Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
Dwisediono Kusdarmawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48233
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tusdianto
Abstrak :
Perkembangan kota besar menimbulkan kawasan strategis yang berpengaruh terhadap keterbatasan lahan strategis. Kondisi tersebut menyebabkan bermunculannya bangunan-bangunan bertingkat tinggi dengan segala aturan yang mengikat, Akibatnya timbul puia basemen sebagai bagian yang menunjang kegiatan manusia yang terjadi di dalam bangunan bertingkat tinggi.
Basemen tersebut tentunya memerlukan pengudaraan sebagai pelengkap guna menjalankan fungsi ruang dan mendukung aktifitas pengguna ruang tersebut.
Pengudaraan pada basemen umumnya diolah dengan pengudaraan buatan, pemanfaatan udara alami masih sangat kurang. Pemakaian udara buatan selain memerlukan biaya yang besar, juga belum tentu memberikan nilai pengudaraan yang pas bagi pengguna ruang sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pengguna. Pengolahan bukaan, pengaturan jumlah luasan bukaan, serta memperhatikan sifat dasar pergerakan udara memungkinkan pemanfaatan pengudaraan alami pada basemen.
Penyusunan skripsi dengan pokok bahasan di atas adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengudaraan alami pada basemen bertingkat serta pengaruhnya terhadap tingkat kenyamanan thermal manusia. Pembahasan kondisi lapangan melalui studi kasus dan mengkaitkannya dengan teori yang ada dalam buku-buku serta saran individu-individu yang berpengalaman di bidang tersebut, ditunjang dengan hasil kuisioner terhadap pengguna basemen, penulis mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan pengudaraan alami pada basemen dan pengaruhnya terhadap tingkat kenyamanan thermal manusia.
2000
S47893
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hasan Ramdhan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48216
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ryan Shantiago
Abstrak :
Pengamatan lerhadap hebempa gempa bumi yang telah keljadi di masa yang lalu telah membuka mata pikiran kita bahwa kerusakan yang lerjadi pada unsur-unsur non-slruktur akibat gempa bumi temyata menimbulkan kerugian yang lidak kalah besamya jika dibandingkan dengan kerugian akibat kerusakan pada struktur bangunan. Kelaiaian ini mungkin disebabkan oleh kurangnya penekanan dan pengetahuarl akan pentingnya unsur-unsur non-strukiur tersebut. lnformasi dan data-data kuaniitatif merlgenai kerusakan yang terjadi pada unsur-unsur non-struktur akibat gempa bumi serta kerugian yang ditimbulkannya masih sangat Iangka, sehingga masyarakal umum dan para perencana khususnya sering kali kurang memperhatikan hal ini dan mengabaikan usaha-usaha unluk memperkuat bagian-bagian yang kite sebut ?non-struktuf' ini. Semua ini bertujuan untuk memberikan sualu gambaran mengenai unsur~unsur non-struktur yang sering mengalami kerusakan-kerusakan polensial sewaklu lerjadi gempa bumi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48262
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rini Suryantini
Abstrak :
ABSTRAK
Apa hubungannya antara signage dengan arsitektur ? Apa sebenarnya signage atau signage system? Apa hubungannya dengan visi dan misi kampus ? Banyak yang mempertanyakan mengenai signagedan hubungannya dengan arsitektur, terlebih Iagi dengan Iingkungan kampus.
Orang cendemng menganggap signage sebagai tugas desainer gratis saja, tidak terkait dengan arsitektur dan lingkungannya. Padahal signage berperan panting dalam lingkungan. Arsitektur dan desain ditujukan untuk menciptakan ruang yang efektif dan efisien bagi kegiatan manusia. Dibutuhkan berbagai bidang ilmu yang terkait dan saling bekerja sama dalam menciptakan ruang yang mendukung kegiatan manusia tersebut. Diantaranya adalah mengenai sistem informasi visual - signage -
yang memberi infonnasi lingkungan. Penampilannya dalam suatu Iingkungan ikut mempengaruhi penampilan tisik lingkungan secara keseluruhan.
Peran signage sebagai elemen estetis lingkungan terkait erat dengan desain gratis. Signage bukan hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai elemen visual Iingkungan yang dapat meningkatkan kualitas Iingkungan dan memberi sense of place pada lingkungan. Signage penu disesuaikan dengan Iingkungan binaan disekitamya dan dengan memadukan antara estetika serta fungsinya.
Dalam karya ilmiah ini, penu!is mencoba mengungkapkan mengenai peranan signage dan signage system, secara umum hubungannya dengan arsitektur, khususnya kampus dan lingkungan, serta kontnbusinya bagi kualitas lingkungan kampus.
2001
S48244
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
R.R. Ratri Anggita Dewi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48297
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ully Rosmarini
Abstrak :
Museum mempakan wadah untuk menampung ruang pamer karya seni dan benda-benda peninggalan bersejarah. Dengan fungsinya sebagai wadah ruang pamer, museum membutuhkan sarana visualisasi yang baik, karena sangat berhubungan dengan sesuatu yang kita lihat. Tanpa ada pencahayaan ruang yang baik, museum tidak mampu hidup sebagai museum yang seharusnya mampu menampilkan objek visual dengan baik yang ditunjan g dari herbagai slunber pencahayaan yang ada.
