Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jaya Wina Santiya
"Gerakan politik emak-emak menjadi salah satu fenomena utama selama masa kampanye Pemilu Presiden 2019. Perempuan yang sebelumnya berada di ruang domestik, kini menyuarakan aspirasinya di ruang politik. Kehadiran gerakan politik perempuan ini menimbulkan perdebatan apakah perempuan sudah menjadi agen utama atau hanya dipolitisasi saja. Tulisan ini berusaha melihat bagaimana media mengkonstruksi partisipasi perempuan dalam gerakan politik. Talk show dipilih sebagai medium yang dianalisis. Bentuknya sebagai wawancara politik memungkinkan berbagai isu dikontestasikan. Tulisan ini melihat narasi apa yang dikonstruksi dan bagaimana narasi tersebut dibangun melalui perancangan talk show. Talk show yang diobservasi adalah program Rosi di Kompas TV. Tulisan ini menemukan talk show Rosi mengkonstruksikan gerakan politik emak-emak sebagai gerakan yang tidak terlepas dari kepentingan agenda pemenangan calon presiden. Narasi yang dibawa masih berkutat pada peran gender tradisional perempuan sebagai Ibu. Rosi juga berusaha menunjukan partisipasi perempuan dalam gerakan politik perlu berjalan untuk kepentingan pemberdayaan perempuan dan bukan hanya politisasi demi kepentingan partai dan elit politik.

The political movement of `emak-emak` (midwives) is one of the highlights during 2019 Presidential Election campaign in Indonesia. It highlighs how women is not only in domestic space but started to enter the political space. This movement brings debate whether woman already have their agency or just being politicized. This paper aims to analyze how television talk show as a media construct the participation of woman in political movement. Talk show is chosen due to its form as political interview where ideas and issue could be discussed. It analyzes Rosi; political talk show program which aired in Kompas TV. It looks at what narration is created and how it is built through the designing of the show. The key founding is, Rosi constructed the politics of `emak-emak` as a movement that is vulnerable to the interest and agenda of winning the presidential candidates. The narration of this movement still revolved arround women traditional gender role as mothers. Thus, to balance this Rosi tries to remind the audience that women participation in political movement should walk hand in hand with women empowerment and to not be politicized by political party and elites."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pangeran Anugrah
"ABSTRAK
Pria Metroseksual merupakan pria yang tinggal di ibu kota dan cenderung memperhatikan penampilannya khususnya pada area wajah mereka dengan bantuan kosmetik. Pria metroseksual telah memberikan penggeseran terhadap nilai-nilai maskulin yang selama ini lekat pada istilah pria sejati. Kini, pria metroseksual yang memakai make-up mulai mengekspresikan diri mereka melalui media sosial Instagram agar orang disekitar mereka menyadari dan mengerti bahwa pria metroseksual mempunyai pesan dibalik unggahan foto dirinya menggunakan make-up. Media sosial Instagram dipilih sebagai salah satu jalan untuk berekspresi diri oleh pria metroseksual karena Instagram adalah media sosial yang dapat menjangkau banyak orang di sekitar pria metroseksual tersebut dan Instagram dapat menyuarakan isi hati atau ekspresi diri pria metroseksual sesuai keinginan pria metroseksual dengan cara mereka masing-masing. Menggunakan studi literatur, penulisan ini ingin mendeskripsikan pemanfaatan media sosial untuk berekspresi diri serta memberikan gambaran cara pria metroseksual berkespresi diri dengan memakai kosmetik atau make-up melalui media sosial Instagram.

ABSTRACT
Metrosexual men are men who live in the capital city and tend to pay attention to their appearance especially on the area of their faces with the help of cosmetics. Metrosexual men have given a shift to masculine values that have been attached to the term real men. Now, metrosexual men who wear make-up begin to express themselves through Instagram so that people around them realize and understand that the metrosexual man has a message behind the uploaded photos using make-up. Instagram was chosen as one of the paths for self-expression by metrosexual men because Instagram is a social media that can reach many people around the metrosexual man and Instagram can voice metrosexual mens heart or self-expression according to the wishes of metrosexual men in their own way. Using a literature study, this paper wants to describe the use of social media for self-expression and provides an overview of how metrosexual men express themselves by using cosmetics or make-up through Instagram."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistami Prihandini
"Membaca wacana di media, saat ini jilbab dihadirkan sebagai tren berbusana semata. Untuk itu, penelitian ini hendak melihat bagaimana jilbab direpresentasikan pada media baru yang berideologi Islam, yaitu situs MyQuran. Dengan menggunakan paradigma konstruksionis dan teknik analisis framing, penelitian ini mencoba mengkaji teks yang terdapat pada situs MyQuran. Hasilnya, ternyata situs ini mencoba merekonstruksi kembali makna jilbab. Jilbab pada situs ini, dilihat sebagai bagian dari ajaran Islam yang harus ditaati dengan segala ketentuannya. Namun demikian, rekonstruksi tersebut tetap tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi isi media.

