Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Amanda Putri Adita
"Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keberagaman budaya. Namun seringkali, keberagaman tersebut tidak dijadikan sebuah kekayaan, namun sebagai pemantik perpecahan. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih kurang memiliki sikap multikultural. Perkembangan teknologi yang pesat kini memunculkan sebuah potensi dimana manusia dapat belajar menjadi individu yang lebih multikultural, yaitu dengan dikembangkannya dunia maya. Dunia ini bermula dari internet, yang di masa depan dapat sangat memfasilitasi kontak dan komunikasi antar kelompok budaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku internet dengan sikap multikultural. Studi deskriptif dilakukan terhadap Warga Negara Indonesia yang berusia 18-40 tahun dan merupakan pengguna internet (N=168). Kategorisasi skor dilakukan dengan metode empirical means. Mayoritas partisipan penelitian memiliki nilai perilaku internet dan sikap multikultural yang sedang. Implikasi penelitian ini dapat mengenalkan potensi dari dunia maya untuk meningkatkan sikap multikultural masyarakat di masa depan.

Indonesia is a country that has so many cultural diversities. However, often times those diversities are not celebrated as treasures of the country, but as a trigger for public discord. This phenomenon proves that Indonesians still lack Multicultural Attitude. The rapid development of technology now arises a new potential, where people can learn to become a more multicultural individual, that is the development of the virtual world. This virtual world roots from the internet, which in the future can facilitate the contact and communication between cultural groups even more. The purpose of this study is to see the picture of internet behavior and multicultural attitude of Indonesian citizens. A descriptive study is conducted on Indonesian citizens aged 18 to 40 years that are also users of the internet (N=168). The categorization of the scores is determined by empirical means. Results show that the majority of participants have moderate level of internet behavior and multicultural attitude. The implication of this study can introduce a potential of the virtual world for the betterment of society’s multicultural attitude in the future."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Retnoati Rozano Prakoeswa
"Di Indonesia, sebuah negara dengan 17.491 pulau dan 1.340 suku bangsa berbeda
memungkinkan terdapat banyak individu multikultural dan terjadinya akulturasi dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut Berry (2005), akulturasi adalah proses dari perubahan
budaya dan psikologis yang berlangsung sebagai hasil kontak antara dua atau lebih
kelompok budaya dan anggotanya. Di sisi lain, menurut Huynh et al. (2018) pengalaman
individu yang terpapar dan menginternalisasi lebih dari satu budaya, dianggap bikultural
atau multikultural. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara akulturasi dan
multikulturalisme pada dewasa muda di Indonesia. Partisipan terdiri dari 479 Warga
Negara Indonesia, memiliki minimal dua kebudayaan, usia 20-35 tahun, yang terdiri dari
1 agender, 201 laki-laki, dan 277 perempuan. Data dikumpulkan dengan Mutual
Intercultural Relations In Plural Societies (MIRIPS) dan Bicultural Identity Integration
Scale (BIIS-2) Pancultural Version 2.4.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi
positif antara integrasi dan harmoni (r(479) = 0,226, p<0,01), korelasi positif antara
integrasi dengan blendedness (r(479) = 0,125, p<0,01), namun juga ditemukan korelasi
positif antara marginalisasi dengan harmoni (r(479) = 0,207, p<0,01) dan korelasi positif
antara marginalisasi dengan blendedness (r(479) = 0,135, p<0,01).

In Indonesia, a country with 17,491 islands and 1,340 different ethnic groups, it becomes
possible to have many multicultural individuals and have acculturation happens in
everyday life. According to Berry (2005), acculturation is a process of cultural and
psychological change that takes place as a result of contact between two or more cultural
groups and their members. On the other hand, according to Huynh et al. (2018)
experiences of individuals who are exposed to and internalize more than one culture, is
considered as bicultural or multicultural. This study aims to see the relationship between
acculturation and multiculturalism in young adults in Indonesia. Participants consisted of
479 Indonesian citizens, having two cultures, aged 20-35 years, consisting of 1 agender,
201 men, and 277 women. Data were collected using the Mutual Intercultural Relations
In Plural Societies (MIRIPS) and the Bicultural Identity Integration Scale (BIIS-2)
Pancultural Version 2.4.0. The results showed positive evidence between integration and
harmony (r (479) = 0.226, p <0.01), indicating that integration with blendedness (r (479)
= 0.125, p <0.01), but also found positive between marginalization. with harmony (r (479)
= 0.207, p <0.01) and a positive connection between marginalization and blendedness (r
(479) = 0.135, p <0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Febrianti
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological well-being dan identitas nasional pada remaja yang tinggal di kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia. Sebagai tambahan, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran tingkat psychological well-being dan identitas nasional pada remaja di kedua negara tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Psychological well-being diukur menggunakan Ryff?s Scale of Psychological Wellbeing yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya oleh Sapto Ashardianto dkk di tahun 2012 sedangkan identitas nasional diukur menggunakan Collective Self- Esteem. Responden penelitian ini berjumlah 298 orang yang terdiri dari 149 orang Malaysia dan 149 orang Indonesia. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa psychological well-being berkorelasi secara signifikan dengan identitas nasional (r = 0.624; p = 0.000, signifikansi pada L.o.S 0.01) untuk responden Indonesia sedangkan pada Malaysia (r = 0.607; p = 0.000, signifikansi pada L.o.S 0.01). Hal ini berarti, semakin tinggi tingkat psychological well-being seseorang maka menunjukkan semakin tinggi pula identitas nasionalnya.

