Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seswila Deflin
"ABSTRAK
Air limbah yang mengandung amonia dengan konsentrasi tinggi dapat
membahayakan kehidupan akuatik dan menurunkan kualitas air. Pengolahan
limbah amonia telah dilakukan dengan berbagai metode konvensional, namun
metode tersebut kurang efektif dan membutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena
itu diperlukan teknologi alternatif untuk meningkatkan efisiensi penyisihan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gabungan proses antara
membran serat berongga dengan reaktor hibrida ozon plasma dan ozonator pada
penyisihan amonia. Variabel yang diamati adalah pengaruh pH larutan penyerap
terhadap efisiensi penyisihan dan koefisien perpindahan massa keseluruhan (Kov).
pH tersebut divariasikan dengan nilai 2,0 1,0 dan 0,7, dan data konsentrasi amonia
diambil setiap 20 menit selama sirkulasi 2 jam. Hasil penelitian menunjukan
bahwa reaktor hibrida ozon plasma dengan tambahan ozonator dapat
meningkatkan efisiensi penyisihan amonia. %R dan Kov meningkat dengan
menurunnya pH larutan penyerap. %R tertinggi diperoleh pada pH larutan
penyerap 0,7 dengan nilai 59% dan Kov 1,13x10-5 m/s.

Abstract
High concentration of ammonia in wastewater can cause problems especially on
aquatic life and may seriously damage the quality of water. Ammonia is often
removed by conventional methodes. In some conditions, conventional methodes
are inefficient and very costly. There is a continuing need for an alternative
separation technique for more efficient removal of ammonia. The aim of this
study is to investigate the effectivity combination process between hollow fiber
membrane with hybrid reactor ozone plasma and ozonator to remove ammonia
from wastewater. Influence of pH absorbent solution on removal efficiency (%R)
and overall mass transfer coefficient (Kov) were investigated. The pH values are
adjusted to 2.0, 1.0, and 0.7, and the samples were taken every 20 minutes for 2
hours circulation. Then, the experiment result obtained show that hybrid reactor
ozone plasma and ozonator can improve ammonia removal efficiency. %R
ammonia and Kov increase with decreasing pH absorbent solution. The highest
removal efficiency 59% and Kov 1,13x10-5 m/s was achieved.
;"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43404
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khofiful Walidani
"Penelitian ini berusaha menjawab seberapa signifikan pengaruh kombinasi proses termal dan agitasi mekanik dalam menurunkan kesadahan air. Kombinasi proses tersebut dilihat pengaruhnya terhadap proses presipitasi CaCO3 pada air sadah sintetis melalui penurunan kandungan ion Ca2+ dalam larutan dan dinyatakan dalam persen presipitasi CaCO3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen presipitasi CaCO3 meningkat seiring dengan penambahan kecepatan putar dan suhu larutan. Kombinasi kedua proses mampu mendorong presipitasi CaCO3 hingga mencapai 41% dengan kecepatan putar agitasi 1500 rpm pada suhu 50C. Disamping itu, kenaikan konduktivitas larutan NaHCO3 setelah diberi perlakuan, memperkuat dugaan bahwa kedua proses mampu memperlemah hidrat ion dan cluster air dalam larutan sehingga mampu mendorong presipitasi CaCO3.

