disipatif, sarung tangan konduktor, lantai penghantar, pakaian anti statis, memberi anti statis pada cairan atau benda padat, membatasi penggunaan bahan isolasi, dan ionisasi. Pengendalian berdasarkan metode menghilangkan atmosfer mudah terbakar adalah menambahkan gas inert dan menerapkan ventilasi. Pengendalian bahaya listrik statis merupakan satu-kesatuan antar ketiga metode dan masing-masing pengendalian memiliki keterbatasannya sehingga penerapannya perlu disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Static ectricity accidents mostly occur in the oil and chemical industries, and also many occur in gas stations, farm tanks, and oil refineries. Improperly control was caused static electricity accident. This study using systematic review method with a qualitative approach that review twelve literature in accordance with research criteria. This study is shown static electricity hazard control by three method, reducing charge generation, reducing charge accumulation, and remove flammable atmospheres. The control based on reducing charge generation method is friction control, using particles in large sizes, reduce the speed of friction, reduce the number of contacts on the fabric, adding anti-statistics for polyester and nylon fabrics, and use transfer equipment when transferring material to vessel. The control based on reducing charge accumulation method is done bonding and grounding, increase relative humidity, use static-dissipative footwear, conductor gloves, static-dissipative floor, anti-static clothing, adding anti-static to liquids or solid objects, limitation to use insulation materials, and ionization. The control based on removing flammable atmospheres method is adding inert gas and applying ventilation. Static electricity hazard control is a unity between the three methods and each control has its limitations, so the application needs to adjust in field conditions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanti Surjana
Abstrak :
The Effect of Working Programs on Low Back Pain Occured on Women Employer at P.T. Dewi Duta Busana Tama in North of JakartaLow back pain is a sign of sigh or disturbance of movement system usually found out in working area. In several industries such as garment industry, especially in sewing division because they worked with backless chair. Low back pain is a silent symptom, most of them consider that low back pain is a small minority of case. So that, they didn`t pay more attention to this matter, and it will be decreasing of productivity not only in quality and quantity but also a great losses in treatment. Low back pain is strongly related with posture and working position, design equipments, facility, layout of working area. Special attention and well management must be paid to the caused factors so, low back pain can be prevented. Experimentally study held in garment industry that low back pain is used to find in sewing division. A simple experiment study held and it finds that in amount of 171 population women employers which is divided in two groups, they are consisted of control groups and intervency groups based in random row. The purpose of this experimental study is to know how far the influence of working program and its implementation, as well as sitting stretches on their work. The result of experimental study is show that intervency group can reduce low back pain until 80% and decreasing of pain 11%. According to t - test for paired sample is found a significant result, so intervency program is very important to loss of low back pain, with sitting stretches it will make our body fit, in order to prevent occupational disease, improvement and maintenance of fitting condition of employer must be optimally.
Nyeri muskuloskeletal daerah pinggang adalah suatu bentuk keluhan atau gangguan sistem gerak tubuh yang banyak dijumpai ditempat kerja. Diberbagai sektor industri termasuk industri garmen pakaian jadi, terutama dibagian jahit, karena duduk menjahit tanpa sandaran. Karena kasusnya kurang mencolok (silent) dan sering dianggap wajar oleh yang bersangkutan, menyebabkan keluhan atau gangguan tersebut kurang mendapat perhatian dari pengelola sumber daya manusia. Padahal keluhan ini dapat mengganggu proses produksi baik kuantitatif maupun kualitatif, dan juga menimbulkan terjadinya ekonomi biaya tinggi, karena pengobatan yang mahal. Nyeri muskuloskeletal daerah pinggang berkaitan erat dengan sikap dan posisi kerja, disain alat dan fasilitas kerja, tata letak sarana kerja dan sebagainya. Dengan memperhatikan dan menata factor-faktor penyebab dan pencetusnya, maka nyeri muskuloskeletal daerah pinggang dapat dihindari. Penelitian ini dilakukan diperusahaan garmen, dimana nyeri muskuloskeletal daerah pinggang rawan terjadi, apalagi dibagian jahit, pekerja wanita bagian jahit. Jenis penelitian ini Experimental Murni yang sederhana, dimana jumlah populasi pekerja wanita bagian jahit 171 orang, sampel penelitian 17 responden, yang dibagi 2 kelompok kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, yang dipilih secara acak berdasarkan baris tempat kerja. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pola kerja dan perlakuan yaitu peregangan otot di tempat duduk terhadap nyeri muskulosceletal daerah pinggang. Hasil penelitian kelompok perlakuan dapat menghilangkan nyeri muskuloskeletal daerah pinggang 89% , dan menurunkan ambang sakit 11%. Dengan uji statistik didapatinya hasil yang bermakna, jadi jelaslah sangat dibutuhkan pola kerja yang terputus dengan diselingi peregangan otot dibangku kerja sehingga tidak membuang waktu kerja, untuk menghilangkan keluhan nyeri muskulosceletal daerah pinggang. Dengan peregangan otot dapat didapati kebugaran jasmani, jadi untuk menghindari penyakit akibat kerja pada umumnya, haruslah dengan perbaikan dan pemeliharaan kesegaran jasmani pekerja seoptimal mungkin.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Iswar Ramadhan
Abstrak :
Tulisan ini akan mendeskripsikan bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi terhadap motivasi kerja pegawai di Kabupaten Bantaeng pasca berlakunya otonomi daerah di bawah kepemimpinan Nurdin Abdullah periode 2008-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi dengan menggunakan desain Explanatory Sequential Mixed Methods. Hasil penelitian menunjukkan adanya kontribusi yang dihasilkan oleh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja walaupun hasilnya tidak begitu signifikan sebesar 6,2 , begitu juga dengan iklim komunikasi berkontribusi terhadap motivasi kerja dengan tingkat pengaruh sebesar 24,5 . Gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap motivasi dengan tingkat pengaruh sebesar 24,5 . Gaya kepemimpinan yang diterapkan Nurdin Abdullah adalah gaya pastisipasi. Iklim Komunikasi yang terbangun juga positif, hal ini ditunjukkan dengan mengedepankan nuansa kebersamaan dan saling terbuka dalam organisasi, serta mendukung adanya nuansa demokratis. ...... This thesis will describe how the effects of leadership style and communication climate on the work motivation of employees in Bantaeng Regency after the enactment of regional autonomy under the leadership of Nurdin Abdullah in the period 2008 2018. The method used in this study is a combination research method by using design of Explanatory Sequential Mixed Methods. Results showed that there is a contribution of leadership style on work motivation although the result is not so significant at 6.2 , as well as communication climate contributes to work motivation with influence level of 24.5 . Leadership style and communication climate are jointly contribute to the motivation with influence level of 24.5 . Leadership style applied by Nurdin Abdullah is a style of participation. Communication Climate awakened is also positive, as shown by promoting the feel of togetherness and open with each other within the organization, as well as supporting their democratic nuances.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirulhayat Bin Hasan
Abstrak :
Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah merupakan salah satu pondok pesantren yang memiliki santri dengan latar belakang sebagai pemuda punk. Awal berdirinya pondok pesantren ini dimulai dari keprihatinan salah satu Pimpinan Jamaah Sholawat Sabilul Hikmah untuk Kota Malang, dalam melihat fenomena pemuda punk yang terjadi dengan segenap perilaku menyimpang yang dilakukannya. Karena banyaknya pemuda punk yang masuk di pondok tersebut, tentunya pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah memiliki gaya kepemimpinan khusus dalam memberdayakan santrinya tersebut. Sehingga kajian ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan karismatik dalam pemberdayaan pemuda marginal punk yang dilakukan Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah Kota Malang, Jawa Timur. Dengan pendekatan penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi literatur, hasil kajian menunjukkan bahwa pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah memiliki karakteristik sesuai dengan teori Yulk 2005. Dengan implementasi karakteristik pemimpin karismatik tersebut, dalam proses pemberdayaan bagi pemuda marginal punk yang meliputi tiga tahapan yaitu pemurnian mental, penyadaran dan pendidikan peningkatan Iman dan Takwa, dan pemberian keterampilan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi masyarakat ataupun pemerintah yang memiliki sasaran terhadap pemberdayaan, khususnya bagi pemuda marginal punk. ...... Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah is one of the boarding schools which have several students from punk youth background. This boarding school was built according to the apprehension from one of the leaders of Jamaah Sholawat Sabilul Hikmah Malang, in responding the deviation behavior which is occurred among punk youth. Because of several punk youth who enter to this boarding school, then the leader of Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah has a special leadership characteristics in empowering the students. This study aims to analyze charismatic leadership in the empowerment of marginal youth punk in Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah Malang, East Java. By conducting qualitative research approach and data collection technique of interview and literature studies, this study found that the leader of Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah Malang has a characteristic which is appropriate with the theory of Yulk 2005. There are three steps in implementing this leadership characteristics such as mental purification, awareness and education improving faith and piety, and providing several skills which is appropriate with students rsquo ability and interests. The result of this study is expected to be a reference for the society and government who have targets toward empowerment, especially for marginal youth punk.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Khirzul Alim
Abstrak :
ABSTRAK
Stand-up comedy tengah menjadi fenomena baru di industri hiburan tanah air. Sebagai hiburan yang digandrungi generasi milenial, stand-up comedy kerap masuk dalam ranah sensitif seperti agama. Kondisi ini menarik perhatian dan perdebatan dikalangan generasi milenial Indonesia. Pro dan kontra muncul dan bahkan tengah merepresentasikan sebuah kubu atau keterbelahan masyarakat. Karakter milenial yang sensitif dan mudah terpengaruh oleh tren media sosial disinyalir memberi angin segar bagi tren populisme di Indonesia yang akhir-akhir ini masih terasa kuat pasca politik identitas pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Sementara itu, populisme di Indonesia telah berhasil mengawinkan isu-isu ketimpangan ekonomi, politik dan agama. Perkawinan tersebut bermuara pada satu politik identitas yang mereduksi kesempatan etnis dan agama yang dianggap berbeda. Ujungnya, ketahanan nasional sebagai sebuah komunitas besar yang disebut bangsa terancam retak. Tidak hanya di Indonesia, tren populisme ini sebelumnya tengah terjadi di Amerika dengan ditandainya kemenangan Trump pada pemilihan Presiden Amerika dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa British Exit 2016 silam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komedi di tengah era populisme pada generasi milenial. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian campuran dengan strategi sequential explanatory. Survei penelitian ini menggunakan 3 tiga basis video. Wawancara digunakan untuk menggali informasi tentang beberapa jawaban dalam survei. Penelitian ini mengemukakan bahwa generasi milenial Indonesia tengah terpapar populisme, sakralitas agama masih menjadi kerangka berpikir generasi milenial dalam menginterpretasikan fenomena atau realitas sosial yang sedang terjadi yang berkaitan dengan agama. Adanya keterbelahan generasi milenial yang merepresentasikan kubu dan saling berhadap-hadapan. Menguatnya segregasi melahirkan krisis kebangsaan dan mengancam ketahanan nasional. Meski demikian, situasi keterbelahan yang terjadi masih menunjukkan adanya nasionalisme banal yang masih melekat dalam diri generasi milenial.
ABSTRACT
Stand up comedy is becoming a new phenomenon in the home entertainment industry. As entertainment is loved millenial generation, stand up comedy often enter in the sensitive sphere like religion. This condition attracted the attention and debate among millenial generation of Indonesia. Pros and cons arise and even represent a stronghold or society 39 s split. Milenial characters are sensitive and easily influenced by social media trends allegedly give fresh wind to the trend of populism in Indonesia that lately still feels strong post identity politics in elections DKI Jakarta 2017 ago. Meanwhile, populism in Indonesia has successfully married issues of economic, political and religious imbalance. The marriage comes down to an identity politics that reduces ethnic and religious opportunities that are perceived differently. In the end, the national resilience as a great community called the nation threatened to crack. Not only in Indonesia, the trend of populism was previously happening in America with marked Trump victory in the election of the American President and the exit of Britain from the European Union British Exit 2016 ago. This study aims to analyze comedy in the middle of the era of populism in the millennial generation. This research approach uses mixed research with sequential explanatory strategy. The research survey used 3 three video bases. Interviews are used to gather information about some answers in the survey. This research suggests that the millennial generation of Indonesia is being exposed to populism, the sacrality of religion is still the millennial generation 39 s framework in interpreting the current social phenomenon or reality that is related to religion. The existence of millenial generation of separation that represents the stronghold and face to face. The strengthening of segregation gave birth to the national crisis and threatened national resilience. Nevertheless, the situation of the occurrence still shows the existence of banal nationalism that is still inherent in the millennial generation.