This study was conducted to find the correlation between psychological well-being and national identity in adolescence that lives in the border area of Indonesia and Malaysia. In addition, this research also aimed to depict psychological well-being and national identity among adolescence in these countries. This research used quantitative approach. Psychological well-being was measured using the Ryff 's Scale of Psychological Well-being adopted from previous research by Sapto Ashardianto et al. in 2012, and national identity was measured using the Collective Self-Esteem. The participant of this research are 298 people consist of 149 people of Malaysia and Indonesia 149 people. The main result of this research showed that psychological well-being correlated significantly with national identity (r = 0.624; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01) for the Indonesia participant and in Malaysia (r = 0.607; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01) , That is, the higher psychological wellbeing of one?s own, the higher his/her national identity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanita Riziq
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program Diploma III Kebidanan tingkat 2 dan 3 yang berjumlah 571 orang dari akademi kebidanan yang terakreditasi A dan B di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Terdapat temuan lain yaitu kepuasan hidup, aspek kontekstual berupa dukungan sosial, dan self-efficacy merupakan prediktor tinggi atau rendahnya skor efikasi diri pengambilan keputusan karir.

This study examined the correlation between optimism and career decision self-efficacy on midwifery college student in Indonesia. 571 Senior year midwifery college student (grade 2 & 3) was participated from midwifery academy which have A and B acreditation in DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, and Sumatera Barat Province was taken by convenience sampling technique. The result indicated significant correlation between optimism and career decision self-efficacy (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Furthermore, another result also revealed that life satisfaction, contextual factor such social support, and self-efficacy as predictor of high or low career decision self-efficacy score.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiah Musthofawi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan self-esteem pada mahasiswa program diploma III kebidanan. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa program diploma III kebidanan yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Barat. Secara keseluruhan, 571 mahasiswa program diploma III kebidanan berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner optimisme dan self-esteem. Pengukuran optimisme dilakukan dengan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994), sementara pengukuran Self-esteem dilakukan dengan alat ukur Rosenberg?s Self-esteem Scale (RSE) yang dikembangkan oleh Rosenberg (1965). Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme dan self-esteem memiliki korelasi positif yang signifikan (r = 0.378, p = 0.000). Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan baik bagi pihak akademi kebidanan untuk merancang program intervensi guna meningkatkan kualitas calon bidan di Indonesia dengan meningkatkan faktor-faktor internal pada diri mahasiswa kebidanan.

This research was conducted to investigate the correlation between optimism and self-esteem in midwifery college students, diploma III program. Sample from this study are midwifery college students, diploma III program who are in the region DKI Jakarta, West Java, Banten and West Sumatera. Overall, 571 midwefery student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and self-esteem. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver dan Bridges (1994), while self-esteem was measured by Rosenberg's Self-esteem Scale (RSE) constructed by Rosenberg (1965). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and self-esteem (r = 0.378, p = 0.000). Implication of this study is, the result can be considered in designing an intervention program, in order to increase candidates midwife's internal quality in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trie Aisyah Fitri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur resiliensi adalah Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 item yang telah diadaptasi oleh Campbell-Sills dan Stein (2007). Penelitian ini dilakukan pada 571 mahasiswa program Diploma III Kebidanan semester empat dan enam dengan menggunakan sampel mahasiswa yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan.