This research trying to answer how significant the effect of combination between thermal and mechanical agitation in softening the hard water is. The influence of this method to the precipitation of CaCO3 was observed by measuring Ca2+ ions in the solution of synthetic hard water.
The result of this research shows that the percentage of CaCO3 presipitation increases as rotational speed of agitation and temperature increase. This method could accelerate the CaCO3 precipitation up to 41% when the synthetic hard water was agitated in 1500 rpm, 50C. Besides, the increasing conductivity of NaHCO3 solutions that had been given a treatment could be an indicator that agitation and thermal process weaken the ion hydrate and water cluster.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42577
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monang, Bongguk Reagan
"Penelitian ini melakukan pengamatan dan analisa dinamika fluida pada pelat datar, pipa persegi dan venturi dengan aplikasi gelembung hidrogen. Visualisasi lapisan batas pada pelat datar pada kecepatan fluida (U∞) 21,43 mm/s adalah sebesar 7,2 - 16,58 mm pada jarak 1 - 9 mm dari tepi pelat datar, lebih besar daripada perhitungan secara teoritis yang sebesar 1,64 - 3,17 mm. Perbedaan tebal lapisan batas terjadi akibat pengaruh gaya apung pada gelembung hidrogen. Visualisasi pada pipa persegi pada dua bilangan reynolds yang berbeda (Re = 932 dan Re =2278,5) menghasilkan lapisan batas yang lebih tipis pada bilangan Re yang lebih besar. Dengan bantuan visualisasi gelembung hidrogen dapat dihitung koefisien discharge venturi pada dua kecepatan yang berbeda (14,9 mms-1 dan 6,7 mms-1) koefisien discharge venturi adalah sebesar 0,052 dan 0,027.

This study observes and analyses the visualization of hydrogen bubbles on a flat plate, a rectangular pipe and a venturi. Visualization of the boundary layer on the flat plate at fluid velocity (U∞) of 21,43 mms-1 shows that the thickness of the boundary layer increase from 7,2 to 16,58 mm at trailing position 1 mm to 9 mm from the end of the plate. Theoretically the thickness should range from 1,64 mm to 3,17 mm at the same position. These differences may have been caused by the buoyancy on hydrogen bubbles. Visualization on the rectangular pipe at 2 different values of Re, i.e 932 and 2278,5 shows that higher Re produces thinner boundary layer. Visualization of hydrogen bubbles can also be used to determine coefficient discharge of the venture at 2 different values input of velocity (16 mms-1 and 6 mms-1), discharge coefficient respectively are 0,05 and 0,03."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Inayati
"Mekanisme pembakaran pada kompor biomassa yang menyertakan pembakaran fasa padat dengan 1 blower pemasok udara masih menghasilkan CO di atas ambang batasnya, 25 ppm. Peneliti merancang kompor gas-biomassa dengan mekanisme pembakaran fasa gas saja menggunakan 2 blower pemasok udara primer dan sekunder, mengakomodasi preheating udara sekunder dan efek turbulensi. Penelitian bertujuan mendapatkan rancangan kompor biomassa dengan rasio udara terbaik sehingga dihasilkan emisi CO rendah dan warna api biru. Penelitian diawali dengan perancangan kompor lalu membakar gas pirolisis yang dihasilkan dari devolatilisasi biomassa. Kondisi terbaik kompor berdiameter dalam ruang pembakaran 15 cm dengan tinggi ruang pembakaran 58 cm adalah pada rasio aliran udara sekunder terhadap udara primer 6,29 dengan emisi CO rata-rata 14 ppm dan efisiensi termal 52,8 %.

Existing biomass stoves using combustion in solid phase with 1 blower as an air supplier produce CO well above the minimum allowable CO emission (25 ppm). In this research, combustion mechanism occurs only in gas phase, the stove uses 2 blower as primary and secondary air supplier, accommodates preheating secondary air and turbulency effect. The objective of this research was to get biomass-gas stove design with the best air ratio that produces low CO emission and blue flame. First step of this research is to design he stove and then to burn pyrolysis gas produced of biomass devolatilization. The best condition of the biomass gas stove, which has dimension 15 cm inner diameter for combustion chamber and 58 cm height of combustion chamber is that the flow ratio of secondary air to primary air is 6,29 which has average CO emission at 14 ppm and thermal efficiency at 52,8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Lestari Handayani
"Kandungan amonia yang berpotensi untuk merusak lingkungan mendorong untuk menemukan metode yang efektif untuk menyisihkannya sbeelum dibuang ke badan air. Pada penelitian ini dilakukan penyisihan amonia yang terlarut dalam air melalui gabungan kontaktor membran serat berongga dengan reaktor hibrida plasma-ozon yang terbukti memberikan efisiensi yang lebih apabila dibandingkan dengan pengolahan konvensional lainnya. Hal ini dikarenakan proses oksidasi lanjut dengan reaktor hibrida plasma-ozon dapat membantu mengurangi beban penyisihan amonia yang dilakukan jika hanya dengan menggunakan membran. Penelitian ini mempelajari pengaruh temperatur air limbah terhadap efisiensi dan koefisien perpindahan massanya. Air limbah sintetis dengan konsentrasi 800 ppm divariasikan pada suhu 30, 40 dan 50°C.
Pada studi perpindahan massa, hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur maka akan semakin besar persen penyisihan amonia. Penyisihan amonia dengan proses gabungan membran dan reaktor hibrida plasma ozon memberikan nilai tertinggi yaitu 77%, sedangkan untuk membran pada suhu 50oC memberikan persen penyisihan sebesar 61%. Proses gabungan membran dan reaktor hibrida plasma ozon memberikan nilai koefisien perpindahan massa sebesar 1,67 x 10-5 m/s.

