Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Maryati Lukmansyah
1973
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Agustya Pawidya Putri
Abstrak :
Theraplay digunakan untuk mengatasi masalah insecure attachment yang termanifestasi melalui perilaku oposisi pada anak usia 5 tahun dengan diagnosis oppositional defiant disorder. Subyek mendapatkan pengalaman baru yang lebih positif, responsif, dan menyenangkan melalui aktivitas bermain dalam sesi theraplay bersama dengan peneliti. Aktivitas bermain disusun berdasarkan dimensi-dimensi yang disesuaikan dengan kebutuhan subyek yang tergambar dari hasil MIM awal yaitu beberapa aktivitas yang dilakukan oleh ibu dan subyek. Interaksi menyenangkan yang awalnya tercipta antara peneliti dan subyek, kemudian berusaha dibentuk antara ibu dan subyek. Pelaksanaan treatment dilakukan dalam 9 sesi yang berlangsung ± 45 menit dalam setiap sesinya. Hasil dari treatment ini adalah subyek merasa lebih secure yang terlihat dari perubahan perilaku ke arah yang lebih positif yaitu patuh terhadap figur otoritas dan terdapat penurunan frekuensi serta intensitas dalam perilaku memukul ketika marah. Subyek sudah lebih mudah ditenangkan ketika marah dan hanya menampilkan perilaku memukul ketika merasa terganggu oleh lingkungannya. Ibu juga merasa lebih nyaman ketika berinteraksi dengan subyek dan merasa lebih dekat dengan subyek. ......Theraplay is applied to handle the problem of insecure attachment which manifests through behaviors in children aged 5 years with oppositional defiant disorder diagnosis. Subject get a new experience of subjects that are more positive, responsive, and fun through play activities in the theraplay session along with researchers. Activity in the theraplay arranged by dimensions which made based on the needs of the subjects that are reflected from MIM result from the activities that done by mothers and subjects. Fun interaction that originally created between researchers and the subjects, then tried to be formed between mother and subjects. Implementation of the treatment is done in 9 sessions that lasted 45 minutes in each session. Results of this treatment are subject feel more secure in sight of behavior change toward more positive that is obedient to authority figures and there is a decrease in frequency and intensity in the behavior of hitting when angry. The subject is more easily soothed when angry and displays hitting behavior only when he was annoyed by their surroundings. Mother of the subject also feel more comfortable when interacting with the subject and feel closer to the subject.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aidiina Munir Sjamsoeddin
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sumbangan empat bentuk dukungan sosial (dukungan informasi, dukungan praktis, dukungan harga diri, dan dukungan belonging) terhadap kepuasan pada masa pensiun serta melihat apakah ada perbedaan bentuk dukungan sosial terhadap kepuasan hidup pada orang yang pensiun pada usia dewasa madya dengan orang yang pensiun pada usia dewasa akhir.

Subyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 56-64 tahun yang dikelompokkan sebagai tahapan usia dewasa madya dan 65 tahun keatas sebagai dewasa akhir.

Hasil analisis regresi menemukan bahwa ke empat variabel dukungan sosial secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 46.7% terhadap kepuasan hidup para pensiunan. Selain itu ditemukan bahwa secara signifikan dukungan harga diri memberikan sumbangan yang terbesar ditunjukkan oleh hasil analisis simple regresi sebesar 28.1%. Perbedaan bentuk dukungan sosial ditemukan antara orang yang pensiun pada usia dewasa madya dengan orang yang pensiun pada usia dewasa akhir. Dukungan belonging memberikan sumbangan yang terbesar terhadap kepuasan hidup pada pensiunan dewasa madya sedangkan dukungan harga diri memberikan sumbangan yang terbesar terhadap kepuasan hidup pada pensiunan dewasa akhir.

Dari hasil penelitian dapat disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk menambahkan jumlah subyek dan melakukan kontrol yang lebih ketat terhadap variabelvariabel yang kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan hidup. Selain itu perlu juga ditambahkan faktor lain untuk melihat pengaruhnya terhadap kepuasan hidup. Untuk praktisnya, disarankan bagi mereka yang hidup berdampingan dengan pensiunan untuk dapat lebih memahami kondisi yang dialami para pensiunan dan dapat memberikan bentuk dukungan sosial yang dibutuhkan mereka sehingga mereka dapat tetap merasakan kepuasan dan menikmati masa tua mereka.