Cahaya memiliki karakter tertentu. Begitu pula dengan material suatu benda atau objek. Bagi ruang pamer, permukaan bahan merupakan hal yang penting yang hams dijaga agar tidak rusak akibat cahaya, namun cahaya merupakan hal yang vital bagi ruang pamer. Pencahayaan yang bagaimanakah yang mampu menampilkan objek dengan baik? Upaya apa saja yang dapat dilakukan agar sumber cahaya tidak merusak objek?
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48278
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Faisal Dhani Nugraha
Abstrak :
Kebudayaan merupakan hasil daya cipta manusia dalam berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungan sekelilingnya yang berbeda-beda sehingga walaupun unsur-unsur kebudayaan manusia bersifat universal namun terdapat perbedaan antara unsur-unsur kebudayaan satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain. Kebudayaan telah membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia tersebut, yang terlihat dalam perwujudannya berupa sistem budaya, sistem sosial dan kebudayaan fisik.
Pertemuan „antar kebudayaan merupakan fenomena yang menarik untuk diamati karena proses tersebut mempertemukan wujud dan unsur kebudayaan yang berbeda-beda antara dua atau lebih kelompok manusia. Proses pertemuan tersebut bisa menimbulkan benturan-benturan antar kebudayaan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Arsitektur sebagai bagian dari kebudayaan tentunya dapat dipengaruhi oleh pertemuan antar kebudayaan yang terjadi. Pengaruh yang ditimbulkan dapat berupa perkembangan dan perubahan dalam nilai, wujud, bentuk, teknologi dan lain-lain pada unsur-unsur dalam Arsitektur. Termasuk di dalamnya adalah ornamen pada bangunan yang dapat dipengaruhi oleh pertemuan antar kebudayaan yang terjadi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48358
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nisa Rahmatika Hadi
Abstrak :
Stasiun kereta api merupakan satu bagian menarik dari sebuah kehidupan kota, dimana di tempat tersebut terjadi berbagai peristiwa. Stasiun merupakan asset permanen yang seringkali bertahan dalam hitungan umur yang lama. Dalam kenyataannya tempat ini dikunjungi oleh ratusan atau bahkan ribuan orang setiap harinya. Dengan pertambahan kebutuhan penduduk kota, stasiun saat ini bukan hanya berfungsi sebagai haltenya kereta api. Banyak ruang-ruang baru yang tumbuh daiam stasiun kereta api. Ada keinginan untuk menyediakan ruang bagi masyarakat terutama pengguna jasa transportasi ini.
Sebuah stasiun kereta api bukan hanya sebuah tempat persinggahan kereta api, namun juga merupakan satu ruang untuk berkegiatan pengunjungnya. dimana karakteristik yang dihasilkan pasti akan berbeda.
Apa saja ruang-ruang atau mungkin dapat dikatakan fasilitas yang ada clalam stasiun kereta api? Apakah ruang yang ada pada satu stasiun kereta api juga terjadi pada stasiun Iainnya. Bagaimana dengan fasilitas yang telah tersedia pada stasiun kereta api di Jakarta? Unluk menjawab pertanyaan itu diadakan pencarian dasar-dasar teori tentang stasiun kereta api dan studi kasus pada stasiun kereta api yang ada di Jakarta, daiam hal ini Stasiun Gambir dan Stasiun Cikini.
Ternyata benyak ditemukan ketidaksesuaian antara teori yang menjelaskan bagaimana seharusnya fasilitas yang ada pada sebuah stasiun kereta api dengan kenyataan yang diterapkan pada Stasiun Cikini dan Stasiun Gambir.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48354
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bayu Ismaya
Abstrak :
Selama ini dalam merancang ruang Iuar, khususnya rumah tinggal kita hanya memperhatikan dari segi estetika dan kenyamanannya saja, tetapi kurang memperhatikan apakah tanaman yang berada didalamnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat atau tidak bagi penghuninya. Tulisan ini akan membahas bagaimana penerapan tanaman produktif sebagai salah satu tanaman alternatif pada perancangan ruang Iuar rumah tinggal tanpa mengsampingkan segi esetika dan kenyamanannya. Selain segi estetika dan krnyamanannya, sebagian orang masih berpendapat bahwa tanaman produktif hanya coook ditanam pada lahan produktif saja seperti perkebunan dan persawahan dan tidak cocok untuk Iahan rumah tinggal yang luasannya terbalas. Hal tersebut tentunya tidak sepenuhnya benar, jika kehadiran tanaman procluktif didukung oleh konsep perancangan ruang Iuar yang baik dan efisien.
Konsep perancangan ruang Iuar rumah tinggal yang baik diatas, maksudnya suatu konsep yang sebelumnya telah mempelajari bagaimana karakteristik tanaman produktif yang ingin dihadirkan pada ruang Iuar sehingga tanaman tersebut bisa menjadi unsur dan prinsip perancangan ruang Iuar yang menyatu dengan Iingkungannya.
Konsep tersebut akan mendukung sekaiigus melengkapi kualilas ruang Iuar arsitektumya, yaitu suatu kualilas yang menghendaki bahwa ruang Iuar dapat dinikmati oleh semua pancaindera kita. Selama ini ruang Iuar hanya mengaklifkan indera penglihatan, penciuman, pendengaran dan peraba saja, sedangkan indera perasa Kita tidak dapat merasakan keberadaan ruang Iuar tersebut Oleh karena kehadiran tanaman produktihah satu-satunya cara yang bisa mengaktifkan indera perasa Kita (khususnya tanaman buah), dimana kelebihan ini tidak terdapat pada tanaman hias.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48464
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library