Ammonia which found in waste water have promoted the development of more efficient method for their removal. Ammonia removal from water was studied through combination hollow fiber and hybrid reactor plasma-ozon to prove that this process offer higher efficiency than other conventional method. This phenomenon may be due to that advance oxidation process reduce the burden of hollow fiber membrane to remove ammonia from synthetic waste. This study was performed to determine the effect of temperature on the ammonia removal percentages and mass transfer coefficient. The experiments were carried out at 30, 40 and 50°C using 800 ppm ammonia waste.
The experiment result shows that, increasing the temperature is capable of increasing the efficiency. Experimental work using combination hollow fiber membrane and hybrid reactor plasma-ozone obtaining the maximum percentage of ammonia up to 77%, while hollow fiber on 50 oC obtain the percentage of ammonia up to 61%. The combination of hollow fiber and hybrid reactor plasmaozone give the maximum result on mass transfer coefficient with 1,6 x 10-5 m/s.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43288
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Mukti
"Pada penelitian ini, virus IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus), yang menjadi penyebab utama turunnya produksi udang di Indonesia, didisinfeksi menggunakan aplikasi teknologi oksidasi lanjut (teknik ozonasi dan sinar UV), yaitu dalam skala laboratorium. Parameter utama yang divariasikan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu perlakuan tanpa menggunakan ozon dan sinar UV, menggunakan ozon, dan menggunakan ozon dan sinar UV.
Analisis hasil pengamatan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan mengamati pertumbuhan udang (jumlah udang yang bertahan, dan berat badan), kualitas air (DO, suhu, salinitas, NO2, NH3, PO4, dan kH), dan gejala klinis (otot berwarna putih dan bagian ekor maupun badan berwarna oranye seperti udang rebus).
Berdasarkan hasil pengamatan, perlakuan tanpa menggunakan ozon dan sinar UV memiliki Survival Ratio (SR) 53,3%, perlakuan menggunakan ozon memiliki SR 100%, dan perlakuan menggunakan ozon dan sinar UV memiliki SR 60%. Dari hasil pengamatan, disimpulkan bahwa perlakuan disinfeksi menggunakan ozon adalah perlakuan yang terbaik untuk meningkatkan produksi udang di Indonesia.