2018
T51300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rido Dinata
Abstrak :
Pada tahun 2014 Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pembangunan kepemudaan. Perda ini berfungsi sebagai payung hukum dan dasar konstitusional program, kebijakan, penganggaran dalam pembangunan kepemudaan di Provinsi Banten. Tujuan dibuatnya perda ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepemudaan di Provinsi Banten yang meliputi penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan potensi pemuda termasuk kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan pemuda. Perda ini mengamanatkan paling sedikit 2 % (persen) dari APBD untuk pelayanan kepemudaan di Banten, empat tahun usia perda kepemudaan ini namun apakah sudah ter-implementasi dengan baik dan sejauh mana manfaat perda Kepemudaan dalam mengatasi problem-problem sosial kepemudaan di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis implementasi model Merilee S. Grindle dan analisis alokasi anggaran untuk menganalisa implementasi perda kepemudaan dari asepek content of policy dan context of implementation. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi perda kepemudaan nomor 10 tahun 2014 terhadap alokasi anggaran 2 % (persen) untuk pelayanan kepemudaaan di Banten belum berjalan optimal. Segi content, isi kebijakan perda ini lemah karena tidak didukung konsep dan ketentuan pembangunan kepemudaan yang aplikatif. Segi context of implementation, perda ini tidak cukup dukungan dan keberpihakan dari pemerintah Provinsi Banten baik dalam skala prioritas pembangunan atau regulasi teknis pelayanan kepemudaan di lintas stakeholder. ......In 2014 th, Banten Provincial Government have been Establishing Regional Regulation Number 10 of 2014 concerning Youth Development. This serves as a legal standing and constitutional basis for programs, policies, budgeting youth development in Banten Province. The purpose of the regulation to improve the quality of youth services in Banten Province is includes awareness, empowerment and development of the potential of youth including leadership, entrepreneurship and youth leadership. In terms of funding this regional regulation mandates at least 2% (percent) of the Regional Government Budget for youth services in Banten,youth regulation is well implemented and the extent of the benefits of the Youth regulation in overcoming youth social problems in the Province Banten after four-year ago. This study uses a qualitative approach with the analysis method of implementing the Merilee S. Grindle model and analysis of budget allocations to analyze the implementation of youth regulations from asepek content of policy and context of implementation. The results of this study concluded that have been implementation of the number 10 regulation on youth in 2014th budget allocation of 2% (percent) for youth services in Banten had not yet run optimally. In terms of content, the contents of this regional regulation are weakening because it is not supported by applicable youth development concepts and provisions. In terms of context of implementation, this regulation does not have enough support and partiality from the Banten provincial government the development priority scale or the technical regulation of youth services across stakeholders.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atta Rizky Suharto
Abstrak :
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan dapat diukur dengan berapa banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahun dan banyak profesional telah mengembangkan indikator utama sebagai budaya keselamatan untuk mencegahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang migas juga memiliki potensi risiko kebakaran, ledakan, pencemaran lingkungan dan kecelakaan kerja lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang penerapan budaya keselamatan di tempat kerja, khususnya perusahaan pengolahan minyak dan gas bumi dan akan digunakan sebagai perilaku keselamatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Studi penelitian melibatkan 356 pekerja di kantor dan lapangan PT XYZ melalui survei online yang menanyakan item demografis dan dimensi iklim keselamatan. Analisis statistik dilakukan dengan uji T sampel independen yang membandingkan item iklim keselamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim keselamatan dalam dimensi organsisasi, pekerjaan dan individu memperolah nilai masing-masing 4,23, 3,98 dan 4,36. Dilihat dari faktor keselamatannya, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) secara umum memiliki persepsi skor tertinggi di antara yang lainnya, sedangkan lingkungan kerja adalah yang paling rendah. Rata-rata perbandingan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara iklim keselamatan berdasarkan lokasi kerja dan pendidikan. Sedangkan variabel posisi manajemen menunjukkan perbedaan rata-rata yang