The purpose of this study is to examine the relationship between optimism and resilience among midwifery students in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. The Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) is used to measure optimism, and Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 and had adapted by Campbell-Sills dan Stein (2007) is used to measure resilience. Data were collected on 571 students in their fourth and sixth semester of college in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. Statistical test results indicate a significant and positive correlation between optimism and resilience among midwifery Diploma students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Santi Ramadani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan hardiness pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di daerah DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Banten. Pengambilan data dilakukan pada 571 partisipan mahasiswa program Diploma III Kebidanan dengan menggunakan kuesioner, Life Orientation Test Revised (LOT-R) untuk mengukur optimisme dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised (DRS 15-R) untuk mengukur hardiness. Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara optimisme dan hardiness (r = + 0.380, N = 571; p < 0.01, two tails) pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan pada empat wilayah yang sudah ditentukan. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi skor optimisme individu, maka semakin tinggi pula skor hardiness

ABSTRAK
The purpose of this study is to examine the relationship between optimism and hardiness in midwifery students in the area of Jakarta, West Sumatra, West Java and Banten. Data were collected on 571 midwifery diploma students using questionnaires, which consist of Life Orientation Test-Revised (LOT-R) to measure optimism and Dispositional Resilience Scale 15-Revised (DRS 15-R) to measure hardiness. Statistical test results showed that there is a positive and significant relationship between optimism and hardiness (r = + 0.380, N = 571; p < 0.01, two tails) on midwifery diploma students in four areas mentioned. In other words, the higher the optimism score individual gets, the higher his/her hardiness score."
2016
S63685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Carera
"ABSTRAK
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konflik peran gender dan
agresivitas fisik, dilakukan penelitian pada sejumlah 281 orang mahasiswa
Universitas Indonesia (136 orang laki-laki) pada usia dewasa muda (18 ? 25
tahun). Partisipan diminta untuk mengisi Gender role conflict scale ? short form
(GRCS ? SF) untuk mengukur tingkat konflik peran gender, sementara variabel
agresivitas fisik diukur menggunakan Buss ? Perry Aggression Questionnaire sub
? skala agresivitas fisik. Hasilnya ditemukan adanya hubungan yang signifikan
antara konflik peran gender dan agresivitas fisik pada usia dewasa muda. Hasil
dari penelitian ini didiskusikan kemudian.

ABSTRACT
This research aimed to examine the relationship between gender role conflict and
physical aggression among emerging adults. Gender role conflict was measured
by using Gender role conflict scale ? short form (GRCS ? SF) and physical
aggression was measured by using physical aggression sub-scale from Buss ?
Perry Aggression Questionnaire. A total of 281 undergraduate students of
Universitas Indonesia participated in this study. The result showed that there is a
significant relationship between gender role conflict and physical aggression. The
findings of this study are discussed."
2016
S62810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah Rakhmani Razak
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara penggunaan situs jeajring sosial dengan identitas diri pada remaja. Pembentukan identitas diri adalah merumuskan segala kemampuan serta belief yang dimiliki pada masa kanak-kanak, agar dapat digunakan sebagai petunjuk pada masa dewasa (Marcia, 1993). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 137 remaja usia 15-24 tahun, sebagai partisipan. Partisipan kemudian dibagi kedalam dua kelompok usia, yaitu usia 15-18 tahun, dan usia 19-24 tahun. Bentuk penelitian ini adalah kuantitatif. Untuk itu, peneliti menyebarkan kuesioner yang digunakan untuk mengukur penggunaan situs jejaring sosial yaitu GPIUS2 yang dimodifikasi, dan EOM-EIS II untuk mengukur identitas remaja. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada sebagian besar aspek identitas diri pada remaja, dengan penggunaan situs jejaring sosialnya. Temuan dalam penelitian ini penting untuk dibahas, karena saat ini penggunaan situs jejaring sosial sangat tinggi, terutama pada remaja, sehingga dihawatirkan dapat mempengaruhi aspek-aspek perkembangan remaja.

This study aim to see if there any relationship between social networking site problematic usage and identity in adolescent. Identity is defined as a synthesis of childhood skills, beliefs, and identifications into a more or less coherent, unique whole that provides the young adult with both a sense of continuity with the past and a direction for the future (Marcia, 1993). This study involving 137 adolescents aged 15-24 years as participants. Participants then divided into two age groups, the 15-18 years groups, and 19-24 years groups. Using a quantitative method, researcher distribute GPIUS2 that has been modified and EOM-EIS II questionnaire to measure social networking site usage and identity status in adolescent. Result shows that there is a significant correlation between in most aspects of identity status in adolescence, and the use of social networking sites. The findings in this study important to discuss, because the current use of social networking sites is very high, especially in adolescents, so it is feared may affect aspects of adolescent development"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>