In this research, IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus), the prime factor decreasing shrimp production in Indonesia, was disinfected by advanced oxidation process application (ozonation technique and UV radiation), in laboratorium scale. There were three prime parameters varied in this experiment, such as using ozone, using ozone and UV lamp, and using neither ozone nor UV lamp.
Analysis of the result in this experiment was done quantitatively and qualitatively, such as by observing shrimp growth (sum of survivor shrimps and shrimp weight), water qualities (DO, temperature, salinity, NO2, NH3, PO4, dan kH), and clinical symptom (white color of shrimp's muscle and orange color on shrimp's abdominal like boiled shrimp).
Based on the experiment results, Survival Ratio (SR) for the treatment without using ozone and UV lamp, the treatment using ozone, and the treatment using ozone and UV lamp respectiveily are around 53,3%, 100%, and 60%. Then, it could be concluded that the treatment using ozone was the maximum treatment for increasing shrimp production in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Prasthio
"Penelitian ini menghasilkan katalis komposit Zeolit Alam Lampung (ZAL) terintegrasi dengan TiO2 yang dapat mengeliminasi polutan gas NO2 secara simultan sehingga dapat diaplikasikan sebagai masker kesehatan. Katalis komposit dibuat dengan mechanical mixturing dan didapatkan komposisi TiO2 10%-ZAL 90% sebagai yang terbaik dalam mengeliminasi polutan gas NO2. Katalis komposit ini akan mendegradasi gas NO2 menjadi HNO3 yang bersifat non-toksik lewat proses adsorpsi dan fotokatalisis. Katalis komposit ini dapat mendegradasi gas NO2 dalam paparan konsentrasi awal 0,15-0,3 ppm dalam waktu 1,1-1,82 jam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42939
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Afreza Shidiq
"ABSTRAK
Adanya ketidaklinearan pada reaktor alir tangki berpengaduk mampu menyebabkan gangguan ketika proses sedang berjalan. Gangguan tersebut menyebabkan turunnya kualitas produk, sehingga diperlukan penanganan terhadap gangguan. Skripsi ini membahas penggunaan Representative Model Predictive Control (RMPC) dalam memilih beberapa model predictive control (MPC) lokal yang kemudian dikombinasikan untuk membuat Multi Model Predictive Control (MMPC), dan digunakan untuk menangani gangguan pada proses. Penelitian ini menggunakan model reaktor Bequette dan disimulasikan menggunakan perangkat lunak MATLAB. Variabel bebasnya adalah konsentrasi feed sedangkan variabel kontrolnya adalah konsentrasi produk dan suhu reaktor. Hasil dari penelitian menunjukkan IAE MMPC lebih kecil dari IAE PI.

ABSTRACT
Existing nonlinearity in continuous stirred tank reactor can cause disturbances when the process is running. Those disturbances cause a decline in product quality, so that disturbances rejection control is needed. The use of Representative Model Predictive Control (RMPC) in selecting some of the local Model Predictive Control (MPC) and then combined to make Multi Model Predictive Control (MMPC) are discussed and explained. MMPC, a Bequette reactor model, and MATLAB software were used and applied to handle disturbances and simulate. Manipulated variable is feed concentration while the controlled variables are product concentration and reactor temperature. The results of this study show that IAE value of MMPC is smaller than IAE value of PI."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Femmy Karima Yanuarta
"ABSTRAK
Salah satu penyakit yang menyebabkan turunnya produktivitas beras di Indonesia adalah Kresek, yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae yang menyebar lewat air hujan dan/atau air irigasi, dan menyerang daun tanaman padi. Teknologi ozon yang dikombinasi dengan zeolit alam Lampung sebagai konsentrator adsorptif untuk meningkatkan efektivitas ozonasi dapat mendisinfeksi bakteri tersebut. Pada penelitian ini akan diuji disinfeksi bakteri menggunakan proses ozonasi dengan dan tanpa zeolit pada air yang terkontaminasi bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae, dengan variasi dosis zeolit. Tingkat efektivitas disinfeksi ditentukan dengan menganalisis sampel sebelum dan sesudah disinfeksi dengan metode Total Plate Count. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa penggunaan zeolit dapat menyebabkan turunnya jumlah ozon yang digunakan untuk proses disinfeksi. Dengan menggunakan zeolit, jumlah ozon yang diperlukan untuk mendisinfeksi bakteri lebih rendah dibandingkan tanpa menggunakan zeolit, dan semakin besar dosis zeolit yang digunakan akan memperendah jumlah ozon yang diperlukan untuk mendisinfeksi bakteri.