Nowadays, discourse in media stated that veil attended as trend dress. This research will see how veil represented at new media which have Islam as its ideology, that is MyQuran site. Contructionist paradigm and framing technique analysis, were used to analyze the text that found in the site. Its result describes that MyQuran site try to reconstruct the meaning of veil. This site sees a veil as a part of Islam?s teaching which must adhere with all its rules. However, the reconstruct not free of other factors that give influence to the media?s content."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Arinqi
"ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbanyak kedua di dunia. Sedihnya, meskipun menjadi salah satu paru-paru utama dunia, kesadaran akan konservasi hutan di Indonesia masih sangat rendah, terutama di provinsi Kalimantan. Penelitian ini akan mencoba untuk membahas pentingnya mempromosikan program konservasi berbasis masyarakat seperti hutan kemasyarakatan serta manfaatnya bagi Indonesia. karena pendekatan yang lebih regulatif terhadap konservasi telah gagal dalam mencegah deforestasi massal di Kalimantan, program berbasis masyarakat menjadi alternatif pilihan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini. pesan dari kampanye ini adalah untuk mendukung program kehutanan sosial yang mendukung wilayah Kalimantan secara lingkungan dan ekonomi. melalui media sosial, tujuan dari kampanye makalah ini adalah untuk menembus pesan kepada audiens yang aktif dalam lanskap media digital.

ABSTRACT
Indonesia boasts the second most biodiversity in the world. Sadly, despite being one of the significant lungs of the world, awareness for forestry conservation in Indonesia is still alarmingly low, especially in the Borneo province. This research will attempt to discuss the importance of promoting community-based conservation programs like social forestry as well as their benefits to Indonesia. As the more regulative approach to conservation has failed in preventing mass deforestation in Borneo, the community-based program becomes the preferred alternative to increase public awareness of the issue. the message of the campaign is to support social forestry programs that support the Borneo region environmentally and economically. through social media, the aim of the paper`s campaign is to penetrate the message to audiences who are active in the digital media landscape."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kiranastari Asoka Sumantri
"Media sosial memiliki peran penting di masyarakat dalam membentuk opini pada isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan karena memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi dan menciptakan kesadaran bersama di masyarakat. Akun @pendakiindonesia di media sosial Instagram menjadi salah satu akun yang menjalankan kampanye mengenai konservasi lingkungan di kawasan pendakian. Dalam menjalankan kampanye, pesan yang bersifat edukatif atau menyampaikan informasi baru yang bermanfaat menjadi unsur penting untuk menciptakan kesadaran bagi para audiens. Pesan edukatif yang disampaikan harus memperhatikan format, nuansa dan konteks pesan. Selain itu, maksimalisasi penggunaan Instagram sebagai media kampanye perlu memperhatikan aspek relevansi waktu dan frekuensi penyampaian pesan. Jurnal ini menggunakan metode studi literatur dimana penulis memberikan penjelasan komprehensif terkait unggahan terbaru pesan konservasi lingkungan di kawasan pendakian yang disampaikan oleh akun pendaki @pendakiindonesia dengan tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan dalam pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan. Penulis menemukan bahwa akun @pendakiindonesia telah menyampaikan pesan edukatif dengan format, nuansa, dan konteks yang sesuai dengan cara penyampaian pesan edukatif yang baik, namun perlu lebih memperhatikan relevansi waktu dan meningkatkan frekuensi pesan. Kesimpulan dari studi ini adalah akun @pendakiindonesia sudah menyampaikan pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan melalui akun Instagram sebagai media kampanye.

Social media has a prominent role in society in forming opinions on issues related to the environment because it has the power to disseminate information and create mutual awareness in society. The @pendakiindonesia account on Instagram is one of the accounts running a campaign on environmental conservation in the hiking area. In running a campaign, educational messages that convey useful new information is the crucial element in creating awareness and must be delivered by paying attention to the format, nuance, and context of the message. Also, maximizing the use of Instagram as a campaign media needs to pay attention to the time relevance and frequency of message delivery aspects. This journal uses a literature study method where the author provides a comprehensive explanation regarding the latest upload of environmental conservation messages in the climbing area delivered by the climber @pendakiindonesia account to describe the use of the approach in educational messages about environmental conservation. The author finds that the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages with a format, nuance, and context that is following a correct way of delivering educational messages but needs to pay more attention to time relevance and increase message frequency. Thus, the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages about environmental conservation through the Instagram account as a campaign medium."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizah Larashati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Juniar Firma Kustia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5104
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5209
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sulistami Prihandini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5286
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>