Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Nurbaity
Abstrak :
Penelitian mengenai proses Pengadilan pada jaman Mataram kuno ini adalah bertujuan untuk mengetahui keadaan hukum yang berlaku pada masa itu melalui tata kerja pengadilannya. Bagaimana mereka yang terlibat dalam sengketa mengajukan gugatan, karena gugatan itu diajukan dan siapa yang mengajukan. Adakah a1at-alat bukti dan sumber-sumber hukum yang dipergunakan, baik oleh para pihak yang bersengketa maupun oleh para hakim. Prasasti yang dijadikan objek penelitian adalah sejumlah prasasti jayapatra, yang berasal dari abad IX-X M. Penelitian dilakukan dengan mempergunakan metode desktiptif analitis: yaitu berusaha memaparkan sejelas mungkin makna yang terkandung di dalamnya, di klasifikasi menurut isi nya, dianali sis serta diberi kan tafsiran isinya. Hasilnya menunjukkan bahwa Masyarakat Jawa Kuno jaman Mataram telah mengenal cara berproses di pengadilan. Jika terjadi sengketa antara mereka, maka pihak yang merasa dirugikan berhak mengadukan masalahnya ke pengadilan di tingkat pusat, bila masalahnya tidak dapat diselesaikan di tingkat watak, mereka mengajukan ke pengadilan di tingkat pusat. Sidang dijalankan oleh majelis hakim. Untuk selanjutnya para hakim memberikan kebebasan kepada para pihak untuk mengajukan bukti berupa saksi, likhita dan bhukti. Dan hakim berdasarkan sumber-sumber hukum yang ada dapat memberikan putusan menang atau kalah. Pihak yang menang diberikan tanda bukti kemenangan be_rupa surat jayapatra, sedangkan bagi pihak yang kalah akan dikenakan denda atau ganti rugi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11988
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Didiek Samsu W. T.
Abstrak :
Candi sebagai suatu bangunan suci pada dasarnya dicip_takan untuk menghadirkan suasana sakral yang diharapkan dapat menghubungkan dunia bawah (manusia) dengan dunia atas (dewa). Dalam hal ini kehadiran arca perwujudan yang menjadi inti suatu candi. Arca perwujudan merupakan bentuk nyata kehadiran sang dewa di tengah para pemujanya. Candi Tikus di trowulan, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, merupakan candi yang unik karena pada candi ini tidak ditemukan indikasi adanya arca perwujudan maupun arca lainnya. Di samping itu keletakannya juga agak unik karena nampaknya dibangun di bawah permukaan tanah. Bertitik tolak pada keunikan tersebut kerangka berfikir penulisan skripsi ini berdasar pada usaha untuk me_nanggapi lebih lanjut masalah fungsi yang sebenarnya dari candi Tikus: Kemudian dicoba pula untuk menelaah kronologi / umur bangunan ini dalam rangka menempatkan candi Tikus dalam bentangan sejarah Majapahit. Dengan menempatkan Trowulan sebagai suatu sistem dalam hal ini sistem perkotaan candi Tikus ditinjau seba_gai sub sistem kota Trowulan atau komponen kota Trowulan yang memiliki fungsi tersendiri. Pengamatan secara konjungtif pada bagian-bagian bangunan candi Tikus dengan penekanan terhadap aspek formalnya, diusahakan untuk dapat menghimpun gambaran tentang fungsi candi tersebut. Penjabaran dan perbandingan antara aspek-aspek teknologi dan arsitektur candi Tikus dengan candi-candi lainnya di Trowulan informasi mengenai perkiraan usia candi. Berdasarkan pengamatan terungkap bahwa tujuan penampilan susunan dan struktur bangunan candi Tikus ditekankan pada makna dan kegunaan air pada masyarakatnya. Dengan melihat bahwa unsur-unsur sakral tetap ditampilkan, maka dapat disimpu lkan bahwa candi Tikus merupakan bangunan suci bercorak petirtaan. Tinjauan teknologi arsitektur candi menampakkan adanya 2 tahap pendirian dan modifikasi pada bangunan. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa modifikasi terjadi antara abad XIV dan abad XV. Pendirian bangunan tahap I tentu sebelum kurun waktu tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11578
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library