ABSTRACT
One of the disease that cause the degradation of hulled rice productivity at Indonesia is Kresek which caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae bacteria that can spread through rain water or irrigation that attack the leafs on paddies. Ozone technology combined with Lampung Natural Zeolite as the adsorption concentrator to enhance the effectiveness of ozonation which could disinfect those bacteria. In this experiment, the bacteria disinfection will be tested using the ozonization process both using and not using the zeolite at the water contaminated by the Xanthomonas oryzae pv. oryzae bacteria. Various dosage of zeolite will be the variable for this experiment. The effectiveness of disinfection process is analyzed by Total Plate Count method. From this experiment, it can be concluded that the using of natural zeolite, the amount of ozone used to disinfect the bacteria will decrease compare to experiment without using zeolitte and also by the increase of zeolite dosages that is used will decrease the amount of ozone needed to disinfect the bacteria."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1674
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Wahyuni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai proses pemisahan dua jenis campuran
alkohol, yaitu campuran etanol-air dan isopropil alkohol-air (IPA-air), melalui
proses pervaporasi dengan menggunakan membran Thin Film Composite (TFC)
komersial. Pengaruh temperatur umpan, konsentrasi umpan, dan tekanan pada sisi
permeat diinvestigasi berkaitan dengan kinerja membran TFC komersial dalam
proses pervaporasi tersebut. Untuk penentuan kondisi operasi, percobaan
pervaporasi dilakukan pada temperatur umpan 35, 39, 44 °C dan tekanan pada sisi
permeat sebesar 660, 510, 260 mmHg-a. Hasil studi menunjukkan bahwa untuk
proses pervaporasi campuran etanol-air, kondisi operasi yang terbaik adalah pada
temperatur umpan dan tekanan sisi permeat masing-masing 39°C dan 510 mmHg,
dengan nilai fluks dan selektivitas masing-masing 0,085 kg/m2.mnt dan 1,075.
Sedangkan untuk proses pervaporasi campuran IPA-air, kondisi operasi yang
terbaik adalah pada temperatur umpan dan tekanan sisi permeat masing-masing 39
°C dan 260 mmHg, dengan nilai fluks dan selektivitas masing-masing 0,0098
kg/m2.mnt dan 1,361. Lebih lanjut, dilakukan percobaan PV campuran azeotrop
etanol-air dan IPA-air pada kondisi operasi optimum yang telah diperoleh
sebelumnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa membran TFC hanya dapat
menurunkan konsentrasi etanol di permeat dari 95,5 menjadi 94,3 %-b dan
konsentrasi IPA dari 85,7 menjadi 83,5 %-b. Berdasarkan hasil tersebut, agar
dapat dimanfaatkan sebagai membran pervaporasi, maka membran TFC harus
direkayasa secara khusus dalam proses pembuatannya.

ABSTRACT
The separation of two alcohol mixtures, which are ethanol-water and
isopropyl alcohol-water (IPA-water) mixtures, through pervaporation process by
commercial Thin Film Composite (TFC) membrane is discussed in this thesis.
Effect of feed temperature, downstream pressure, and feed composition are
investigated regarding the performance of TFC membrane in the pervaporation
process. A preliminary study was performed at various feed temperatures (35 ? 44
°C) and downstream pressures (660, 510, 260 mmHg-a), to determine the
optimum operational condition. The result showed that the optimum operating
condition for the pervaporation of ethanol-water mixture was at 39 °C and 510
mmHg-a, with the value of permeate flux and selectivity, which were about 0.085
kg/m2.min and 1.075. While the optimum operating condition for the
pervaporation IPA-water mixture was at 39 °C and 260 mmHg-a, with the value
of permeate flux and selectivity, which were about 0.0098 kg/m2.min and 1.361.
Furthermore, the pervaporation of ethanol-water and IPA-water azeotrope
mixtures were done by utilizing the optimum operational condition from the
previous study. The ethanol and IPA concentration in permeate obtained
decreased from 95.5 and 85.7 % to 94.3 and 83.5 %-b, respectively. While, their
concentration in retentate increased to 96.3 and 87.9 %-b."
2012
T30639
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>