meliputi komitmen manajemen, komunikasi, lingkungan yang mendukung, keterlibatan, prioritas pribadi dan kebutuhan akan keselamatan, dan lingkungan kerja. Selain itu, terdapat tiga kategori temuan paling sering dari PEKA (Safety Observation) yaitu peralatan dan perlengkapan sekitar 61,29%, kondisi lingkungan 25,32%, dan Alat Pelindung Diri 5,34%. Dari hasil pengukuran Tingkat Kematengan Budaya K3 pada PT XYZ terlihat bahwa PT XYZ berada pada level kalkulatif dengan nilai 3,04. Ditinjau dari Level jabatannya yaitu manajemen 3,1 dan pekerja level bawah 2,98 ......The implementation of Occupational Health and Safety (OHS) in the company can be measured with how many accidents happened each year and many professionals have developed leading indicators as safety culture to prevent these. This study aims to provide comprehensive overview of safety culture implementation in the workplace, in particular oil and gas refining company and will be utilized as safety behaviour to achieve target set by the company. The research study included 356 workers in both office and field through online survey asking for demographic items and safety climate dimensions. The statistical analysis was performed with independent-samples T test comparing safety climate items. The study resulted the safety climate in the dimensions of the organization, work and individual earned values of 4.23, 3.98 and 4.36, respectively. Based on the safety factor, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) in general having highest score perception among others, while work environment has lowest score. The mean comparison showed there was no significant among safety climates based on work location and education. Meanwhile the variable of management position indicated mean difference including management commitment, communication, supportive environment, involvement, personal priorities and need for safety, and work environment. In addition, Three categories of common finding from Safety Observation (PEKA): equipment and supplies around 61.29%, environmental conditions 25.32%, and Personal Protective Equipment 5.34%. From the measurement results of the Safety Culture Maturity Level at PT XYZ, it can be seen that PT XYZ is at a calculative level with a value of 3.04. In terms of position level: upper management 3.1 and lower management 2.98.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Edy Wibowo
Abstrak :
Berkendara dalam kegiatan operasional PT XYZ merupakan kejadian utama kecelakaan. Setiap tahun bahkan cenderung mengalamai kenaikan rate kecelakaan. Belajar dari kejadian kecelakaan berkendara di tahun 2016 dan 2017, PT XYZ berkewajiban untuk menurunkan tingkat rate kecelakaan, oleh karena itu di tahun 2018 diperkenalkan sebuah program Journey Management System (JMS) yang bertujuan untuk membentuk karakter pengemudi yang selamat guna mencapai penurunan jumlah kecelakaan berkendara di PT XYZ. Desain penelitian ini adalah survei menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan semikuantitatif. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan antara penerapan JMS dan jumlah kecelakaan sekaligus menilai perubahan perilaku pengemudi sebelum dan sesudah penerapan JMS ini. Aplikasi pengolahan data statistik (Statistical Product and Service Solution/ SPSS) dengan metode Correlation untuk mengetahui hubungan antara implementasi JMS dan perilaku mengemudi dan jumlah kecelakaan berkendara. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa JMS memiliki hubungan dengan perilaku mengemudi di PT XYZ, Akan tetapi JMS tidak memiliki hubungan dengan jumlah kecelakaan berkendara di PT XYZ. ......Driving in PT XYZ's operational activities is the main incident of accidents. Every year it even tends to experience an increase in the accident rate. Learning from the incidents of driving accidents in 2016 and 2017, PT XYZ is obliged to reduce the rate of accidents, therefore in 2018 a Journey Management System (JMS) program was introduced which aims to shape the character of safe drivers to achieve a reduction in the number of driving accidents in PT XYZ. The research design was a survey using descriptive research methods with a semi-quantitative approach. The aim is to determine the relationship between the implementation of the JMS and the number of accidents as well as to assess changes in driver behavior before and after the implementation of this JMS. Statistical data processing application (Statistical Product and Service Solution / SPSS) with the Correlation method to determine the relationship between JMS implementation and driving behavior and the number of driving accidents. From the results of this study it is concluded that JMS has a relationship with driving behavior at PT XYZ, however JMS has no relationship with the number of driving accidents at PT XYZ.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>