2007
T17833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nur Patria
Abstrak :
ABSTRAK
Sikap berbagi, bergiliran, empati, menolong dan lainnya merupakan dasar dari terbentuknya persahabatan dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Anak yang tidak mau berbagi akan mengakibatkan rendahnya hubungan sosial sehingga timbul peer rejection dari teman-temannya. Dalam beberapa literatur perilaku sosial pada anak, belum banyak dibahas mengenai berbagi pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini mengukur perilaku berbagi anak yang dibagi dalam physical sharing dan verbal sharing. Penelitian dilakukan dengan memberikan cerita menggunakan media boneka tangan, pada anak-anak usia 4-5 tahun di sebuah taman kanak-kanak di Tangerang Selatan. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan kognitif pada beberapa subjek, namun belum sampai pada tahap perubahan perilaku yang konsisten. Untuk meningkatkan efektifitas intervensi, diperlukan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaannya.
ABSTRACT
Behaviors such as sharing, taking turns, empathy and helping others, form the foundation for harmonious social relationships. Children who are not used to sharing are more likely to face peer rejections which lead to low social relationships. In the literature on child social behavior, not many have discussed sharing behavior among 4-5 year olds. This paper studies sharing behavior; i.e. physical and verbal sharing. The experiment is conducted through story-telling using hand puppets as a media to 4-5 year old Kindergarten pupils in South Tangerang, Indonesia. The results show cognitive changes on a number of pupils although a consistent change in behavior was not yet seen. A lengthier time frame is needed in order to increase the effectiveness of the intervention.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawati Krisna Dewayuti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menguji tentang penggunaan intervensi social story untuk meningkatkan perilaku initiation dan joining in pada remaja laki-laki penyandang sindroma asperger, yang berusia 13 tahun. Masalah Keterampilan sosial merupakan karakteristik utama individu dengan sindroma asperger. Pada penelitian ini, anak mengalami defisit dalam perilaku initiation dan joining in. Social story digunakan untuk mengajarkan perilaku-perilaku yang defisit pada anak dengan sindroma autis termasuk asperger. Social story merupakan intervensi yang fokus pada pembelajaran isyarat dan perilaku sosial untuk anak dengan sindroma autis termasuk asperger, agar mereka dapat berinteraksi secara tepat dan sesuai dengan aturan sosial yang berlaku di masyarakat. Perilaku initiation dan joining in meningkat setelah intervensi selesai dilakukan. Hal ini konsisten terjadi saat anak berinteraksi dengan teman baik di rumah maupun di sekolah. Studi ini menambah kajian penelitan yang menggunakan social story untuk meningkatkan keterampilan sosial pada remaja dengan sindroma asperger, khususnya perilaku initiation dan joining in.
ABSTRACT
This research was about using social story to improve social intervention behaviors of initiation and joining in for a teenage boy with asperger’s syndrome who being 13 years old. Deficit in social skills are the major issue of individu with asperger’s syndrome. In this research, the participant is having deficits in behaviors of initiation and joining in. Social story teached deficit behaviors in children with autism (ASD), including asperger’s syndrome. Social story intervention focus on teaching children with ASD including Asperger the social cues and behaviors that they need to know to interact with others in a socially appropriate manners. Behaviors of initiation and joining in improved after intervening done. This results were consistent occurs when the participant of interacting with friends at home and school. This research may add to the literature of study about the using social story intervention to improve social skills for adolescent with asperger’s syndrome, specially in the behaviors of initiation and joining in.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puspa Rahayu Utami Rahman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengelola marah pada anak usia sekolah yang agresif dengan penerapan anger management dengan pendekatan cognitive behavioral. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak laki-laki berusia 8 tahun yang memiliki kesulitan dalam mengelola marah yang termanifestasi dalam bentuk perilaku agresif. Program intervensi yang diterapkan mengacu pada program anger management dengan pendekatan cognitive-behavioral yang disusun oleh Novaco (Beck & Fernandez, 1998; Westbrook, Kennerly, & Kirk, 2007; Cavell & Malcolm, 2007) dan dilengkapi dengan materi psikoedukasi orangtua yang disusun berdasarkan materi CDI (child-directed interaction) dan PDI (parent-directed interaction) dalam PCIT (parent-child interaction therapy) oleh McNeil dan Hembree-Kigin (2010). Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah intervensi melalui wawancara orangtua dan subjek, self rating berupa anger thermometer dan thought thermometer, self monitoring berupa anger log dan diary, dan penggunaan skala perilaku CBCL (child behavioral checklist) yang diisi oleh ibu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan anger management dengan pendekatan cognitive behavioral dapat meningkatkan keterampilan mengelola marah, yang dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek pemikiran berupa perubahan pikiran negatif menjadi positif, aspek perasaan berupa tidak mudah terpancing kemarahan atas keinginan yang tidak terpenuhi, dan aspek perilaku berupa menerapkan relaksasi progressive muscle dan komunikasi asertif dalam mengekspresikan kemarahan. ......The aim of this research is to improve skill on management of anger in aggressive school-aged child through applying Anger Management based on Cognitive Behavioral approach. The participant of this research is a eight-year-old boy who has difficulty in managing his anger that manifested in aggressive behavior. The program of this research refers to anger management based on cognitive-behavioral approach developed by Novaco (Beck & Fernandez, 1998; Westbrook, Kennerly, & Kirk, 2007; Cavell & Malcolm, 2007) and equipped with a parent psychoeducation based on CDI (child-directed interaction) and PDI (parent-directed interaction) in PCIT (parent-child interaction therapy) by McNeil & Hembree-Kigin (2010). Measurements were taken before and after intervention program through interviews, self rating such as anger thermometer and thought thermometer, self monitoring such as anger log and diary, and behavior scale such as CBCL (child behavioral checklist). The results of this study indicate that anger management based on cognitive behavioral approach is succeed in order to improve the anger management skill. These results are viewed from various aspects, such as aspects of thought is negative thought change into positive thought, aspects of feeling is not easily upset over unfulfilled desire, and aspects of behavior is applying progressive muscle relaxation and assertive communication in expressing anger.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ibadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan terapi Resource Development and Installation (RDI) pada remaja usia 16 tahun 5 bulan yang melakukan Non Suicidal Self Injury (NSSI). RDI dilakukan sebanyak 7 sesi dengan tiga teknik, yaitu Point of Powerdan Absorption. Tujuan dari penerapan teknik RDI adalah untuk mengurangi perilaku NSSI dengan meningkatkan resource positif dan menurunkan perasaan-perasaan negatif, terutama kecemasan. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan perilaku NSSI serta peningkatan resource positif dan penurunan perasaan negatif yang terlihat dari penurunan skor Harvard Trauma Questionnaire (HTQ), Hopkin Symptom Checklist(HSCL) dan Child Behavior Checklist for Age 4-18 (CBCL/4-18). Selain itu, terjadi perubahan perilaku anak ke arah yang lebih positif. Anak merasa mampu meregulasi perasaan negatifnya dengan mengalihkan pikiran ke hal-hal yang positif dan mempersepsi dirinya secara lebih positif.
ABSTRACT
This study was conducted to determine the therapeutic application of Resource Development and Installation (RDI) in adolescents aged 16 years and 5 months doing Non-Suicidal Self Injury (NSSI). RDI performed a total of seven sessions with the three techniques, namely Point of Power and Absorption. The purpose of the application of RDI technique is to reduce the NSSI behavior by increasing positive resource and decrease the negative feelings, especially anxiety. The results showed an increase of resource of positive and negative feelings decrease seen from the decline in scores of Harvard Trauma Questionnaire (HTQ), Hopkin Symptom Checklist(HSCL) and Child Behavior Checklist for Age 4-18 (CBCL/4-18). In addition, a change in the child's behavior to a more positive direction. Children feel able to regulate negative feelings by diverting the mind to positive things and perceive themselves more positively.
2016
T46546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Stephani Kartika Wahyuni
Abstrak :
Kualitas dari interaksi orangtua dan anak memegang peran penting dalam perkembangan attachment yang secure pada anak. Tesis dengan desain penelitian single-case ini menggunakan theraplay untuk meningkatkan kualitas dari interaksi orangtua dan anak sekaligus mengatasi insecure attachment. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia tujuh tahun dengan karakteristik insecure attachment dan didiagnosis mengalami parent-child relational problems. Sesi terapi dilakukan sebanyak sembilan sesi selama ±30-40 menit setiap sesinya. Hasil yang diperoleh adalah penerapan theraplay efektif meningkatkan relasi orangtua dan anak secara positif, sekaligus membangun secure attachment pada anak. Perubahan positif pada interaksi orangtua dan anak teramati melalui tiga dimensi dalam MIM: (1) engagement, (2) nurture, (3) challenge. Selain itu, hasil dari CBCL juga menunjukkan perubahan perilaku anak yang terukur pada skala somatic complaints dan delinquent behavior. ......Quality of parent-child interaction plays a very important factor in the development of secure attachment in children. This thesis examined the effectiveness of theraplay to improve the quality of parent-child interaction using a single-case research design. A seven-year old Indonesian girl with insecure style of attachment and is diagnosed of having parent-child relational problems was selected to participate in this study. The study was conducted for a total of nine sessions, and each session was conducted for approximately 30-40 minutes. The results indicated that theraplay was found to effective in improving positive parent-child relation and in developing secure attachment. As parent-child interaction improved, that were measured from three dimensions? MIM between parent and child increased: (1) engagement; (2) nurture; (3) challenge. The results of CBCL also indicated that the participant?s scores on somatic complaints and delinguent behavior scales were decreased as well.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30650
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>